Cerita

ABDUL LATIEF SUKSES BISNIS DENGAN GAYA YANG TRENDI DAN MODIS

Abdul Latief lahir pada tanggal 27 April 1940 di Kampung Baru, Banda Aceh. Anak keenam dari sembilan bersaudara ini, dibesarkan di tanah rencong itu. Dua puluh tahun sebelumnya, ayahnya meninggalkan Tanah Minang, dan menetap di Aceh sebagai pedagang. Ayah dan Ibunya dikenal sebagai aktivis Muhammadiyah di Aceh. Sayang, ayah Abdul Latief meninggal tatkala ia berumur empat tahun. Dalam suasana pergerakan mempertahankan kemerdekaan dan perjuangan rakyat Aceh itu, Abdul Latief dibesarkan oleh ibunya. Karena
dibesarkan dalam zaman-zaman perjuangan dengan suasana politik yang panas, Abdul Latief bercita-cita jadi
politikus di kemudiah hari. Namun, ibunya mengarahkan menjadi saudagar yang bersifat nasional seperti ayahnya. Ibu Abdul Latief adalah juga pejuang hidup, pada tahun 1950 ia membawa Abdul Latief bersaudara pindah ke Jakarta, berharap bisa berubah nasib di ibukota. Itulah sebabnya masa Remaja Abdul Latief diwarnai dengan kehidupan Remaja Betawi. Ia menyelesaikan pendidikan Sekolah lanjutan pertama dan atas di Jakarta. Ia kuliah di APP kemudian mengambil sarjananya pada tahun 1965 di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Selama tahun 1945 dan 1966, situasi politik nasional sedang kacau. Demonstrasi-demonstrasi memenuhi jalan raya. Abdul Latief mengambil peran memasok makanan pada demonstran itu. Situasi belum pulih, tapi Abdul Latief diberi kepercayaan untuk mempelajari manajemen toserba dan supermarket di Seibu Group, Tokyo. Sebalik pulang Sekolah dari Jepang itu, ia lalu melangsungkan pernikahannya dengan Nursiah, gadis tetangga di Jakarta, pada tahun 1967.

Ada sebagian orang menyebut Abdul Latief, Dirut Alatief Corporation, masih aktif sebagai tokoh muda.
Padahal, umur pendiri organisasi Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) itu sudah lebih setengah abad. Setidaknya, ada dua alasan kenapa ia masih dianggap aktivis Pemuda. Pertama, dalam berbagai kegiatannya, Abdul Latief selalu terlihat segar dan sangat bersemangat. Kepeloporan dan idealisme mengangkat pengusaha kecil, terutama yang berkaitan dengan bisnisnya, sering ia lakukan dengan gaya orang muda yang mampu melihat jauh ke depan. Kedua, Abdul Latief yang penampilannya setiap hari selalu trendy dan modis ini, sangat gemar berolahraga. Sehubungan dengan itu, ia juga rajin menjaga kondisi fisiknya, sehingga wajahnya kelihatan jauh lebih muda dibanding usianya. Abdul Latief memang terkenal lihai menjalin kerjasama dengan banyak orang. Ia sangat dipercaya oleh mitra bisnisnya. Bahkan, rekan bisnis di luar negeri pun, mau mengikat kerjasama dengannya, kendati ikatan itu tidak selalu hitam di atas putih.

Lewat Hipmi, Abdul Latief berhasil mengarahkan sejumlah besar Pemuda untuk menjadi pengusaha. Belakangan, Hipmi menjadi wadah yang amat digandrungi oleh ratusan pengusaha muda Indoesia. Banyak di antara para pengusaha muda itu adalah anak para pejabat dan mantan pejabat. Kesuksesannya mengantar Hipmi sebagai sebuah organisasi profesional, menyebabkan ia selalu terlibat dalam pembicaraan atau diskusi tentang pembinaan generasi muda. Baik dalam acara yang diselenggarakan Hipmi, maupun dalam acara yang diselenggarakan oleh organisasi Pemuda lainnya.
Setelah lulus dari Akademi Pimpinan Perusahaan (APP), Jakarta, dengan Predikat cumlaude, pada tahun 1963, Abdul Latief mendapat tawaran kerja di Stanvac di Sungai Gerong. Perusahaan asing yang bergerak di
bidang eksplorasi minyak itu, akan memberi penghasilan dan karir yang baik baginya. Akan tetapi, gurunya di APP, menganjurkannya bekerja di Pasar Sarinah. Prospek kerja di pasar swalayan milik pemerntah itu, jauh lebih baik di bandingkan di Stanbac. Sebab, Bung Karno sebagai Presiden RI saat itu, sangat memberi perhatian untuk mengembangkan toko serba ada yang pertama di Indonesia itu.
Anjuran gurunya itu masuk akalnya, lalu ia pun bekerja di Pasar Sarinah. Abdul Latief mendapat tugas di bagian perencanaan. Lewat tugas ini, Abdul Latief berkesempatan berkeliling mengunjungi beberapa negara, terutama untuk mempelajari perkembangan iklim perdagangan di negara-negara itu. Singapur, Jepang, Eropa, Amerika menjadi negara yang dijelajahi pada waktu itu. Tidak lama kemudian ia diangkat sebagai Pimpinan Promosi Penjualan dan Pengembangan Eksport PT. Departemen Store Indonesia Sarinah (Pasar Saringah). Ia menimba banyak pengalaman dan pengetahuan. Ia memiliki relasi bisnis yang cukup luas, baik dalam negeri maupun luar negeri. Delapan tahun ia bekerja di Sarinah. Tantangan demi tantangan telah mampu ia selesaikan dengan baik. Dan, ia ingin mencari tantangan-tantangan yang lebih memberikan masa depan yang lebih baik baginya. Seolah-olah Pasar Swalayan Sarinah tidak lagi memberi prospek yang diinginkannya. Konsep pemasaran yang diambilnya dari Jepang kurang mendapat tanggapan pimpinan Sarinah.

Ia pun mengambil keputusan besar, lalu meninggalkan Pasar Sarinah pada tahun 1971. Selama di Sarinah, Abdul Latief termasuk beruntung, karena ia sempat disekolahkan ke luar negeri. Ia belajar manajemen toko serta ada di Jepang selama dua tahun. Pulang dari sana, ia tidak hanya memiliki ilmu mengolah pasar swalayan, tetapi juga membawa mobil dan sejumlah uang saku. Dengan modal itu, ditambah relasi bisnisnya yang sudah sedemikian luas. Apalagi jabatannya sebagai pimpinan promosi Pasar Sarinah, menyebabkan ia banyak teman dan banyak yang mengenalnya. Itulah yang mendorong dia untuk mandiri dan buka usaha sendiri.
Pada tahun 1971 itu, ia langsung menjadi eksportir barang-barang kerajinan, yang masih dalam skala kecil. Sebagian dari modal yang dimilikinya dipakai untuk membeli tanah luas milik temannya yang sedang butuh duit. Pada tahun yang sama, Abdul Latief juga mulai mencoba meminjam kredit dari bank dengan jaminan tanah di atas. Kredit komersial Rp. 30 juta itu diperolehnya dari BDN. Ia mendirikan PT. Latief Marda Corporation, bergerak dibidang ekspor impor. Ia dibantu adiknya Abdul Muthalib. Tatkala usahanya sudah mulai memperlihatkan perkembangan, ia pun berpikir lebih maju lagi. Kebetulan tanah itu terletak di jalan Jakarta By Pass, sehingga ketika di jual harganya mahal sekali. Hasil penjualan ini yang kemudian menjadi modalnya mendirikan PT Indonesia Product Centre Sarinah Jaya pada tahun 1973. Nama pasar swalayan ini ada kaitannya dengan tempat asal dia bekerja. Nama itu secara historis punya arti tersendiri bagi Abdul Latief. Setahun kemudian, pasar swayalan milik Abdul Latief itu berkembang pesat. Ia mondar mandir Jakarta Singapur. Urusannya bukan hanya soal ekspor-impor, tetapi ia sudah mulai terjun di bisnis properti di negara pulau itu. Tahun 1975 ia membuka cabang pasar swalayannya di kota itu. Di sana ia membeli toko dan gedung, harganya tidak semahal sekarang, karena saat itu Singapura baru mulai membangun negaranya.

Akumulasi kekayaan yang berhasil dia kumpulkan selama sepuluh tahun berusaha secara mandiri, dia pakai untuk mendirikan Pasaraya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Gedung Pasar Swalayan yang masuk kategori mentereng ini, dibangun Abdul Latief pada tahun 1981. Disinilah tonggak pertama yang ditancapkan Abdul Latief untuk mengukuhkan dirinya sebagai salah seorang pengusaha pedagang eceran yang patut diperhitungkan. Sebutan konglomerat – sesuatu istilah yang tak disukainya – sudah mulai melekat padanya. Ia selalu duduk semeja dengan para pengusaha kenamaan lainnya. Bahkan dengan pimpinan puncak pasar swalayan asal tempatnya kerja pun, ia sudah terlihat memiliki perbedaan. Lebih dari pada itu, Abdul Latief mendapat tempat yang terhormat di mata pemerintah. Sebab, ia mengangkat harga kehidupan dari sekian banyak pengusaha kecil. Oleh sementara orang ia disebut “Pahlawan pengusaha kerajinan rakyat Indonesia.” Perjalanan usahanya yang baik itu, rupanya tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1984 Pasaraya Sarinah Jaya kepunyaannya di Blok M terbakar. Inilah percobaan pertama terberat yang dialaminya. Kerugian yang ia derita bukan hanya puluhan miliar, puluhan ribu pengunjungnya setiap hari, terpaksa berhenti sampai bangunan itu diperbaiki kembali. Ia tidak ingin putus  kontrak dengan 2000 produsen kecil yang menyuplai keperluannya. Kesulitan ini, ia hadapi dengan tenang, 1200 karyawannya tidak akan diberhentikan, mereka  disuruh Abdul Latief belajar manajemen, komputer, accounting, bahasa Inggris. Untuk program belajar ini,  Abdul Latief mendatangkan pelatih dan pengajar ahli dari ingapur dan Hongkong. Yang menggembirakan Abdul Latief adalah kesediaan pihak asuransi menanggung sebagian kerugian itu. Bantuan dari rekan-rekannya, juga dari pihak pemerintah maupun swasta, sangat menjadi semangat baru bagi Abdul latief untuk memikirkan yang baik buat ekspansi bisnisnya.

Secara perlahan kerugian puluhan miliar rupiah itu, sirna sebagai gangguan pikirannya. Abdul Latief menata kembali jalur-jalur bisnisnya yang sudah sempat terputus. Lalu, diatas tempat gedung yang terbakar, telah berdiri dengan megahnya Pasaraya Sarinah. Bangunan berlantai sembilan itu luas lantainya 42.000 meter.
Pengunjung pasar swalayan itu, ada sekitar 100.000 orang perhatiannya. 40% diantaranya adalah yang  berbelanja. Dari tahun ke tahun penjualan di Pasaraya Sarinah naik terus. Dan terus menerus pula memberikan penambahan modal bagi Abdul Latif. Kawasan Blok M  dimana Pasaraya ada, menjadi inceran para pengusaha bisnis eceran. Banyak konglomerat berlomba membangun fasilitas belanja di daerah itu. Kelompok Subsentra dan Pakuwon jati sudah membuka Blok M Plaza. Ometraco Group membangun pertokoan di bawah tanah, persis di bawah bekas terminal Blok M. Itulah sebabnya, ketika ada tanah seluas 1,4 hektar, dekat Blok M ditenderkan Deplu kepada para pengusaha tahun 1990, puluhan yang datang mendaftar, kendati pengumumannya tidak dilakukan secara terbuka.

Ada sebagian orang menyebut Abdul Latief, Dirut Alatief Corporation, masih aktif sebagai tokoh muda. Padahal, umur pendiri organisasi Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) itu sudah lebih setengah abad. Setidaknya, ada dua alasan kenapa ia masih dianggap aktivis Pemuda. Pertama, dalam berbagai kegiatannya, Abdul Latief selalu terlihat segar dan sangat bersemangat. Kepeloporan dan idealisme mengangkat pengusaha kecil, terutama yang berkaitan dengan bisnisnya, sering ia lakukan dengan gaya orang muda yang mampu melihat jauh ke depan. Kedua, Abdul Latief yang penampilannya setiap hari selalu trendy dan modis ini, sangat gemar berolahraga. Sehubungan dengan itu, ia juga rajin menjada kondisi fisiknya, sehingga wajahnya kelihatan jauh lebih muda dibanding usianya.

Abdul Latief memang terkenal lihai menjalin kerjasama dengan banyak orang. Ia sangat dipercaya oleh mitra bisnisnya. Bahkan, rekan bisnis di luar negeri pun, mau mengikat kerjasama dengannya, kendati ikatan itu tidak selalu hitam di atas putih. Lewat Hipmi, Abdul Latief berhasil mengarahkan sejumlah besar Pemuda untuk menjadi pengusaha. Belakangan, Hipmi menjadi wadah yang amat digandrungi oleh ratusan pengusaha muda Indonesia. Banyak di antara para pengusaha muda itu adalah anak para pejabat dan mantan pejabat.

Kesuksesannya mengantar Hipmi sebagai sebuah organisasi profesional, menyebabkan ia selalu terlibat dalam pembicaraan atau diskusi tentang pembinaan generasi muda. Baik dalam acara yang diselenggarakan Hipmi, maupun dalam acara yang diselenggarakan oleh organisasi Pemuda lainnya. Cepat berpikir, gesit dalam bertindak adalah ciri khas Abdul Latief. Pernah suatu kali, penjualan barang-barang kelontong dalam pasar swalayan kepunyaannya, naiknya seret sekali. Yang datang banyak, yang membeli sedikit. Lalu, Abdul Latief
mempelajari kenapa demikian. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan dari penganalisaan data yang ada, ia berkesimpulan: daya beli masyarakat masih rendah.

Solusinya : daya beli masyarakat harus ditingkatkan. Berarti harus ada tambahan penghasilan bagi
masyarakat. Mulai saat itu, ia pun mengajak orang untuk berusaha sehingga pendapatan bertambah. Lalu, Abdul Latif mendirikan Hipmi pada tahun 1972 dan ia menjadi Ketua umum yang pertama. Ia mengarahkan para anggota Hipmi itu untuk segera membuka usaha, sekalipun usaha itu dalam ukuran paling kecil. Dari hasil
binaan yang dilakukannya, maka banyak pengusaha kecil memproduksi barang-barang kerajinan tangan, mencari barang atau produk yang bisa dijual dan jadi uang, sehingga pendapatan bertambah. Abdul Latief membantu para pengusaha kecil untuk menitipkan barangnya di pasar swalayan kepunyaannya. Bahkan, Abdul Latief juga membantu para pengusaha kecil itu mengekspor produknya ke luar negeri. Lewat langkah-langkah itu, ekspor nonmigas naik. Devisa nasional bertambah, pertumbuhan ekonomi beranjak naik, tingkat beli masyarakat otomatis jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

Komitmen Abdul Latief membesarkan pengrajin kecil, disamping karena memang dibutuhkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk pasar swalayan, juga untuk memenuhi permintaan Ir. Ginanjar Kartasasmita, menteri muda urusan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri saat itu, untuk meningkatkan produksi nasional. Sampai sekarang Abdul Latief masih tetap konsisten terhadap komitmen itu. Kegiatannya mendorong dan mengembangkan industri kecil itulah, maka ia dipercaya sebagai Ketua kompartemen perdagangan dan koperasi Kadin Indonesia periode 1979-1982. Bagi Abdul Latief, adanya kesenjangan antara pengusaha kecil dan pengusaha kuat, tidak lepas dari adanya perbedaan pengusaha pribumi dan pengusaha non pribumi di masyarakat kita. Pengusaha pribumi sering diartikan sebagai pengusaha
lemah dan kecil sehingga perlu dilindungi dan diangkat. Ia melihat perbedaan pengusaha pribumi dan non pribumi sebagai sesuatu persoalan yang serius.
Sehingga ia meminta pemerintah untuk menangani persoalan itu dengan cepat agar kesenjangan sosial itu tidak menimbulkan gejolak sosial. Menurut Abdul Latief, pengusaha kecil yang umumnya pengusaha pribumi tidak perlu diangkat dan dilindungi, tetapi didorong dan dikembangkan. Apalagi pada era globalisasi ini, negaranegara 4 macan Asia adalah hampir semuanya nonpribumi.
Hal itu dikuatirkan menjadi masalah di kemudian hari, sebab, para pengusaha dari negara yang maju secara ekonomi itu, pasti akan lebih percaya menjalin bisnis dengan pengusaha sesama non pribumi.Sehubungan dengan itu, Abdul Latief melalui makalahnya yang berjudul “Konsep Mendorong dan Mengembangkan Pengusaha Pribumi,” ia mengajukan 4 dasar langkah pemecahan masalah tersebut. Pertama, Political Will pemerintah membantu pengusaha pribumi. Kedua, Konsep yang cocok untuk mengembangkan usaha pribumi yang sejajar dengan non pribumi, bukan konsep Alibaba. Bank pemerintah harus memprioritaskan pemberi kredit kepada pengusaha pribumi. Keempat, semua proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah sepenuhnya diserahkan kepada pengusaha pribumi. Hal itu disampaikan Abdul Latief pada Seminar Pribumi dan Non-Pribumi yang diselenggarakan Editor pada HUT-nya yang ke-4 tahun 1991 yang lalu.

Kini, Abdul Latief terus melaju dengan Alatief Corporation. Makin banyak mitranya makin banyak perusahaan kecil yang dibimbing dan dimajukannya. Bidang usahanya sudah merebak ke berbagai jenis usaha, tidak lagi hanya pada bisnis retail seperti yang ditekuninya ketika mulai berusaha. Dari puluhan jenis usaha, Pasaraya lah yang menjadi tulang punggung bisnisnya Abdul Latief mengkoordinir pengawasan semua nit usaha itu melalui Alatief Investment Corporation. Gedung Sarinah Pasaraya di Blok M, Jakarta Selatan, adalah salah satu pertokoan yang megah di Ibukota. Di gedung berlantai sembilan itu, terlihat segala macam keperluan rumah tangga. Baju-baju yang trendy dan modis, mulai dari yang agak murah sampai yang paling mahal, tersedia di supermarket yang nyaman itu. Ribuan jenis produk kerajinan tagan dari industri kecil / industri rumah tangga sampai produk-produk elektronik, ada di tempat itu. Dari pagi sampai malam, para pramuniaga yang ramah selalu menyapa melayani para pembeli di gedung yang bernilai Rp. 200 miliar itu. Abdul Latief menyesalkan berdirinya beberapa pusat pertokoan modern di Jakarta, yang jelas-jelas mematikan pengusaha kecil dan tradisional. Industri kecil itu sepertinya tidak mendapat tempat untuk hidup, sebab ia memang tidak mempunyai kemampuan bersaing dengan pengusaha modal besar. Gejalanya, memang pengusaha sekelas raksasa masuk ke pasar tradisional. Sehingga pengusaha kecil itu tergusur atau tenggelam. Mestinya pemerintah mencegah para pemodal kuat itu untuk tidak sembarangan masuk ke pasar yang pangsa pasarnya merupakan lahan pengusaha kecil. Ketika salah satu pasar swalayan terbesar di dunia dari Jepang, yaitu SOGO, membuka cabangnya di Indonesia, Abdul Latief termasuk salah seorang yang bersuara keras menentang kehadirannya. Alasan penolakannya, karena saat itu beredar isu modal asing akan masuk ke bisnis eceran di Indonesia. Ia juga mempertanyakan kenapa Sogo memasukkan 805 produk impor, justru bukan memajukan produk dalam negeri. Padahal, jauh sebelum itu, Abdul Latief memang sudah terikat pada komitmennya untuk memajukan produksi nasional. Menurut pikirannya, pemodal kuat dalam negeri saja sudah mulai mengganggu kehidupan pengusaha kecil, apalagi kalau pengusaha yang datang itu dari luar negeri. Bukankah setiap kali Sogo masuk ke suatu pusat pertokoan, pesaing yang sudah ada biasanya minggir. Tapi ternyata bukan modal asing, dan pangsa pasar Sogo pun juga tidak sama, akhirnya Abdul Latief tidak terlalu keberatan lagi. Memang Abdul Latief mempunyai pertokoan di Blok M, tetapi tidak di pusat pertokoannya. Pasaraya Sarinah menjadi pendukung Pasar Tradisonal Blok M. Konsep yang dikembangkan Pasaraya, menurut Abdul Latief, membeli tanah, membangun gedung, dan membuat kavling pasar baru. Kalau masuk ke pusat pertokoan, memang cepat maju, tetapi itu intervensi namanya, membunuh orang lain, kata Abdul Latief.

Dampak konsep yang dikembangkan Abdul Latief, pasar swalayannya tidak sekencang kemajuan pasar swalayan bermodal kuat itu. Untuk mengatasi dampak ini, ia melakukan sesuatu secara kreatif, agar orang mau datang dan akhirnya berbelanja mengembangkan produk dagangan model yang menarik. Disain baju misalnya,dilakukan dengan mode dan disain yang paling akhir, persis sama dengan mode yang dikembangkan di negara-negara yang kaya mode seperti Perancis. Ini tidak terlalu sulit bagi Abdul Latief, karena ia sendiri juga penggemar model. Itulah sebabnya, setiap hari, ia selalu tampil dengan busaha yang berdisain menarik. Di segi lain, disamping keramahan pelayanan, bentuk dan disain ruangan pertokoan menjadi faktor yang harus diperhatikan penataannya. Menurut Abdul Latief, perusahan bentuk dan disain ruangan pertokoan, dilakukan terus menerus untuk menghindari kebosanan para pengunjung. Kalau perlu, sekali dalam tiga tahun, dilakukan renovasi-renovasi. Melalui penataan pasar swalayan dengan konsep tidak dipusat perbelanjaan tradisional itu, Abdul Latief mengembangkan tiga macam filosofi. Pertama, pengusaha kecil adalah bagian dari kemajuan jenis usaha yang berskala lebih besar. Karena itu, yang kecil memang harus diperhatikan dan diberi tempat yang wajar. Kedua, pengelolaan pasar swalayan harus selangkah lebih maju dari keinginan konsumen.
Artinya, yang disediakan di pasar swalayan tidak hanya sekedar yang diinginkan oleh konsumen. Tetapi, apa
yang menjadi keinginan konsumen berikutnya. Dalam hal ini perlu antisipasi, sebab situasi terus mengalami perubahan dan perkembangan. Ketiga, lewat berbagai jenis produk dagangan dengan segala inovasinya, dan kreativitas menata produk jualan itu di pertokoan, serta imajinasi mendesain bentuk ruangan yang menarik, akan mencerminkan identitas bangsa. Budaya bangsa terlihat dengan mudah melalui pembuatan dan penjualan produk di pasar swalayan itu.

Sukses di pasar swalayan, ia membuka pembibitan benur di Bulikumba, Sulsel. Usaha itu menghasilkan 100 juta benur pertahun. Abdul Latief juga membuka tambak udang seluas 120 hektar dengan hasil 4 ton per hektar. Dua sampai tiga kali panen dalam setahun. Ia mengelola beberapa perkebunan, membuka usaha penerbitan buku, dan usaha jasa periklanan, asuransi dan berbagai jenis bisnis yang lain. Sambil melakukan ekspansi bisnis, Abdul Latief juga tertarik pada bidang pendidikan dengan tiga alasan. Pertama, ia memang membutuhkan sejumlah besar tenaga terampil di berbagai bidang. Kedua, ia ingin ikut berusaha meningkatkan kecerdasan warga negara umumnya dan generasi muda khususnya. Ketiga, Abdul Latief adalah pernah menjadi guru, malah menjadi Direktur Akademi Pimpinan Perusahaan Departemen Perindustrian, tempat ia belajar. Salah satu Sekolah yang ingin ia dirikan adalah Sekolah Politeknik. Pendirian Sekolah itu merupakan salah satu kegiatan dari Yayasan Abdul Latief yang didirikan dan diketuainya sendiri. Dari berbagai aktivitasnya yang begitu padatnya. Abdul latief selalu berusaha menjaga kesehatan fisiknya. Setidaknya, ia melakukan general check up dua kali setahun. Secara rutin ia olahraga joging, senam, renang, teknis, dan kalau ada waktu main golf. Ia selalu olahraga pagi, terutama untuk menghindari ketegangan-ketegangan. Ia ingin hidup dalam kondisi segar, fit, energik. Tubuhnya padat, gesit, perut tidak buncit.

Itulah Abdul Latief yang mencatat kesuksesankesuksesan selama hidupnya. Mulai dari Predikat tamatan cum laude di APP, kemudian menjadi pimpinan promosi Pasar Sarinah, keliling berbagai negara, memberanikan buka usaha sendiri, maju, sukses, lalu gagal, sukses dan berkembang lagi, sampai menjadi pengusaha yang besar seperti sekarang ini. Bagi Abdul Latif, sebenarnya masih ada 25 tahun lagi waktu buatnya untuk berkiprah di dunia bisnis. Namun, ia sudah memasang ancang-ancang untuk memperbesar porsi kegiatan sosial budaya lewat yayasannya. Ia juga telah mempersiapkan generasi keduanya untuk melanjutkan dynasty Alatief Investment Corporationnya. Abdul Latief adalah lambang kesuksesan pedagang berdarah Minang di zaman orde baru. Berasal dari salah satu suku yang sudah terkenal gigih berdagang selama beradab-abad.

MOORYATI SOEDIBYO
KETEKUNAN KERJA PENJUAL JAMU


Soedibyo, kelahiran Sleman. Yogyakarta, sarjana tekstil
pensiunan pejabat tinggi departemen perindustrian.
Sedang istrinya, yang mungkin lebih banyak diketahui,
cucu Raja Surakarta Susuhunan Paku Buwono X. Pribadi
mandiri yang sejak usia tiga tahun telah digembleng
neneknya, tinggal bersama di Keputren Keraton. Sebagai
wanita pengusaha, Mooryati adalah produsen berbagai
ragam jamu dan kosmetika tradisonal, plus sekian

banyak usaha bisnis lainnya.
Mooryati sangat bersemangat dalam memajukan
usahanya. Sesuatu yang wajar. Bahkan sesungguhnya
harus menjadi jati diri setiap pengusaha. Apalagi karena
sifat bisnisnya sebuah produk, menjadi tidak relevan
tuduhan menerima fasilitas. Sebab dalam hal ini, tingkat
keberhasilan justru akan tergantung kepada penerimaan
masyarakat pengguna produknya. Sekalipun menikmati
fasilitas berlimpah, banyak produk sejenis juga
bertebaran di masyarakat. Pandangan masyarakat
menjadi batu ujian, kualitas produknya baik atau jelek,
punya daya saing atau tidak.

Ada ungkapan klasik. Nabi tidak dikenal di
kampungnya sendiri. Tahun lalu. Mooryati meraih
penghargaan dari The Asian Institute of Management
(AIM) di Manila. Philipina. Mooryati terpilih selaku
seorang wanita pengusaha. Asia yang berhasil
menerapkan prinsip manajemen modern (meski
produknya tradisonal) dalam bisnis. Penghargaan ini

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


membuktikan, sebagai wanita pengusaha, lewat penilaian
para ahli manajemen Asia, Mooryati terbukti telah berada
di jalur yang benar.”

Mooryati sekarang ini paling tidak tercatat sebagai
direktur utama dari empat perusahaan raksasa. Bisnis
utamanya, produsen jamu dan kosmetika tradional, tetap
menjadi andalan. Alumni jurusan bahasa Inggris.
Universitas Saraswati Solo dan pemilik ijazah tingkat V
Aliance Francaise ini, pada kenyataannya juga memimpin
perusahaan yang bergerak dalam bidang gedung
perkantoran serta hotel berbintang. Malahan bulan lalu, di
tengah kinerja berbagai bank merosot, Mooryati malahan
menguasai sebuah bank papan atas. “Ah…tapi bank
tersebut tidak saya beli sendirian. Saya tetap hanya
dodol jamu, berjualan jamu saja,” katanya berkilah.

Roma memang tidak dibangun dalam sehari.
Demikian pula kerajaan bisnis Mooryati tidak tercipta
dalam sekejap. Segala macam sukses pada hari ini,
bertolak belakang dengan suasana ketika pertengahan
tahun 1973 Mooryati dengan modal Rp. 25.000,-merintis
bisnis dengan meramu sendiri minuman beras kencur di
garasi rumah, bersama dua orang pembantunya. “Saya
sengaja membikin beras kencur, karena paling gampang.
Bisa dikerjakan malam hari, paginya langsung saya bawa
ke arisan atau ditawarkan dari rumah ke rumah…”.

Untuk menjamin mutu, bahan bakunya dibeli dari
Solo, Jawa Tengah. Masa itu Mooryati harus pulang balik
Jakarta-Solo sekali seminggu naik bis malam, karena
modal terbatas. Dia juga harus membawa uang kontan,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


karena para penjual bahan (jamu) belum mengenalnya.
“Semuanya saya jalani dengan ikhlas…”.

Ketekunannya berusaha bisa menjadi teladan.
Tanpa menyerah, Mooryati secara cermat terus
mengembangkan industrinya, terus memperluas pasar
dan menapak ke atas. Dua tahun setelah produk beras
kencurnya dimasyarakatkan, dengan pembantu
berkembang menjadi sepuluh orang, produknya
berjumlah enam macam. Tetapi baru setelah lima tahun
berjalan, dengan karyawan sekitar 50 orang, produksinya
mulai masuk ke salon-salon kecantikan.

Berkembangnya produksi penyebab munculnya
konflik situasi. Para karyawannya harus bekerja sampai
malam, mereka ikut tidur di rumah pribadinya yang
sempit di Jalan Sawo. “Privacy keluarga mulai
terganggu.” Di setiap tempat banyak tumpukan botol atau
bahan mentah jamu berserakan, di segala sudut rumah
ada orang bekerja. Maka saya segera putuskan,
membikin pabrik di Ciracas. Diresmikan pada tanggal 8
April 1987 oleh Menteri Kesehatan Soewardjono
Soeryaningrat..”

Berbareng dengan tumbuhnya kesadaran untuk
kembali ke alam, jamu dan kosmetika tradisional buatan
Mooryati mulai berkembang pesat. Produksinya tidak
hanya dikonsumsi oleh masyarakat setempat, namun
juga telah diterima luas sejak dari Jepang sampai
negara-negara di Timur Tengah. Jamu tradisional tidak
lagi sekedar hanya merupakan industri rumah tangga,
melainkan sudah tumbuh menjadi industri sekaligus
eksportir raksasa.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Lahir di Solo pada tanggal 5 Januari 1928,
usianya yang sudah mulai senja sama sekali tidak pernah
menyurutkan langkahnya. Mooryati masih selalu tangkas,
setangkas tokoh wayang Srikandi idamannya. Apa
resepnya meraih keberhasilan?

Matanya langsung bersinar. Cepat sekali jawaban
Mooryati, “Singkat saja, tekun dan sabar. Kalau itu bisa
dihayati, semua impian akhirnya pasti terwujudkan…”.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


PUSPO WARDOYO
SUKSES BERBISNIS DENGAN MANAJEMEN KONFLIK


Bicara waralaba ayam bakar, ingat Wong Solo. Berdebat
tentang Wardoyo, pemilik Rumah Makan Ayam Bakar
Wong Solo. Malah dalam banyak hal, nama lelaki ini lebih
beken ketimbang rumah makannya. Maklum,
keberaniannya membuat acara Poligamy Award di suatu
hotel beberapa waktu lalu, menimbulkan pro dan kontra.
Apakah ia kebablasan dalam hal personal branding?
Tunggu dulu. Ternyata, menurut pria kelahiran Solo 46
tahun lalu ini, apa yang ia lakukan memang disengaja.
Kok bisa?
“Saya harus menciptakan konflik terus-menerus di benak
orang supaya orang membicarakan saya,” ujar Direktur
PT Sarana Bakar Diggaya ini blakbalakan. Bahkan ia
mengungkapkan, jika perlu, ia membayar orang untuk
mendemo dirinya sendiri. Tujuannya, supaya orang
selalu membicarakan dirinya tanpa henti dan polemik
menjadi panjang. Contohnya, isu poligami.

Bagi Puspo, apakah orang membicarakan hal
positif atau negatif, untuk tahap awal bukanlah masalah.
Yang penting, setiap saat orang membicarakan dirinya.
Hal ini, dikatakannya, penting untuk bisnisnya. “Ketika
orang membicarakan Puspo, itu berarti membicarakan
Wong Solo, ” ujar suami dari empat wanita ini. Ia yakin,
jika orang kenal Puspo, yang bersangkutan akan men-
deliver hal itu ke Wong Solo.

Bagaimana Puspo bisa melakukan ini semua?
Diceritakan, ketika pada tahun 1993 memulai bisnis ini, ia

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


belum seterkenal sekarang. Ia memulai perjalanan
usahanya dengan modal Rp. 700 ribu. Waktu itu orang
mengenalnya hanya sebagai pedagang kaki lima di
Bandara Polonia, Medan.

Namun suatu hari pada 1996, Koran daerah
Medan, Waspada menulis seputar dirinya. Judulnya,
“Puspo Wardoyo, Sarjana Membuka Ayam Bakar Wong
Solo di Medan.” Sejak itu, bisnis rumah makannya
sukses besar. Omsetnya naik 300%-400%. “Dari sini
saya sadar dampak pemberitaan,” ujar mantan guru SMA
di Bagansiapi-api, Sumatera Utara ini. Dan ia pun mulai
mendekati pers.

Setelah cukup dekat dengan kalangan pers.
Puspo mulai memahami cara kerja dunia pers. Antara
lain, penting isu dalam pemberitaan. Sejak itu, ia mulai
menciptakan isu atau konflik yang berkenaan dengan
dirinya. “Isu atau konflik itu penting supaya media mau
memberitakannya, tanpa kita memintanya,” ia
menjelaskan. Isu-isu yang dibuatnya haruslah
mengandung unsur tidak bermasalah. Malah kalau bisa,
dengan isu tersebut, ia menjadi pahlawan. “karena
seorang pionir adalah seorang pembuka, dan ia bisa
disebut pahlawan,” katanya. Target besarnya adalah
bagaimana mempromosikan bisnis.

Tentang sosok pahlawan ini, Puspo
mencontohkannya dalam hal poligami. Ia memfigurkan
dirinya sebagai pahlawan poligami. Sekaligus sebagai
pengusaha rumah makan yang sukses dan andal. Di sini
ia ingin meruntuhkan mitos bahwa poligami itu tabu.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Isu yang diluncurkan, antara lain sewaktu
mendapat penghargaan Enterprise-50. Lalu, saat
menerima penghargaan sebagai Waralaba Lokal Terbaik
dari Presiden RI Megawati. Dan terakhir yang bikir geger
Poligamy Award. Tak tanggung-tanggung, dana tak
kurang dari Rp. 2 miliar dikucurkannya untuk acara ini.

Tentang isu poligami, Puspo berujar, “Ini positif
dan paling efektif. Karena ada kebenaran, tapi tak semua
orang berani mengungkapkannya.” Toh, ia melihat, dari
sisi agama, apa yang dilakukannya tak melanggar aturan.
Ia sadar, banyak orang yang setuju dan banyak juga
yang tak setuju. “Ketika orang bicara poligami, tak akan
pernah tuntas,” ujarnya. Hal itu, ia menambahkan, akan
memunculkan konflik di antara mereka.

Puspo mengakui ia sangat terkesan dengan isu
Poligamy Award. Karena, setelah acara tersebut
diselenggarakan, banyak sekali tanggapan dari
masyarakat. “Ini puncak promosi saya,” ujarnya bangga.
Diakuinya, ini isu yang paling berat dan seru yang pernah
diluncurkannya. “Karena isu ini melawan arus,”
tambahnya. Isu-isu tersebut ternyata tidak dibuatnya
sendiri. Ia membentuk sejumlah tim. Tim yang terdiri dari
para wartawan ini tersebar di beberapa kota, antara lain
Jakarta, Badung, Surabaya, Solo, Malang, Bali dan
Medan. Namun, ia tak menyerahkan pembuatan isu
begitu saja kepada timnya. “Semua tetap di bawah
kepemimpinan saya,” katanya. Dua minggu sekali ia
mengadakan rapat untuk menetapkan isu dalam satu
bulan.Hasil evaluasinya saat ini menunjukkan, nama
Puspo Wardoyo sudah dikenal banyak orang. Adapun

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dari sisi bisnis, ia merasa relatif berhasil. Saat ini
sejumlah rumah makan di berbagai kota besar
dimilikinya. Sejumlah proposal kerjasama juga terus
mengalir ke mejanya. Namun, kalau dibandingkan
dengan rumah makannya, ia mengakui namanya
cenderung lebih popular ketimbang Wong Solo. Itulah
sebabnya, agar seimbang, kini ia mengupayakan agar
nama rumah makannya kian dikenal. Karena hal itu,
beberapa langkah kini digodoknya. Caranya? Membuat
sejumlah isu baru! Pertama, isu yang berisikan pesan
bahwa dirinya adalah sosok yang baik, sabar, penuh
kasih sayang dengan keluarga, dan dermawan. “Saya
ingin colling down setelah kasus Poligamy Award, untuk
meraih simpati,” ujarnya terus terang. Berikutnya, fokus
pada product branding. Sejumlah produk unggulan Wong
Solo akan segera diluncurkan.Menurutnya, selama ini
Wong Solo dikenal sebagai rumah makan biasa.
Padahal, usahanya ini memiliki sejumlah produk
unggulan. Contohnya, beras terbaik dari Delangga. Juga,
kangkung unggulan yang hidup di air panas dari Cibaya,
yang karena daya tahannya yang kuat dinamakannya
Kangkung Perkasa. Selain itu, ia juga memiliki beberapa
produk unggulan yang namanya nyerempet-nyerempet
poligami, seperti Jus Poligami, Jus Dimadu, atau Tumis
Cah Poligami. Terlepas dari kontroversi yang ada, suka
tidak suka, Puspo adalah salah satu pebisnis yang piawai
mem-brand-kan dirinya.

RAYMOND KROC


MCDONALD DAN GLOBALISASI INDUSTRI FASTFOOD


PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Pada tahun 1954, seorang salesman mesin susu kocok
berumur lima puluh dua tahun melihat kios hamburger di
San Bernardino, California, dan membayangkan sebuah
industri baru yang besar: fast food. Dalam apa yang
seharusnya menjadi tahun emasnya, Raymond Kroc,
pendiri dan pembangun McDonald’s Corporation,
membuktikan dirinya sebagai seorang pelopor industri
yang tidak kalah kemampuannya dengan Henry Ford. Dia
merevolusikan industri restoran dengan memberlakukan
disiplin atas produksi hamburger, kentang goreng, dan
susu kocok. Dengan mengembangkan sistem operasi
dan antaran yang maju, dia memastikan bahwa kentang
goreng yang dibeli oleh pelanggan di Topeka akan sama
dengan yang dibeli di New York City. Konsistensi seperti
ini menjadikan McDonald’s nama mereka yang
mendefinisikan fast food Amerika. Pada tahun 1960,
terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh
Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya
franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan
salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa.
Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya,
dia memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai
pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s
menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956,
Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli
tanah dan bertindak selaku pemilik restoran bagi pembeli
franchise yang penuh minat. Dengan langkah ini,
McDonald’s mulai memperoleh penghasilan yang
sesungguhnya, dan perusahaan pun lepas landas. Kroc

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kemudian memperkenalkan program periklanan nasional
untuk mendukung franchise yang tersebar dengan cepat;
dan setelah tampak bahwa pertumbuhan di wilayah asal
perusahaan ini melambat pada awal tahun 1970-an, dia
memulai dorongan yang penuh semangat dan sukses
untuk membuat kehadiran global bagi McDonald’s.
Sepanjang pertumbuhan perusahaan yang spektakuler,
Kroc melakukan akrobat keseimbangan berjalan di atas
rentangan tali yang sulit, memberlakukan standar yang
keras di seluruh sistem sementara mendorong semangat
wirausaha yang menyambut baik gagasan dari semua
tingkat. Banyak gagasan ini yang memberikan
sumbangan kepada keberhasilan perusahaan yang
menakjubkan. Dalam mengumpulkan kekayaan sebesar
$500 juta, raja hamburger ini mengubah lansekap budaya
bangsa dan menempa sebuah industri yang termasuk di
kalangan ekspor Amerika yang terbesar. Keberhasilan
McDonald’s yang ditiru secara meluas menawarkan
contoh yang baik sekali bagi manajer dan eksekutif
zaman sekarang yang berusaha mencari efisiensi
produksi yang lebih besar. Dengan menempatkan
hamburger yang bersahaja di atas jalur perakitan, Kroc
menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana cara
menerapkan pross manajemen yang maju pada usaha
yang paling membosankan. Supaya bisa maju dengan
cara McDonald’s, perusahaan-perusahaan harus
menetapkan prinsip dasar pelayanan yang mereka
tawarkan, memecah-mecah pekerjaan menjadi bagianbagian,
dan kemudian terus-menerus merakitnya kembali
dan menyempurnakan banyak langkah sampai sistem

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


berjalan tanpa kekangan. Hari ini, perusahaanperusahaan
yang terlibat dalam antara pizza,
pemrosesan klaim asuransi, atau menjual mainan
mendapat keuntungan dari jenis sistem yang dipelopori
oleh Ray Kroc. Sampai tingkat ketika operasi seperti ini
menjaga pengendalian mutu, dan memelihara kepuasan
pelanggan, keuntungan akan mengalir. Sebagai
salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin
mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur
lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat
Chicago ke California selatan untuk menemui dua
kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal
rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New
Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari
peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa
mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini
akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San
Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil
di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan
restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer,
yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus,
McDonald bersaudara membeli delapan buah. Dan Kroc
ingin tahu jenis operasi apa yang membutuhkan
kemampuan membuat empat puluh gelas susu kocok
pada saat saat yang bersamaan. Maka dia pergi ke San
Bernardino, dan apa yang dilihatnya di sana mengubah
kehidupannya. Kroc berdiri di keteduhan dua gerbang
lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang
menerangi langit di senja kala, dan melihat antrian orang-
orang yang berkelok-kelok seperti ular di luar restoran

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang berbentuk segi delapan. Melalui dinding bangunan
yang selurunya terbuat dari kaca, dia memandangi para
karyawan pria, yang memakai topi kertas dan seragam
putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan
burger dalam piring, kentang goreng dan susu kocok
kepada keluarga-keluarga kelas pekerja yang
berdatangan naik mobil. “Sesuatu pasti sedang terjadi di
sini, saya mengatakan kepada diri sendiri,” Kroc
kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out.
“Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang
pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi
pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock,
tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up
dengan sempurna. Sebagaimana Forbes
menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini
mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.”
Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan –
burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai –
menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat
makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka
juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka
bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam
puluh detik. Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat
masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya
berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal.
Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar
perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui
otak saya.”

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai
memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s
yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan
membangun mata rantai pertama kongsi restoran ini –
sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di
luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang
sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan
cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang
dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai
penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat
memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini
dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi
memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa permen
karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc,
meniru satu kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru
permulaannya. Supaya bisa membangun kongsi
restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan
disiplin atas industri restoran yang dikelola secara
longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur
operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru.
Empat puluh tahun sebelumnya, Henry Ford sudah
menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan
perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan
proses perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah
menerapkan disiplin yang sama pada pembuatan
sandwich. Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada
ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc
memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya
spesifikasi yang tepat – kandungan lemak: di bawah 19
persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang:

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di
pinggiran kota Chicago untuk merancang metode
pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir
tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli
franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc
ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi.
Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu
pelayanan. Dan ini sarana revolusioner yang akan
digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi
restoran yang di dalamnya satu restoran di Delaware dan
satu restoran di Nevada akan menyajikan burger yang
tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing berisi
potongan acar yang sama, setiap burger disajikan dalam
talam yang serupa bersama kentang goreng yang
dimasak dengan lamanya waktu yang sama.
Sebagaimana yang diingat oleh Kroc, “Kesempurnaan
sulit sekali dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya
inginkan dalam McDonald’s. Segala hal lainnya sekunder
bagi saya.” Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani
satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah
memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi
sistem dan bukannya mutu satu restoran atau operator
tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s
bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat
Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim
semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur
pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan
kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc
menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga
menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


menuju kemungkinan bangkrut. Selama tahun 1960,
ketika kongsi restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam
penjualan, penghasilan McDonald’s hanya $159.000.
“Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun
McDonald’s, John Love. Dan rumah kartu impian Kroc
mulai runtuh di bawah bobotnya sendiri. Sementara
terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan
keuntungan yang bisa dibayangkan, Kroc menghadapi
satu dilema yang klasik. Dia tidak mampu memperluas
usaha. Dan dia tidak bisa tetap terapung. Untunglah,
Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir
McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa
atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan
kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli
franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20
persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini,
McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan
menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang
ditentukan. Strategi real estate pas sekali dengan tujuan
penguasaan Kroc yang lebih besar. Bukannya menjual
franchise geografis sebagai selubung, yang akan
memberikan kepada pemegangnya hak untuk
membangun sebanyak-banyaknya atau sesedikitsedikitnya
kedai sekehendak hatinya disuatu kawasan
tertentu, Kroc hanya menjual franchise individual, dengan
biaya rendah $950. Ini mematikan bahwa operator yang
tidak bersedia bermain mengikuti aturannya hanya bisa
membuka tidak lebih dari satu saluran. Setelah
menyerahkan urusan keuangan yang stabil ke tangan
Harry Sonnenborn yang ahli, Kroc mulai memperluas dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


memprofesionalkan kerajaan industri yang sedang
tumbuh ini. Di bawah konsepsinya yang baru, setiap
pembeli franchise dan operator seperti seorang manajer
pabrik. Karena mengetahui bahwa ukuran bagi kompleks
industri yang maju adalah manajemen profesional, pada
tahun 1961 Kroc meluncurkan satu program latihan-di
restoran baru di Elk Grove Village, Illinoiss. Di sana,
kelompok pelaksana melatih pembeli franchise dan
operator dalam metode ilmiah mengelola McDonald’s
yang sukses dan melatih mereka dalam ajaran kroc
tentang Mutu, Pelayanan, Kebersihan dan Nilai. “Saya
menaruh hamburger pada jalur perakitan,” Kroc suka
mengatakan. Hamburger juga berisi laboratorium
penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan
mekanisme memasak, membekukan, menyimpan, dan
menyajikan. Di mana pun juga tidak ada dikotomi antara
pengendalian pusat dan otonomi operasi yang lebih
kentara daripada dalam iklan. Pada hari Natal akhir tahun
1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa
berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,”
sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in
McDonal’s yang beroda. Namun kendati sangat
menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini
ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan
untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator
Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak
pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc
mendorong para operator untuk memanfaatkan
gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri.
Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710
restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat
negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca
yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar
sepenuhnya. Perusahaan ini go public pada tanggal 15
April, tepat sepuluh tahun sampai ke harinya setelah Kroc
membuka kedai Des Plaines, menjual 300.000 saham
dengan harga per lembar $22,50. Banyak saham ini yang
ditawarkan oleh Kroc, yang mengeruk uang $3 juta dalam
penjualan. Kroc mengerahkan uang tunai ini untuk
memperluas perusahaan dan melawan pesaing yang
dengan cepat menyebar di mana-mana, sebab
keberhasilan perusahaan telah melahirkan banyak imitasi
yang berusaha memanfaatkan industrialisasi fast food
yang semakin meningkat. Melalui pertumbuhan yang
pesat dan iklan yang meluas, McDonald’s pada awal
tahun 1970-an menjadi kongsi restoran fast food yang
terbesar di seluruh negara dan sifat yang mudah dikenali
dari lansekap budaya Amerika. Dan penguasa tertinggi
McDonaldland, Ray Kroc, menjadi seorang tokoh yang
bertingkat nasional. Pada tahun 1972, ketika lebih dari

2.200 saluran McDonald’s mengeruk penjualan $1 milyar,
kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent
Peale. Sementara nilai saham pemilikannya meningkat
menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk
McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini
membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan
politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan,
raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik
perhatian dari banyak pihak. Sementara produk
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini
membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri
makanan. Mimi Sheraton dari New york magazine
menyatakan: “Makanan McDonald’s mengerikan secara
tidak ketulungan, tanpa keindahan apa pun.” Para
politikus juga memperhatikan. Pada tahun 1974, ketika
nilai pasar perusahaan ini melampaui nilai U.S. Steel
yang maju dengan lambat, Senator Lloyd Bentsen
mengeluh: “Ada sesuatu yang tidak beres dengan
ekonomi kita kalau pasar saham lebih banyak dalam
hamburger dan lebih sedikit dalam baja.” Banyak analis
yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat
sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi
Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus
berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak
percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir
dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc
membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000
pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri
sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang
perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara
Eropa baru permulaannya. Dengan berlalunya waktu
sepuluh tahun, seribu restoran yang dibuka oleh
perusahaan di luar negeri menggalakkan 27 persen
tingkat pertumbuhan tahunan. Kongsi restoran ini begitu
universal dikenal sebagai lambang usaha Amerika dan
berpengaruh, sehingga ketika gerilyawan Marxis
meledakkan sebuah restoran McDonald’s di San
Salvador pada tahun 1979, mereka menyatakan bahwa

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tindakan teroris ini sebuah pukulan mematikan terhadap
“imperialis Amerika.”

“Walaupun McDonald’s mencapai sukes, dan
kekayaan pribadinya mencapai $340 juta, dia selalu
khawatir,” Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc
bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya
membawanya paling sedikit ke enam restoran
McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”.
Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak
membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia
lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh
satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s
menjual hamburger yang ke-50 milyar.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


SAM WALTON
WAL-MART DAN PEMBERIAN DISKON AMERIKA


Samuel Moore Walton adalah sejenis pria kota kecil. Dia
hidup di lingkungan yang sama di Bentonville, Arkansas,
selama empat puluh tahun. Dia bangun setiap pagi,
sarapan bersama kelompok orang banyak yang sama di

hotel setempat, dan kemudian, kecuali pada hari Minggu,
dia pergi ke kantor. Hanya satu hal yang menggodanya
untuk membolos, dan itu adalah kesempatan untuk
berburu ayam hutan. Walton adalah jenis orang yang
lebih suka pinjam surat kabar daripada mengeluarkan
uang setalen untuk mendapatkannya. Tetapi dia juga
suka mengundang suatu keluarga miskin untuk makan
bersamanya.

Sam Walton tinggal di kota-kota kecil, kira-kira
sebanyak 1.800, melalui toko serba ada diskon Wal-Mart
miliknya. Dalam era restoran franchise, pusat
perbelanjaan yang ada di mana-mana, dan penjualan
eceran formula, Wal-Mart dibangun dalam menghormati
individu. Itu adalah kualitas yang terpancar langsung dari
pendirinya.

Dengan menguasai kira-kira 20% saham Wal-
Mart, Sam Walton tampil di puncak daftar Forbes 400,
dengan nilai bersih 2,8 milyar pada tahun 1985
(pemilikan ini sekarang hampir sepuluh kali lipat nilainya).
Dari semua inovasinya yang membantunya menjadi
milyarder, inovasinya yang terbesar sebagai CEO
mungkin adalah kenyataan bahwa dia sendiri tidak
berubah.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


“Rahasianya adalah bekerja, bekerja, bekerja.
Saya mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara
melakukannya,” kata Thomas Walton tentang dua anak
laki-lakinya, Sam dan James (“Bud”). Walton adalah
seorang penaksir harga ladang sebagai jaminan
pinjaman, pekerjaan yang tidak seberapa hasilnya
selama tahun dua puluhan di Oklahoma, tempat Sam
dilahirkan pada tahun 1918. Thomas bekerja dalam jam-
jam yang panjang, tetapi dia dan istrinya, Nan, akhirnya
memindahkan keluarganya ke sebelah kota kecil di
Missouri. Si ayah mengganti karirnya menjadi menjual
real estate dan asuransi, dan si ibu memulai bisnis
produk susu kecil-kecilan, sedangkan anak-anak
membantu orang tua mereka mencukupi kebutuhan
keluarga, dengan menjual keanggotaan langganan
majalah, memerah sapi, dan mengantarkan surat kabar.

Sam Walton menuntut pelajaran di Universita
Missouri di Columbia, dan mendapat gelar sarjana muda
dalam bisnis pada tahun 1940. Dia berpikir ingin kuliah
tingkat sarjana di Timur, tetapi dia menerima satu
kedudukan sebagai manajer magang di toko J.C. Penney
di Des Moines, Iowa. Pemuda yang dikenal dengan
sebutan “Hustler” Walton ketika kuliah ini mula-mula ingin
segera terjun ke bisnis penjualan eceran. Tetapi dia
terkesan oleh toko Penney, terutama oleh falsafahnya
tentang pelayanan pelanggan.

“Saya tidak memulai karir sebagai bankir atau
investor, atau melakukan apa saja selain melayani
pelanggan,” Walton kemudian menulis dalam majalah
karyawan perusahaan, Wal-Mart World. “Banyak orang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang menjalankan perusahaan besar yang belum pernah
menderingkan mesin hitung, dan mereka juga belum
pernah melayani pelanggan, maka saya selalu
menghargai apa artinya menjadi pelayan toko dan
sebesar apa seorang salesman bisa mempengaruhi
pelanggan dalam hubungan bisnis.”

Tiga tahun sebelum Wal-Mart yang pertama
dibuka, Sam dan Helm Walton membeli tanah seluas dua
puluh akre di luar Bentonville dan memberikan tugas
kepada seorang arsitek yang terkemuka untuk
membangun sebuah rumah modern di atas anak sungai.
Rumah ini memerlukan biaya $100.000 pada tahun 1959jumlah
yang besar sekali, tetapi itu adalah rumah terakhir
yang pernah dibeli oleh pasangan ini. Keluarga Walton
tidak pernah menggunakan uang dengan mencolok.

Mungkin cocok bagi seorang penjual eceran
dengan diskon untuk bersifat agak kikir. Pada puncak
kekayaannya yang luar biasa, S.S. Kresge biasa
memasukkan kardus ke dalam sepatunya untuk menutup
lubangnya. Dia bahkan berhenti main golf pada ronde
pertama setelah kehilangan sebuah bola. Sam Walton
tidak sepelit itu, tetapi dia mempunyai rekor hidup
sederhana, untuk orang yang kaya. Dia terbang di kelas
satu hanya sekali dalam hidupnya (dalam penerbangan
panjang dari Amerika Selatan ke Afrika); dalam
perjalanan bisnis bersama karyawan lainnya, dia siap
mengikuti kebijaksanaan perusahaan menginap berdua
sekamar di hotel. Mobil perusahaannya bukan limusin.
Bernard Marcus, pimpinan dan pembantu pendiri Home
Depot, teringat pergi ke luar untuk makan siang bersama

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Walton setelah pertemuan di Bentonvolle: “Saya masuk
ke mobil pick-up Sam yang berwarna merah. Tidak ada
AC, Tempat duduknya berbekas kopi. Dan pada waktu
saya sampai ke restoran, baju saya basah kuyup. Dan
itulah Sam Walton-tidak suka pamer, tidak sombong.”

Pada tahun 1970, Wal-Mart membuat penawaran
saham kepada publik. Dana yang terkumpul kira-kira $5
juta untuk membantu enam buah toko lagi dan
menyelesaikan pusat distribusi perusahaan yang
pertama. Dengan uang ini dan penawaran saham
sesudahnya, momentum akhirnya meningkat dan sesuai
dengan rencana Walton: Setelah membangun tiga puluh
sembilan buah toko dalam dasawarsa pertama, Wal-Mart
membangun 452 toko pada tahun tujuh puluhan dan

1.237 toko pada tahun delapan puluhan. Dari tahun 1970
sampai tahun 1990, saham Wal-Mart bukan hanya
mengalahkan semua saham lainnya di pasar, tetapi juga
mengalahkan impian paling gila mereka yang
membelinya. Seratus lembar saham, yang dibeli pada
tahun 1970 seharga $1.650, nilainya menjadi $2,6 juta
pada tahun 1992.
Pada tahun 1973, embargo minyak Arab
menyebabkan harga energi melambung. Bagi Wal-Mart,
ini merupakan kemunduran yang tidak tepat waktunya.
Seperti kebanyakan orang dalam bisnis distribusi, Walton
merasa seakan-akan dia seorang sandera bagi inflasi
harga yang tidak rasional. Peristiwa ini mengubah
caranya menjalankan bisnis. Sesudah krisis minyak,
toko-toko Wal-Mart hanya dibangun dalam jarak dua
belas jam bermobil dari pusat distribusi yang terdekat.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Karena lokasinya berkelompok, maka toko-toko bisa
dipasok secara efisien, mengurangi efek keseluruhan dari
kenaikan harga bensin. “Pengecer lainnya membangun
gudang untuk melayani saluran yang ada,” Forbes
melaporkan kemudian, pada tahun 1982, “tetapi Walton
menempuh arah yang berlawanan. Dia memulai dengan
sebuah gudang raksasa, dan kemudian memunculkan
toko-toko di sekelilingnya. “Dan demikianlah, Wal-Mart
tidak “menjadi nasional” seketika; rencananya adalah
membuat kemajuan yang tetap, satu pusat distribusi
pada satu ketika, menjadi wilayah baru.

Metode Wal-Mart yang paling disukai adalah
melibatkan diri dalam seluruh proses pemabrikan. Pada
tahun 1984, Bill Clinton, yang ketika itu menjabat sebagai
gubernur Arkansas, menghubungi Wal-Mart meminta
bantuan untuk pabrik pakaian di negara bagian itu yang
akan kehilangan pelanggannya yang terbesar karena
direbut oleh pesaing dari luar negeri. “Kita akan melihat
apakah kita bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah
dilakukan sebelumnya,” kata Walton kepada Clinton,
setelah membicarakan persoalan ini dnegan para
eksekutifnya. Wal-Mart bersiap-siap untuk menyerahkan
kepada pabrik lokal ini seluruh persyaratan untuk
membuat kemeja flannel, sebuah pesanan yang
sebelumnya dibeli dari Timur Jauh.

Pusat distribusi Wal-Mart menjadi faktor menonjol
lainnya dalam sistem Wal-Mart. Gudang itu sendiri
merupakan bagian dibelakang layanan yang
membosankan dari bisnis penjualan eceran. Tetapi pusat
distribusi Wal-Mart direkayasa untuk melakukan lebih dari

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sekedar mengumpankan produk ke toko-toko; gudang
dirancang untuk menurunkan biayanya.

Pada tahun 1991, Wal-Mart memberikan sebuah
hadiah kepada Walton, keberhasilan yang tidak pernah
terpikirkan sebelum terjadinya: Wal-Mart mengalahkan
Sears sebagai penjual eceran terbesar di seluruh negara.
Sepuluh tahun sebelumnya, Wal-Mart mengumpulkan
uang penjualan yang tidak seberapa sebesar $2,6 milyar,
berbanding dengan penjualan Sears sebesar $20 milyar.
Namun pada tahun 1991 penjualan Wal-Mart $32,6
milyar, langsung melampaui penjualan Sears sebesar
$32 milyar.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


SOICHIRO HONDA
(Montir tangguh yang menjadi bos industri mobil
Jepang)

Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun

(kini Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture.

Daerah Chubu di antara Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau

Honshu yang awalnya penuh tanaman teh yang rapi, yang
disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini
daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu
kota terbesar di provinsi itu.

Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi
yang beralih menjadi pengusaha bengkel sepeda,
sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak sulung
dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang
berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal
semasa kanak-kanak akibat kekurangan obat dan juga
akibat lingkungan yang kumuh.

Walaupun Gihei Honda miskin, namun ia suka
pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia
tidak ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya
yang bengkok, tidak peduli para tetangganya
menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga
keterampilannya menangani mesin menurun pada anak
sulungnya.

Sebelum masuk sekolah pun Soichiro sudah
senang, membantu ayahnya di bengkel besi. Ia juga
sangat terpesona melihat dan mendengar dengum mesin

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


penggiling padi yang terletak beberapa kilometer dari
desanya.

Di sekolah prestasinya rendah. Honda mengaku
ulangan-ulangannya buruk. Ia tidak suka membaca,
sedangkan mengarang dirasakannya sangat sulit. Tidak
jarang ia bolos. “Sampai sekarang pun saya lebih efisien
belajar dari TV daripada dari membaca. Kalau saya
membaca, tidak ada yang menempel di otak,” katanya.

Ketika sudah kelas lima dan enam, bakat Soichiro
tampak menonjol di bidang sains. Walaupun saat itu baru
belasan tahun, namun dalam kelas-kelas sains di Jepang
sudah dimunculkan benda-benda seperti baterai,
timbangan, tabung reaksi dan mesin. Dengan mudah
Soichiro menangkap keterangan guru dan dengan mudah
ia menjawab pertanyaan guru.

Beberapa waktu sebelum itu, untuk pertama
kalinya Soichiro melihat mobil. “Ketika itu saya lupa
segalanya. Saya kejar mobil itu dan berhasil bergayut
sebentar di belakangnya. Ketika mobil itu berhenti,
pelumas menetes ke tanah. Saya cium tanah yang
dibasahinya. Barangkali kelakuan saya persis seperti
anjing. Lalu pelumas itu saya usapkan ke tangan dan
lengan. Mungkin pada saat itulah di dalam hati saya
timbul keinginan untuk kelak membuat mobil sendiri.
Sejak saat itu kadang-kadang ada mobil datang ke
kampung kami. Setiap kali mendengar deru mobil, saya
berlari ke jalan, tidak peduli pada saat itu saya sedang
menggendong adik.”

Soichiro hanya mengalami duduk di bangku
sekolah selama sepuluh tahun. Sesudah lulus SD, anak

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


nakal itu dikirim ke sekolah menengah pertama di
Futumata yang tidak jauh dari kediamannya. Lulus dari
sekolah menengah itu ia pulang ke rumah ayahnya. Gihei
Honda sudah beralih dari pandai besi menjadi pengusaha
bengkel sepeda. Gihei Honda memiliki majalah The
World of Wheels yang dibaca Soichiro dengan penuh
minat.

Di majalah itu sebuah bengkel mobil dari Tokyo
memasang iklan mencari karyawan. Soichiro buru-buru
melamar dan ia diterima. Walaupun ayahnya khawatir,
namun Soichiro diantar juga ke kota besar itu.

Honda hampir tidak percaya pada telinganya
Honda merasa saat menunggu dipanggil belajar menjadi
montir itu benar-benar merupakan ujian ketabahan yang
paling berat, yang pernah dihadapinya seumur hidupnya.
Di masa-masa setelah itu ia sudah tidak takut lagi
menghadapi rintangan apa pun berkat ketabahan yang
diperolehnya selama menjadi kacung.

Honda yang selama kariernya tidak tahu banyak
mengenai uang, Cuma mendapat keuntungan sedikit
sekali tahun pertama itu. Tetapi Honda merasa beruntung
karena bengkelnya sukses. Ia memutuskan untuk
menabung dan memperkirakan selama masa kerjanya
akan mampu mengumpulkan sampai 1.000 yen.

Selama hidupnya Honda terkenal sebagai
penemu. Ia memegang hal paten lebih dari 100
penemuan pribadi. Yang pertama, ditemukannya ialah
teknik pembuatan jari-jari mobil dari logam. Ketika itu
mobil-mobil di Jepang memakai jari-jari kayu yang mudah
terbakar. Perusahaan-perusahaan Jepang segera

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengekspor jari-jari logam itu sampai ke India. Pada
umur 25 tahun ia memperoleh keuntungan 1.000 yen
sebulan.

Perusahaan juga menghargai orang-orang muda
dan selalu merekrut orang-orang muda untuk memberi
“darah baru” dan gagasan segar. Ketika Honda
mengundurkan diri tahun 1973, yang dipilihnya sebagai
pengganti ialah Kyoshi Kawashima, kepala bagian riset
perusahaan Honda. Selama sejarahnya, perusahaan
Honda hanya pernah mengalami pemogokan sekali pada
tahun 1954. Ketika itu Honda dan manajemen di satu
pihak menghadapi pekerja-pekerja dan adik Honda di
Pihak lain. Tetapi sebagai layaknya perusahaan di
Jepang semuanya itu diselesaikan dengan musyawarah.

Sejak tahun 1973 Honda pindah ke pasaran
kendaraan beroda empat untuk bisa tetap
mengembangkan jumlah penghasilan perusahaan.
Stafnya yang pada masa Honda bertambah 10% setiap
tahun. Kalau mereka bertambah tua, artinya beban
perusahaan akan bertambah berat. Padahal Honda
menghadapi persaingan berat di pasaran dalam negeri
dan luar negeri. Untuk bisa tetap menciptakan pasaran
baru mereka harus selalu mencari teknik yang unik dan
efisien serta menjual produk dengan harga bersaing.

Namun ketika Honda dan Fujisawa
mengundurkan diri pada musim gugur tahun 1973,
Honda berkata, “Saya bisa mundur tanpa perasaan
khawatir, karena saya yakin perusahaan akan terus maju
dengan penuh semangat, menanggulangi pelbagai
kesulitan dan luwes, tanpa kehilangan kesegarannya.”

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


“Terus terang saya merasa muda dalam hal
mental maupun fisik,” kata Honda. “Saya kira kalian tidak
bisa menang dari saya. Namun saya mesti mengakui
sekarang saya sering merasa iri hati pada orang muda.
Saya diberi tahu bahwa di Amerika pemimpin umum
perusahaan berumur 40-an dan perusahaan yang
dipimpin orang berusia 60-an tahun sering mengalami
stagnasi. Kita sekarang memang memasuki zaman baru
yang memerlukan nilai-nilai baru. Walaupun saya dan
wakil pemimpin umum merasa kami masih muda, kami
kira umur kami sudah lewat untuk memimpin.”

Kalau saya menengok kembali ke belakang, saya
lihat bahwa yang saya buat tidak lain daripada
kesalahan, serentetan kegagalan dan serentetan
sesalan,” kata Honda. “Tetapi saya juga bangga untuk
keberhasilan saya. Walaupun saya sering membuat
kesalahan dan kegagalan, namun semua itu tidak pernah
disebabkan oleh hal sama. Saya tidak pernah
mengulangi kesalahan dan saya selalu berusaha sekuat
mungkin untuk memperbaiki diri. Dalam hal itu saya
berhasil. “Ia tetap memegang saham terbesar di
perusahaannya. Ketika mengundurkan diri tahun 1973
penghasilannya mendekati 1,7 miliar dolar. Walaupun
sudah pensiun omongannya masih didengar. Katanya,
masa depan industri Jepang bukan ditentukan oleh untuk
cepat, tetapi oleh mutu barang yang kita buat dan
pengaruhnya terhadap kepentingan sesama manusia.
Kalau kita membuat barang yang menyebabkan banyak
polusi kemungkinan kita akan untung, tetapi hanya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sebentar, sesudah itu bangkrut. Kami di perusahaan
Honda sering bergurau: Enak juga ada perusahaanperusahaan
besar yang kerjanya hanya memikirkan
untung besar saja. Akibatnya perusahaan kecil seperti
Honda mendapat kesempatan untuk membuat barang
yang baik.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


STEVE JOBS

Lahir pada tahun 1955 Los Altos California; Bersama dengan

Steve Wozniak, pendiri perusahaan Apple Komputer dan

telah menjadi multi-jutawan sebelum berumur 30 tahun.

Dimulai dengan perusahaan NeXT untuk membuat sistem

pendidikan dengan harga yang terjangkau, menemukan
bahwa menjual software lebih baik dari pada menjual
hardware.
Pada February 1955, Jobs tidak merasa senang
bersekolah di Mountain View, jadi keluarganya pindah ke
Los Altos, California, dimana Steven melanjutkan ke
sekolah tinggi Homestead. Guru elektroniknya di sekolah
tinggi Homestead, Hohn McCollum, memanggilnya
sebagai "something of a loner" dan "always had a
different way of looking at things."
Setelah selesai sekolah, Jobs melanjutkan
mengajar di perusahaan elektronika Hewlett-Packard di
Palo Alto, California. Disana dia direkrut sebagai
karyawan selama musim panas. Karyawan lain di
Hewlett-Packard adalah Stephen Wozniak seorang yang
drop-out dari University of California di Berkeley. Seorang
insinyur whiz dengan kemampuan elektronika seperti
gadgets, Wozniak pada waktu itu mengenalkan "blue
box," hasil karyanya, sebuah telepon genggam ilegal
yang dapat digunakan untuk komunikasi sambungan
langsung jarak jauh. Jobs membantu Wozniak menjual
beberapa nomor kepada pelanggan.
Steve Jobs bekerja untuk Atari setelah lulus dari
Reed College, Jobs menemukan temannya Steve

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Wozniak. Dua desainer komputer game dan telepon
"blue box", mendapatkan lebih banyak keahlian mereka
dari klub komputer Homebrew. Memulai kerja di sebuah
garasi milik keluarganya, mereka mengatur usahanya
ketika toko Byte di Mountain View membeli lima puluh
komputer assembling mereka. Dari sinilah dimulainya
perusahaan komputer Apple didirikan. Nama ini
berdasarkan nama buah favorit Job dan logonya dipilih
untuk mempresentasikan nama perusahaan dan katakata
bitnya. Menjelang awal tahun 1980 Jobs
mengkontrol langsung bisnis perusahaan, dengan sukses
memilih presiden yang akan mengambil alih organisasi
supaya lebih tinggi lagi. Dengan latar belakang tahun
1985 Jobs melepaskan kekuatannya kepada John

Sculley, setelah mendapat pendanaan baru untuk
melanjutkan perusahaan NeXT.

Steve Jobs melakukan inovasi ide tentang
personal komputer sehingga merevolusi industri
hardware and software komputer. Ketika Jobs berumur
21 tahun, dia dan temannya, Wozniak, membuat
personal komputer yang disebuat Apple. Apple merubah
ide orang tentang komputer dari kotak besar yang
penggunaan hanya oleh perusahaan besar dan
pemerintah menjadi kotak kecil yang digunakan orang
biasa. Tidak ada perusahaan yang melakukan
demokratisasi komputer untuk pengguna yang lebih
mudah lagi dari komputer buatan perusahaan Apple.
Software buatan Jobs melakukan riset untuk Macintosh
yang mengenalkan tampilan windows dan teknologi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mouse yang dibuat standar untuk semua aplikasi pada
software.

Dua tahun setelah membuat Apple I, Jobs
memperkenalkan Apple II. Apple II adalah personal
komputer untuk rumah dan usaha kecil selama kurang
lebih 5 tahun. Ketika Macintosh dikenalkan pada tahun
1984, yang dipasarkan untuk usaha menengah dan
besar. Macintosh mengambil langkah yang pertamanya
dalam mengadaptasi personal komputer untuk kebutuhan
kerja perusahaan. Pekerja di kantor mendapatkan
kemudahan pengetahuan komputer dalam aktifitas harian
melalui tampilan Macintosh yang mudah digunakan.
Steve Jobs menyadari sebagai orang muda yang brilian
di Silicon Valley, karena dia melihat permintaan masa
depan dari industri komputer. Dia merasa mampu
membuat personal komputer untuk pasar dari produknya.
"Personal komputer dibuat berdasarkan revolusi
hardware pada tahun 1970 dan perubahan dramatis
berikutnya akan datang pada revolusi software," kata
Jobs. Ide inovasinya dengan penggunaan yang mudah
untuk Macintosh merubah desain dan fungsi dari
tampilan software untuk komputer. Tampilan Macintosh
memungkinkan orang untuk berinteraksi lebih mudah
dengan komputer, karena mereka menggunakan mouse
untuk mengklik pada display obyek pada screen untuk
melakukan fungsi perintah tertentu. Macintosh
mendapatkan perintah komputer yang memudahkan
orang dalam menggunakan komputer. Setelah berhenti
dari perusahaan Apple, Jobs akan melanjutkan tantangan
dirinya untuk membuat komputer dan software untuk riset

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dan pendidikan dengan memulai membangun
perusahaan baru seperti komputer NextStep.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


SUKAMDANI SAHID G
SI RAJA HOTEL YANG AMBISIUS

Siapakah raja properti sektor perhotelan di
Indonesia? Secara spontan niscaya orang akan
menjawab: Sukamdani Sahid Gitosardjono. Ya, meskipun
Sukamdani baru saja melepaskan jabatan sebagai
direktur utama PT Hotel Sahid Jaya Internasional (HSJI)
dan mempercayakan jabatan itu kini kepada mantan Dirut
PT Telkom Setyanto P. Santosa, namun tak pantas
disangkal Sukamdani tetap pantas dijuluki raja hotel di
negeri ini. Lelaki berperawakan tegap dan murah senyum
ini kini mempunyai 2.350 kamar hotel. Jaringan hotelnya
berjejer mulai dari Lampung sampai Sorong di Irian Jaya.
Dan, setelah dua hotelnya yang baru di Senggigi Lombok
dan Ujung Pandang selesai, lengkap sudah 2.750 kamar
jaringan bisnis hotel Sukamdani. Jumlahnya menjadi 14
hotel, mulai dari bintang tiga sampai bintang lima berlian.

Tak hanya itu. Masih banyak ambisi pengusaha
nasional itu di bidang properti. Berdekatan dengan
markas besar bisnisnya di Hotel Sahid Jaya & Tower
sekarang, segera pula dibangun Grand Sahid Plaza.
Hotel bertaraf internasional dengan jumlah lantai 50 itu
akan menjadi hotel tertinggi di Indonesia. Belum lagi dua
menara Apartemen Istana Sahid, 26 lantai, yang tampak
makin mentereng. Hotel dan apartemen itu adalah tiang
dari suatu proyek raksasa yang lebih besar: Superblok
Sahid. Tak hanya di Jakarta di Ujung Pandang pun
Sukamdani tengah menyiapkan superblok pertama di luar

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Jawa. Di kota ini ia bekerja sama dengan konglomerat
Yusuf Kalla.

Begitu proyek-proyek besar Grup Sahid
terselesaikan semuanya, akan mengukuhkan Sukamdani
sebagai salah seorang raja properti negeri ini. Apalagi,
khusus di bidang manajemen hotel, Sukamdani
berambisi merambah pasar manajamen hotel di luar
negeri. Adalah Sukamdani juga yang gusar, hotel-hotel di
Indonesia dikelola oleh manajemen asing, padahal hotel
itu dibangun dengan dana dari dalam negeri. Lebih dari
30 hotel ditangani oleh manajemen asing. Kita ini sebagai
bangsa bagaimana? Ungkap Sukamdani dengan nada
tinggi.

Kita mempunyai modal. Pertama, semangat
sebagai bangsa. Kedua, kita sudah punya aset milik
sendiri 14 hotel (dari hotel bintang 3 sampai 5 berlian).
Ketiga, kita sudah punya organisasi dan pengalaman
dalam me-manage hotel. Keempat, kita punya
kepercayaan dari masyarakat. Kelima, kita punya akses
pasar baik di dalam maupun luar negeri. Kita sudah 30
tahun me-mange-hotel. Dengan pengalaman itu kan kita
sudah punya akses pasar.

Untuk itu, kita juga punya orang-orang yang
mampu me-manage hotel. Dari 12 hotel yang sekarang
ada, yang menyewa tenaga asing hanya Sahid Jaya
Hotel. Hotel kita yang lainnya adalah orang Indonesia.
Mereka memulai karier, bahkan ada yang dari doorman,
office boy dan room boy, kini banyak yang sudah jadi
general manager.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Sukamdani lahir di Solo, 14 Maret 1928. Masa
kecilnya dijalani di Sukohardjo, Solo, Ketika Sukamdanii
kecil, kehidupan orangtuanya prihatin. Bapaknya R.
Sahid Djogosentono membuka usaha jahitan. Sedang
ibunya membuka warung kecil-kecilan yang menjual
makanan kecil. Dalam usia 8 tahun, Sukamdani sudah
membantu kedua orang tuanya mencari nafkah. Selain
membantu bapaknya, ia juga membantu ibunya
berjualan. “Untuk menyiapkan keperluan barang
dagangan, saya ke pasar berbelanja membeli sabun, teh,
rokok, pisang dan kelapa,” cerita Sukamdani. Tiap kali
dagangan laku, ibunya memberi persenan. Uang itu
ditabung. Kalau sudah banyak Sukamdani membeli
ayam. “Kalau ayam sudah banyak, saya jual lalu
dibelikan kambing. Setelah kambing saya banyak, saya
jual untuk beli kerbau,” kenangnya. Di saat liburan
Sekolah Sukamdani membantu menuai padi di sawah.

Tahun 1952, Sukamdani muda merantau ke
Jakarta untuk memperbaiki nasib, Waktu turun dari
kereta api di Stasiun Gambir, modalnya hanyalah sebuah
kopor dan sebuah sepeda. Ia sempat bekerja di
Depdagri. Tapi dengan pertimbangan penghasilan, lalu
keluar dan bekerja di percetakan NV Harapan Masa.
Dengan penghasilan yang pas-pasan, Sukamdani berani
menikah dengan Juliah, kekasihnya waktu di Solo.
Pasangan itu menyewa rumah berdinding gedeg.
Kamarnya hanya satu berukuran 3 x 3.

Karena keuletannya, apalagi setelah membuka
usaha percetakan sendiri, Sukamdani berhasil membeli
tanah di tempat ia menyewa rumah itu. Dan, tanah itu,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tak lain adalah tempat berdirinya Hotel Sahid Jaya
sekarang di Jalan Sudirman. “Dulu rumah saya di sini,”
kenang Sukamdani.

Kerja keras dan keuletan akhirnya
mengantarkannya sebagai raja properti perhotelan.
Selain bisnis, Sukamdani aktif di berbagai organisasi. Ia
juga penerima 15 tanda jasa dan bintang kehormatan,
dari pemerintah RI maupun dari negara sahabat.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


SURYA PALOH
SUKSES ANAK KOLONG DALAM BISNIS MEDIA

Surya Paloh, 40 tahun, lahir di Tanah Rencong, di daerah

yang tak pernah dijajah Belanda. Ia besar di kota Pematang

Siantar, Sumut, di daerah yang memunculkan tokoh-tokoh

besar semacam TB Simatupang, Adam Malik, Parada

Harahap, A.M. Sipahutar, Harun Nasution. Ia menjadi
pengusaha di kota Medan, daerah yang membesarkan
tokoh PNI dan tokoh bisnis TD Pardede. Aktifitas
politiknya yang menyebabkan Surya Paloh pindah ke
Jakarta, menjadi anggota MPR dua periode. Justru di
kota metropolitan ini, kemudian Surya Paloh terkenal
sebagai seorang pengusaha muda Indonesia.
Surya Paloh mengenal dunia bisnis tatkala ia
masih Remaja. Sambil Sekolah ia berdagang teh, ikan
asin, karung goni, dll. Ia membelinya dari dua orang ‘toke’
sahabat yang sekaligus gurunya dalam dunia usaha, lalu
dijual ke beberapa kedai kecil atau ke perkebunan (PTPPTP).
Di Medan, Surya Paloh mendirikan perusahaan
karoseri sekaligus menjadi agen penjualan mobil.
Sembari berdagang, Surya Paloh juga menekuni
kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
dan Fakultas Sosial Politik, Universitas Islam Sumater
Utara, Medan. Di kota yang terkenal keras dan semrawut
ini, keinginan berorganisasi yang sudah berkembang
sejak dari kota Pematang Siantar, semakin tumbuh subur
dalam dirinya. Situasi pada saat itu, memang
mengarahkan mereka aktif dalam organisasi massa yang
sama-sama menentang kebijakan salah dari

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pemerintahan orde lama. Surya Paloh menjadi salah
seorang pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar
Indonesia (KAPPI)

Setelah KAPPI bubar, ia menjadi Koordinator
Pemuda dan Pelajar pada Sekber Golkar. Beberapa
tahun kemudian, Surya Paloh mendirikan Organisasi
Putra-Putri ABRI (PP-ABRI), lalu ia menjadi Pimpinan
PT-ABRI Sumut. Bahkan organisasi ini, pada tahun 1978,
didirikannya bersama anak ABRI yang lain, di tingkat
pusat Jakarta, dikenal dengan nama Forum Komunikasi
Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).

Kesadarannya bahwa dalam kegiatan politik harus
ada uang sebagai biaya hidup dan biaya perjuangan,
menyebabkan ia harus bekerja keras mencari uang,
dengan mendirikan perusahaan atau menjual berbagai
jenis jasa. Ia mendirikan perusahaan jasa boga, yang
belakangan dikenal sebagai perusahaan catering
terbesar di Indonesia. Keberhasilannya sebagai
pengusaha jasa boga, menyebabkan ia lebih giat belajar
menambah ilmu dan pengalaman, sekaligus
meningkatkan aktifitasnya di organisasi.

Menyusuri kesuksesan itu, ia melihat peluang di
bidang usaha penerbitan pers. Surya Paloh mendirikan
Surat Kabar Harian Prioritas. Koran yang dicetak
berwarna ini, laku keras. Akrab dengan pembacanya
yang begitu luas sampai ke daerah-daerah. Sayang,
surat kabar harian itu tidak berumur panjang, keburu di
cabut SIUPP-nya oleh pemerintah. Isinya dianggap
kurang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Indonesia.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Kendati bidang usaha penerbitan pers mempunyai
risiko tinggi, bagi Surya Paloh, bidang itu tetap
merupakan lahan bisnis yang menarik. Ia memohon
SIUPP baru, namun, setelah dua tahun tak juga keluar.
Minatnya di bisnis pers tak bisa dihalangi, ia pun
kerjasama dengan Achmad Taufik Menghidupkan
kembali Majalah Vista. Pada tahun 1989, Surya Paloh
bekerja sama dengan Drs. T. Yously Syah mengelola
koran Media Indonesia. Atas persetujuan Yously sebagai
pemilik dan Pemrednya, Surya Paloh memboyong Media
Indonesia ke Gedung Prioritas. Penyajian dan bentuk
logo surat kabar ini dibuat seperti Almarhum Prioritas.
Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh makin
bersemangat untuk melakukan ekspansi ke berbagai
media di daerah. Disamping Media Indonesia dan Vista
yang terbit di Jakarta, Surya Paloh bekerjasama
menerbitkan sepuluh penerbitan di daerah.

Pada umurnya yang masih muda, 33 tahun, Surya
Paloh berani mempercayakan bisnis cateringnya pada
manajer yang memang disiapkannya. Pasar catering
sudah dikuasainya, dan ia menjadi the best di bisnis itu.
Lalu, ia mencari tantangan baru, masuk ke bisnis pers.
Padahal, bisnis pers adalah dunia yang tidak
diketahuinya sebelum itu. Kewartawanan juga bukan
profesinya, tetapi ia berani memasuki dunia ini,
memasuki pasar yang kelihatannya sudah jenuh. Ia
bersaing dengan Penerbit Gramedia Group yang
dipimpin oleh Yakob Utama, wartawan senior. Ia
berhadapan dengan Kartini Grup yang sudah puluhan
tahun memasuki bisnis penerbitan. Ia tidak segan pada

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Pos Kota Group yang diotaki Harmoko, mantan Menpen
RI. Bahkan, ia tidak takut pada Grafisi Group yang di-
back up oleh pengusaha terkenal Ir. Ciputra, bos Jaya
Group.

Kendati kondisi pasar pers begitu ramai dengan
persaingan. Surya Paloh sedikit pun tak bergeming.
Bahkan ia berani mempertaruhkan modal dalam jumlah
relatif besar, dengan melakukan terobosan-terobosan
baru yang tak biasa dilakukan oleh pengusaha terdahulu.
Dengan mencetak berwarna misalnya. Ia berani
menghadapi risiko rugi atau bangkrut. Ia sangat kreatif
dan inovatif. Dan, ia berhasil.

Surya Paloh menghadirkan koran Proritas di
pentas pers nasional dengan beberapa keunggulan.
Pertama, halaman pertama dan halaman terakhir di cetak
berwarna. Kedua, pengungkapan informasi kelihatan
menarik dan berani. Ketika, foto yang disajikan dikerjakan
dengan serius. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan
koran ini dalam waktu singkat, berhasil mencapai
sirkulasi lebih 100 ribu eksemplar. Tidak sampai setahun,
break event point-nya sudah tercapai.

Ancaman yang selalu menghantui Prioritas justru
bukan karena kebangkrutan, tetapi pencabutan SIUPP
oleh pemerintah. Terbukti kemudian, ancaman itu datang
juga. Koran Prioritasnya mati dalam usia yang terlalu
muda. Pemberitaannya dianggap kasar dan telanjang.
Inilah risiko terberat yang pernah dialami Surya Paloh. Ia
tidak hanya kehilangan sumber uang, tetapi ia juga harus
memikirkan pembayaran utang investasi.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Dalam suasana yang sangat sulit itu, ia tidak
putus asa. Ia berusaha membayar gaji semua karyawan
Prioritas, sambil menyusun permohonan SIUPP baru dari
pemerintah. Namun permohonan itu tidak dikabulkan
pemerintah. Beberapa wartawan yang masih sabar, tidak
mau pindah ke tempat lain, dikirim Surya Paloh ke
berbagai lembaga manajemen untuk belajar.

Pers memang memiliki kekuatan, di negara barat,
ia dikenal sebagai lembaga keempat setelah legislatif,
yudikatif dan eksekutif. Apalagi kebesaran tokoh-tokoh
dari berbagai disiplin ilmu atau tokoh-tokoh dalam
masyarakat, sering karena peranan pers yang
mempublikasikan mereka. Bagaimana seorang tokoh
diakui oleh kalangan masyarakat secara luas, kalau ia di
boikot oleh pers. Dengan demikian, bisnis pers memang
prestisius, memberi kebanggaan, memberi kekuatan dan
kekuasaan. Dan, itulah bisnis Surya Paloh.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


WALT DISNEY
MEMBANGUN KERAJAAN HIBURAN KELUARGA

The Wonderful World of Disney dan merupakan gambaran
seseorang yang telah berhasil mencapai segala sasaran
cita-citanya. Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam
pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa
ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan
lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan

di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora
Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias
Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada
Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran
Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia
telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak
diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan
prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri
sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu
yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan
bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan
seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni
periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang
pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan
temannya berhasil membuat kesepakatan dengan
restoran untuk membangun bengkel kerjanya di
bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun.
Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster
iklan untuk restoran itu.

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini,
mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana
khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan
mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian
seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin
menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt
akan menawarkan jasanya atas dasar freelance,
hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai
pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa.
Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus
dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan
jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu
memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup
banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya
andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar,
tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan
dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film
Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia
menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan
bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi
impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat
animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran
baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai
usahanya sendiri kembali.

Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan
menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney
akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera
menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan
tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh
dunia.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


KC Film Ac Company memegang tanggung jawab
atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama
menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama
sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster
seorang pria yang mengenakan topi menurut mode
mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung
orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika
poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya
muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah
bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”

Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang
di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan
kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap
dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau
membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk
menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai
gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan
seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan
akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau
mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara
kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil
sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk
mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu
pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu
bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk
bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang
salah satu kamera perusahaan untuk melakukan
beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak
pernah lagi berpaling ke belakang.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak
jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek
dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia
kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang
pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan.
Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda
dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama
segera diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan
untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus
menikmati apa yang muncul di layar selama selang
waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.”
Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di
Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si
orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik.
Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di
kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan
membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya.
Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney
menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha
kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal
awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa
magang dan seorang salesman untuk mempromosikan
Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk
mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur
20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC
Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses
tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia
menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk
memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat
terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.

Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia
telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu.
Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di
bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil,
satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi,
sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api
untuk mandi.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak
pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak
pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi
yang memesan kartun ini datang menemuinya dan
mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney.
“Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya
sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang
sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang
untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba
menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah
gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923,
dengan membawa semua uang di dalam saku baju
setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu,
pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju
Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting
dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah
satu di antara banyak orang yang mengharapkan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di
California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan
senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya.
Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu.
Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya
dengan berfilman.

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus,
orang harus masuk ke dalamnya apa pun
pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa
sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak
orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak.
Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya.
Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia
tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang
merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat
menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari
penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit.
Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam
golongan kedua.

Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus
sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke
papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari
tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik
dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia
hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah
diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams.
Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik
sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan
memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang
telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh
lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri
Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga
tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa
membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya
sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin
menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar
orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang
disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh
istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat
menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih
terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun
demikian, pada mulanya para produser menyambut
kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai
muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun
bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia
memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan
suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru
untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula
proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia
tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna.
Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau
untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly
Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau
terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus
membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia
harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang
pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih
sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja
padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya
kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah
keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus
latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki
mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya
terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930
untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan
mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada caloncalon
kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti
kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh
kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang
kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata
dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa
dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga,
makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia
pula untuk membuat film-film dokumenter tentang
keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada
tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi
panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white.
Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun
penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu
karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film
modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan
mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia
tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya.
Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada
hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila
segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena
saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi
ini.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney
menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk
membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu
perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios,
dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada
keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam.
Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang
sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan
harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa
yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas
ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa
itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film
besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.

Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt
Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu,
semua temannya, terutama bankir-bankirnya,
menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi,
Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat
menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika
ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon
dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata
sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan
tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney
akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


seorang pun atau apa pun dapat mengubah
keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim,
California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt
Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya
sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya,
sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus.
Pada tahun 1985, Disneyland menyambut
pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney
meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah
seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip
penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan
apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasangagasannya.
Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah
menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda
kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor
honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah
seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan
impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling
muluk.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ABDULLAH GYMNASTIAR (AA GYM)
SUKSES BISNIS DENGAN AKHLAK

“Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur,
dengan bermodalkan kejujuran, orang akan percaya
kepada kita. Kedua, professional. Kita harus cakap
sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa
puas dengan yang kita kerjakan. Ketika, inovatif,
artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang
baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang
sudah ada.”

K.H. Abdullah Gymnastiar.
Sosok kyai muda ini sering kali muncul di acara televisi
secara langsung yang selalu dihadiri oleh ribuan massa
menjadi ciri khas dan fenomena tersendiri. Beliau adalah

K.H. Abdullah Gymnastiar atau biasa dipanggil Aa Gym,
pimpinan pesantren Daarut Tauhid Bandung. Aa Gym
memulai pendidikan formal awal di SD Damar sebuah SD
swasta yang kini sudah dibubarkan. Sekolah ini cukup
jauh dari rumahnya, sekitar tiga kilometer. Masa itu,
pilihan satu-satunya ke sekolah adalah berjalan kaki.
Menjelang naik ke kelas 3 SD, pindah ke KPAD
Gegerkalong. Aa Gym pun pindah sekolah ke SD
Sukarasa 3. Bakat saya mulai berkembang dan nilai
prestasi sekolah pun cukup bagus. Terbukti ketika tamat,
beliau terpilih menjadi ranking terbaik II di sekolah
dengan selisih satu nilai saja dibandingkan ranking I. Di
bidang seni, bakat beliau juga berkembang, seperti
menggambar dan menyanyi. Sejak itu pula Aa Gym
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sering ditunjuk menjadi ketua kelas dan aktif dalam
gerakan Pramuka. Jiwa dagang Aa Gym sudah terbentuk
sejak TK, terbawa-bawa hingga di Sekolah Dasar.
Misalnya, beliau pernah menjual petasan yang memang
pada waktu itu belum dilarang seperti sekarang. Alhasil,
beliau pernah mendapat teguran dan pengurus DKM
masjid. Namun, pada waktu itu beliau belum begitu
mengerti ilmu agama dengan baik. Setelah lulus SMA
dan memasuki kuliah Aa Gym tidak lulus tes Sipenmaru.
Aa Gym mencoba daftar ke Pendidikan Ahli Administrasi
Perusahaan (PAAP) Universitas Padjadjaran, yaitu
sebuah program D3 di Fakultas Ekonomi. Alhamdulillah
beliau diterima. Namun, kuliah di sini hanya bertahan
selama tahun. Beliau lebih sibuk berbisnis daripada
mengikuti kuliah. Teman-teman kuliah pun lebih
mengenal beliau sebagai “tukang dagang”. Selepas
PAAP, beliau masuk ke Akademi Tekhnik Jenderal
Abmad Yani (ATA, sekarang Unjani). Kampusnya waktu
itu sangat sederhana karena menumpang di SD
Widyawan atau kadang di PUSDIKJAS. Maklum, karena
pemiliknya adalah Yayasan Kartika Eka Paksi milik
Angkatan Darat. Selama kuliah di ATA, beliau
mengontrak sebuah kamar di pinggir sawah karena
benar-benar ingin melatih hidup mandiri. Soal prestasi,
banyak yang telah diraih. Beliau mengikuti lomba
menggambar, mencipta lagu, baca puisi, sampai lomba
pidato. Allhamdulillah, beliau selalu meraih juara,
walaupun yang mengadakannya adalah senat
mahasiswa dan kebetulan beliau sendirilah ketuanya.
Selain menjadi ketua senat, beliau juga menjadi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


komandan resimen mahasiswa (Mlenwa) di ATA,
maklumlah saingan di kala itu sedikit. Kegiatan berbisnis
masa kuliah juga semakin menggebu. Beliau pernah
membuat usaha keset dan perca kain. Beliau juga jadi
penjual baterai dan film kamera kalau ada acara wisuda.
Aa Gym juga sempat menjadi supir angkot jurusan
Cibeber-Cimahi sekedar menambah pemasukan. Inti dari
semua ini, memang Aa Gym sangat senang untuk
membiayai kebutuhan sendiri tanpa menjadi beban siapa
pun. Selain itu, beliau juga melatih diri untuk tidak
dibelenggu oleh gengsi dan atribut pengekang lainnya.
Aa Gym telah menyelesaikan program sarjana muda di
ATA walaupun belum mengikuti ujian negara. Berarti,
beliau memang tak berhak menyandang gelar apa pun.
Bahkan, sampai saat ini ijazahnya pun belum beliau
ambil dari kampus. Memang sesudah itu ada upaya
untuk melanjutkan kuliah sampai S1, terutama karena
dorongan teman-teman dan beberapa dosen yang baik
hati. Beberapa kegiatan perkuliahan pun diikuti. Akan
tetapi, setelah menelusuri hati, ternyata hanya sekedar
untuk mencari status belaka, dan hal itu tak cukup kuat
untuk memotivasi menyelesaikan kuliah. Mungkin
hikmahnya untuk memotivasi orang yang belum dan tak
punya gelar agar tetap optimis untuk maju dan sukses.

Untuk menyempurnakan ibadah dan melaksanakan
sunnah, Aa Gym pun menikah. Tepat dua belas Rabiul
Awal tahun 1987 adalah salah satu titik sejarah bagi
kehidupan beliau dengan diucapkannya ijab kabul. Gadis
yang menjadi pilihan beliau adalah Ninih Muthmainnah.
Pernikahan yang dilaksanakan di Pesantren Kalangsari,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Cijulang,ini dihadiri oleh banyak ulama karena memang
berada di lingkungan pesantren. Beliau menikah dengan
resepsi ala kadarnya. Bahkan, untuk menghemat jamuan
bagi tamu, digunakan niru (nampan) sehingga satu niru
bisa menjamu 8 orang sesudah menikah, kami tinggal di
rumah orang tua di Kompleks Perumahan Angkatan
Darat (KPAD) Gegerkalong, Bandung. Aa Gym bertekad
untuk memberi nafkah kepada keluarga dengan uang
yang jelas kehalalannya. Jelas tak mungkin rumah
tangga akan berkah dan bahagia jika ada makanan atau
harta haram yang dimiliki. Untuk itu, beliau mulai merintis
usaha kecil-kecilan. Usaha-usaha yang beliau rintis
antara lain :

1. Buku. Setiap pagi beliau berjualan buku di Masjid al-
Furqon, IMP Bandung. Sambil belajar tafsir dan ilmu
hadits di sana, beliau memikul kardus berisi buku-buku
agama untuk dijual. Jadi, sambil menuntut ilmu juga
mencari rezeki. Alhamdulillah, usaha kecil inilah yang
menjadi cikal bakal toko buku dan sekarang berkembang
menjadi supermarket yang saat ini sudah dikelola dan
diserahkan kepada Koperasi Pondok Pesantren
(Kopontren) Daarut Tauhid.
2. Handicraft. Sambil mengajar di madrasah KPAD,
beliau membuat hasil kerajinan bersama anak-anak pada
sore harinya. Usaha ini terus berkembang hingga bisa
membeli mesin gergaji. Sejak itu kami banyak menerima
order plang nama serta order sablonan. Dari usaha
sederhana inilah kemudian berkembang menjadi usaha
percetakan dan penerbitan buku. Subhanallah, benarbenar
semuanya dimulai dari hal yang kecil.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


3. Konveksi. Mengingat istri beliau punya keterampilan
menjahit, maka untuk menambah penghasilan keluarga,
beliau menabung agar bisa membeli mesin jahit bekas.
Alhamdulillah, order jahitan berkembang dan bisa
mengajak beberapa muslimah untuk ikut bergabung.
Kadang seminggu sekali kami berbelanja untuk membeli
kain yang dijual kiloan.. Dari kegiatan dan perjuangan
inilah cikal bakal lahirnya usaha konveksi.
4. Mie Baso. Menjual mie baso, inilah pekerjaan yang
paling mengesankan. Beliau mengelola usaha warung
baso kecil-kedilan di Perumnas Sarijadi, bekerja sama
dengan pamannya selaku pemilik rumah. Setiap pukul
empat subuh beliau sudah pergi ke Pasar Sederhana
untuk mencari tulang karena kuah yang enak harus
dicampur dengan sumsum tulang. Aktivitas berikutnya
dilanjutkan dengan menggiling daging untuk bahan baso,
dan pukul sembilan pagi beliau baru bisa melayani
pembeli. Karena beliau tak mau ketinggalan shalat
berjamaah, setiap kali adzan, warung baso beliau
tinggalkan. Beliau pergi shalat berjamaah di sebuah
masjid yang letaknya agak jauh dari warung, sementara
pembeli beliau tinggalkan dan dipersilahkan
memasukkan uang bayarannya ke tempatnya. Memang
tampaknya seperti mengajak pada kejujuran, tapi
hasilnya pembeli banyak yang bingung justru yang sering
datang adalah yang mau berkonsultasi. Akibatnya, tak
jarang saya baru bisa pulang ke rumah sekitar jam
sembilan malam. Lelah sekali rasanya sementara
hasilnya pun tak seberapa. Rupanya masyarakat tak
terbiasa dengan cara baru ini. Belum lagi badan yang
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


selalu bau baso karena seharian bergulat dengan baso.
Yang menyedihkan, ternyata istri agak mual dan kurang
suka mencium bau baso. Akhirnya, tutuplah warung baso
ini dengan segudang pengalamannya.

Menurut Aa Gym seorang wirausahawan sejati sangat
dipengaruhi oleh masa kecilnya. Kalau masa kecilnya
selalu dimanja, selalu dimudahkan urusan, selalu
ditolong, maka bersiap-siaplah menuai anak yang tidak
berdaya. Oleh karena itu, bagi yang masih muda jangan
bercita-cita melamar pekerjaan, tapi berpikirlah untuk
menjadi wirausahawan. Dan bagi orang tua, tanamkan
kepada anak-anak kita jiwa wirausaha sejak dini. Didik
anak-anak agar mandiri sejak kecil. Latih anak-anak kita
untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dia
lakukan. Orang tua yang memanjakan anak-anak mereka
dengan memberikan segala keinginannya maka
akibatnya akan kembali juga kepada orang tua. Beliau
pun sempat berjualan semenjak di bangku TK dengan
menjual jambu tetangga. Begitu juga ketika di bangku SD
dan SMP. Dengan demikian, ketika selesai kuliah, sudah
hafal bagaimana cara “bangkrut efektif”, bagaimana
“tertipu optimal”, dan bagaimana usaha bisa remuk.
Selesai kuliah, ijazah tidak diambil sehingga sampai
sekarang saya tidak tahu ijazah saya seperti apa.
Namun, dengan izin Allah tidak kurang rezeki sampai
sekarang. Mencoba mengurus pesantren dengan jiwa
wirausaha jadilah pesantren Daarut Tauhid seperti
sekarang ini. Hal ini benar-benar membuat sebuah
keyakinan bahwa jikalau jiwa kewirausahaan tertanam
sejak awal pada diri kita, kita tidak akan pernah takut

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dengan apa pun. Karena itu, kalau saja bangsa ini
dikelola oleh orang-orang yang berjiwa wirausaha, tidak
ada satu pun yang perlu kita takuti dan krisis ini. Hal yang
paling tak enak didengar beliau adalah kalau ada yang
bertanya, “Berapa sih tarifnva kalau manggil Aa Gym
ceramah?” Duh, rasanya sedih sekali dengan pertanyaan
seperti itu. Alhamdulillah, bagi beliau berdakwah adalah
panggilan kewajiban atas amanah ilmu yang ada. Bisa
menyampaikan ilmu saja sudah merupakan rezeki yang
luar biasa. Kalaupun ada yang berterima kasih, itu
karunia Allah yang tak diharapkan, mudah-mudahan bisa
bermanfaat bagi banyak pihak. Itulah sebabnya beliau
berusaha sekuat tenaga agar memiliki penghasilan
sendiri. Apalagi sesudah regenerasi di Yayasan Daarut
Tauhid sehingga beliau lebih leluasa dan sungguhsungguh
untuk membangun MQ Corporation, usaha
pribadi yang beliau harapkan menjadi sumber rezeki
yang halal serta mencukupi untuk keluarga dan biaya
dakwah, sehingga dapat menghindari fitnah dan tak
menjadi beban bagi umat. Selain itu juga bisa
membuktikan bahwa bisnis berbasis moral sangat
memungkinkan untuk maju, bermutu, dan bermanfaat
banyak. Hal ini juga menjadi laboratorium saya untuk
berlatih mengelola bisnis yang profesional sebagai bahan
untuk berdakwah dan tentunya juga membuat lapangan
kerja yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya para
tetangga, kaum dhuafa, dan orang-orang cacat. Bagi
beliau usaha yang ditekuni adalah sarana bagi temanteman
yang memiliki rezeki berlebih dan ingin usaha
yang halal dan maslahat, untuk bergabung dalam sistem

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


bagi hasil. Oleh karena itu, dan setiap keuntungan, selain
disisihkan untuk zakatnya juga dikeluarkan biaya
pendidikan bagi saudara kita yang dhuafa agar bisa maju
bersama-sama. Alhamdulillah dengan didukung oleh tim
yang berakhlak baik, konflik menjadi minimal dan
kebocoran pun nyaris nihil. Bahkan, sesudah kemampuan
pengelolanya dikembangkan, kinerja perusahaan
kian baik dan professional. Dulu beliau berpikir paspasan,
yaitu pas butuh ada. Tapi kini beliau berpikir
sebaliknya. Beliau ingin menjadi orang kaya yang
melimpah rezekinya serta halal dan berkah. Mudahmudahan
menjadi contoh bagi orang yang mau kaya
dengan tetap taat kepada Allah. Dan juga supaya orang
tak memandang sebelah mata karena menganggap kita
butuh terhadap kekayaan mereka. Di samping itu juga
diharapkan bisa sedikitnya memberi contoh bagaimana
memanfaatkan kekayaan di jalan Allah. Semoga
terpelihara dari fitnah dunia karena memang luas dunia
ini amat menggoda dan melalaikan.

Kebanyakan orang selalu meributkan modal berupa
finansial, padahal menurut beliau modal itu adalah:
Pertama, keyakinan kepada janji dan jaminan Allah.
Kedua, kegigihan meluruskan niat dan menyempurnakan
ikhtiar. Ketiga, menjadi orang yang terpercaya (kredibel).
Kredibel berarti sikap yang selalu jujur dan terpercaya,
selalu berusaha melakukan yang terbaik dan
memuaskan, serta selalu berusaha mengembangkan
ilmu, pengalaman, wawasan, sehingga bisa tampil kreatif,
inovatif dan solutif. Percayalah bahwa sebelum kita lahir,
rezeki sudah lengkap disiapkan oleh Allah Yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Mahakaya. Kita hanya disuruh menjemputnya, bukan
mencarinya. Yang harus diperoleh justru keberkahan dari
jatah kita. Dan semua itu akan datang kalau kita bekerja
di jalan yang diridhoi oleh Allah Swt. Adapun keuntungan
bukan hanya berupa uang, harta, kedudukan, atau
aksesoris duniawi lainnya. Bagi beliau, keuntungan itu
adalah ketika bisnis yang dilakukan ada di jalan Allah,
bisnis kita jadi amal shaleh yang disukai Allah, dan
menjadi jalan mendekat kepada-Nya. Nama baik kita
terjaga, bahkan menjadi personal guarantie. Dengan
bisnis kita bertambah ilmu, pengalaman, dan wawasan,
dengan bisnis bertambahnya saudara dan
tersambungnya silaturahmi, dan dengan bisnis kita
semakin banyak orang yang merasa beruntung.

Jadi, walaupun keuntungan finansial tak seberapa
didapat atau bahkan tak mendapatkannya, apabila
keuntungan seperti di atas sudah didapatkan, beliau
tetap merasa sangat beruntung. Beliau yakin pada
saatnya Allah akan memberikan keuntungan dunia yang
sesuai dengan waktu dan jumlahnya dengan kadar
kebutuhan dan kekuatan iman beliau.

Berbisnis bagi Aa Gym bukan sekedar urusan
duniawi. Jika bisnis dijalankan dengan cara yang salah
hanya akan melahirkan kerakusan dan ketamakkan
manusia. Sebaliknya bisnis yang dijalankan dengan niat
dan cara yang benar adalah ibadah yang besar sekali
pahalanya, karena dengan mengokohkan harga diri
bangsa. Seperti disampaikan beliau dalam sebuah
kesempatan, bahwa perekonomian yang kuat akan
berimbas pada tingkat kesehatan yang baik, sehingga

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


akan meningkatkan kemampuan untuk berkarya dengan
mengakses ilmu lebih banyak, hingga melahirkan sebuah
bangsa yang cerdas.

Visi Aa Gym dalam membantu Pesantren Daarut
Tauhid sekaligus dengan beragam kegiatan bisnisnya,
tidak lepas dari konsep dasar pendidikan di pesantren ini
menyatukan antara dimensi dzikir, fikir dan ikhtiar.
Dimensi dzikir ini sangat menekankan pada keikhlasan
dan penyerahan diri kepada Tuhan. Hal ini merupakan
sisi penyeimbang hidup, dimana kita dituntut untuk
senantiasa menyempatkan waktu, untuk berkontemplasi
dan menjadikan setiap detik kehidupan kita bergantung
kepada Tuhan. Dimensi fikir menegaskan pentingnya
rasionalitas dalam setiap tindakan kesehatian kita,
sehingga setiap langkah merupakan bagian dari
perencanaan yang matang. Sementara dimensi ikhtiar
menunjukkan pentingnya etos kerja, melalui hidup penuh
kesungguhnya dan kerja keras tanpa kenal putus asa.
Ketika dimensi tersebut jika dilakukan secara sinergis
akan melahirkan pribadi yang unggul dan tangguh
dengan tetap dilandasi oleh nilai kearifan.

Kunci kesuksesan Aa Gym dalam menjalankan
roda bisnis di pesantrennya, hingga telah berkembang
menjadi 24 bidang usaha dalam 12 tahun, terletak pada
pembangunan kredibilitas para pengelolanya yang
meliputi tiga aspek utama yaitu, nilai kejujuran,
kecakapan (profesionalisme), dan inovatif. Nilai kejujuran
yang diajarkan meliputi ketepatan dalam menepati janji,
manajemen waktu, memiliki fakta dan data yang jelas,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


terbuka, kemampuan mengevaluasi, rasa tanggung
jawab dan pantang putus asa.

Kecakapan dalam berbisnis ini selain diperlukan
pendidikan yang penting juga adalah pelatihan nyata.
Seperti ditulis oleh Syafi’i Antonio dalam artikelnya yang
menceritakan tentang riwayat Rasulullah yang telah
mendapat pendidikan entrepreneurship sejak usia 12
tahun, ketika bersama pamannya Abu Thalib melakukan
perjalanan bisnis. Pada usia 17 tahun Beliau telah diberi
tanggung jawab untuk mengurus seluruh bisnis
pamannya, dan mulai merasakan persaingan dengan
para pedagang yang lebih professional. Menginjak usia
25 tahun Beliau mendapatkan dukungan finansial dari
konglomerat setempat Siti Khadijah yang kemudian
menjadi istri Beliau.

Nilai yang ketika yang dikembangkan Daarut
Tauhid yang juga dikenal dengan bengkel akhlak ini
adalah inovatif. Beberapa aspek pendidikannya antara
lain melatih jiwa progressive, dengan menjadikan
perubahan ke arah yang lebih baik sebagai kewajiban
massal, mengadakan studi banding, melakukan
pelatihan-pelatihan dan senantiasa memberikan
rangsangan untuk melahirkan sikap kreatif dan inovatif.

Ketiga nilai tersebut telah dilakukan secara
integral di Daarut Tauhid. Bisnis bagi Aa Gym akan
terasa hambar jika nilai-nilai moral dikesampingkan,
hanya akan menjadi materi sebagai dewa yang dikejar
dan diagung-agungkan, dan akhirnya akan melahirkan
jiwa-jiwa Brutus di setiap pelaku bisnis.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Aspek-aspek modal dalam bisnis sebetulnya telah
diajarkan oleh Rasul jauh 15 abad yang lalu, lewat sifatsifat
kerasulan yang dimiliki Beliau yaitu sidiq (benar),
amanah (terpercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh
(komunikasi). Nilai-nilai moral ini bersifat general truth,
melintasi batas waktu, agama dan budaya. Jika
disinergikan dengan strategi bisnis yang tepat akan
mampu membangun kepercayaan konsumen yang kuat.
Kepercayaan konsumen ini merupakan aset yang tidak
ternilai.

Kepemimpinan yang berkembang umum di
kalangan pesantren pada umumnya masih tradisional,
kyai sentries, komando tunggal, dan iklim demokrasi
kurang berkembang sehingga seringkali timbul blind faith
di kalangan santri. Fungsi manajemen yang dijalankan
pun kurang mendapat sentuhan bahkan cenderung
diabaikan. Pola kepemimpinan Darut Tauhid tidak lagi
menempatkan figur sebagai sentral. Aa Gym sebagai
pemimpin pesantren hadir hanya karena nilai khusus
yang dimilikinya. Meminjam istilah Max Webber, pola
kepemimpinan yang lahir seperti ini karena otoritas
karismatik. Kepemimpinan di Daarut Tauhid telah
menerapkan system pendelegasian kerja, sebagai
pengalihan wewenang formal manajer kepada
bawahannya. Pemimpin diajarkan untuk memiliki sikap
rendah hati dan mau melayani, seperti pernah
dikemukakan oleh A.M. Mangunhardjana SJ. Bahwa
pada intinya pemimpin adalah tugas pengabdian mereka
menjalankan the golden rule of leadership yaitu knows
the way, shows the way and goes the way. Dari sisi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


manajemen Daarut Tauhiid telah menerapkan system
lebih dari hanya sekedar menerapkan sistem manajemen
modern. Dimana sistem manajemen modern. Dimana
sistem manajemen yang berkembang saat ini tidak
menjadikan manusia hanya objek pelaku agar materi dan
kapital semakin produktif, tapi juga telah melahirkan
aspek-aspek spiritual dan emosi dalam pemikiran
manusia. Covey sendiri dalam hal ini telah melakukan
terobosan baru dengan mengemukakan gagasannya
tentang manajemen berbasis kepentingan yang kental
dengan nuansa religius.

Daarut Tauhid sendiri menerapkan inti
manajemen dan kepemimpinan sekaligus dalam konsep
Manajemen Qolbu (MQ) yang ditawarkannya. Dalam MQ
hati adalah fakultas utama dalam diri manusia yang
sangat menentukan kualitas manusia itu sendiri, jika
dimanajemeni dan dipimpin dengan benar akan
melahirkan manusia paripurna dalam kehidupan dunia
dan akhirat.

Dalam kesehariannya Daarut Tauhid tidak pernah
merengek-rengek meminta sumbangan, apalagi dengan
menjaring dana di pinggir jalan. Dilihat dari fasilitas dan
asset Daarut Tauhid termasuk pesantren yang maju
dalam waktu singkat. DT pada awalnya hanya dikenal
sebagai bengkel akhlak tetapi sekarang lebih menonjol di
bidang ekonomi. “Memang kami memiliki strategi
tersendiri, oleh karena itu visi dan misi Daarut Tauhid
sendiri harus dikenali dahulu. Secara garis besar kami
ingin membentuk SDM yang memiliki keunggulan dalam

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


zikir, fikir dan ikhtiar, suatu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan,” demikian penuturan Abdullah Gymnastiar.

Dzikir, fikir dan ikhtiar ini merupakan konsep
dasar dari MQ yang diajarkan sehari-hari melalui hal-hal
kecil. Untuk menerapkan Daarut Tauhid sendiri memiliki
lima aturan dasar pelatihan kepada para santrinya yang
juga merupakan bagian dari roda perekonomian Daarut
Tauhid. Pertama, seorang santri dilatih untuk berfikir
keras, mengenal diri dan potensinya sehingga ia mampu
mengenal kekurangan diri lalu memperbaikinya dan
menempat dirinya secara optimal. Kedua, mereka dilatih
untuk mengenal situasi lingkungannya sehingga bisa
mendapatkan manfaat dari lingkungannya secara optimal
sekaligus memberikan manfaat balik kepada lingkungan
secara professional. Ketika, mereka dilatih untuuk
membuat suatu perencanaan yang matang, sehingga
segala sesuatunya berjalan dalam jalur yang telah
disepakati. Keempat, mereka dilatih untuk mengevaluasi
setiap hasil karya mereka, bertanggung jawab terhadap
tugas yang dibebankan dan senantiasa meningkatkan
kinerja mereka. Kelima, ciri SDM yang akan dibentuk
adalah yang unggul dalam berikhtiar. Kombinasi ibadah
yang bagus, strategi hidup yang tepat dan ikhtiar dengan
bersungguh-sungguh akan menjadikan hidup sebagai
mesin penghasil karya.

Pola MQ sampai sejauh ini telah menghasilkan
SDM yang unggul, hal ini terbukti dari berkembangnya
perekonomian di lingkungan Daarut Tauhid dan
meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadapnya,
diantaranya dengan kepercayaan untuk mengadakan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pelatihan dan pendidikan manajemen untuk para
eksekutif di PT Telkom, BNI, IPTN dan PT Kereta Api
Indonesia. Mereka tertarik dengan konsep manajemen
Daarut Tauhid karena diyakini mampu meningkatkan etos
kerja dan menurunkan tingkat penyelewengan kerja,
seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ALIM MARKUS
PENEMBAK BURUNG GRUP MASPION

Maspion dan Alim Markus adalah dua nama yang
tak terpisahkan. Di Jawa Timur, orang mengenal nama
Maspion sebagai kelompok usaha besar, yang menjamah
berbagai bidang usaha: industri peralatan rumah tanga,
elektronik, perbankan, real estate hingga perbisida.
Sedangkan Alim Markus dikenal sebagai Presiden
Direktur Grup Maspion, yang mampu melambungkan
nama Maspion sebagai salah satu kelompok usaha yang
paling bersinar di Jawa Timur. Perkembangan Grup
Maspion yang makin pesat belakangan ini memang tidak
lepas dari sentuhan tangan dan kegigihan Alim Markus.
Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan
pendidikan dan masa kecilnya untuk mulai berkiprah di
dunia bisnis. “Saya hanya mengenyam pendidikan
sampai kelas dua SMP karena keburu membantu usaha
orang tua,” menurut Markus. Ya, pada usia 15 tahun,
sebagai anak tertua Alim Markus, lelaki yang kini berusia
44 tahun itu diminta untuk membantu bisnis keluarganya,
PT Logam Djawa – produsen peralatan rumah tangga
sederhana yang terbuat dari alumunium, seperti panci
dan wajan. Mulailah Remaja cilik Markus meninggalkan
pendidikan formal di Sekolah, dan memasuki ajang
pendidikan yang lebih luas: dunia bisnis. Ia keluar masuk
pasar dan toko untuk menjajakan barangnya. Bertemu
dengan berbagai macam orang, dengan karakternya
yang beragam. Dari pergaulan itulah ia menimbah ilmu
yang tidak pernah diajarkan di Sekolah. Selain itu, karena

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


merasa pendidikan formalnya kurang, Markus pun mau
bersusah payah menambah ilmu di sela-sela
kesibukannya menjalankan roda usaha. Ia mengambil
berbagai kursus. “Pengetahuan saya dari Sekolah kan
sangat minim, mau nggak mau saya harus belajar
sendiri,” ujarnya. Maka, ia pun sibuk belajar akuntansi,
bahasa Inggris dan Jepang – belakangan ia juga belajar
bahasa Korea dan Jerman. Karena perusahaannya
masih kecil, Markus pun kemudian menjelajah berbagai
aspek dalam pengelolaan usaha. Selain menangani
pemasaran dan distribusi, ia pernah menjadi kasir,
pemegang buku, dan pekerjaan lainnya. “Karena saya
membantu perusahaan sejak kecil sampai besar, maka
saya mengalami semua seluk beluk perusahaan,” kata
Markus. Berkat gemblengan masa lalunya, hingga kini
Markus selalu ingin mengetahui bagaimana
perkembangan bisnisnya. Jadi, misalnya, ketika berjalanjalan
di pabrik, ia bisa tahu berbagai proses produksi
yang dijalani. Ia memang ingin mengetahui segala
sesuatunya secara rinci. “Kita harus mengetahui dan
menguasai semua bidang pekerjaan,” kata Markus. Tapi,
itu tidak berarti dengan mengetahui secara mendalam
semuanya lalu Markus mengerjakan sendiri. “Sebagai
pimpinan kita harus bisa Mendelegasikan wewenang,”
tuturnya. Cuma ia punya sikap yang jelas,
Mendelegasikan wewenang adalah suatu keharusan, tapi
dia tetap harus tahu secara rinci. “Kan banyak
pengusaha yang bersikap, ‘Ngapain saya tahu secara
detail, saya serahkan saja kepada orang sudah cukup.’
Nah, yang seperti itu bukan pengusaha betul. Kita boleh

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengetahui, tapi jangan dikerjakan sendiri. Kalau
dikerjakan sendiri, kapan selesainya dan kapan
memimpin orang lain.” Agaknya, keterlibatan total Markus
dalam pekerjaannya itulah yang membuat perusahaan
keluarga Alim terus berkembang. Keinginan Markus
untuk maju juga kian menggebu-gebu. Seiring dengan
perkembangan usaha, Markus makin rajin menimbah
ilmu dari berbagai sumber: mulai dari kursus-kursus
(kalau perlu ke luar negeri) hingga berbagai seminar, dan
pergaulan dengan kalangan bisnis. Ia pun kerap
menyerap gagasan dari berbagai buku yang dibacanya.
Kenapa Markus demikian bersemangat menempah diri?
“Orang yang tanpa pengetahuan tidak akan menjadi
profesional,” kata Markus. Tapi, pengetahuan saja
dianggap tidak cukup. Profesional saja masih kurang.
Harus ada faktor lain, yakni punya kemauan keras,
disiplin, dan ketekunan. “Kalau punya kemauan keras
tapi gampang putus asa, itu tidak betul, harus tekun dan
langgeng. Kemauan keras tapi tidak disiplin, itu juga
salah. Dan yang tak kalah penting kemampuan
membawahkan (leadership),” kata Markus,
membeberkan kiatnya memimpin Maspion. Belajar
sambil berbisnis itulah yang menempahnya hingga cepat
matang. Tak heran jika dalam usia yang masih cukup
muda, 30 tahun, Alim Markus pun tampil sebagai Presdir
Grup Maspion, menggantikan posisi ayahnya pada 1980.
Ketika itu, nama Logam Djawa tidak lagi “berbunyi”,
karena sejak 1971 Markus bersama ayahnya mendirikan
PT Maspion Plastic & Metal Manufacturing. Sejak itu
nama Maspion berkibar, dikenal sebagai produsen alat-

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


alat rumah tangga yang terbuat dari plastik dan
alumunium. Di industri plastik, yang dihasilkan Maspion
bukan Cuma rantang atau termos dan berbagai macam
peralatan rumah tangga lainnya, tapi juga pipa PVC.
Bahkan lebih ke hulu lagi, masuk ke produk bijih plastik.
Demikian pula di alumunium, yang dihasilkan bukan lagi
panci-panci sederhana, tapi dengan bahan yang lebih
baik, stainless steel dan peralatan rumah tangga berlapis
Teflon, serta aluminium untuk konstruksi. Kini, puluhan
perusahaan bernaung di bawah bendera Maspion –
kepanjangan nama Mas Pionir. Karyawannya yang
tersebar di tiga lokasi pabrik (Maspion Unit I, II dan III)
ada 20.000 orang. Untuk memimpin perusahaan sebesar
itu, Markus dibantu adik-adiknya: Alim Mulia Sastra, Alim
Satria, dan Alim Prakasa. Seperti diketahui, Grup
Maspion dibagi dalam beberapa divisi. Dan di setiap
divisi, Markus berduet dengan salah satu adiknya.
Misalnya, di Indal Alumunium Industry, penghasil
peralatan rumah tangga dan berbagai jenis produk
alimunium lainnya, Markus bersama Prakasa tampil
sebagai pemimpin. “Kalau saya tidak ada, misalnya
sedang keluar negeri, maka yang menangani perusahaan
ya Pak Markus,” kata Prakasa. Saudaranya yang lain
hanya sebatas pemegang saham. “Saham yang dimiliki
sama besarnya, hanya saya yang lebih tinggi 5% di
bandingkan adik-adik saya untuk setiap perusahaan Grup
Maspion,” kata Markus. Dengan pembagian wewenang
seperti itu, proses pengambilan keputusan bisa cepat.
Misalnya, kalau ada usul untuk mengembangkan usaha
di Indal, maka yang berbicara cukup Markus dengan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Prakasa. Jika keduanya sepakat, rencana pun dijalankan.
Jika tidak, maka perbedaan yang muncul di bawa ke
rapat setiap Senin. Rapat yang diselenggarakan di kantor
pusat Grup Maspion ini – di Jalan Kembang Jepun,
Surabaya – juga dihadiri oleh pemegang saham
mayoritas (50%) Grup Maspion, Alim Husein. Di situlah
keluarga Alim (Alim Husein, Alim Markus, Alim Mulia
Sastra, Alim Satria, Alim puspita dan Alim Prakasa)
membicarakan berbagai hal penting yang menyangkut
perkembangan Maspion. Bagi Prakasa, peran paling
penting dari Markus dalam pengembangan bisnis
Maspion adalah penataan sistem manajemennya yang
dilakukan pada tahun 1980-an. “Pak Markus sangat
memperhatikan penataan ini, mulai dari sistemnya hingga
pengadaan perangkat komputer pada tahap awal
pengembangan perusahaan,” kata Prakasa, yang baru
terjun ke bisnis setelah meraih gelar MBA dari Kanada.
Dalam mengembangkan usaha, Markus sangat selektif
memilih mitra bisnis. “Kami selalu memilih mitra bisnis
yang terbaik di bidangnya,” kata Markus. Umpamanya,
Maspion menggandeng Du Pont (Amerika Serikat) yang
memiliki teknologi Teflon – kemudian melebar ke industri
agrokimia. Dan bermitra dengan Samsung (Korea
Selatan) Maspion masuk ke industri elektronik dan
electric home appliance, seperti kipas angin dan Setrika.
Contoh lain, Raksasa Marubeni diajak bermitra untuk
menghasilkan produk antikarat. Ketika membidik industri
melamin, Maspion memilih mitra dari Thailand. “Peralatan
makan melamin yang dihasilkan perusahaan Thailand itu
paling tinggi mutunya di dunia,” kata Markus. Dengan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


memilih mitra yang paling menonjol prestasi teknologi
atau penguasaan pasarnya, Maspion akhirnya mampu
menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. Itu
sebabnya, pesanan dari mancanegara mengalir ke
Maspion. Sebuah jaringan toserba di AS, misalnya,
memesan peralatan masak yang khusus dipasarkan di
Negara Paman Sam itu – Master Cuisine 9000.

Maspion kini sudah besar. Dan itu terjadi karena
strategi ekspansi yang diterapkan Markus cukup
mengena. “Kami menganut falsafah kalau kami
menanam padi, hasilnya pun padi. Kalau kami
menanamnya banyak, hasilnya juga banyak,” kata
Markus. Jelas, bahwa di bawah kepemimpinan Markus,
Maspion akan terus melakukan ekspansi, baik yang
masih berkaitan dengan bisnis yang kini ditangani, atau
sama sekali bidang usaha baru. Jangan tanyakan apa
bisnis inti Grup Maspion. Sebab, bagi Markus, “Core
business adalah bisnis yang bisa dikuasai.” Jadi, semua
usaha yang dimasuki Maspion adalah bisnis inti.
“Konsep saya lain. Kalau kami bisa bersaing dengan
orang lain, itulah bisnis inti kami. Jadi, tak berarti saya
hanya terjun ke satu industri, tanpa mengembangkan
yang lain,” tuturnya serius. “Namanya usaha, ya segala
bidang kami masuki,” ujarnya lagi. Bagi Markus,
pengembangan usaha adalah hal yang perlu terus
menerus dilakukan. Ibarat menanam pohon, kalau hanya
bisa menanam lima pohon, lima itulah yang dipelihara
sehingga manjadi besar. Setelah berbuah, tanam lagi
pohon lain agar pohon yang ada di lahan usahanya bisa
berkembang terus. “Dan di bidang itu kami harus menjadi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


market leader,” katanya. Itu dibuktikan dengan
penguasaan pasar plastik peralatan rumah tangga
nasional sebesar 30%, pipa PVC 40%, dan alumunium
sheet 80%. Namun Markus juga sangat menekankan
bahwa dalam pengembangan bisnis tidak perlu serakah.
Sebab, kalau serakah, bisa diibaratkan, “Kita ingin
menanam pohon sebanyak-banyaknya, tapi kewalahan
menyirami dan memupuknya, sehingga hasilnya menjadi
jelek.” Dalam menangkap peluang bisnis. Markus
mengumpamakan seperti memburuk burung. Dan
sebagai pemburu peluang, senjata utama pengusaha
adalah permodalan. “Tanpa modal, kan tidak mungkin
menjalankan usaha. Modal ini pun harus diakumulasikan,
karena dengan modal kecil, usaha yang bisa dimasuki
juga kecil,” kata Markus. Sedangkan kemampuan
manajemen diibaratkan sebagai kemahiran menembak.
“Kita harus aktif. Peluang usaha adalah burung yang
harus dikejar,” ujarnya. Nah, dalam memburu peluang itu,
ketepatan waktu juga penting. Sebab, kalau tidak tepat,
misalnya membidik terlalu lama, bisa saja tiba-tiba
burung tersebut terbang dan kesempatan pun
menghilang. “Harus punya keberanian untuk menembak
pada saat yang tepat,” kata Markus. Dalam bekerja,
semangat efisiensi sangat mewarnai gaya kerja dan
penampilan Markus. Ruang kerjanya, misalnya, tidak
terlalu besar dan transparan dengan dinding dari kaca
tebal. Orang yang lalu lalang di depanya akan
mengetahui apakah Markus ada di ruangan atau tidak.
Apalagi pintu ruang kerjanya selalu terbuka. Semangat
keterbukaan? Tidak persis dimaksudkan begitu. Yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


diutamakan efisiensi. “You buka pintu saja sudah
kehilangan waktu sekian detik. Kan sayang. Biarkan saja
pintu terbuka, toh tidak ada nyamuknya,” kata Markus. Ia
pun tidak khawatir gerak-geriknya terlihat oleh
bawahannya. “Kalau sama karyawan tidak apa-apa.
Tamu kan tidak akan nyelonong begitu saja karena
sudah sering di bawah. Sekretaris saya pun bisa
menghadap orang sembarangan,” kata Markus.
Kepercayaan Markus pada “filternya” memang tidak
belebihan. Begitu masuk ke kantor pusatnya di lantai
pertama, orang akan segera berhadapan dengan
petugas yang akan menanyakan maksud kedatangan
orang itu. Jika diizinkan bertemu dengan bos Maspion,
tinggal naik tangga ke lantai dua, dan akan berhadapan
dengan empat, ya empat sekretaris Alim Markus.
“Sekretaris saya memang empat. Tapi semuanya efisien,
bekerja penuh. Coba you lihat kalau masuk ke kantor
saya, tidak ada orang yang membaca koran. Semua
bekerja,” kata Markus. Tidakkah pekerjaan para
sekretaris itu bertabrakan satu sama lain? “Tidak.
Pekerjaan kami terbagi dalam beberapa masalah.
Apalagi Maspion kan perusahaan besar, ada puluhan
perusahaan, sehingga permasalahan pun banyak,” kata
Wati, yang mengurus bidang umum. Sedangkan untuk
urusan jadwal kegiatan Markus, Catherine yang
mengatur. Begitulah, jika di luar kantor, atau sedang
melaju di atas mobilnya, Markus tinggal mengecek
kepada Catherine, apakah ada orang yang mencarinya.
Jika ada, ia tinggal menghubunginya. Atau menanyakan
persoalan yang mesti diselesaikan pada sekretaris lain

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


jika menyangkut bidang usaha yang dibawahinya. Soal
real estate, misalnya, akan langsung berhubungan
dengan Setyowati.

Markus, efisien menggunakan waktunya. Setiap
hari, bangun pukul 5.00, lalu segera meluncur ke
lapangan golf. Dari tempat olah raga, ia tidak balik ke
rumah. “Saya mandi dan sarapan di tempat golf, dan
langsung ke kantor,” kata Markus. Sebelum pukul 08.00
Markus sudah tenggelam dalam urusan kantor hingga
sore hari. Karena itu, sepulang kerja, waktunya
dicurahkan untuk keluarga. Markus pantang membawa
pekerjaan ke rumah. Demikian pula isterinya, Srijanti,
sama sekali tidak pernah menjamah atau merecoki
pekerjaan suaminya atau urusan kantor. Jadi, setelah
pulang dari kantor, di rumah waktu Markus dihabiskan
untuk keluarga, dengan sang isteri dan dua anaknya
yang masih kecil. Lima anaknya yang lain bersekolah di
Singapura. Praktis rumah di atas lahan seluas 1.800
meter persegi luas bangunannya sekitar 250 meter
persegi yang ditata apik itu terasa lengang. Dengan 47
pabrik dan 20.000 karyawan, sebenarnya Maspion dan
keluarga alim sudah boleh disebut sukses. Toh, Alim
Markus masih merasa bisa mengembangkan kelompok
usahanya untuk menjadi lebih besar lagi. Di benaknya
sudah tergambar “peta” perkembangan yang akan
ditempuh dalam 5 – 10 tahun mendatang. “Jika disituasi
ekonomi dan politik tetap stabil seperti sekarang, kami
bisa terus berkembang dan menampung tenaga kerja
sampai 50.000,” ujarnya. Impian yang cukup “berani”.
Soalnya, jangankan mengurus karyawan puluhan ribu,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengelola karyawan yang jumlahnya ratusan saja bisa
bikin kelenger.-apalagi kalau muncul aksi mogok.
Maspion pun pernah merasakan bagaimana kacaunya
situasi ketika para pekerja mogok pada tahun 1993 lalu.

Jika di perusahaan lain tuntutan utama
pemogokan biasanya menyangkut penyesuaian upah
atau gaji, di Maspion lain, karena tingkat upah di
kelompok perusahaan ini memang selalu di atas upah
minimal yang ditetapkan Pemerintah. Justru karena
upahnya yang sudah lumayan itulah, Maspion terhindar
dari pemogokan. Ketika aksi mogok merebak di
Surabaya, seorang pejabat di sana menunjuk Maspion
sebagai contoh perusahaan besar yang tak pernah
dilanda pemogokan, dan meminta pengusaha di
Surabaya mencontoh Maspion. Markus ingat persis
omongan pejabat itu diucapkan pada bulan Juni 1993.
“Eh, tak tahunya pada bulan Juli karyawan Maspion mulai
mogok,” kata Markus. Yang menyulut pemogokan,
menurut Markus, karena persoalan normatif. Para
karyawan meminta agar pimpinan pabrik salah satu unit
usahanya dipecat. Alasannya, kepala pabrik tersebut
terlalu singkat memberi waktu istirahat, Cuma 39 menit,
yang dinilai para karyawan tidak cukup untuk dipakai
makan siang dan sembahyang. Apalagi jika hari Jum’at,
karyawan harus pontang-panting makan dan sholat
Jum’at. Telat sedikit, mereka disemprot pimpinan,
lengkap dengan ancaman pemecatan. Situasi itulah yang
membuat karyawan mangkir kerja. Markus akhirnya
mencopot pimpinan pabrik yang sok kuasa itu, dan
memutasikannya ke bagian lain. Ternyata kejadian itu

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


diikuti oleh karyawan bagian lain. Mereka merasa
mendapat angin mogok dan meminta pimpinan yang
tidak disukai dipecat. Sialnya, ketika aksi mogok digelar
terjadi kebakaran di tiga pabrik, “Di Maspion unit 1 kan
ada 15 pabrik, yang mogok itu empat pabrik,” kata
Markus. Permintaan para karyawan untuk memecat
atasannya masing-masing di pabrik kedua, ketiga, dan
keempat, ditampik Markus. Ia meminta supaya
perselisihkan antara karyawan dan pimpinannya
diselesaikan secara hukum. “Siapa yang merasa
dirugikan, silakan melapor ke Depnaker atau melalui
kepolisian dan ke pengadilan,” kata Markus. Kejadian itu
memberi hikmat kepada Markus untuk lebih
memperhatikan aspek nongaji karyawannya. Markus, kini
setiap Sabtu sore 200 – 300 karyawan Maspion Unit 1
diangkut untuk berolahraga; senam atau lari atau
pertandingan antarpabrik. “Mereka berolahraga dan kami
menghitung waktu olahraga itu sebagai lembur,” kata
Markus. Saat berolahraga itulah, kebersamaan karyawan
dengan pimpinannya digalang. Energi para karyawan
yang masih muda-muda pun tersalur secara positif.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ARIFIN PANIGORO
RAJA MINYAK YANG AKTIF DI POLITIK

Sebelum Orde Baru tumbang tahun 1998, nama Arifin
Panigoro hanya dikenal kalangan terbatas sebagai
pengusaha di bidang perminyakan. Lingkaran pergaulannya
lebih banyak dengan Pertamina dan pengusaha

perminyakan internasional. Namun, ketika reformasi
tengah “hamil tua” yang ditandai dengan maraknya aksi
demonstrasi mahasiswa, kesadaran politik Arifin bangkit.
Ia telah menjadi simbol kebangkitan politik pengusaha.
Tidak hanya itu, ia turut serta secara aktif membantu
pergerakan mahasiswa, termasuk menyiapkan nasi
bungkus untuk dikirim kepada mahasiswa yang tengah
menggelar aksi di Gedung DPR Senayan, Jakarta.
Alumni Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun
1973 ini memulai usahanya tidak langsung menjadi bos
di Meta Epsi Drilling Company (Medco). Sebelum tahun
1980-an, awalnya ia cuma sebagai kontraktor instalasi
listrik door to door. Selanjutnya memulai proyek
pemasangan pipa secara kecil-kecilan. Begitu ada proyek
yang berdiameter besar, hal itu bukan porsi pengusaha
lokal, melainkan pengusaha asing. Jadi, setiap Pertamina
melakukan tender untuk pemasangan pipa besar, maka
perusahaan asing yang menang karena untuk pipaline
butuh peralatan berat. Peralatan itu umumnya hanya
dimiliki oleh perusahaan asing.
Kondisi itu membuatnya berpikir, sebaiknya pengusaha
lokal pun diberi kesempatan atau dibantu untuk bisa
menangani pemasangan pipa besar dan tidak hanya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


diberi pekerjaan yang kecil-kecil. Tahun 1981 ia
memberanikan diri untuk mulai masuk proyek pipanisasi
yang berdiameter besar. Untuk pekerjaan itu, ia bekerja
sama dengan perusahaan asing. Deal-nya, bila satu
proyek selesai, bagi hasilnya adalah peralatan itu. Mitra
setuju, proyek pun selesai. Sejak itu dengan alat tersebut
ia mencari proyek ke mana-mana.
Selain menggandeng mitra asing, dukungan dan proteksi
dari pemerintah amat diperlukan. Tidak mungkin
pengusaha lokal yang baru berdiri dan tidak memiliki
pengalaman dapat tiba-tiba bersaing dengan perusahaan
asing yang berpengalaman di bidang perminyakan
selama puluhan tahun. Menggandeng mitra luar dan
dukungan pemerintah itu merupakan cara pengusaha
lokal bisa membuka pintu ke bidang bisnis yang lebih
luas. Dengan begitu, persaingan dengan perusahaan
asing bisa dilakukan.
Semuanya dimulai dari tahapan membiasakan
pengusaha lokal mengerjakan proyek besar. Contoh
yang dialaminya dengan bendera usaha Medco tejadi
pada tahun 1979-1980 ketika terjadi oil boom, Sekretariat
Negara mengambil inisiatif untuk membangun kilang
minyak karena ada tambahan anggaran. Pada saat itu,
pemerintah berkeinginan untuk menyelipkan unsur
pembinaan bagi pengusaha lokal, termasuk Medco. Saat
itu, dalam pembangunan Kilang Cilacap, Medco
dikawinkan dengan satu perusahaan asal Amerika
Serikat. Akhirnya, Medco yang tidak tahu apa-apa
tentang pemasangan pipa, menjadi mengerti.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Demikian juga saat memulai usaha pengeboran minyak
tahun 1981, juga tak lepas dari bantuan pemerintah.
Menurut Arifin, tahun itulah titik awal Medco menjadi
besar. Pada waktu itu, ia memiliki kedekatan dengan
Dirjen Migas Wiharso yang menginginkan ada
pengusaha lokal dalam proyek jasa pengeboran.
Kebetulan ada penyertaan modal pemerintah ke
Pertamina, yang mau melakukan pengeboran gas di
Sumatera Selatan.
Pemerintah mendorongnya untuk ikut tender, meskipun
tidak punya peralatan ngebor. Pemerintah memanggil
perusahaan asing yang berpeluang menang diminta
untuk menyewakan alat, atau memakai orang-orang
Medco sebagai mitra. Tujuan pemerintah waktu itu
adalah untuk membesarkan pengusaha lokal. Namun,
tanggapan dari perusahaan asing itu membuat Pak
Wiharso tersingung dan batal. Lalu Pak Wiharso
memintanya menggarap proyek itu sendirian. Arifin sama
sekali tidak percaya dengan keputusan itu karena ia tidak
memiliki pengalaman melakukan pengeboran.
Hasilnya, ia kelabakan karena proyek yang ditenderkan
tahun 1979 sudah harus mulai dikerjakan pada tahun
1980. Dengan perasaan yakin, ia pun terima tantangan
itu. Tahap awal ia instruksikan staf yang memiliki
kemampuan bahasa Inggris untuk menjajaki pusat
penjualan peralatan pengeboran di AS. Baru setelah ada
kepastian dan diketahui harganya, ia terbang dari Jakarta
ke Houston, AS. Perjalanan itu merupakan pengalaman
pertamanya ke AS. Bermodal "bahasa Inggris Tarzan"

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dan uang 300.000 dollar AS, ia melakukan deal dengan
pemilik barang. Hasilnya, deal berlangsung buruk.
Penjual barang meminta dalam waktu dua minggu
barang seharga 4 juta dollar AS sudah dibayar, kalau
tidak maka uang muka 300.000 dollar AS hangus. Ia
terpaksa menerima syarat itu karena posisi tawarannya
yang jelek. Setelah itu ia langsung terbang ke Indonesia.
Saking panjangnya perjalanan dengan tiket ekonomi, tiba
di Indonesia langsung sakit. Namun, dengan kondisi yang
berat ia berusaha menemui Gubernur Bank Indonesia
Rachmat Saleh, lalu ke Pertamina.
Cara itu merupakan langkah terakhir yang harus
dilakukan karena ia masih merupakan pengusaha "bayi".
Beruntung, Pak Piet Haryono dan Pak Wiharso
memberikan rekomendasi, Medco patut dibantu. Dana
pun cair di ambang batas perjanjian. Proyek pun bisa
berjalan sesuai waktu yang ditentukan pemerintah.
Terhadap bantuan yang diberikan pemerintah itu, Arifin
menilai sangat positif agar pengusaha lokal mampu
bersaing. Namun, tetap harus dilakukan secara betul
karena kalau tidak bisa, jadi salah arah. Di sinilah
sulitnya, kadang proteksi itu memberikan hasil yang
sebaliknya. Mumpung dikasih proteksi, pengusaha malah
menjadi manja.
Setelah merintis usaha tahun 80-an, Medco memulai
kejayaannya pada tahun 1990. Sebelum tahun 1990
Medco selalu bekerja sama dengan pihak ketiga dan
untuk masuk ke sana bukan hanya masalah konsistensi
ketekunan dan normatif, tetapi juga urusan garis tangan
sebagai penentu. Sebab, untuk memburu satu sumur

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


minyak bukan urusan ribuan dollar AS, tetapi jutaan
dollar AS dan itu pun belum tentu ketemu minyaknya.
Namun, keinginan untuk bisa mandiri tetap ada, maka
tahun 1990 untuk pertama kali Arifin membeli sumur
minyak di Tarakan, Kalimantan Timur, seharga 13 juta
dollar AS. Ladang itu mampu berproduksi 4.000 barrel
per hari (bph). Tahun 1995, beli lagi sumur minyak tertua
PT Stanvac Indonesia milik ExxonMobil, yang sampai
saat ini total produksi yang dimiliki Medco mencapai

80.000 bph.
Barangkali inilah prestasi paling gemilang dari Arifin dan
perusahaannya, Meta Epsi Drilling Company (Medco).
Pembelian Stanvac dimenangkan melalui tender yang
kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan
pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing
sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah
dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Keberhasilan itu konon karena ada unsur tekanan dari
pemerintah. Atas isu tersebut, Arifin membeberkan
bahwa ia membeli perusahaan minyak itu melalui tender
intemasional. Untuk bertemu langsung dengan orangnya
saja tidak bisa. Baru setelah selesai pembelian, mereka
bisa benar-benar bertemu. Ia membelinya secara
langsung. Waktu itu cadangannya cuma 20 juta.
Kemudian tahun 1996 produksi digenjot. Hasilnya, satu
lapangan saja bisa mendapatkan 320 juta barel minyak.
Sukses di bidang perminyakan ternyata membuat Arifin
berpikir lain masih dalam sektor tambang. Kenapa orang
lokal tidak bisa berjaya di gas, seperti halnya di minyak.
Padahal Indonesia kan salah satu produsen gas terbesar
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


di dunia dan banyak industri yang berteriak kekurangan
gas? Pernyataan inilah yang kerap membuatnya gundah.
Jika kita lihat pada satu sisi, Indonesia menempati posisi
nomor satu di dunia dalam ekspor LNG karena cadangan
gas jauh lebih banyak dari minyak. Kini, cadangan sudah
mencapai 170 triliun kaki kubik (TCF). Jika cadangan itu
diproduksi, sampai 50 tahun pun tidak akan habis.
Gas itu ada di luar Pulau Jawa, tetapi tetap harus harus
dibawa ke Pulau Jawa karena berapa pun harganya tetap
menarik. Misalnya PLN, jika membeli gas harganya
hanya 3 dollar per million metric british thermal unit
(MMBTU) sudah sangat mewah. Namun, kalau
disetarakan dengan BBM sama dengan 18 dollar AS per
barrel. Harga itu sangat murah dibandingkan harga BBM
yang harus dibayar PLN sebesar 30 dollar AS per barrel.
Namun, kembali lagi, kenapa gas tidak ada di Pulau
Jawa, ini masalah kebijakan pemerintah. Jadi, mestinya
Bappenas atau Menteri bidang Ekuin sama memikirkan,
apakah terus bergantung minyak yang harganya 30 dollar
AS per barrel. Medco menjual ke Pusri 1,8 dollar AS
ditambah ongkos pipa 0,5 sen dollar, sudah bisa untung.
Inilah yang ia anggap kebijakan itu keliru. Demikian juga
proyek yang dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara,
yang berhasil menyambung pipa gas ke Singapura,
setelah itu membangun pipa ke Pulau Jawa adalah
kebijakan yang salah. Gas di Sumsel sebenarnya tak
banyak lagi, jadi seharusnya dibawa ke Jawa saja.
Tetapi, barangkali pemerintah memiliki pertimbangan
harga di Singapura yang barangkali lebih baik.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Sukses di dunia bisnis membuatnya ikut berpetualang ke
dunia politik. Awalnya ia melakukan pertemuan di Hotel
Radisson Yogyakarta tahun 1997. Sebenarnya itu adalah
pertemuan atau diskusi biasa. Namun, efeknya luar
biasa, khususnya buat Arifin. Ia dituduh berupaya
menggagalkan Sidang Umum MPR yang akan
mengesahkan Soeharto menjadi Presiden ketujuh
kalinya.
Ketika aksi mahasiswa semakin memanas, Arifin
memberi bantuan konsumsi kepada para demonstran
yang melakukan aksi di Gedung DPR. Ribuan kotak
makanan dikirim. Tak heran jika kemudian muncul opini
bahwa Arifin adalah tokoh di belakang aksi atau cukong
para mahasiswa. Namun, Arifin tahu bahwa ia tidak
sendiri. Gerakan reformasi merupakan suratan untuk
memperbaiki keadaan.
Cobaan terhadap langkahnya di dunia politik masih
berlanjut. Di era Presiden BJ Habibie, Arifin Panigoro
kembali dijerat dengan tuduhan pidana korupsi
penyalahgunaan commercial paper senilai lebih dari Rp
1,8 triliun. Pada waktu itu, sejumlah kalangan percaya
dijeratnya Arifin karena kedekatannya dengan gerakan
mahasiswa. Bahkan pada masa pemerintahan Megawati,
Arifin kembali dicoba untuk dijerat lewat perkara di
kejaksaan. Sejak awal, dirinya yakin hanya dikerjain
karena masih banyak pihak yang tidak senang dengan
aktivitas politik yang digeluti.
Pengalamannya sebagai pengusaha membuat dia tidak
kaget dengan praktik politik karena di dalamnya ada
aktivitas melobi atau menggarap, juga money politics.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Baginya, hari-hari uang adalah urusannya. Dari
permulaan bekerja sebagai pengusaha, ia tidak pernah
buat kesepakatan dengan fasilitas yang diperolehnya.
Demikian juga dengan urusan politik yang juga bagian
dari kompromi lintas fraksi, kesepakatan semua
kekuatan. Hal-hal begitu tidak selalu pakai uang, cukup
pengertian bahwa kita punya sesuatu yang lebih besar,
mari kita jalani sama-sama. Namun, perjalanan tidak
selalu mulus, godaan banyak. Apalagi kekuatan politik
sekarang sesudah zaman Soeharto, relatif pemainnya
baru semua.
Meskipun terbiasa bermain dengan uang, namun Arifin
mengaku memiliki batasan dalam memainkan uangnya.
Sayangnya, proses politik atau proses pengambilan
keputusan politik, ternyata uang yang berbicara. Padahal,
meskipun ia seorang pebisnis, tetapi ia mau bisnis tanpa
uang. Meskipun ia mengaku, cara bisnisnya memang
tidak sebersih di AS. Di negara itu, mentraktir makan di
atas 100 dollar AS sudah termasuk kategori sogokan. Ia
tidak begitu amat, tetapi mendambakan good government
and corporate governance, supaya bisa membuat bangsa
ini ke depan lebih baik.
Ia berhitung, hari ini, uang dihabiskan untuk apa saja. Ia
mau menghitung berapa total uang yang dikeluarkan
dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia, yang akan
membebani APBD setiap daerah. Jangan lupa, itu uang
rakyat dari pajak. Kalau pemimpinnya main, tentu
menggelembungkan dana proyek, tentu bawahan juga
ikut ambil bagian. Dengan demikian korupsi akibat
kedudukan bisa menimbulkan efek berantai, jika dana

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


diselewengkan Rp 1 triliun, uang rakyat yang bakal hilang
sekitar Rp 10 triliun untuk pemilihan kepala daerah.
Perkenalannya lebih mendalam dengan dunia politik
adalah ketika partai-partai baru bermunculan tahun 19981999
setelah lengsernya Soeharto dari kursi presiden.
Pada awalnya, Arifin menjalin hubungan dengan
berbagai tokoh politik, baik tokoh masyarakat yang sudah
lama dikenal maupun tokoh yang baru muncul. Saat
deklarasi partai baru dilangsungkan, Arifin kerap
menghadirinya. Namun, akhirnya pilihannya jatuh ke PDI
Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Bersama PDIP, Arifin pun melenggang menuju Senayan
sebagai anggota DPR/MPR.
Untuk kategori pemain baru di dunia politik, sebenarnya
karir politik Arifin terbilang bagus. Ia bisa duduk di jajaran
DPP partai peraih suara terbanyak dalam pemilu. Ia
pernah memimpin lintas fraksi, juga menjadi Ketua Fraksi
PDIP MPR. Namun, dunia politik memang seperti cuaca
yang cepat berubah. Arifin yang kerap dikenal sebagai
anak “indekos” di partai berlambang banteng merah
gemuk itu dianggap sudah kurang loyal kepada partainya
dan mulai memihak lawan partai politiknya bernaung.
Arifin Panigoro yang dulu dianggap sebagai inspirator
pembangunan jalan mulus Presiden Megawati menuju
kursi kepresidenan, kini dianggap sebagai anak yang
nakal. Isu pun merebak bahwa Arifin bakal dipecat.
Namun, hingga saat ini, isu tersebut tidak berbuah
menjadi kenyataan.
Terhadap isu tersebut, ia berpendapat kalau dirinya
dikeluarkan, sepertinya ia harus membuat acara

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


perpisahan dengan teman-teman. Tetapi, sebetulnya ia
sudah memikirkan untuk keluar. Menurutnya, kalau
dikeluarkan dirinya akan lebih senang. Seperti orang
kerja, kalau berhenti tidak dapat pesangon, kalau
diberhentikan malah dapat pesangon.
Meskipun siap untuk keluar, namun mengenai masa
depan politiknya masih belum jelas, dan ia sendiri masih
belum bisa mengira-ngira ke mana akan berlabuh. Hal itu
terjadi karena dari tahun 1998 ia termasuk non-partisan,
meskipun belakangan bergabung ke partai. Awalnya, ia
datang pada setiap acara peresmian partai baru, sampai
akhirnya bergabung dengan PDIP.
Arifin menganggap dirinya sebagai seorang oportunis
yang iseng-iseng. Atau ia hanya ingin ada lima tahun
periode yang lain, tidak hanya menjadi seorang
pengusaha.Tetapi yang pasti, hematnya, konyol jika
berhenti lalu serta-merta melawan PDIP, apalagi mau
menggulingkan Megawati.
Jika benar-benar mundur dari dunia politik, kemungkinan
ia akan relaksasi dan bermain golf di Paris atau mencari
sekolah khusus untuk mereka yang sudah berumur di
kota yang mempunyai makanan yang enak-enak.
Mungkin enam bulan istirahat dulu.
Ia juga termasuk orang yang respek terhadap
cendekiawan muslim Noercholish Madjid (Cak Nur).
Menurutnya, Cak Nur itu bukan politikus, tetapi berminat
jadi presiden. Ketika pertama kali mengemukakan
minatnya jadi presiden Arifin termasuk orang yang awalawal
mendatangi dan bertanya, ternyata jawabannya
memang mau. Pikirnya, siapa pun ini, dia dari unsur yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


berbeda dibandingkan politikus yang lain. Dengan
demikian bisa menjadi ukuran moral, sebab moral juga
harus terukur. Paling tidak, politikus ada malu-malu
sedikit. Jadi, pencalonan Cak Nur, sebenarnya dapat
meningkatkan kualitas pertandingan.
Mengenai kehidupan keluarganya, suami dari Raisis A
Panigoro cukup bahagia. Anak-anaknya sudah besar,
bahkan yang tertua Maera Hanafiah sudah menikah dan
sebentar lagi dikarunia anak kedua. Adapun yang bungsu
Yaser Mairi sedang menambah pendidikan di Singapura
pada bidang IT. Sekarang, meskipun agak telat, ia sadar,
kalau dirinya kurang memberikan perhatian kepada anakanak,
karena jam kerja yang ngawur. Sekarang, sejak
sekolah di luar negeri, anak-anaknya seakan-akan lupa
dengan orang tua.
Meskipun anak-anak itu bersekolah di luar negeri, namun
tidak ada yang secara khusus disiapkan
menggantikannya. Anak pertamanya seorang ibu rumah
tangga, anak kedua tidak dipersiapkan untuk itu.
Prinsipnya, Medco bukan perusahaan keluarga, jadi
sebaiknya dijalankan oleh profesional. Kebetulan,
adiknya orang minyak. Jadi, Hilmi Panigoro duduk
Medco.
Ia juga tidak akan memaksakan anak-anak untuk
meneruskan usaha orang tuanya. Jika kapasitasnya
sudah dipenuhi, silakan saja kalau mau meneruskan. Ia
mengaku tidak takut jika perusahaannya dipegang oleh
orang lain, toh semua aset, cadangan tidak ke manamana.


PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Meskipun kini sudah menjadi "raja minyak", suami dari
Raisis A Panigoro ini mengaku, kaya itu relatif. Dia
mengaku tak pernah menghitung, apakah dirinya kaya
atau tidak, sebab semua hidup yang dijalani terus
menggelinding. Baginya, disebut kaya itu relatif, kalau di
Indonesia, seperti dirinya memang sudah menonjol.
Sebagai orang yang beberapa kali dicekal untuk
bepergian ke luar negeri, ia pun bertanya untuk apa
kekayaan itu.
Sebagai orang yang romantis, ia mengaku merasa benarbenar
kaya, kalau berada dalam satu konser musik yang
benar-benar disukai. Seperti saat ini, setelah bisa
menikmati alunan gamelan Jawa, maka setiap
mendengar musik Jawa itu sebelum tidur, dia merasa
kaya. Jadi, baginya kaya cukup sederhana, bukan harta
melimpah atau kekuasaan.
Arifin juga sadar, suatu saat akan pensiun sebagai orang
perminyakan. Namun, tidak berarti ia akan berdiam diri.
Ia merencanakan untuk memfokuskan ke Medco yang
lain yaitu di bidang agrobisnis. Sekarang ini orang
sedang banyak bicara tentang pertanian. Masalah
minyak goreng yang masih kurang kelapa sawitnya.
Mungkin itu adalah salah satu pelabuhan yang akan
ditujunya kemudian.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ARISTOTELES ONASSIS


Aristoteles Onassis dilahirkan pada tanggal 20
Januari 1906 di Simyrna, sebuah kota Yunani yang
makmur di pantai Barat Turki. Di antara kesepuluh orang
kaya kita, Aristotle Onassis memiliki kekayaan luar biasa,
yang dihitung dalam miliaran, bukannya jutaan.
Kemasyhuran namanya masih ditambah lagi dengan
hubungannya yang penuh gejolak dengan Maria Callas,
penyanyi opera yang terkenal, dan kemudian dengan
Jacquiline Bouvier Kennedy. Dan seperti lazimnya,
berbagai kisah yang dilebih-lebihkan atau setengah
dongeng telah beredar, mengenai dia, terutama
mengenai asal-usulnya yang sederhana. Konon, ia lahir
dari sebuah keluarga miskin, yang hidupnya selalu
kekurangan. Konon, ayahnya adalah penjaja dagangan
buatan sendiri dari pintu ke pintu, dan ibunya pembantu
rumah tangga. Onassis tidak pernah mencoba
meluruskan pendapat orang banyak tentang masa
lalunya, sekurang-kurangnya dimuka umum, karena
kisah-kisah seperti itu biasanya malah menambah
cemerlang aura misteri yang mengelilingi dirinya. Ia
selalu menyadari pentingnya citra diri seseorang dalam
meraih sukses, suatu hal yang akan kita bicarakan lagi
nanti.

Dalam kenyataan, ayah Onassis adalah seorang
pedagang grosir yang berkecukupan dan mempunyai
nama sebab ia juga menjabat presiden sebuah bank dan
rumah sakit setempat. Namun Onassis bukan ahli waris
kekayaan ayahnya, dan ia menjadi kaya karena

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kekayaan keluarganya. Seperti yang akan kita lihat, ia
pergi ke Amerika Serikat ketika terjadi pertikaian keluarga
selagi ia berumur 17 tahun. Ia membawa bekal $450
dalam sakunya, itu pun hanya $250 adalah uang dari
keluarganya. Ayahnya dengan enggan memberikan uang
sebanyak itu yang baru diberikan pada saat akan
terpisah, sebab ia tidak setuju dengan kepergiannya.
Ayah dan anak memang tidak pernah akrab, suatu hal
yang aneh di antara keluarga Yunani di tanah air. Ayah
Onassis yang dibesarkan pada sebuah pertanian dengan
susah payah mengumpulkan kekayaan.

Wataknya sangat disiplin dan keras. Walaupun
selalu sadar akan rasa tanggung-jawab, ia bukanlah
seorang yang dapat disebut hangat dan menarik.

Segera Onassis memberontak terhadap setiap
bentuk disiplin. Sejak anak sampai remaja ia banyak
menimbulkan keributan dan geger, duri di mata ayahnya.
Hubungan mereka bertambah rumit lagi karena suatu
kenyataan lain. Ibunya, Penelope, meninggal ketika
Onassis baru berumur enam tahun. Hanya 18 bulan
sesudah itu ayahnya menikah lagi dengan seorang
wanita bernama Helen. Onassis memandang ibu tirinya
sebagai orang lain yang menyelundup, dan karenanya
wanita ini tidak mendapat tempat sedikit pun di hatinya.

Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara,
mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia
diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki
ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya
berkata:

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi gara
guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih
muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia
akan menjadi seorang di antara mereka yang akan
menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara
gilang-gemilang.

Walaupun raport Ari di sekolah jauh dari bagus,
bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah
tampak sejak dini. Mungkin anekdot berikut dapat
menerangkan. Salah seorang temannya yang telah
merancang sebuah kitiran kecil, sebuah mainan
sederhana yang terdiri atas baling-baling kertas berpasak
jarum yang ditancapkan pada sepotong kayu. Bangga
atas prestasinya, anak itu dengan berani membuat
beberapa buah dan mencoba menjualnya.

“Mau kau jual berapa kitiranmu ini?” tanya
Onassis. “Eh…saya tidak tahu. Bagaimana kalau
seharga jarum .

“Dasar bodoh!” bentak Onasiss. “Kau minta satu
jarum sedang yang kau jual satu jarum, tambah baling-
baling, tambah kayu, belum lagi kau hitung waktu yang
kau perlukan untuk membuatnya.”

Teman Onassis mengambil kesimpulan: “Inilah
pelajaran saya yang pertama tentang arti keuntungan.”
Pada waktu itu tidak terpikir olehnya bahwa ia sedang
mendengarkan pelajaran dari seorang jago uang masa
mendatang. Sebuah kisah lain menggambarkan bakat
bisnis Onasis pada masa mudanya. Pada suatu hari,
suatu kebakaran terjadi di gudang sekolah di kota tempat
kelahirannya. Onasiss membeli seonggok pinsil bekas

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kebakaran itu dengan harga murah. Ia menanamkan
sedikit modal dengan membeli dua ala peruncing pinsil.
Ia, berdua dengan temannya, mulai membersihkan
bagian-bagian pinsil yang hangus. Kemudian ia menjual
pinsil-pinsil itu kembali kepada teman-teman di sekolah
dengan harga sangat murah, namun tetap memberikan
untung cukup besar. Mungkin contoh ini biasa-biasa saja,
tetapi justru pekerjaan seperti inilah kelak bisnis besar
Onassis. Ia memperbaiki kapal-kapal laut yang rusak dan
membuatnya layak melaut, dan menjualnya dengan
harga yang jauh lebih tinggi, tentu saja. Di sekolah, waktu
berjalan terus, tetapi Onassis tidak bertambah maju.
Tahun 1922 mulai tidak menyenangkan. Banyak teman
sekelasnya pergi untuk menuntut ilmu di universitasuniversitas
besar di Eropa. Tetapi Onassis sendiri tidak
lulus. Masa depan tampak suram baginya. Beberapa hari
setelah upacara penyerahan ijazah, salah seorang
temannya melihat Onassis berjalan tanpa tujuan di taman
kota. Ia mencoba menghibur hati Onassis.

“Jangan khawatir, Aristotle, kau lihat nanti, semua
akan beres. Kau coba sekali lagi tahun depan. Kau pasti
lulus. “Goblok,” jawab Onassis. “Kau kira saya akan
tinggal saja selamanya di sini? Dunia ini sempit. Saya
tidak perlu ijazah. Pada suatu hari kau akan heran akan
apa yang saya lakukan.” Waktu membuktikan bahwa
omongan Onasis bukanlah lelucon belaka.

Pada tahun 1922, invasi Turki menimbulkan
bayangan gelap pada masa remaja Onassis yang penuh
gejolak. Smyrnba diduduki dan warga kota dibabat habis
tanpa belas kasih. Ayah Onassis, seorang tokoh yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


terkenal luas, dipenjarakan dan Ari menjadi kepala rumah
tangga pada usia 16 tahun. Ini masa yang sulit baginya.
Dan pada masa ini ia menerapkan kehebatannya sebagai
diplomat dan kemampuannya untuk bertahan dalam
keadaan apa pun. Masa yang sulit ini justru merupakan
pengalaman yang tepat untuk membentuk wataknya.
Sesudah malapetaka Smyrna berlalu, Ari adalah Ari yang
lain dari sebelumnya. Segala sesuatu yang dialaminya
tidak pernah hilang dari ingatannya; kenangan-kenangan
itu disertai suatu kesadaran akan kemampuannya untuk
bertahan. Ia telah mempertaruhkan diri dan menang.
Dewi fortuna memihak pada kaum yang berani dan ia
pusatkan visinya tentang dunia atas pengetahuan
tersebut.

Onasis yang memetik manfaat dari pendudukan
Turki untuk berbisnis. Ia menyelundupkan minuman
keras ke Tentara Turki, dengan maksud merebut hati
para jenderal agar mau membebaskan ayahnya, yang
bagaimana pun harus meringkuk dalam penjara selama
setahun.

Sukses Onassis sangat tergantung pada daya
tarik pribadi dan kemampuannya mengadakan hubungan
dengan umum. Beberapa orang sebayanya menyebut dia
si bunglon. Memang ia pandai sekali menyesuaikan diri
dengan semua orang yang dijumpainya. Pada umumnya,
kalau kita membuat apa-apa menjadi mudah bagi orang
lain, mereka akan bersimpati kepada kita, demikian
pendapat Onassis.Pernah Onassis mengaku kepada
Winston Churchill salah seorang kenalannya yang
berjabatan tinggi, yang pada waktu itu sedang menjadi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tamu di atas, kapalnya Christina, mengenai teori
pribadinya tentang “keharusan sejarah” yang tercipta
pada masa sulit. Pengalamannya telah mengajar dia
bahwa bila alam memberikan suasana yang cocok dan
makanan berlimpah, ia tidak mempunyai banyak energi
dan kurang berinisiatif. Sebaliknya, orang yang didesakdesak
“minggu” dan harus berjuang keras untuk tetap
bertahan, dalam keadaan sulit akan lebih mungkin
mampu menyesuaikan diri dengan segala keadaan.
Dengan demikian ia akan tetap berhasil selagi orang lain
mati karena adanya rancangan untuk bertahan.
Demikianlah, menurut Onassis, kesulitan dan
kemelaratan sering kali mendorong orang untuk
menemukan sumber dayanya sendiri, yang tak diduga
adanya sebelumnya, dan dengan demikian membuat dia
maju dengan mendobrak hambatan dan keterbatasan
pribadinya. Kisah hidup Onassis adalah sebuah
gambaran yang baik sekali tentang prinsip tersebut.
Socrates, ayah Onassis, tidak mau mengakui jasa
anaknya dalam peranan yang dimainkannya selama
masa pendudukan, dan tidak membiarkan dia
meneruskan peranannya sebagai penanggung jawab
keluarga. Onassis sangat sakit sekali karena perlakuan
ayahnya ini dan, menurut pengakuannya, sampai
berbulan-bulan sesudah itu sering kali dilanda rasa
marah yang tanpa daya. Sikap ayahnya tak berterima
kasih dan berkesan disingkirkan dari keluarganya
memotivasi keputusannya untuk mencoba
keberuntungannya di Amerika Selatan. Mula-mula, tentu
saja ia berpikir untuk pergi ke Amerika Serikat, tetapi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mendapatkan visa tidaklah mudah. Onassis mengalihkan
perhatiannya ke Argentina: ia mendengar berita bahwa
banyak orang Yunani sudah menjadi kaya di sana.

Onassis mendarat di Buenos Aires pada tanggal
21 September 1923. Bawaannya sebuah koper tua dan
uang sebanyak $450. Tetapi di dalam dirinya ia
membawa bekal yang lebih berharga: tekad keras untuk
membuktikan kepada ayahnya bahwa ia mampu menjadi
kaya tanpa bantuan ayahnya. Rasa percaya diri ini akan
dibawanya sepanjang hayatnya.

Tanpa diploma, tanpa pekerjaan, uang dan
koneksi orang berpengaruh, Onassis terpaksa mulai
dengan melakukan aneka pekerjaan kasar. Ia menjadi
kenek tukang batu, kuli pengangkut bata pada suatu
proyek pembangunan, tukang cuci piring di restoran, dan
akhirnya menjadi magang instalator listrik di River Plate
United Telepchone Co. Bagi seseorang dengan ego yang
sehat seperti dia, ini bukan prestasi yang pantas.

Beberapa bulan sesudah memulai pekerjaan ini,
Onassis minta dipindah ke giliran malam, dengan dalih
bahwa ia harus mengerjakan beberapa hal di siang hari.
Dengan ambisinya yang besar, Onassis tidak berniat
menghabiskan banyak waktu untuk belajar menyolder
kabel.

Pada masa itu, tembakau Yunani terkenal baik,
bahkan diklasifikasikan di antara tembakau-tembakau
paling enak oleh para ahli. Namun, karena masalah
pengimporan dan penyediaan, barang ini menjadi sukar
didapat. Onassis menulis kepada ayahnya minta kiriman.
Socrates setuju dan mengapalkan kiriman pertama

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sebagai sampel. Mula-mula hasilnya tidak
menggembirakan. Onassis membawa sampelnya ke
beberapa pabrik, dan minta agar ia dihubungi.

Beberapa minggu berlalu tanpa berita. Kini
Onassis mengerti bahwa seharusnya tidak membuangbuang
waktu dengan mendatangi pabrik-pabrik kecil,
tetapi harus datang ke yang besar sekalian. Untuk itu ia
harus menemui Juan Gaona, kepada salah satu firma
tembakau terbesar di Argentina. Selama 15 hari berturutturut,
Onassis tampak bersandar pada dinding gedung
Gaona, untuk mengamati datang dan perginya bos itu.
Akhirnya Gaona merasa tergoda juga oleh perilaku orang
muda ini, dan ia mengundang Onassis ke kantornya.
Onassis menyampaikan tawarannya dengan sebaikbaiknya.
Gaona rupanya terkesan dan Onassis disuruh
menghadap manajer persediaannya. Dengan
memanfaatkan nama Gaona, Onassis berhasil membujuk
orang itu untuk meneken kontrak pembelian tembakau
seharga $10.000 dengan komisi biasa sebesar lima
persen. Kelak, Onassis sering menyatakan bahwa uang
komisinya yang sebesar $500 itu merupakan batu sendi
kekayaannya besar. Ia tidak menggunakan uang itu
untuk apa-apa, tetapi menabungnya di bank untuk jagajaga,
ibarat sedia payung sebelum hujan. Dengan
sikapnya yang hemat dan bijak, Onassis mencukupi
hidupnya dengan hasil yang diperolehnya di perusahaan
telepon, dan semua uang yang tersisa disimpannya,
sehingga ia dapat terjun ke dunia bisnis tanpa meminjam
uang kepada siapa pun.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Onassis kadang-kadang terpaksa berutang
sementara menunggu pembayaran dari pelanggan.
Tetapi ia jarang meminjam lebih dari $3.000 dan selalu
melunasinya secepat mungkin. Kelak, tentu saja, setelah
menemukan gunanya uang Orang Lain (UOL), suatu hal
yang akan kita bicarakan nanti, Onassis akan meneken
kontrak pinjaman sampai sebesar beberapa juta dolar,
dengan jadwal pengembalian sesudah beberapa tahun.
Tetapi, adalah satu prinsip utama bila orang memulai
suatu bisnis adalah mengembalikan utang secepat
mungkin. Onassis membangun kepercayaan beberapa
bank kepadanya: suatu hal yang akan sangat dia
butuhkan pada tahun-tahun mendatang.

Setelah bekerja pada giliran malam selama
setahun, Onassis minta keluar dari United Telephone,
dengan menyatakan bahwa ada suatu gagasan yang
akan diikutinya. Impian barunya ialah membuat pabrik
rokok. Untuk itu ia mempunyai modal $25.000 hasil
tabungannya dengan tambahan pinjaman dari bank
sebanyak itu pula. Kepercayaan bank sudah mulai
tampak manfaatnya. Ia mempekerjakan 30 orang imigran
Yunani. Usahanya dengan cepat bertambah besar tetapi
tidak memberikan keuntungan yang diharapkanya.
Segera Onassis menutup usahanya. Wirausahanya yang
pertama gagal. Onassis tidak kehilangan semangat.
Bahkan sebaliknya. Ia bertambah gigih. Sementara itu
bisnis import tembakaunya masih tetap berjalan dengan
keuntungan lumayan.

Selama musim panas tahun 1929, pemerintah
Yunani menaikkan pajak dalam beberapa bidang,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


termasuk untuk tembakau. Onassis memutuskan untuk
menggunakan kesempatan ini untuk kembali ke Yunani
untuk mencoba mendekati pihak yang berwenang. Mulamula
Menteri yang bersedia menerima dia
memperhatikan kukunya sendiri daripada mendengarkan
permintaan pedagang muda itu. Akhirnya ia potong katakata
Onassis dan tiba-tiba saja ingin menghentikan
pembicaraan itu.

Onasis sangat. Ia menjawab:

Terima kasih. Kalau kita kapan-kapan bertemu
lagi, saya harap Anda lebih tertarik akan tawaran saya.
Saya pikir Anda mempunyai banyak pekerjaan, tetapi
tampaknya kuku-kuku jari Anda sudah cukup
menyibukkan. Tangan Anda rupanya lebih penting
daripada ekspor negeri kita.

Kata-kata onassis ternyata mengena. Sang
Menteri tampak terkesan, dan ia mulai berbicara secara
serius dengan Onassis. Sesudah itu, negosiasi antara
Yunani dan Argentina di buka kembali.

Akhir tahun 1922 menandai suatu keputusan
besar bagi kehidupan Onassis. Kegagalan pertamanya
sebagai pemilik kapal tidak membuat ia mundur untuk
tetap menanamkan uang dalam sektor itu. Ia sudah
gandrung akan perkapalan. Ia tergerak oleh keyakinan
batin bahwa kapal sajalah yang akan membawa dia ke
jenjang sukses. Maka, dikumpulkannya semua uang
miliknya, yang waktu itu sudah lumayan, lalu berangkat
ke London. Ia baru berusia 26 tahun. Ia telah dikenal
karena reputasinya sebagai seorang usahawan yang
berani, apalagi setelah penunjukannya sebagai Konsul

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Jenderal Yunani di Buenos Aires. Namun fungsi
diplomatik ini tidaklah menyita banyak waktunya.

Pasar, yang menderita berat akibat jatuhnya
pasar modal Wall Street tahun 1929, memberikan
kesempatan baik bagi para penanam modal. Kapal-kapal
menjadi murah, jauh di bawah harga semula. Langkah
paling baik adalah membeli kapal-kapal berusia 10
tahunan. Kapal sebesar sembilan ton yang semula
harganya $1.000.000, kini hanya laku dijual $20.000,
kira-kira seharga sebuah Rolls-Royce. Apa yang
dilakukan Onassis selagi masih kanak-kanak kini akan
terulang, tetapi barang bekasnya adalah kapal.

Walaupun kini bisnisnya di London. Onassis
membeli kapal pertamanya, dua buah kapal tua masingmasing
seharga $20.000, di Montreal. Kedua kapal yang
bernama Miller dan Spinner, diganti namanya menjadi
Onassis Socrates dan Onassis Penelope, sebagai tanda
penghormatan kepada kedua orang tuanya. Untuk
mendapatkan untung dalam bisnis perkapalan,
pentinglah memperhatikan turun naiknya biaya muatan
dan membuat keputusan yang tepat. Onassis mampu
dalam hal ini.

Lebih dari itu, ia seorang optimis yang tak pernah
mundur. Dengan sifat petualang dan keberaniannya, ia
segera menonjol di antara pemilik-pemilik kapal Yunani
lain yang berpangkalan di London, karena tidak seperti
mereka, ia tidak mempunyai pemikiran tentang krisis
ekonomi. Mereka, ia tidak takut menanamkan uangnya.

Kegesitan dan diplomasi bawaannya dengan
cepat mengantar dia ke kalangan masyarakat kelas

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tinggi. Tidak boleh dilupakan, salah satu pelicin jalan
dalam kenaikannya ke kelas elit adalah hubungan
dengan salah satu wanita simpanannya yang pertama, si
cantik dari Norwegia Ingeborg Dedichen, putri seorang
pemilik kapal yang terkenal.

Sifat lain yang memudahkan jalan Onassis adalah
kemampuannya mendengarkan orang. Memang,
keluwesan dan kefasihan bicara memainkan peranan
penting dalam membujuk orang dan mendesak orang
agar menerima gagasan kita serta kita sendiri. Tetapi
tidak banyaklah orang yang tahu benar cara
mendengarkan orang lain. Kebanyakan orang kaya
dalam buku ini telah belajar keahlian tersebut, sehingga
mereka tidak hanya selalu mengerti apa yang diketahui
oleh lawan bicaranya, tetapi juga menyesuaikan diri
dengan mereka. Demikianlah, agar mampu
mempengaruhi orang dan mendapat jaminan bahwa
mereka akan menolong dalam perjalanan menuju
sukses, orang harus mulai dengan mengetahui siapakah
orang yang dihadapinya. Onassis adalah seorang pakar
dalam keahlian mendengarkan. Lord Moran, yang
menulis buku The Great Onassis, mungkin karena dia
sendiri tidak menggunakan keahlian ini, tidk menyebutnyebut
kemampuan Onassis untuk mendengarkan orang
lain. Padahal semua orang yang pernah berhubungan
dengan Onassis terkesan oleh kelebihan ini. Bila mereka
berhadapan dengan Onassis, ia memberikan kesan
bahwa mereka adalah manusia paling penting di dunia.

Karena kemampuan ini, Onassis sebenarnya bisa
menjadi ahli politik yang baik. Bakat ini dimanfaatkan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


benar oleh Onassis, seperti disaksikan oleh si cantik dari
Norwegia dalam buku catatannya:

Lelaki muda penuh pesona yang dapat
menyesuaikan diri dengan segala keadaan ini meniru
orang yang menjadi lawan bicaranya dengan begitu
sempurna. Ada sementara orang yang menafsirkan
kemahiran ini sebagai kecerdikan, orang lain
menyebutnya sebagai kemunafikan dan menganggapnya
kepandaian membunglon belaka. Tetapi saya percaya
kepandaian mendengarkan adalah suatu cara khusus
memberikan perhatian tulus kepada orang lain dan
seluruh dunia. Kebetulan, selama hidupnya Onassis
mempunyai rasa haus yang tak terpuaskan akan
pengetahuan di samping daya ingatnya yang kuat. Ia
mempunyai daya konsentrasi yang telah sangat
berkembang.

Kemampuan mendengarkan orang lain adalah
salah satu ciri khas yang vital bagi setiap salesman yang
baik. Itulah sebabnya Onassis adalah seorang salesman
yang luar biasa. Walter Saunders, yang jelas bukan
seorang yang naif karena dia adalah penasihat pajak
bagi metropolitan Life, menggambarkan kesannya
tentang pemilik kapal Yunani ini:

Ada perasaan pada diri saya bahwa orang yang
penuh semangat ini mampu menjual alat pendingin
kepada orang Eskimo. Tetapi saya pun berperan bahwa
setiap detail sudah dipersiapkan secara tuntas
sebelumnya. Kebanyakan orang yang bertemu dengan
Onassis merasakan pengaruh daya persuasifnya dan
merasa bahwa Onassis tidak berimprovisasi dalam

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


langkah-langkahnya, tetapi sudah mengetahui segala
sesuatu dalam berkas catatannya sampai ke detaildetailnya.


Pada penghujung tahun 1947, Onassis melewati
ambang lain dalam kariernya yang gemilang. Untuk
pertama kali dalam hidupnya ia akan mulai secara
sistematis menerapkan prinsip yang dikenal sebagai
OPM (Other People’s Money, Uang Orang Lain UOL),
dengan meminjam kepada Metropolitan Life Insurance
Company sebesar $40 juta untuk membangun kapalkapal
baru. Sebagai siasat ia menggunakan sebuah
perusahaan minyak sebagai mitra. Onassis akan
mengangkut minyak mereka dan kontraknya akan tetap
berlaku sampai habisnya batas waktu utang. Karena
perusahaan minyak pada waktu itu sangat terandalkan,
meminjam atas nama perusahaan itu sangat mudah.
Dalam arti tertentu, badan keuangan meminjamkan uang
kepada perusahaan minyak, bukan kepada Onassis.
Onassis sering mengingat masa itu dengan berbangga
diri. Dikatakannya bahwa perusahaan minyak yang kaya
itu dalam hubungan dengan kapal-kapal Onassis adalah
ibarat seorang penyewa dengan rumah yang dihuninya
dengan membayar uang sewa. Kalau yang menyewa
adalah Rockefeller, tidak menjadi soal apakah atapnya
bocor atau bergenting emas. Kalau Rockefeller
menyanggupi membayar uang sewanya, siapa saja
bersedia memberikan pinjaman untuk mengurusi rumah
itu. Keadaan itu berlaku pula untuk kapal-kapal Onasssis.

Prinsip ini sekarang lumrah sekali. Prinsip inilah
dasar segala investasi pembangunan real-estate. Bila

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


seorang meminjam uang untuk suatu bangunan bisnis,
bank sebenarnya meminjamkan uangnya kepada
penyewa bangunan itu. Merekalah yang akan
mengembalikan uangnya, terkecuali bangunan itu milik
seorang penanam modal. Prinsip ini pada zaman
Onassis tergolong revolusioner, dan keorisinal gagasan
Onassis patut dipuji karena sebagian besar pemilik kapal
Yunnai pada waktu itu berpegang pada prinsip: Mau
dapat kapal, bayar uang kontan.

Walaupun ia seorang inovator sejauh ia tidak
menggunakan metode-metode para pesaingnya, ia
bukanlah penemu OPM, walaupun mungkin ia
menyatakan begitu. Konsep ini lahir dari otak Daniel
Ludwig, seorang usahawan Amerika yang kaya. Dia telah
mulai menanamkan uang dalam kapal armadanya
bahkan jauh lebih unggul daripada milik Onassis dan
kemudian beralih ke usaha real estate. Sudah sejak
tahun 1930-an Ludwig mengembangkan apa yang kelak
menjadi praktek biasa di mana-mana. Gagasan itu
muncul dalam benaknya setelah sebuah Bank menolak
permintaannya untuk meminjam uang yang akan
digunakannya untuk membeli kapal dan merombaknya
menjadi kapal tangki. Onassis meninggal pada tanggal
15 Maret 1975, tapi dalam menjelang akhir hayatnya ia
minta kepada salah satu akuntannya apakah ia dapat
mengatakan besarnya keuntungan yang dimilikinya
secara cepat dengan pembulatan ke angka sepuluh
dolar.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


BAMBANG NURYATNO RACHMADI
MR. TONNY McDONALD’S INDONESIA

Suatu malam penghujung 1989, di sebuah
restoran McDonald’s di kawasan Orchard Road
Singapura, seorang lelaki bertubuh subur sedang
membersihkan meja. Dengan seragam T-shirt bergarisgaris
merah yang agak kesempatan dan topi berlabel M
khas McDonald’s, lelaki yang tak lain adalah Bambang
Rachmadi, mantan presdir Panin Bank tadi tampak serius
bekerja. Jatuh miskinkah ia ? Bisa jadi. Karena setelah
mengundurkan diri dari kursi puncak Panin Bank pada
November 1988, nama Bambang nyaris tenggelam. Tak
terdengar lagi apa kegiatannya kemudian. Bila setahun
kemudian banyak pengusaha Indonesia melihatnya tibatiba
menjadi pekerja kasar di jaringan fast-food terbesar
di dunia itu, orang pun bertanya-tanya. Repotnya,
Bambang pun tak bisa menjelaskan apa yang sedang ia
lakukan. “Soalnya saya mesti jaga rahasia. Saya nggak
ingin pers Indonesia tahu sehingga membuat MD batal
memberikan lisensinya kepada saya,” ucap menantu
Wapres (ketika itu) Sudharmono, yang kini managing
director PT Ramako Gerbangmas, pemilik dan pengelola
jaringan restoran McDonald’s Indonesia. Kehati-hatian
Tonny, sapaan akrab Bambang tampaknya memang
wajar. Karena MD adalah satu-satunya taruhan Tonny
setelah keluar dari Panin. Apalagi, ia harus menunggu
satu tahun setelah memasukkan aplikasi hanya untuk
bisa dipanggil mengikuti pelatihan. Dan pelatihan di
Singapura yang disebut On the Job Experience (OJE) itu,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


bukanlah lampu hijau untuk memperoleh lisensi MD. OJE
adalah semacam tes awal bagi pelamar. Tapi itulah tes
yang paling berat. Karena dalam latihan kerja pelayan,
seperti melap meja, membersihkan toilet serta menjadi
tukang parkir, inilah para pelamar banyak yang gugur.

Pada Februari 1991, restoran MD milik Tonny
resmi dibuka di Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin,
Jakarta. Dibukanya outlet MD pertama di Indonesia itu
sekaligus menjawab pertanyaan tentang menghilangnya
Tonny selama 2,5 tahun dari dunia bisnis Indonesia.
Restoran itu juga merupakan buah dari perjuangan
Tonny selama hampir tiga tahun. Dia adalah salah satu
dari 13 orang Indonesia yang melamar ke MD selama 10
tahun ini. Dan untuk menang, kali ini ia harus bersaing
dengan 39 kandidat. Ide menjadi wirausaha bermula
ketika ia mulai “bosan” menjadi pucuk pimpinan di bank
milik Mu’min Ali Gunawan. Padahal sebagai bankir – ia
diangkat menjadi presdir Panin Bank pada usia 35 tahun

– karier Tonny tergolong pesat. Sejak 1971 hingga 1974,
sembari menyelesaikan kuliahnya di FHUI Extension,
kelahiran Jakarta 41 tahun silam ini bekerja di PT Cicero
Indonesia. Setahun kemudian ia hijrah ke Bank Duta.
Dari bank tersebut ia peroleh kesempatan belajar ke
Negeri Paman Sam. Hasilnya pada 1978 ia berhasil
menyabet dua gelar: MSc bidang internasional banking &
finance dari Saint Mary’s Graduate School of Business
Moraga, dan gelar MBA dari John F. Kennedy University
Orinda – keduanya di California. Dengan dua gelar itu,
Tonny kembali ke tanah air dan kembali ke Bank Duta
pada 1978. Setelah sempat manajer divisi operasi di
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kantor pusat, ia kemudian dikirim ke Surabaya sebagai
branch manager pada awal 1979. Setahun kemudian ia
dipromosikan menjadi kepala divisi pemasaran. Dia
meninggalkan posisinya di Bank Duta sebagai managing
director International Banking pada September 1986
untuk bergabung dengan Panin Bank. Sebagai orang
nomor satu di Panin Bank, ketika itu Tonny sempat
melakukan beberapa pembenahan; manakala kondisi
Panin dikabarkan lagi tertimpa malapetaka. Menurut
harian The Asian Wall Street Journal, Bank Indonesia
sampai menggolongkan Panin dalam klasifikasi tidak
sehat. Di tangan Tonny, perlahan-lahan bank ini mulai
melesat lagi. “Tapi yang lebih penting, bank ini sekarang
sudah dinyatakan sehat oleh BI,” ucap Tonny suatu
ketika. Kendati boleh dibilang Tonny cukup berhasil
dalam mengemudikan Panin Bank, toh kursi presdir
malah membuatnya gerah. “Salah satu yang
mengganngu pikiran saya adalah karier saya di bank,”
ucap Tonny dengan lirih. Lho? Sebagai orang muda, ia
merasa kariernya di perbankan sudah mentok. Alasan
yang lebih klasik lagi adalah sudah tak ada tantangan.
Dan ia ingin mencari tantangan di lahan yang lain.
Apalagi, selama menjadi bankir, Tonny lebih banyak
berperan sebagai penasihat bagi kalangan usaha. “Saya
tergugah untuk membuktikan diri sebagai pemain,” ucap
lelaki yang bergabung dengan Panin Bank selama dua
tahun itu. Tekadnya menjadi pengusaha sudah bulat.
“Saya ingin jadi pengusaha yang sukses,” katanya penuh
semangat. Sebelum mengundurkan diri dari Panin, ia
telah melakukan survei tentang beberapa bidang usaha

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang potensi perkembangannya cukup bagus. Walau
dalam benaknya terlintas beberapa bidang usaha, toh
industri makananlah, menurut dia, yang paling pas
baginya. Dan McDonald’s adalah partner yang ia pilih.
Alasannya, selama ini restoran MD cukup bagus, dan
hampir semua outlet-nya sukses. “Saya berketetapan
harus bisa memperoleh lisensi MD,” ucap bapak tiga
anak yang rambutnya sudah dua warna itu. Memperoleh
lisensi MD adalah tantangan yang tak mudah. Paling
tidak terlihat dari daftar pelamar dari Indonesia selama 10
tahun terakhir ini, ada 13 ribu orang, dan belum ada satu
pun yang berhasil. Dan yang lebih berat, konon, MD tak
menginginkan mitra kerja yang tidak memberikan
komitmen 100%. Itulah sebabnya pada bulan September
1988 ia memilih mengundurkan diri dari Panin, hanya
dengan satu cita-cita: memperoleh lisensi MD. Pada saat
itu memang terkesan Tonny mempertaruhkan seluruh
kariernya yang hampir 14 tahun di dunia perbankan.
Padahal, keinginannya untuk menjadi pemegang lisensi
MD Indonesia belum tentu tercapai. “Kalau waktu itu saya
nggak dapat MD, ya saya harus siap mulai lagi,”
kenangnya. Setelah bebas dari Panin, ia mulai mengurus
permohonannya ke MD. Setelah itu? “Hari-hari penantian
yang menegangkan,” ucap Tonny bersemangat. Tentu
saja menegangkan, karena ia harus menanti satu tahun
sampai diperbolehkan mengikuti pelatihan. Menanti
sesuatu yang belum pasti sangat menegangkan bagi
Tonny. Karena itu ia selalu berusaha berkomunikasi
dengan MD Pusat. “Paling tidak seminggu sekali saya
berusaha menelepon mereka sekedar just to say hello,”

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ucap lelaki yang pernah diusir dan diperlakukan kasar
ketika mencoba mengunjungi MD Pusat ini.
Tersinggung? Tidak. Sebab dia sadar betul bahwa
semua yang ia lakukan dengan satu tujuan, “Saya harus
menunjukkkan bahwa saya sangat menginginkan.”
Menurut Tonny, MD adalah pemberi lisensi yang cukup
ketat dalam menyeleksi calon mitra kerjanya. Konon,
sebelum memilih Tonny, pihak MD ingin mengenal
secara dekat keluarga besar Tonny. “Mereka ingin tahu
bagaimana latar belakang dan kehidupan keluarga kami,”
jelasnya. Karena, MD menginginkan bisnis ini bisa
diteruskan oleh anak-anak Tonny. Bahkan, dalam salah
satu kontrak yang harus disepakati – setelah lisensi
diberikan – MD mesti mengetahui segala persoalan yang
terjadi dalam manajemen PT Ramako Gerbangmas (RG),
sekalipun mereka tak memiliki saham di situ. Hal ini
disyaratkan, karena pihak MD tak menginginkan kalau
tiba-tiba saja saham RG berpindah tangan ke pihak lain
yang juga memiliki bisnis fast food merek lain, misalnya.
MD juga mensyaratkan bahwa pemilik saham mayoritas
RG harus juga pemegang kendali bisnisnya. Maksudnya,
supaya orang yang mengambil keputusan di bisnis ini
nantinya adalah orang yang benar-benar menguasai
bidangnya. Maka, sejak awal pihak MD telah
menanyakan kepada Tonny maupun istrinya tentang
siapa yang akan menjadi Mr. Atau Miss McDonald’s.
Begitulah. Setelah satu tahun menegangkan, datanglah
keputusan bahwa ia boleh mengikuti pelatihan. Tempat
pelatihan pertama sengaja dipilih di Singapura. “Karena
di sana banyak orang Indonesia. Sehingga pressure-nya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


lebih tinggi,” kata lelaki yang gemar naik motor gede ini.
Dan benar, selama tiga bulan pertama pelatihan – di
mana Tonny harus berseragam pelayan – ia selalu
bertemu kenalannya dari Indonesia. Selain pelatihan
yang bentuknya non manajerial, Tonny juga diuji bekerja
selama 18 jam nonstop. Dari situ akan terlihat seseorang
memiliki bakat melayani atau tidak. Karena, pada jam-
jam pertama barangkali orang masih bisa bersikap
manis. Tapi bila telah masuk jam ke-8 dan seterusnya,
maka tingkat kelelahan dan stresnya sudah tinggi,
hilanglah sikap manis. “Biasanya banyak yang nggak
lulus di sini,” ucap Tonny, lalu tertawa. Dalam pelatihan,
Tonny yang sebelumnya tak pernah mengepel lantai,
apalagi membersihkan kamar mandi, terpaksa
melakukan semua pekerjaan – yang dalam istilah Tonny:
pekerjaan tanpa otak – itu dengan hati lapang. Walau
sering kali ia harus menerima bentakan dan mengulangi
hasil kerjanya lantaran dinilai kurang bersih, misalnya.
Hasilnya memang memuaskan. Dia berhasil
meninggalkan 39 pelamar dan mengalahkan tiga
kandidat. Dari pelatihan “kuli” tadi, baru Tonny digodok di
Sekolah milik McDonald’s yaitu: McDonalds Corporation
Hamburger University selama 1 tahun. Sekolah itu
mendidik para calon store manager MD. Sistem pelatihan
yang pernah dialaminya kini ia terapkan bagi semua
calon manajer di MD Indonesia. Setiap manajer yang ada
di MD adalah orang yang telah dilatih dari bawah. “Jadi
nggak mungkin seseorang masuk langsung jadi store
manager,” ucap pengusaha yang suka berbusana
seadanya ini. Muti Soetoyo adalah salah seorang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


manajer yang sempat merasakan pelatihan gaya MD.
Kelahiran Jakarta 27 tahun silam ini, termasuk karyawan
pertama MD yang di-training. Lulusan IKIP Jakarta 1988
itu bergabung dengan PT RG Juli 1990, lalu dikirim ke
Singapura untuk mengikuti program pelatihan. Sebelum
diterima menjadi karyawan, lajang berpostur sedang ini
diperkenalkan dengan program OJE. Dalam program ini
ia diberi kesempatan mengenal pekerjaan crew dalam
beberapa shift. Dari “latihan” tiga hari itulah diputuskan
apakah ia bisa diterima atau tidak, untuk kemudian
diperkenalkan mengikuti pelatihan selanjutnya selama
lima bulan. “Saya dulu nggak pernah membayangkan
kalau training-nya seperti itu,” ucap Muti, first assistant
store manager di MD Sarinah, Jakarta, sejak Juni lalu.
Ternyata kini Muti justru sangat menikmati pekerjaannya.
Bahkan, tak jarang ia harus stand by di kantor sampai
pagi hanya untuk menunggu mesin yang sedang
direparasi misalnya. Ketika digodok untuk menjadi
training manager ™ Muti harus melalui tahap pelatihan
pelayanan. Setelah lulus, Muti ditempatkan di salah satu
outlet MD di Singapura. Dan pada saat MD Jakarta
dibuka, single yang hingga kini masih kuliah di FEUI ini
telah menjadi second assistant store manager. Selain
Muti, masih banyak Muti-Muti lain yang telah tersebar
menjadi manajer-manajer di lima outlet MD. Dan selama
ini proses pendidikan terus berlangsung.Apalagi, untuk
tahun 1992 Tonny menargetkan akan membuka 10
cabang di seluruh Nusantara. Hasil kerja keras Tonny
selama 2,5 tahun diuji MD memang cukup menakjubkan.
Setidaknya, itu terlihat ketika restoran pertama MD

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dibuka di Sarinah Jakarta. Begitu menggebrak pasar,
Tonny mengklaim bahwa setiap hari rata-rata terjadi 4
ribu transaksi. Bahkan, majalah Fortune edisi Oktober
1991 meramalkan penjualan outlet Tonny akan
menempati posisi teratas dari 12 ribu restoran MD di
seluruh dunia. Setelah menjadi wirausaha dengan anak
buah yang hampir 1.000 orang, masihkan ia berpikir
untuk jadi bankir lagi? “Saat ini sih nggak,” ucapnya
serius. Tampaknya, saat ini Tonny lebih suka
berkonsentrasi mengembangkan kewirausahaannya
ketimbang kembali jadi profesional. Tapi, akhirnya Tonny
tergoda juga untuk masuk ke bank lagi. Itu terjadi ketika
ia mengambil oper 73% saham Bank IFI pada tahun
1995. “Sebagai pemegang saham, di Bank IFI saya
hanya menjadi komisaris. Saya tetap memegang MD.
Komitmen saya penuh pada MD,” kata Tonny. Ya, Tonny
tentu tidak akan “nekat” menjadi pengelola bank lagi.
Dengan 42 outlet yang dimilikinya pada pertengahan
1996, MD memberikan arus kas yang luas biasa bagi
Tonny. Transaksi MD selalu tunai. Siapa yang sudi
melepas mesin kas seperti itu ? Dengan memiliki usaha
sendiri minimal Tonny terbebas dari keharusan
berpakaian rapi, berdasi dan wangi. Kini Tonny sudah
terbiasa mengenakaan pakaian santai, mengendarai
Harley Davidson untuk memonitor Kelima outlet yang
tersebar di Jakarta. Hadirnya MD di Indonesia, ternyata
tak cuma menambah “gemuk” Tonny – yang nyaris
menamai kegendutan mascot MD – saja. “Berat badan
saya 70 kg,” ucapnya dengan mimik serius. “Itu nggak
pakai tangan, kaki dan kepala. Ha…ha…ha…,” sambil

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tertawa berderai. Yang jelas, Sarinah, gedung pertokoan
bertingkat pertama di Jakarta ini juga terimbas
kesuksesan MD. Sejak kebakaran pada awal 1980-an
Sarinah nyaris hilang dari peredaran. Apalagi munculnya
pusat-pusat perbelanjaan yang lain, semakin
menenggelamkan nama Sarinah. Namun setelah MD
mangkal di situ Sarinah menjadi marak kembali. Itulah
Tonny, dia adalah satu diantara segelintir profesional
yang berani mengambil resiko. Melepaskan atribut
keprofesionalannya, kemudian memulai dari nol untuk
menjadi seorang wirausaha. Dan berhasil ! Kini dia
peroleh nama baru : Mr. McDonald’s.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


“BILL” WILLIAM H. GATES

"One thing I love about this [decade] is this is a period where
the reality is driving the expectation."

Bill Gates, 2004

International Consumer Electronics Show Keynote

William Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak
kedua dari tiga bersaudara dalam keadaan sosialnya
terkemuka di Seattle, Washington. Ayahnya seorang
pengacara dengan perusahaan yang punya banyak
koneksi di kota, dan ibunya seorang guru, yang aktif
dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas,
tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering
mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur
sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk
membuat perubahan dan mengirimnya ke Lakeside
School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus
bagi anak laki-laki.

Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk
pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer,
dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan
telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini,
yang disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada
pokoknya ini sebuah mesin ketik yang kedalamnya siswa
bisa memasukkan perintah yang dikirimkan kepada
komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan
kertas pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi
mengubah kehidupan Gates. Dia dengan cepat

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan
bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di
Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis
program, melakukan permainan, dan secara umum
mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah
seorang ‘nerd’ (eksentrik),” sebagaimana salah seorang
guru memberikan Gates julukan itu.

Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul
Allen sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan
program software pertama untuk mikro komputer. Seperti
cerita di Popular Electronics mengenai “era komputer di
rumah-rumah” dan mereka berdua yakin software adalah
masa depan. Inilah awal Microsoft. Komunikasi yang
sederhana: Paul dan Gates membicarakan coke dan
pizza. Tidak ada orang yang memperhatikan sungguhsungguh
pendapat kami. Semuanya berubah dalam dua
dekade terakhir.

Gates masih tetap menyukai junk food, tetapi ia
juga menghabiskan waktu dua jam sehari membaca dan
menjawab electronic mail yang dikirim 15.000 karyawan
Microsoft.

Selain itu banyak sekali email dari dari luar
Microsoft.

Pertanyaan beragam, mulai dari bagaimana
pengalaman orang berkeluarga (menyenangkan!), film
apa yang saya sukai (Schindler’s List dan Shadowlands),
sampai pertanyaan rumit yang harus membuka dulu buku
untuk bisa menjawabnya (dan kebetulan saja juga
menulis buku!).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Persoalannya, Gates menghabiskan waktu
sepanjang hari menjawab email dan berceramah atau
mengelola perusahaanya.

Gates mencoba menjalankan keduanya, tetapi ia
tidak berkesempatan banyak berkomunikasi dengan
kelompok yang beragam dan banyak sekali email yang
tidak sempat dijawab.

Gates senang sekali menulis karena melalui
tulisan ini membuatnya bisa berkomunikasi dengan
kelompok yang lebih beragam tanpa harus teredit hingga
terpotong-potong atau tersaring oleh persepsi seseorang.

Kenyataannya tidak semua pertanyaan diajukan
melalui email.

Kadang orang mencegat Gates di Bandar udara
atau mendesaknya untuk menjawab pertanyaan di
pameran-pameran komputer atau anak Sekolah
mengirim surat kepadanya.

Seorang mahasiswa baru-baru ini menanyakan
satu pertanyaan yang penting untuk dia. Yang ingin
diketahuinya bukanlah sesuatu yang sangat filosofis,
seperti yang mungkin anda duga misalnya mengenai
ekonomi pasar bebas.

Ia hanya ingin tahu, “apakah Gates sudah
terlambat terjun ke industri software dan membangun
sebuah perusahaan kemudian menjadi kaya?”.

Gates senang mendapat pertanyaan itu dan
jawabannya selalu sama, “Inilah saatnya terjun ke bisnis
software.”

Gates tidak mengatakan Anda bisa membangun
Microsoft lainnya. Tetapi paling tidak Anda bisa

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mendapatkan omset penjualan dua juta dollar setahun

dengan menjual 10.000 kopi produk senilai 200 dolar AS.

Cukup lumayan dan bisa terjadi kapan saja.

Karena Gates ingat bagaimana menariknya
memulai sebuah perusahaan software, ia juga menikmati
cerita keberhasilan orang lainnya.

Perusahaan software yang kecil selalu perlahanlahan
mulainya.

Perusahaan dimulai seseorang yang memiliki
gagasan. Ia, pria atau wanita, mencari beberapa teman
yang tahu bagaimana membuat program dan mereka
kemudian menelorkan sebuah produk.

Banyak sekali karya kesenian yang mereka
lakukan karena mereka peduli dengan pekerjaan itu.

Biasanya mereka membuat produk untuk satu
pelanggan dan karena hasilnya memuaskan, mereka
segera mendapat pembeli lainnya.

Jika Anda ingin memulai sebuah perusahaan,
strategi utamanya temukan lingkungan sosial yang pas.

Lupakan keinginan menciptakan program
pengolah kata untuk menulis, atau program spreadsheet
untuk menganalisis keuangan, atau produk utama lainnya
yang saingannya sudah banyak.

Sebaliknya, ciptakan produk yang bisa menolong
penggunanya mengerjakan pekerjaan spesifik atau bisa
memberikan informasi praktis dalam bidang seperti obatobatan,
asuransi, akunting, arsitektur atau bidang
pemerintahan.

Software seperti itu mendatangkan peruntungan
yang kecil-kecilan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Jika Anda tidak puas dengan peruntungan yang
kecil-kecilan itu, Anda harus sampai pada tahapan
peralihan generasi. Kali ini mahal dan berisiko.

Setiap beberapa tahun satu generasi teknologi
memberikan jalan baru. Ingat munculnya IBM PC di awal
tahun 1980-an.

Microsoft bertaruh IBM PC akan menjadi penting.
Kemudian Microsoft menciptakan sistem operasi MSDOS
untuk IBM PC.

Hasilnya Microsoft menjadi pelopor dalam
software sistem operasi.

Tidak ada yang pernah mendengar mengenai
Lotus sampai satu pemikiran cemerlang melaksanakan
perubahan generasi menciptakan Lotus 1-2-3
spreadsheet pertama yang dirancang khusus untuk IBM
PC.

Apple’s Macintosh dan Microsoft Windows adalah
sang pemenang selanjutnya, ketika dunia menginginkan
pengolahan grafik dan meninggalkan program lama yang
hanya menampilkan teks.

Untuk mendapatkan kemenangan besar, anda
pun harus mengkonsentrasikan diri pada perubahan
generasi, sesuatu yang diabaikan perusahaan besar.
Dan taruhannya mahal sekali.

Baru-baru ini sejumlah wiraswastawan
berspekulasi software yang bisa digunakan pemakai
komputer dengan cara menulis dengan tangan – bukan
lagi menekan pada huruf – akan menjadi generasi baru
software pengolah kata ada spreadsheet.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Mereka memulai menciptakan produk baru yang
mereka pikir akan memenangkan persaingan. Mereka
salah. Suatu spekulasi besar. Apa yang harus saya
anjurkan pada seorang mahasiswa yang ingin menjadi
wiraswastawan software?

Pelajari untaian sebuah perusahaan yang sudah

ada.
Carilah lingkungan sosial anda sendiri.
Berhubunganlah dengan modal ventura.
Temukan orang yang cerdas.
Dan jangan lupakan coke dan pizza.
Percayalah, akan ada banyak pekerjaan di malam

yang larut.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


BOB SADINO

Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses
yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan
bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha
karena "kepepet", selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di
Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena
terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan.
Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy,
sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan

Hamburg.

Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di

Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk

hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal

ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki

adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi

pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat

itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga

mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan

dengan upah Rp 100 per hari.

Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk

memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang

dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi

bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup,

bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya

manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai

berwirausaha.

Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob

menjual telor beberapa kilogram per hari bersama

istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan
kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil
mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak
tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika
itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimakimaki
oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.

Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi
service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik,
sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap
hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia
anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang
pernah ia miliki.

Usaha Bob pun berkembang menjadi
supermarket, kemudian dia pun juga menjual
garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun
akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura,
mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur
konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga
menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa
daerah untuk memenuhi.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu
diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak
semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan
jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah
nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen
tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil
peluang.

Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan
sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus
selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia
ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk
kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu
yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang
adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga
ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya
sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah
mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan
menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda
dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu,
baru praktek lalu menjadi terampil dan professional.

Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang
memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih,
bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang
melebihi orang lain.
Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga
dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan
dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan
pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu
ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya.

Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah
keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling
menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya
fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


CHAIRUL TANJUNG
SUKSES BISNIS DI SAAT KRISIS

Belakangan ini, Chairul Tanjung adalah sosok pengusaha

yang namanya paling banyak disebut ketika berbicara

mengenai peta baru pengusaha besar nasional. Ia banyak

disebut sebagai the rising star. Pengusaha pemilik Para
Group ini berhasil melakukan lompatan bisnis yang
spektakuler justru ketika ekonomi masih dilanda badai
krisis. Lompatan besar bermula ketika ia memutuskan
untuk mengambil alih kepemilikan Bank Mega pada 1996
lalu. Berkat tangan dinginnya, bank kecil dan sedang
sakit-sakitan yang sebelumnya dikelola oleh kelompok
Bappindo itu kemudian disulap menjadi bank besar dan
disegani. Pada akhirnya bank ini pun menjadi pilar
penting dalam menopang bangunan Para Group. Dua
pilar lain adalah Trans TV dan Bandung Supermall.
Sebagai sosok pengusaha sukses yang kini langka,
Chairul dikalangan teman-teman dekatnya sering dijuluki
sebagai The Last of The Mohicans. Sebutan ini mengacu
pada sebuah judul film terkenal produksi Hollywood
beberapa tahun lalu yang menceritakan kisah penaklukan
kaum kulit putih terhadap bangsa Indian di Amerika
Serikat sana. Pada akhirnya, bangsa asli yang
sebelumnya menjadi tuan tanah dan penguasa wilayah
itu kemudian semakin terpinggir dan menjadi sosok
langka. Namanya saja sebutan berbau joke sehingga
tetap atau tidak penting.
Yang jelas Chairul bukan tergolong pengusaha
"dadakan" yang sukses berkat kelihaian membangun

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kedekatan dengan penguasa. Mengawali kiprah bisnis
selagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia, sepuluh tahun kemudian ia telah memiliki
sebuah kelompok usaha yang disebut Para Group.
Kelompok usaha ini dibangun berawal dari modal yang
diperoleh dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Bersama
tiga rekannya yang lain, ia mendirikan pabrik sepatu
anak-anak yang semua produknya diekspor. "Dengan
bekal kredit tersebut saya belikan 20 mesin jahit merek
Butterfly," ujarnya suatu saat kepada Eksekutif.
Kini pengusaha kelahiran 16 Juni 1962 itu menjadi figur
sukses yang sangat sibuk. Ketika Eksekutif meminta
kesempatan untuk sebuah wawancara khusus, ia
mengaku kerepotan untuk memilih waktu yang tepat.
Maklum, selain sibuk mengurus bisnis, pria satu ini juga
punya segudang kegiatan kemasyarakatan. Sebelum
terpilih menjadi ketua umum PB PBSI beberapa waktu
lalu, Chairul telah aktif di berbagai organisasi sosial
seperti PMI, Komite Kemanusiaan Indonesia, anggota
Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dan
sebagainya. "Kini waktu saya lebih dari 50% saya
curahkan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan,"
ungkapnya. (Tokoh Indonesia, Repro Eksekutif No. 269)

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


CIPUTRA
MAESTRO REAL ESTATE INDONESIA

Ciputra. Dialah pelopor bisnis properti modern di Indonesia

dan pendiri sekaligus ketua umum pertama REI

(perhimpunan perusahaan real estate Indonsia), sehingga

dijuluki Bapak Real estate Indonesia. Ciputra juga orang

Indonesia pertama yang dipercaya menjadi World President
FIaBCI, organisasi pengusaha realestast internasional.
Bagi para konsumen properti, nama Ciputra telah
menjadi brand yang menjanjikan kualitas produk
sekaligus prospek investasi yang menguntungkan. Di
kalangan pelaku bisnis properti, Ciputra identik dengan
raksasa bisnis yang sering menjadi rujukan sekaligus
pesaing.
Karya-karya besar Ciputra begitu beragam,
karena hampir semua subsektor properti dijamahnya. Ia
kini mengendalikan 5 kelompok usaha Jaya,
Metropolitan, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai, dan
Ciputra Development yang masing-masing memiliki
bisnis inti di sektor properti. Proyek kota barunya kini
berjumlah 11 buah tersebar di Jabotabek, Surabaya, dan
di Vietnam dengan luas lahan mencakup 20.000 hektar
lebih. Ke-11 kota baru itu adalah Bumi Serpong Damai,
Pantai Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa
Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra
Indah, Kota Taman Metropolitan, CitraRaya Surabaya,
Kota Baru Sidoarjo, dan Citra Westlake City di Hanoi,
Vietnam. Proyek-proyek properti komersialnya, juga
sangat berkelas dan menjadi trend setter di bidangnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Lebih dari itu, proyek-proyeknya juga menjadi magnit
bagi pertumbuhan wilayah di sekitarnya. Perjalanan
bisnis Ciputra dirintis sejak masih menjadi mahasiswa
arsitektur Institut Teknologi Bandung. Bersama Ismail
Sofyan dan Budi Brasali, teman kuliahnya, sekitar tahun
1957 Ciputra mendirikan PT Daya Cipta. Biro arsitek milik
ketiga mahasiswa tersebut, sudah memperoleh kontrak
pekerjaan lumayan untuk masa itu, dibandingkan
perusahaan sejenis lainnya. Proyek yang mereka tangani
antara lain gedung bertingkat sebuah bank di Banda
Aceh. Tahun 1960 Ciputra lulus dari ITB. Ke
Jakarta…Kita harus ke Jakarta, sebab di sana banyak
pekerjaan, ujarnya kepada Islamil Sofyan dan Budi
Brasali. Keputusan ini menjadi tonggak sejarah yang
menentukan jalan hidup Ciputra dan kedua rekannya itu.
Dengan bendera PT Perentjaja Djaja IPD, proyek
bergengsi yang ditembak Ciputra adalah pembangunan
pusat berbelanjaan di kawasan senen. Dengan berbagai
cara, Ciputra adalah berusaha menemui Gubernur
Jakarta ketika itu, Dr. R. Soemarno, untuk menawarkan
proposalnya. Gayung bersambut. Pertemuan dengan
Soemarno kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan
PT Pembangunan Jaya, setelah terlebih dahulu
dirapatkan dengan Presiden Soekarno. Setelah pusat
perbelanjaan Senen, proyek monumental Ciputra di Jaya
selanjutnya adalah Taman Impian Jaya Ancol dan Bintaro
Jay. Melalui perusahaan yang 40% sahamnya dimiliki
Pemda DKI inilah Ciputra menunjukkan kelasnya sebagai
entrepreuneur sekaligus profesional yang handal dalam
menghimpun sumber daya yang ada menjadi kekuatan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


bisnis raksasa. Grup Jaya yang didirikan tahun 1961
dengan modal Rp. 10 juta, kini memiliki total aset sekitar
Rp. 5 trilyun. Dengan didukung kemampuan lobinya,
Ciputra secara bertahap juga mengembangkan jaringan
perusahaannya di luar Jaya, yakni Grup Metropolitan,
Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan
yang terakhir adalah Grup Ciputra. Jumlah seluruh anak
usaha dari Kelima grup itu tentu di atas seratus, karena
anak usaha Grup Jaya saja 47 dan anak usaha Grup
Metropolitan mencapai 54. Mengenai hal ini, secara
berkelakar Ciputra mengatakan: Kalau anak kita sepuluh,
kita masih bisa mengingat namanya masing-masing. Tapi
kalau lebih dari itu, bahkan jumlahnya pun susah diingat
lagi. Fasilitas merupakan unsur ketiga dari 10 faktor yang
menentukan kepuasan pelanggan. Konsumen harus
dipuaskan dengan pengadaan fasilitas umum dan
fasilitas sosial selengkapnya. Tapi fasilitas itu tidak harus
dibangun sekaligus pada tahap awal pengembangan.
Jika fasilitas selengkapnya langsung dibangun, harga jual
akan langsung tinggi. Ini tidak akan memberikan
keuntungan kepada para pembeli pertama, selain juga
merupakan resiko besar bagi pengembang. Ciputra
memiliki saham di lima kelompok usaha (Grup Jaya,
Grup Metropolitan, Grup Pondoh Indah, Grup Bumi
Serpong Damai, dan Grup Ciputra). Dari Kelima
kelompok usaha itu, Ciputra tidak menutupi bahwa
sebenarnya ia meletakkan loyalitasnya yang pertama
kepada Jaya. Pertama, karena ia hampir identik dengan
Jaya. Dari sinilah jaringan bisnis propertinya dimulai.
Sejak perusahaan itu dibentuk tahun 1961, Ciputra duduk

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dalam jajaran direksinya selama 35 tahun: 3 tahun
pertama sebagai direktur dan 32 tahun sebagai direktur
utama, hingga ia mengundurkan diri pada tahun 1996 lalu
dan menjadi komisaris aktif. Kedua, adalah kenyataan
bahwa setelah Pemda DKI, Ciputra adalah pemegang
saham terbesar di Jaya. PT Metropolitan Development
adalah perusahaannya yang ia bentuk tahun 1970
bersama Ismail Sofyan, Budi Brasali, dan beberapa mitra
lainnya. Kelompok usaha Ciputra ketiga adalah Grup
Pondok Indah (PT Metropolitan Kencana) yang
merupakan usaha patungan antara PT Metropolitan
Development dan PT Waringin Kencana milik
Sudwikatmono dan Sudono Salim. Grup ini antara lain
mengembangkan Perumahan Pondok Indah dan Pantai
Indah Kapuk. Kelompok usaha yang keempat adalah PT
Bumi Serpong Damai, yang didirikan awal tahun 1980-an.
Perusahaan ini merupakan konsorsium 10 pengusaha
terkemuka – antara lain Sudono Salim, Eka Tjipta
Widjaya, Sudwikatmono, Ciputra dan Grup Jaya – yang
mengembangkan proyek Kota Mandiri Bumi Serpong
Damai seluas 6.000 hektar, proyek jalan tol BSD –
Bintaro Pondok Indah, dan lapangan golf Damai Indah
Golf. Grup Ciputra adalah kelompok usahanya yang
Kelima. Grup usaha ini berawal dari PT Citra Habitat
Indonesia, yang pada awal tahun 1990 diakui sisi seluruh
sahamnya dan namanya diubah menjadi Ciputra
Development (CD). Ciputra menjadi dirutnya dan keenam
jajaran direksinya diisi oleh anak dan menantu Ciputra.
Pertumbuhan Ciputra Development belakangan terasa
menonjol dibandingkan keempat kelompok usaha Ciputra

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


lainnya. Dengan usia paling muda, CD justru yang
pertama go public di pasar modal pada Maret 1994. Baru
beberapa bulan kemudian Jaya Real properti menyusul.
Total aktiva CD pada Desember 1996 lalu berkisar Rp.
2,85 triliun, dengan laba pada tahun yang sama
mencapai Rp. 131,44 miliar. CD kini memiliki 4 proyek
skala luas: Perumahan Citra 455 Ha, Citraraya Kota
Nuansa Seni di Tangerang seluas 1.000 Ha, Citraraya
Surabaya 1.000 Ha, dan Citra Indah Jonggol. 1.000 Ha.
Belum lagi proyek-proyek hotel dan mal yang
dikembangkannya, seperti Hotel dan Mal Ciputra, serta
super blok seluas 14,5 hektar di Kuningan Jakarta. Grup
Ciputra juga mengembangkan Citra Westlake City seluas
400 hektar di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Pembangunannya diproyeksikan selama 30 tahun
dengan total investasi US$2,5 miliar. Selain itu, CD juga
menerjuni bisnis keuangan melalui Bank Ciputra, dan
bisnis broker melalui waralaba Century 21. Sejak
beberapa tahun lalu, Ciputra menyatakan Kelima grup
usahanya – terutama untuk proyek-proyek propertinya –
ke dalam sebuah aliansi pemasaran. Aliansi itu semula
diberi nama Sang Pelopor, tapi kini telah diubah menjadi
si Pengembang. “Nama Sang Pelopor terkesan arogan
dan berorientasi kepada kepentingan sendiri,” ujar
Ciputra tentang perubahan nama itu.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


CONRAD NICHOLSON HILTON
KIPRAH SI RAJA HOTEL DUNIA

Dalam kata pembukaan biografi yang ditulis
Whitney Bolton, salah seorang teman, Conrad Hilton
menyatakan: Tidak mungkinlah seseorang memulai suatu
usaha dalam hidup ini tanpa mengetahui arah mana yang
akan ditujunya. Sejauh yang saya ingat…saya termasuk
mempunyai sifat antusiasme. Dengan antusiasme yang
terus mendorongku dan doa yang melindungiku, saya
dapat mengatakan bahwa saya menyukai apa yang telah
saya lakukan dalam hidup ini. Tak dapat tidak, dengan
modal seperti itu, sulitlah orang tidak hidup dengan aktif,
kaya, dan lebih-lebih lagi, bahagia. Kalau seseorang
mempunyai ambisi yang mendorong dia, kepercayaan
yang menuntunnya, dan kesehatan untuk menerapkan
segala kemampuannya, tidak mungkin tidak ia akan
mencapai sukses, entah dengan cara apa. Kelihatannya
sukses yang digambarkan oleh Hilton di atas ini mulai
pada usia sangat muda. Ia mencapai ketenaran dan
kekayaan bukan berkat bakat administrasi yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu usaha hotel mewah,
melainkan berkat ketajaman bisnisnya. Ia menguasai
keahlian keuangan dan menjadi seorang yang pandai
bernegosiasi, sangat cerdas dalam segala transaksi.
Lebih dari itu, ia memiliki suatu indera keenam sangat
peka yang memungkinkan dia memilih waktu dengan
tepat, dan bermata jeli untuk melihat kesempatan dalam
investasi yang menguntungkan. Di samping itu, Hilton
sering menggunakan prinsip dasar sebagai berikut:

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Pilihlah orang-orang yang kompeten, tempatkan mereka
pada posisi kunci dan secara implisit pada keputusan hati
mereka.

Hilton dilahirkan pada 25 Desember 1887 di San
Antonio, New Mexico. Ia anak kedua dari delapan
bersaudara, dan anak lelaki pertama. Ayahnya, Augustus
Hover Hilton, yang secara akrab dipanggil “Gus”
dilahirkan di Oslo tahun 1854 dan telah berpindah ke
Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Beberapa lama
Gus Hilton tinggal di Fort Dodge, Iowa, tempat kelahiran
istrinya, Mary Laufersweiler, seorang keturunan Jerman.
Ia terpesona oleh banyaknya kesempatan di Barat, dan
karenanya ia menetap di Sorocco, New Mexico, dan
kemudian di San Antonio. Ia mengerti kebutuhan para
penambang batu bara dan orang-orang yang bepergian
pulang-balik melintasi perbatasan Mexico, dan hal ini
mendorong dia untuk membangun suatu toko serba ada.

Hilton memimpin 185 hotel di Amerika Serikat dan
75 di seberang lautan ketika ia meninggal pada usia 91,
bulan Januari 1979. Sebelum mengambil keputusankeputusan
yang penting. Hilton berhari-hari meneliti dan
menimbang-nimbang segala implikasinya. Ia mempelajari
segala sesuatu. Bila Hlton tidak dapat membeli sebuah
hotel, ia menyewa. Bila ia tidak dapat menyewa, ia
membangunnya. Lelaki jangkung mengesankan yang
tampak segar bugar ini makan dan tidur di hotel; ia mimpi
tentang hotel di malam hari.

Karier Hilton bermula ketika ia menjawab dengan
tenang: Mengapa tidak menggunakan lima atau enam
kamar di rumah kita dan mengubahnya menjadi ruang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tidur, seperti hotel. Kota ini membutuhkan hotel.
Mungking mula-mula kita tidak mempunyai pelanggan,
tetapi ceritanya akan tersebar dan semua akan berjalan
sendiri. Anak-anak perempuan dan Ibu dapat mengurusi
dapur dan saya akan mengurusi bawaan para tamu.
Dengan mudah tiap kamar dapat menampung beberapa
tamu. Dengan ongkos $2,50 sehari, saya pikir kita akan
cukup beruntung. Sudah jelas, masalahnya adalah
bagaimana menarik pelanggan. Inilah awal sutu masa
kerja keras bagi Hilton. Ibu dan saudara-saudara
perempuannya mengurusi hotelnya sendiri sedangkan
dia dan ayahnya tetap bekerja di toko. Tetapi begitu toko
tutup pada pukul 6 sore, Hilton makan malam sedikit, dan
langsung tidur. Pada tengah malam ia bangun untuk
menjemput orang-orang yang turun dari kereta api pada
jam 1 dini hari. Ia mengurusi barang-barang mereka,
mendaftar mereka, mengecek apakah segala kebutuhan
mereka telah tersedia, seperti selimut, sabun dan
handuk, mencatat sarapan yang mereka inginkan di pagi
hari dan jam berapa mereka minta dibangungkan. Ia
mengirimkan catatan tersebut kepada ibu, lalu kembali ke
station untuk menyambut kereta jam 3 pagi. Bila
penumpang terakhir telah mendapat penginapan, Hilton
dapat tidur lagi, sekurang-kurangnya sampai jam 7 pagi.
Pada jam itu ia bangun, mengurusi para tamu, lalu
membuka toko mereka jam 8 pagi. Hanya dalam waktu
enam minggu penginapan San Antonio sudah dikenal
seluruh daerah itu, bahkan sampai sejauh di Chicago.
“Kalau kamu harus singgah,” begitu kata orang, “pergilah
ke San Antonio dan menginaplah di penginapan Hilton.”

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Suatu pelajaran penting telah didapatkan Conrad Hilton.
Ia selalu bekerja keras dan lama untuk berhasil. Sampai
kematiannya, ia berkata bahwa ia tidak mau dibayar
sejuta dolar sebagai tukaran segala sesuatu yang telah
dipelajarinya selama ini.

Keberhasilan “hotel” pertama Hilton
memungkinkan dia menuntut pendidikan di New Mexico
School of Mines pada tahun 1907. masa ini menandai
suatu titik balik dalam hidupnya. Dalama waktu dua
tahun, Gus sudah bangkit lagi. Ia mulai sibuk dalam
usaha real estate di Hot Spring, New Mexico. Ia bermimpi
tentang membuka sebuah bank, dan ia telah membeli
tanah untuk membangun rumah. Tanah itu terletak di
Sorocco, tempat berdirinya Chool of Mines. Hilton
membenci kota itu. Ayahnya memberi dia pilihan untuk
tetap di San Antonio dengan mengurusi toko, sementara
seluruh keluarga berpindah ke Sorocco. Hilton tahu
bahwa saudara-saudara perempuannya akan lebih
mungkin berhasil di kota itu, maka ia setuju. Inilah awal
masa magangnya dalam dunia bisnis. Tunjukkan sikap
hormat kepada siapa saja yang anda hadapi. Prinsip ini
membantu dia dalam menghadapi pemerintah Puerto
Rico, yang telah menghubungi tujuh hotel Amerika untuk
meminta mereka membuka satu hotel mewah di San
Juana. Tidak satu pun hotel itu yang tertarik, dan
menjawab dengan surat bisnis yang pendek tanpa
keramahan dalam bahasa Inggris, Hilton memberikan
jawabannya dalam bahasa Spanyol yang sempurna.
Tentu saja suasana jadi sangat berbeda. Maka lahirlah
rangkaian hotel Caribe-Hilton. Dalam urusan bisnisnya di

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


luar negeri pun, Hilton menerapkan tiga prinsip seperti di
dalam negeri: Tanamkan modal sendiri, Perlakukan
bankir-bankir sebagai teman, Berikan pada manajer
saham dalam perusahaan. Formula ini mencapai hasil
yang baik ke mana pun ia pergi, karena cara ini tidak
mengundang rasa tidak senang orang yang dihadapi di
luar negeri. Hilton lebih suka menawarkan kemitraan
kepada para investor luar dalam hotel-hotelnya. Mereka
dibebani membeli tanahnya dan membiayai
pembangunannya. Hilton memberikan bantuan teknis
dan membantu pengoperasian hotel. Lalu kedua pihak
menandatangani kontrak sewa bersama atau kontrak
manajemen bersama. Personil, yang disaring dan dipilih
dengan teliti dari tenaga setempat, diundang untuk
meningkatkan kemahiran mereka di hotel-hotel Hilton di
Amerika Serikat.

Hotel-hotel muncul di mana-mana di luar negeri.
Maka didirikanlah Hilton International Corporation pada
tahun 1948. Badan ini berdiri sendiri, terpisah dari badan
induknya, tetapi Hilton memegang pimpinan sebagai
presiden dan ketua direksi. Operasi hotel Hilton di luar
negeri memenuhi dua cita-cita Hilton: pertama membantu
orang Amerika berhubungan dengan bagian dunia yang
lain sehingga membuat mereka lebih bertoleransi, dan
kedua, dan kedua, hotel-hotel ini memungkinkan dunia
lain mengenal Amerika dan warganya. Tokoh-tokoh
terkenal membantu penyediaan dana bagi Hotel Hilton
yang terdapat di mana-mana di luar negeri. Shah Iran
dengan Yayasan Pahlavinya memiliki sebuah Hotel
Hilton. Howard Hughes juga mempunyai hubungan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dengan hotel itu lewat Trans World Airlines. Pada bulan
Mei 1967, Hilton International menjadi suatu cabang
TWA. Pada waktu itu, Hilton telah mengundurkan diri dari
bisnis yang telah dibangunnya dengan modal seadanya.

Hilton akhirnya mempunyai waktu untuk
menikmati hidup dengan keluarga dan sahabatsahabatnya
di rumahnya di California. Walaupun ia tidak
lagi menghendaki perjalanan keliling untuk melakukan
pengawasan. Ia tidak pernah melewatkan perayaan
inaugurasi. Di luar negeri, Hilton yang selalu
menghormati tradisi setempat itu memberlakukan
kebijaksanaan agar peristiwa-peristiwa gala ini mencakup
adat naional dan cerita rakyat negara setempat.
Walaupun dalam bisnis sangat sukses, dalam kehidupan
pribadinya Hilton tidaklah begitu bahagia. Ia dan istri
pertamanya, Mary Barron, mempunyai tiga anak laki-laki,
Nick, Barron, dan Eric. Ketika anak terkecil lahir pada
tahun 1933, Hilton sedang kehabisan tenaga akibat
beban kerja keras. Perkawinannya berantakan.
Selanjutnya ia kawin dengan Zsa-Zsa Gabar, tetapi
perkawinan ini tak berumur panjang. Perkawinan
ketiganya lebih tenang. Pada tahun 1976, pada usia 89
tahun, ia menikah dengan Mary France Kelly. Wanita itu
berumur 20 tahun di bawah dia dan merupakan sahabat
sejak lama.

Pria yang mempunyai visi ini telah mengukir
namanya dalam sejarah. Pada tahun 1965, usaha
perhotelan Hilton memiliki 61 buah hotel di 19 negara;
dengan kata lain, usaha itu mencapai 40.000 kamar dan
tenaga karyawan mencapai 40.000 orang. Hilton sendiri

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


menguasai 30 persen dari penerimaan besar yang
diperkirakan mencapai $500.000 juta lebih. Inilah
gambaran jelas tentang prinsip Hilton : Percayalah
kepada cita-cita Anda, tujuan Anda dan kepada Tuhan.
Formula di atas merupakan ringkasan dari karier hebat
Conrad Hilton, salah seorang raja perhotelan paling
besar dan paling kaya di dunia.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


DEWI MOTIK PRAMONO
PUTRI AYU BISNIS INDONESIA

Tahun 1991 adalah tahun penuh arti bagi Dewi Motik.
Betapa tidak, tahun inilah dia mendapatkan cobaan yang
cukup berat dan sulit. Oleh seorang warga Amerika, ia
dituduh anti kenaikan upah buruh. Tuduhan yang diberikan

kepadanya, tidak tanggung-tanggung bertanya, fotonya
disebar-luaskan di seluruh penjuru dunia sebagai profil
wanita penekan buruh dari Indonesia. Akhir-akhir ini Dewi
Motik sering menjadi sorotan pembicaraan masyarakat.
Selain hal semacam di atas, ia memang termasuk tokoh
yang acap kali menjadi pembicara di berbagai forum,
juga aktif di berbagai kepanitiaan secara akbar semacam
Festival Istiqlal. Yayasan Putri Ayu yang dipimpin dan
didirikannya sejak tahun 1981, menjadi perdebatan
nasional. Sampai sekarang pemilihan putri ayu sudah
terlaksana 11 kali memperebutkan piala Ibu Tien
Suharto. Pemerintah pun seperti tidak keberatan kalau
Yayasan Putri Ayu, mengirim pemenang tahun 1991
(gadis keturunan Suku Dayak – Kalimantan) pada acara
Miss Universe ke Bangkok. Disamping itu, belakangan ini
juga, Dewi Motik berhasil melakukan ekspansi bisnisnya.
Dia bekerjasama dengan Departemen Transmigrasi
membuka areal seluas 5000 ha di Sumatera Selatan. Di
sana mereka membuka lahan PIR yang diperbaharui
dengan dana dari Bank Dunia. Kesuksesan lain: tahun
1991, Dewi Motik berhasil merampungkan pembangunan
IWAPI berlantai 4 di Kali Pasir, Jakarta, sebagai

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


perwujudan perjuangannya mengembangkan ketrampilan
kaum wanita Indonesia. Semua itu dilakukannya demi
kesejahteraan kaum hawa itu secara khusus, dan
kesejahteraan bangsa secara umum.

Banyak hal yang terjadi pada diri Dewi Motik.
Semua itu merupakan hasil dari deposito pengalaman
dan perjuangannya bekerja keras sejak masih Remaja.
Kesuksesan itu juga, membawa Implikasi tertentu, kasus
tuduhan Amerika di atas tadi sebagai salah satu
Contohnya. Lepas dari itu semuanya, banyak hal yang
perlu dipelajari dari diri seorang wanita Indonesia super
aktif ini, setidaknya, sebagai bahan perbandingan bagi
Remaja putri khususnya, dan bagi generasi muda
umumnya. Sejak umur 14 tahun, Dewi Motik (Sri puspa
Dewi Motik) sudah terbiasa mempunyai uang sendiri.
Banyak cara yang dilakukannya untuk mendapat uang.
Contohnya, main sulap. Ketika beliau masih Sekolah
Dasar di Menteng, Jakarta Pusat, bersama teman-teman
sebayanya, sangat menggemari main sulap yang
dilakukan oleh seseorang Om dekat sekolah mereka. Om
pemain sulap itu di mata Dewi Motik, luar biasa. “Sudah
disenangi orang dapat duit lagi,” katanya mengenang
masa-masa indah itu.

Dewi Motik mendatangi rumah Om itu dan
meminta diajari main sulap. Rahasia om itu merubah
sapu tangan menjadi kucing, bunga jadi uang, akhirnya
dengan mudah diketahui Dewi Motik. Dari permainan
sulap ini, Dewi Motik yang lahir 10 Mei 1949 itu, bisa
menyenangkan orang sambil mendapat uang. “Orang tua
saya tidak melarang main sulap, asal kegiatan saya itu

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tidak melanggar kaidah agama dan tidak menentang
norma masyarakat,” ujarnya. Masa Remaja Dewi Motik
penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Bukan
saja karena orang tuanya termasuk kelas menengah saat
itu, tetapi lebih karena apa saja yang dilakukannya tidak
mendapat pengawasan yang berlebihan dari orang tua.
Keinginannya untuk mengetahui bermacam-macam hal,
termasuk main sulap di atas, menyebabkan banyak
temannya menyebutkan over acting.

Sejak usia itu, Dewi Motik memang sudah
memperlihatkan jiwa kepemimpinan dan kepeloporan di
tengah teman-temannya. Ia disenangi karena ia bisa
memperjuangkan kepentingan teman-temannya, juga
karena ia relatif bisa meminjamkan uang atau mentraktir
kawan-kawannya itu. Tidak sedikit yang membencinya,
namun alasan membencinya itu, terutama karena Dewi
Motik punya banyak kelebihan. Termasuk kelebihannya
meraih simpatik banyak teman pria sekelasnya.
Seringkali sikap Dewi Motik tidak perduli dengan
keadaan, ia melihat laki-laki itu sama saja dengan
perempuan, mempunyai otak, punya tenaga, dan
berperasaan. Bukan hanya kaum wnita yang sering kalah
bersaing dengan dia, tetapi juga teman-teman prianya.
Apalagi, Dewi Motik sebagai keturunan orang
Palembang, mempunyai kulit putih yang mulus.
Sosoknya yang tinggi semampai disertai dengan
geraknya yang menarik dan tidak berkelebihan,
menjadikannya pusat perhatian orang setiap kali ia hadir
dalam sebuah pertemuan. Kecantikannya semakin
lengkap dengan rambut panjangnya yang sampai

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sekarang dipelihara dengan baik. Itulah sebabnya Ikatan
Mahasiswa Jakarta pada tahun 1968, memilih Dewi Motik
sebagai Ratu Luwes. Wajar kalau kemudian banyak pria
yang dekat dan menjajal kemampuan merebut hatinya.
Namun, baginya, sikap teman-teman pria itu merupakan
peluang emas yang perlu dimanfaatkan. Lalu, ia
menawari mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif. Tentu saja, banyak di antara mereka yang patuh.

Kendati mereka termasuk keluarga kaya, namun
ayahnya ingin melihat anaknya hidup mandiri. Bisa
melakukan apa saja yang bersifat positif. Ayah Dewi
Motik bernama Basyaruddin Rahman Motik, seorang
pengusaha ekspor impor yang terkenal di zamannya. Ia
tidak melarang Dewi Motik mencari duit. Ia sangat
mendukung segala macam kegiatan Dewi Motik asal
berkaitan dengan kemajuan dan kemandirian. Praktek
semacam inilah yang banyak memberi warna pada diri
Dewi Motik, anak ke-4 dari 9 bersaudara itu. Ketika Dewi
Motik belajar Bahasa Inggris di Kedutaan Perancis,
ayahnya senang sekali. Itulah kelebihan Dewi Motik, di
masa remajanya, mampu bicara dalam bahasa Inggris,
Walau pengucapannya masih banyak yang salah.

Belajar dari sikap ayahnya itu, Dewi Motik tidak
setuju pada orang tua yang melarang anaknya cari duit.
“Apa salahnya, sambil Sekolah, juga mencari uang?”
Menurut Dewi Motik, anak-anak akan berkembang cepat
apabila bidang yang dipilihnya itu sangat disenangi. Ia
menyarankan, orang tua sebaiknya memilih bidang
kegiatan yang juga disenangi anak-anak mereka. Tatkala
Dewi Motik berumur 17 tahun, ia mendapat kiriman

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


majalah Remaja “Seventeen” dari kakaknya (Kemala
Motik) yang lagi belajar di Amerika Serikat. Dalam
majalah itu, Dewi Motik melihat satu disain sepatu yang
sangat menarik. Timbul ide untuk membuatnya, lalu, ia
pun mencari tukang sepatu. Kebetulan di belakang
gedung SMA-nya (SMA Teladan Setia Budi) ada tukang
sepatu. Setelah mengetahui berapa biaya yang
diperlukan. Dewi Motik mengambil tabungannya dan
memberi modal kepada tukang sepatu itu. Dengan modal
Ro. 2.500 sepasang, Dewi Motik sukses menjual puluhan
sepatu itu kepada teman-temannya dengan harga Rp.

5.000 sepasang. Ia gembira, karena disain yang
dipilihnya disenangi teman-teman SMA-nya. Ia bangga
karena perhitungannya tepat dan mendapat untung yang
lumayan pula.
Di rumah, Dewi Motik suka membantu ibunya
memasak. Mereka memasak kue bersama. Ibu Dewi
Motik sering ketemu dengan istri-istri pegawai kedutaan,
terutama kedutaan Amerika Serikat. Dari ibu-ibu itu, Ibu
Dewi Motik mendapatkan pengalaman dan juga
mendapat sebagian bahan-bahan kue yang enak. Suatu
ketika, orang Kedutaan minta dibuatkan kue yang enak,
Dewi Motik memanfaatkan kesempatan itu. Setelah
mendapat modal, ia pun membuatnya. Hasilnya Dewi
Motik mendapat uang. Ibunya tidak marah. Kegiatan
masak memasak ini dilakukannya terus menerus. Ini pula
yang menyebabkan Dewi Motik terpilih sebagai Ketua
Sub Konsorsium Usaha Jasa Boga dan Memasak
Depdikbud (1984 – 1987 ; 1987 – 1990). Selanjutnya,
pada tahun yang hampir bersamaan Dewi Motik terpilih

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia Pusat
(1987 – 1999). Kebiasaan Dewi Motik untuk bekerja dan
mencari uang sendiri, terus berkembang. Ketika pekan
raya Jakarta yang kedua, ia menjadi penjaga salah satu
stan di pekan raya itu. Orang tuanya membolehkannya.

Pada tahun 1970, Dewi Motik mulai kuliah di IKIP
Rawamangun. Ia memilih jurusan pendidikan, karena
baginya profesi guru itu adalah profesi yang mulia.
Apalagi ayahnya pernah menjadi guru di Taman Siswa.
Saat itu guru sangat terhormat di masa masyarakat. Di
kampusnya, kebiasaan Dewi Motik tak pernah
ketinggalan. Ia menjual kue dan sepatu kepada penghuni
dan pengunjung kampus. Setelah menyelesaikan sarjana
mudanya, Dewi Motik memperdalam ilmunya ke Amerika
Serikat. Ia mengambil Jurusan Seni Rupa Florida
International University, Miami, USA (1971 – 1974). Ia
merantau ke negeri orang dengan modal take and give.
Kalau nggak ada uang cukup dengan memberi perhatian
atau sapaan. Ketemu Satpam, tak ada salahnya kalau di
beri sapaan. Dari Indonesia, Dewi Motik membawa
sejumlah souvenir sebagai hadiah kepada roang-orang
disana. Ia merasa bahwa ia orang asing di Negara
Paman Sam itu. Souvenir yang dibawahnya antara lain:
patung Bali, perhiasan dari tulang, manik-manik. Temantemannya
se-asrama sangat suka dan ingin
mendapatkan hadiah-hadiah itu. Dibeli dengan harga
berapa pun mereka mau. Keinginan orang-orang Bule itu
merupakan peluang bagi Dewi Motik. Otaknya mulai
berputar. Dia jalan-jalan ke toko-toko yang menjual
barang-barang asal Asia yang mirip perhiasan dari

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Indonesia. Ia melihat di tempat penjualan souvenir
Philipina dan Thailand, banyak yang mirip. Dewi Motik
membeli barang-barang itu, lalu merubah bentuknya
sedikit sehingga mirip dari Indonesia, lalu di jualnya
kepada para bule-bule yang “gila” perhiasan Indonesia
itu.

Di kampusnya ia buka pameran barang-barang
perhiasan. Disebutnya “Oriental Bazar” . Pengunjungnya
membludak, order banyak yang masuk. Acara itu sangat
sukses. Dari pameran dan bazaar ini Dewi Motik tentu
saja mendapatkan banyak uang.

Ketika musim libur tiba. Dewi Motik mencari
kesibukannya, dia menjadi pelayan di salah satu keluarga
di Amerika Serikat. Ia ingin merasakan bagaimana
caranya menjadi pelayan itu. Seumur-umur ia selalu
ditemani pembantu. Sekali-sekali ada keinginannya
merasakan bagaimana menjadi pelayan. Ia bekerja
sebagai baby sitter di salah satu keluarga di sana.

Disamping itu Dewi Motik juga pernah menjadi
waitress di Howard Johson Restoran. Di situ ia
mendapatkan pengalaman bagaimana cara orang
Amerika menyiapkan makanan. Makanan apa yang
sangat mereka gemari, menjadi pengalaman berharga
buat Dewi Motik. Lebih dari itu, ia juga mendapat duit.
Dengan duit itu, liburan ke Eropa (sesuai anggaran dari
Ayahnya), bisa diperpanjang sampai ke Mexico. Ketika
ayahnya tahu hal itu, ayahnya tentu saja kaget.

Ada cerita menarik ketika Dewi Motik menjadi
pekerja sebagai waitress di Howard Johnson Restoran
itu. Ia tidak memiliki Social Security Number (SSN).

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Mendapatkan itu harus ditest lebih dahulu. Dewi Motik
malas mengikuti prosedur itu karena masih diperlukan
biaya dan juga belum tentu lulus. Dengan modal postur
tubuhnya yang tinggi dan warna kulitnya yang putih ia
mencoba membaur di barisan orang-orang Cuba yang
mirip dengan dirinya. Orang-orang Cuba dianggap yang
berpengalaman dan pasti sudah punya SSN, itulah yang
menyebabkan Dewi Motik lolos dari pemeriksaan, bisa
kerja dan mendapat dolar yang lumayan.

Dewi Motik sempat 4 tahun di AS, ia menimba
banyak ilmu di sana, ia juga mendapat banyak
pengalaman yang berharga. Selang waktu inilah yang
banyak memberi pengaruh pada hidupnya sesudah itu.
Tahun 1974 ia kembali ke Tanah Air. Ia membantu
ayahnya, meneruskan usaha ekspor-impor. Dewi Motik
untuk pertama kali menjadi pedagang semen. Saat itu
belum ada pabrik semen di Indonesia. Ia juga menjadi
agen mobil Merk Datsun dan agen sepeda.

Tahun 1974-1975, Dewi Motik menjadi agen
semen. Untuk mengambil semennya, ia mondar mandir
menjumpai Pak Onggok dari PT Ratu Salju ke Pluit.
Denga pakaian blue jeans dan mengendarai mobil pick
up, Dewi Motik masuk ke daerah penjualan semen yang
asal Korea itu. Rata-rata yang kesana adalah keturunan
Cina. Dewi Motik dianggap Cina. Ia juga memang purapura
jadi orang Cina. Karena ia pada bulan Ramadhan
melakukan ibadah puasa, maka ia dipanggil Mualaf Cina
yang masuk Islam. Saat itu ia agak sedih mendengar
istilah itu.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Dalam kegiatannya sebagai pedagang itu, Dewi
Motik masih menyempatkan dirinya ikut kegiatan
persatuan Wanita Indonesia. Juga ikut kadin. Ayahnya
kemudian meninggalkan bisnis ekspor-impor, berpindah
ke bisnis sewa menyewa rumah. Sehingga Dewi Motik
mesti lebih konsentrasi pada bidang eksport-impor itu.

Rupanya kegiatan di atas belum cukup buat Dewi
Motik, ia juga menyisihkan waktunya untuk mengajar di
lembaga pendidikan milik Ikaran Sarjana Wanita
Indonesia. Belakangan, di beberapa tempat lain ia juga
mengajar. “Sayang kalau ilmu ini tidak dibagi-bagi buat
orang lain,” ujarnya.

Dampak dari pikiran dan sikapnya itu. Dewi Motik
diminta sebagai pembicara dibanyak forum. Ratusan kali
ia menjadi pembicara di berbagai seminar. Ia biasanya
mengulas masalah kewiraswastaan, kemandirian, etika
berbusana, dll. Bahkan pernah sekali ia diminta oleh
Kedutaan Belanda untuk menghadiri seminar di Curasao,
Amerika latin, bekas jajahan Belanda. Mereka berangkat
kesana selama 36 jam perjalanan. Capek sekali. Tiba di
Curasao pukul lima pagi waktu setempat.

Sehubungan dengan penampilan Dewi Motik di
berbagai forum sebagai speaker, mengharuskan ia
memakai pakaian dengan model-model menarik dan
maju. Akibatnya ia jadi panutan. Sebelum itu, pada tahun
1974, Dewi Motik pernah dinobatkan sebagai Top Model
of The Year oleh sebuah Yayasan pengembangan mode.

Tahun 1976, Dewi Motik bersama kakaknya
Kemala Motik, melakukan sebuah terobosan yang sangat
penting bagi kaumnya. Mereka mendirikan wadah bagi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pengusaha wanita. Mereka sebut Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia (IWAPI). Melalui lembaga ini,
mereka ingin menjalin kerjasama antara sesama
pengusaha wanita Indonesia. Di samping itu, mereka
juga mencoba meningkatkan ketrampilan mereka
sebagai pengusaha, sambil mengajak lebih banyak lagi
wanita lainnya untuk bekerja dan mencari nafkah serta
berusaha memperluas kesempatan kerja bagi orang lain.

Kesibukannya sebagai pengusaha, keaktifannya
sebagai pengajar, dan tugasnya sebagai pimpinan
organisasi, mengharuskan Dewi Motik selalu berusaha
mempersiapkan sesuatu sebelum acara atau peristiwa
terjadi. Mulailah ia terbiasa membuat skedul kerja,
membuat rencana kerja, membuat tulisan makalah dan
penjelasan tertulis. Kebiasaan baru ini, mengantar beliau
untuk menjadi seorang penulis. Maka dari tangannya,
keluarlah sebuah karya tulis. Yang pertama; Cintaku
Tuhanku (kumpulan sajak). Kedua, Yang sopan yang
santun. Etika berbusana dan pergaulan pada umumnya,
adalah bukunya yang ketiga.

Ia mengaku bahwa rampungya tulisan itu, sangat
dibantu oleh dua rekan wartawati, Titi Juliasih dari
Mutiara dan Mary Zein dari Kompas. Baginya, wartawan
sangat bermakna. Ia adalah ibarat ajinomoto dalam
makanan kita. Tanpa wartawan dengan karya-karya tulis
mereka rasanya kehidupan belum pas. Atas
komentarnya, ia mendapat kiriman 1 karung ajinomoto.
Dewi Motik masih mampu menyisihkan waktunya untuk
menulis di banyak media, di Pelita, Surabaya Post,
Famili, Femina dan beberapa media lainnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Aktivitasnya sebagai pengusaha, sebagai guru
dan penceramah, aktifis organisasi, penulis buku dan
kolumnis beberapa media, menyebabkan Dewi Motik
dikenal secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat.
Beberapa tahun kemudian, sebuah lembaga
menobatkannya sebagai Wania Karir Ideal tahun 1977.
Empat tahun sesudah itu, ia dinobatkan sebagai wanita
popular. Kesenangannya memakai busana yang baik dan
sopan setiap hari, mendorong dia menulis etika
berbusana di atas, dan karena kegiatan itu pula ia terpilih
sebagai wanita berbusana terbaik tahun 1983. Enam
tahun sesudah itu. Dewi Motik terpilih sebagai wanita
executive berbusana terbaik.

Dewi Motik amat menjaga tata kesopanan, ia
tahan kerja keras dari pagi hari sampai tengah malam.
Kalau sudah capek, ia juga bisa tidur dimana saja,
sepanjang tidak mengganggu situasi. Ia mengaku bisa
tidur pulas bila sedang dalam penerbangan dari
Amsterdam-Singapur.

Kini, ia bersama suaminya tercinta sangat
bahagia dengan dua putera puteri mereka. Anak pertama
bernama Moza kelas III SMA sedang anak yang kedua
adalah Adimza kelas I SMP Al Azhar. Suaminya,
Pramono Soekasno, dikenalnya sejak mereka masih
SMA, lewat acara Pesta Dansa Barata. Pria kekar
turunan Solo itu bekerja di Pertamina. Mereka pacaran
selama 9 tahun dan akhirnya kawin 9 Mei 1975.

Tahun 1977, Dewi Motik menjadi Ketua Iwapi
Jaya. Kiatnya memimpin wanita pengusaha di DKI adalah
dengan pendekatan kebawah. Kalau ada pengurus dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


anggota yang sakit. Dewi Motik mengajak yang lain untuk
membesuk. Demikian juga kalau ada acara pribadi
pengurus dan anggota, yang lain mesti datang.
Pendekatan selanjutnya adalah melakukan rapat di
rumah atau di tempat usaha pengurus atau anggota. Hal
ini penting, yang di datangi mendapat kehormatan karena
orang datang ke rumahnya atau ke tempat usahanya.
Pengurus langsung mendapat laporan tentang
perkembangan dan kelemahan usaha anggotanya.
Keuntungan lain: biaya pertemuan tidak masuk beban
organisasi.

Pada umurnya yang ke 33, tahun 1982. Dewi
Motik terpilih sebagai Ketua Umum IWAPI. Dalam
memimpin organisasi, ia tidak suka marah, tapi sangat
sedih kalau generasi muda itu tidak mau belajar dan
sukanya santai saja. Banyak generasi muda di mata
Dewi Motik agak kurang memberi perhatian untuk
merancang masa depan mereka.

Sebagai contoh, ia sedih pada generasi muda
yang bekerja sebagai pemborong gedung IWAPI
berlantai 4 itu. Gedung bernilai 750 juta itu tidak
dikerjakan dengan baik. Tehelnya nggak lurus, plafonnya
juga banyak yang bengkok. Sudut-sudut betonnya terlihat
kurang rapi, catnya tidak merata.

“Padahal gedung ini merupakan pusat kegiatan
IWAPI, pusat pendidikan dan latihan IWAPI, juga tempat
beroperasi koperasi IWAPI. Kalau mereka tidak sukses
mengerjakan gedung ini, bagaimana orang lain bisa
mempercayakan mereka membangun gedung baru lagi,”
tambah Dewi Motik agak emosi.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Setelah tamat dari IKIP tahun 1985, Dewi Motik
langsung ambil S2 tahun 1988 ia terpilih sebagai Wakil
Ketua Umum Kadin Pusat. Dia satu-satunya wanita
disitu. Ia tidak merasa risih, karena baginya pria atau
wanita sama saja. Nilai ini juga berlaku dalam keluarga
mereka, posisi laki-laki sama dengan wanita. Tokoh
wanita yang jadi idolanya tidak ada. Yang ia kagumi
hanya Nabi Muhammad. Kalau pun ada tokoh Kartini,
kehebatannya sebetulnya hanya pada penalarannya, ujar
Dewi Motik. Menurutnya, Kartini mempunyai kelebihan
untuk memprediksi apa yang akan terjadi jauh ke depan,
seperti Alvin Tofler si peramal dari Amerika Serikat itu.

Peristiwa penting dalam sejarah kewiraswastaan
Dewi Motik, terjadi tatkala Rombongan Delegasi
Perdagangan Indonesia berangkat ke Eropa. Dalam
rombongan yang dipimpin oleh Menteri Prof. Dr.
Soemarlin, Dewi Motik ikut melihat pabrik garment di kota
Manchester, Inggris. Ia melihat bahan pabrik garmen
seperti itu bisa juga dibuat di Indonesia. Sekembalinya
dari sana ia langsung membangun pabrik garment di
tanah mereka yang kosong di Pulo Gadung (1981), PT
Arrish Rulan. Perusahaan yang memproduksi jeans dan
jacket ini berdiri di atas tanah seluas 5.000 m2,
mempekerjakan karyawan 700 orang.

Tujuh tahun kemudian ia juga bersama
keluarganya yang lain membangun pabrik garment yang
kedua di Tanjung Priok (PT Fauzi Dewi Motik). PT ini
memiliki karyawan 300 orang. Bangunannya adalah
gudang yang tidak dimanfaatkan sebelumnya. Luas
tanahnya 5000 m2.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Atas kegiatan usahanya itu, dibarengi dengan
keaktifannya sebagai pembicara di berbagai forum, dan
tulisan-tulisannya. Presiden RI Jenderal (purn) Soeharto,
atas nama pemerintah menyerahkan penghargaan
kepada Dewi Motik sebagai “Orang Muda Yang
Berkarya”. Tepat pada Upacara puncak HUT Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1988 di Balai Sidang Jakarta.

Makin banyak usahanya, makin intensif
kegiatannya, ia juga mendapat untung yang semakin
banyak, tapi ia merasa ada yang belum beres. Ia berpikir
kurang bagus kalau hanya menerima saja, sebaiknya
memberi juga diintensifkan. Lalu, pada HUT yang ke 40
tahun 1989, Dewi Motik mendirikan De Mono. Sebuah
lembaga pendidikan ketrampilan dan kewiraswastaan
yang komplit.

Bersama Arleen Djohan wirawan, SH menyiapkan
semua keperluan sekolah itu. Tepat hari ulang tahunnya,
10 mei 1989, Gedung De Mono yang berlantai IV itu
diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI, DR Arifin
Siregar. Saat itu banyak pengusaha terkenal hadir,
seperti Bob Sadiro, dll. Artis juga banyak yang hadir,
acaranya sendiri dipandu Koes Hendratmo. Tentu saja,
sebagian besar pengurus IWAPI datang.

Mata pelajaran pada lembaga pendidikan ini
antara lain: kerja praktek dalam merintis pembukaan
usaha di bidang perdagangan dan ekonomi,
kepemimpinan, kewiraswastaan, pemasaran, perpajakan,
perbankan, psikologi, dll. Mata pelajaran itu, diteruskan
acara tatap muka dengan pengusaha nasional terkemuka
dan pimpinan bank-bank pemerintah dan swasta.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Nama De Mono adalah singkatan dari namanya
dan nama suaminya. De-wi Motik dan Pra-mono. Dan
istilah De Mono ini adalah nama Dewi Motik dalam surat
cintanya setiap kali mengirim kepada mantan pacarnya
Pramono puluhan tahun yang lalu.

Ide pendirian De Mono pada awalnya timbul
karena sebelumnya Dewi Motik sering mendapat surat
cinta. Banyak sarjana yang minta pekerjaan padanya.
Bahkan banyak orang tua yang suka nitip anaknya
dicarikan pekerjaan. Awalnya senang bisa bantu cari
kerja. “Namun lama-lama nggak enak lagi, kewalahan,”
uangkapnya kesal.

Dewi Motik pernah memberi ceramah di tengahtengah
200 sarjana pengangguran. “Saat itu saya
tergerak untuk mencari pekerjaan buat mereka, tapi
pekerjaan apa, dan mereka bisa apa?” gumam Dewi
Motik dalam hati. Di Iwapi punya pengalaman mendidik
ibu-ibu untuk menjadi pengusaha kecil. “Kalau ibu-ibu RT
saja bisa, masa sih sarjana tak bisa?” bisik Dewi Motik
memperkuat sikapnya mendirikan sekolah
kewiraswastaan.

De Mono kini telah melepaskan hampir 1000
orang alumninya. Sebagian besar telah berhasil pula
membuka usahanya. Mereka sering mengundang Dewi
Motik untuk meresmikan pembukaan usaha mereka itu.
“Adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya ketika saya
sedang meresmikan usaha rintisan alumni De mono,”
ungkap Dewi Motik penuh kebanggan.

Kunci untuk bisa sukses sebagai seorang
wiraswasta menurut Dewi Motik, harus mampu merubah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mental lebih dulu. Sesudah itu, berani mengambil risiko.
Lalu, risiko itu diperkecil. Untuk itu, secara terus menerus
harus mencari peluang, dan Action “Bila pipi kiri benjol,
kasih pipi kanan. Kalau sudah lihat tembok jangan
benturkan kepala. Kalau juga mau, itu namanya goblok,”
ujar Dewi Motik. Memulai sesuatu dengan positivie
thinking dan mempunyai keyakinan sukses adalah nilainilai
yang selalu diajarkan Dewi Motik kepada anak
didiknya.

Akhir September 1991 yang lalu, Dewi Motik
diminta oleh Panitia Peringatan HUT HP PLSM yang ke
XIV untuk berbicara di depan para pimpinan PLSM di
Gedung YTKI. Menurut Dewi Motik, inti kewiraswastaan
ada dua. Pertama, harus mempunyai jati diri, yakin akan
kemampuan sendiri, tahu ke arah mana mau dituju, tidak
malas, tidak cepat marah, dan kerja keras. Kedua,
inovasi/kreatif, harus berani memulai, mampu
menghasilkan yang baru.

Kalau sudah memiliki kedua inti kewiraswastaan
itu, kata Dewi Motik dalam ceramahnya yang
dimoderatori oleh Ketua Umum HP PLSM itu, maka
turutilah pedoman di bawah ini. Buatlah program yang
sederhana, praktis dan jelas. Persiapkan semua strategi
dan kiat-kiat. Action secepatnya. Jangan lupa kerjasama
dengan orang lain. Sekali-sekali jadi anak buah, mau
mendengar orang lain. Learning by doing. Antisipasi
semua gejala perubahan, jangan statis. Disiplin diri,
konsisten. Untuk memecahkan masalah, berfikirlah
secara bergantian dari mikro ke makro atau sebaliknya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Dalam perjalanan hidupnya. Dewi Motik selalu
merasakan kesenangan dan kesedihan silih berganti.
“Itulah kehidupan,” katanya. Ia mengaku banyak sekali
problem yang ia jumpai sehari-hari. Ia selalu mengambil
sikap tenang. Lalu berfikir mencari pemecahan yang
paling baik. Tapi sehebat-hebatnya risiko yang ia hadapi
ia tak pernah gentar, ia hanya takut sama Tuhan.

Ketika ia masih SD, secara terpaksa ia harus
membawa jenazah yang berdarah-darah. Karena
familinya itu mati dalam kecelakaan perjalanan semobil
dengannya. Ia hadapi situasi itu, dan ia sendiri lolos dari
musibah itu. Pengalaman yang cukup mencekam itu
sangat membekas dalam ingatannya. Dalam situasi apa
saja dan dimana saja, sesuatu yang fatal bisa terjadi
pada diri kita, katanya. “Yang iri, yang benci, yang marah
dan yang ingin mencelakakan kita kemungkinan ada, tapi
kalau kita sudah menyerahkan diri kepada Tuhan,
mengapa kita mesti takut?” tanya Dewi Motik. Toh
kehidupan kita, kemampuan kita ini, adalah pinjaman dari
Tuhan, ungkap Dewi Motik agar berkhotbah. “Kalau ada
masalah, segera lapor Tuhan dan cepat mengambil
keputusan, itulah kebiasaan yang baik,” ujarnya.

Dua tahun lalu, kuota ekspor garment dilarang
masuk AS, ia menderita kerugian. Lalu bersama
pengusaha garment lainnya mereka bekerjasama dengan
pemerintah mencari pemecahannya. Sekarang sudah tak
ada masalah kuota lagi. “Untuk meraih sukses, kita harus
kreatif, lalu menyusun konsep sederhana dan praktis,
terus action,” ujar Dewi Motik mengungkapkan kitanya
mencapai keberhasilan. “Jangan bikin ruwet, capek,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


jangan lama-lama, peluang bisa hilang,” pesannya
kepada orang yang menanyakan apa yang dibutuhkan
untuk memulai berusaha.

Peristiwa yang baru menghadangnya, adalah
terbitnya post card dengan kata-kata yang sangat
merugikan dirinya. Fotonya ditaruh di post card itu,
dituduh sebagai anti kenaikan upah buruh oleh seorang
Amerika. Menghadapi ini, Dewi Motik mengambil sikap
tenang. Sebab, ia sendiri tidak paham apa maksud orang
Amerika itu. Apakah ini persoalan politik global atau
persoalan pribadi, tak jelas. Sampai sekarang, Dewi
Motik belum bisa mengetahui apa tujuan pembuatan post
card itu, dan siapa yang merekayasanya. Banyak pihak
yang menganjurkannya ke pengadilan. Namun, Dewi
Motik masih mengambil sikap tenang. “Ini bukan peluang
bisnis, jadi tidak perlu actionnya cepat,” ujarnya memberi
keterangan.

Akhirnya ia membawa persoalan itu ke pengadilan
setelah dipikirkan secara matang. Banyak pejabat mau
berdiri di belakangnya namun, karena si Amerikanya
minta maaf, Dewi Motik merencanakan pembatalan
tuntutan itu. “Orang yang minta maaf perlu dimaafkan,”
kata Dewi Motik sambil mengutip ucapan seorang nabi.

Satu-satunya yang paling membahagiaan dalam
hidup Dewi Motik adalah melahirkan anak. “Itulah puncak
kebahagiaan yang pernah saya rasakan,” ujarnya.

Dewi Motik adalah pribadi yang suka pragmatis,
senang yang praktis. Ia kini sedang menggeluti S2
Program Strategi di UI. Dalam kaitannya sebagai praktisi
ia berkeinginan mempelajari konsep-konsep yang praktis.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Perang gerilya misalnya sebuah konsep keilmuan di
bidang militer yang sangat praktis, tidak terlalu teoritis.
Sering melakukan Hit and Run. Teman-temannya kuliah,
berpangkat Letkol dan Kolonel dari angkatan bersenjata.
Tak usah heran kalau kini Dewi Motik bergelut dengan
buku-buku Mao Tse Tung, Buku Pak Nasution tentang
Perang Gerilya.

Prinsip Dewi Motik, kalau melihat orang lain punya
kelebihan jangan iri. “Kita harus belajar untuk bisa
mendapatkan; seperti yang mereka dapatkan. Sistem
pendidikan di departemen Hankam misalnya, memberi
hasil yang baik. Mayoritas pimpinan terbaik bangsa ini
lahir dari pendidikan militer. Kita jangan iri. Kita buat yang
sama, kita kerja keras dan tingkatkan disiplin,” ujarnya.
Pernyataan Dewi Motik memang ada benarnya. Kalau
diperhatikan, sistem rekruitmen kepemimpinan nasional,
memang banyak muncul dari kalangan militer. Kelebihan
mereka antara lain, tidak neko-neko, mampu berpikir
sistematis, punya visi, daya tahan fisik cukup kuat, dan
memiliki sense of joke (rasa humor). Hari-hari Dewi Motik
yang penuh dengan kesibukan itu, selalu diawali dengan
baca koran di pagi hari. “Saya gelisah kalau tak baca
koran di pagi hari,” ujarnya. Hobby lain: nonton TV dan
berenang. Kalau musim libur, Dewi Motik sekeluarga
sering berlibur ke luar negeri. Bila ada rapat atau
konferensi di Bali misalnya, Dewi Motik juga sering
mengajak keluarga ke sana, sekalian liburan.

Dewi Motik mengaku suaminya cukup pengertian.
Baginya, sesibuk-sibuk istri, bila selalu menghargai suami
dan memberi pengertian, tidak akan ada masalah.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Kendati demikian, tokoh wanita yang paling sering
muncul di media massa itu, mengungkapkan: tidak ada
suami istri yang cocok 100%.

Antara segala macam kegiatan dengan masalah
keluarga, sering bertolak belakang. Kadangkala, setiap
orang diharuskan untuk menentukan pilihan. Bila
kenyataan yang sama ditemui Dewi Motik dalam
kehidupannya sehari-hari, ia melakukan dengan skala
prioritas. Sebagai contoh, ketika ada pertemuan penting
di kantornya, padahal, pada saat yang sama ibunya
dikabarkan sakit, dan akan dioperasi, aktivis
Muhammadiyah ini harus memilih meninggalkan
pertemuan penting menyangkut kariernya itu. Sebab,
posisi orang tua baginya adalah segala-galanya.
Sedangkan pertemuan tadi masih bisa terulang, atau
resikonya tidak separah kalau ia tidak membesuk ibunya.

Sebaliknya, ketika anaknya sakit, padahal ia
harus memimpin delegasi Indonesia yang menghadiri
pertemuan pengusaha wanita di India, Dewi Motik
memilih Berangkat ke pertemuan yang dibuka oleh
Perdana Menteri India, Almarhum Indira Gandhi itu.
Bukan karena tega atau tidak sayang anak, tapi hal ini
didiskusikan dulu dengan suaminya, setelah setuju ia lalu
pergi menunaikan tugas negara dalam memperluas
cakrawala pengusaha wanita Indonesia itu.

Alasan Dewi Motik kenapa menekuni dunia
pendidikan – mengajar, berceramah, menulis – dan dunia
wiraswasta, karena Bangsa Indonesia sangat tertinggal
bila dibanding dengan negara maju, dalam berbagai
bidang, “Persaingan semakin ketat, dunia pengetahuan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dan teknologi berkembang dengan pesatnya. Kita harus
berlari semakin cepat,” ujarnya.

Caranya menurut Dewi Motik: pendidikan
ditingkatkan dan harus dibuat gratis, agar strata
pendidikan masyarakat kita relatif merata. Akhirnya
mereka bisa mencari nafkah sendiri tanpa harus
menyandang gelar pengangguran lebih dulu, tambahnya.
Untuk mengatasi pengangguran, katanya, sekaligus
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dunia wiraswasta
harus digiatkan terus menerus. Rakyat mesti dianjurkan
menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan bagi
orang lain, tambah Dewi Motik. Menurutnya, membangun
perekonomian dari sebuah bangsa lebih baik dimulai dari
yang kecil, lalu didorong menjadi yang besar. Itu semua,
lanjut Dewi Motik, sangat tergantung pada political will
pemerintah.

Dewi Motik mengambil contoh AS dan Jepang,
mereka itu sangat berkepentingan membantu pengusaha
kecil mereka, baik bantuan modal, perlindungan hukum
dan berbagai insentif lainnya. Dewi Motik mengaku
bahwa Indonesia mempunyai kebijakan yang sama,
Kredit Usaha Kecil (KUK) misalnya, namun hal itu, harus
ada perbaikan dan konsistensinya.

Terpilihnya Indonesia sebagai Pelaksana
Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Non Blok,
menurut Dewi Motik merupakan pertanda bahwa
Indonesia termasuk negara aman di Asia Tenggara.
Katanya: itu adalah peluang, sebab banyak negara luar
tidak begitu kenal Indonesia, boro-boro mau berinvestasi.
Setiap investasi memerlukan perencanaan menyeluruh,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


selain faktor keamanan di atas, potensi sumber daya
alam, pasar, tenaga kerja, dll juga perlu diperhatikan.
“Tenaga kerja atau buruh adalah merupakan kekuatan
dari sebuah badan usaha atau industri,” ujar Dewi Motik.
Karena itu, lanjutnya, buruh harus diberi perhatian
seperlunya, kalau tidak perusahaan tempat buruh itu
bekerja bisa rusak programnya.

Dewi Motik memang luar biasa sibuk. Dalam
kapasitasnya, sebagai Direktur Utama Restoran Manari –
restoran theaterical pertama dan terbesar di Jakarta –
dengan pengalaman jasa boga sebelumnya. Dewi Motik
terpilih sebagai Ketua Umum IKABOGA periode 1990 –
1993. Dalam Festival Istiqlal yang baru lalu, Dewi Motik
termasuk salah seorang panitia perancang dan
pelaksananya. “Nafas Islam adalah nafas yang paling
mendasar dalam memberi pengaruh pada pembangunan
di Indonesia,” katanya memberi alasan keterlibatannya
pada festival itu. Kegiatan bernafaskan Islam memang
menjadi bagian kegiatan yang digeluti Dewi Motik seharihari.
Bahkan, ia juga termasuk pimpinan Yayasan Motik –
sebuah Yayasan yang mengelola Sekolah Al Rahman
(TK dan SD Islam di Kuningan). Tujuan Yayasan ini:
Syariah Islam di bidang pendidikan bagi bangsa dan
negara.

Dalam rangka meningkatkan pendidikan Remaja
putri, sekaligus mengembangkan sektor pariwisata dan
dunia usaha lainnya. Dewi Motik sejak 1981, mendirikan
Yayasan Putri Ayu. Yayasan yang dipimpinnya ini, telah
menyelenggarakan 11 kali lomba putri ayu yang
memperebutkan piala Ibu Tien Suharto. Pemenang yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ke 11, tahun 1991 ini, adalah seorang mahasiswa sebuah
institut ternama di Jakarta. Tahun depan, kalau tidak ada
halang melintang, gadis keturunan Dayak itu – suku
pedalaman Kalimantan – akan mengikuti Miss Universe
di Bangkok.

Sambil menjalankan semua itu, ekspansi dibidang
usaha, sebagai praktisi wiraswasta, Dewi Motik terus
melaju mencari peluang usaha, mencari uang dan
memperluas lapangan kerja. Tahun 1991, Dewi Motik
bekerjasama dengan Departemen Transmigrasi
mengelola Agro Bisnis di Sumatera Selatan, asal
leluhurnya. Bisnis yang dibiayai oleh Bank Dunia ini,
mengelola PIR dalam bentuk yang diperbaharui seluas
5000 Ha. Dewi Motik terus berlari, mendidik, mencari
peluang bisnis, memberi peluang kerja bagi orang lain,
buat pengabdiannya bagi ibu pertiwi. Selamat buat BU
DEWI.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


EKA TJIPTA WIJAYA
SAYA BELAJAR DI PINGGIR JALAN…”


Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia

sembilan tahun. Kami berlayar tujuh hari tujuh malam.

Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk

di kapal, di bawah kelas dek. Hendak makan masakan enak,

tak mampu. Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa
dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih
berutang pada rentenir, 150 dollar.

Tiba di Makassar, Eka kecil – masih dengan nama Oei
Ek Tjhong – segera membantu ayahnya yang sudah lebih
dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas,
segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada
rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko
ayahnya maju. Eka pun minta Sekolah. Tapi Eka
menolak duduk di kelas satu.

Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena
masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan. Ia keliling kota
Makassar, menjajakan biskuit dan kembang gula. Hanya
dua bulan, ia sudah mengail laba Rp. 20, jumlah yang
besar masa itu. Harga beras ketika itu masih 3-4 sen per
kilogram. Melihat usahanya berkembang, Eka membeli
becak untuk memuat barangnya.

Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang
menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga
usahanya hancur total. Ia menganggur total, tak ada
barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa
tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh
sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke
Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan
perahu terbesar di luar Jawa). Di situ ia melihat betapa
ratusan tentara Jepang sedang mengawasi ratusan
tawanan pasukan Belanda. Tapi bukan tentara Jepang
dan Belanda itu yang menarik Eka, melainkan tumpukan
terigu, semen, gula, yang masih dalam keadaan baik.
Otak bisnis Eka segera berputar. Secepatnya ia kembali
ke rumah dan mengadakan persiapan untuk membuka
tenda di dekat lokasi itu. Ia merencanakan menjual
makanan dan minuman kepada tentara Jepang yang ada
di lapangan kerja itu.

Keesokan harinya, masih pukul empat subuh, Eka sudah
di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas
minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk
membuat air panas, cangkir, sendok dan sebagainya.
Semula alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam
ayahnya ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin
ayam putih gosok garam. Dia juga pinjam satu botol
wiskey, satu botol brandy dan satu botol anggur dari
teman-temannya.

Jam tujuh pagi ia sudah siap jualan. Benar saja, pukul
tujuh, 30 orang Jepang dan tawanan Belanda mulai
datang bekerja.

Tapi sampai pukul sembilan pagi, tidak ada pengunjung.
Eka memutuskan mendekati bos pasukan Jepang. Eka

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mentraktir si Jepang makan minum di tenda. Setelah
mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka
dan bawang putih, minum dua teguk whisky gratis, si
Jepang bilang joto. Setelah itu, semua anak buahnya dan
tawanan diperbolehkan makan minum di tenda Eka.
Tentu saja ia minta izin mengangkat semua barang yang
sudah dibuang.

Segera Eka mengerahkan anak-anak sekampung
mengangkat barang-barang itu dan membayar mereka 5

– 10 sen. Semua barang diangkat ke rumah dengan
becak. Rumah berikut halaman Eka, dan setengah
halaman tetangga penuh terisi segala macam barang. Ia
pun bekerja keras memilih apa yang dapat dipakai dan
dijual. Terigu misalnya, yang masih baik dipisahkan.
Yang sudah keras ditumbuk kembali dan dirawat sampai
dapat dipakai lagi. Ia pun belajar bagaimana menjahit
karung.
Karena waktu itu keadaan perang, maka suplai bahan
bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu
sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya
yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat
berharga. Ia mulai menjual terigu. Semula hanya Rp. 50
per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan
akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per
karung, kemudian Rp. 40.

Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk
membuat kuburan orang kaya. Tentu Eka menolak,
sebab menurut dia ngapain jual semen ke kontraktor?
Maka Eka pun kemudian menjadi kontraktor pembuat

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kuburan orang kaya. Ia bayar tukang Rp. 15 per hari
ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan
kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Ia mulai
dengan Rp. 3.500 per kuburan, dan yang terakhir
membayar Rp. 6.000. Setelah semen dan besi beton
habis, ia berhenti sebagai kontraktor kuburan.

Demikianlah Eka, berhenti sebagai kontraktor kuburan, ia
berdagang kopra, dan berlayar berhari-hari ke Selayar
(Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk
memperoleh kopra murah.

Eka mereguk laba besar, tetapi mendadak ia nyaris
bangkrut karena Jepang mengeluarkan peraturan bahwa
jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi
Rp. 1,80 per kaleng. Padahal di pasaran harga per
kaleng Rp. 6. Eka rugi besar.

Ia mencari peluang lain. Berdagang gula, lalu teng-teng
(makanan khas Makassar dari gula merah dan kacang
tanah), wijen, kembang gula. Tapi ketika mulai berkibar,
harga gula jatuh, ia rugi besar, modalnya habis lagi,
bahkan berutang. Eka harus menjual mobil jip, dua sedan
serta menjual perhiasan keluarga termasuk cincin kawin
untuk menutup utang dagang.

Tapi Eka berusaha lagi. Dari usaha leveransir dan aneka
kebutuhan lainnya. Usahanya juga masih jatuh bangun.
Misalnya, ketika sudah berkibar tahun 1950-an, ada
Permesta, dan barang dagangannya, terutama kopra
habis dijarah oknum-oknum Permesta. Modal dia habis
lagi. Namun Eka bangkit lagi, dan berdagang lagi.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Usahanya baru benar-benar melesat dan tak jatuh-jatuh
setelah Orde Baru, era yang menurut Eka, “memberi
kesejukkan era usaha”. Pria bertangan dingin ini mampu
membenahi aneka usaha yang tadinya “tak ada apaapanya”
menjadi “ada apa-apanya”. Tjiwi Kimia, yang
dibangun 1976, dan berproduksi 10.000 ton kertas (1978)
dipacu menjadi 600.000 ton sekarang ini.

Tahun 1980-1981 ia membeli perkebunan kelapa sawit
seluas 10 ribu hektar di Riau, mesin serta pabrik
berkapasitas 60 ribu ton. Perkebunan dan pabrik teh
seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton dibelinya
pula. Tahun 1982, ia membeli Bank Internasional
Indonesia. Awalnya BII hanya dua cabang dengan aset
Rp. 13 milyar. Setelah dipegang dua belas tahun, BII kini
memiliki 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset
Rp. 9,2 trilyun. PT Indah Kiat juga dibeli. Produksi awal
(1984) hanya 50.000 ton per tahun. Sepuluh tahun
kemudian produksi Indah Kiat menjadi 700.000 ton pulp
per tahun, dan 650.000 ton kertas per tahun. Tak sampai
di bisnis perbankan, kertas, minyak, Eka juga merancah
bisnis real estate. Ia bangun ITC Mangga Dua, ruko,
apartemen lengkap dengan pusat perdagangan. Di Roxy
ia bangun apartemen Green View, di Kuningan ada
Ambassador.

“Saya Sungguh menyadari, saya bisa seperti sekarang
karena Tuhan Maha Baik. Saya sangat percaya Tuhan,
dan selalu ingin menjadi hamba Nya yang baik,” katanya
mengomentari semua suksesnya kini.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


“Kecuali itu, hematlah,” tambahnya. Ia menyarankan,
kalau hendak menjadi pengusaha besar, belajarlah
mengendalikan uang. Jangan laba hanya Rp. 100,
belanjanya Rp. 90. Dan kalau untung Cuma Rp. 200,
jangan coba-coba belanja Rp. 210,” Waahhh, itu cilaka
betul,” katanya.

Setelah 58 tahun berbisnis dan bergelar konglomerat,
Eka mengatakan, dia pribadi sebenarnya sangat miskin.
“Tiap memikirkan utang berikut bunganya yang demikian
besar, saya tak berani menggunakan uang
sembarangan. Ingin rehat susah, sebab waktu terkuras
untuk bisnis. Terasa benar tak ada waktu menggunakan
uang pribadi,” Eka mengeluh. Hendak makan makanan
enak, lanjutya, sulit benar karena makanan enak rata-rata
berkolesterol tinggi.

Inilah ironi, kata Eka. Dulu ia susah makan makanan
enak karena miskin. Kini ketika sudah “konglomerat”
(dengan 70 ribu karyawan dan hampir 200 perusahaan),
Eka tetap susah makan enak, karena takut kolestrol. Usia
ayah delapan anak kelahiran 3 Oktober 1923 ini sudah
hampir 73 tahun. Usia yang menuntutnya menjaga
kesehatan secara ketat dan prima.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


FADEL MUHAMMAD

STRATEGI YANG BAIK MAMPU MENCIPTAKAN PASAR
BISNIS

Modal Fadel dalam berusaha adalah haqqul yakin,
keyakinan kuat. Tantangan itu bukan hambatan, kalau
dihadapi dengan ulet dan tekun, serta kerja keras, tidak ada
masalah. Selalu ada problem solving. Salah satu yang paling
tidak disukai Fadel adalah, bila ada temannya yang tidak

mau berusaha mencari jalan keluar dari persoalan yang
dihadapinya sendiri atau problem yang dihadapi
bersama. “Allah tidak akan mengubah nasib seseorang
jika orang itu sendiri tidak berusaha merubahnya,” (Fadel
Muhammad).
Fadel selalu berfikir, kalau orang lain bisa kenapa kita
tidak. Ia memang punya watak selalu ingin maju. Sebagai
contoh, ketika Bukaka membuat mesin asphalt sprayer
(aspal semprot). Percobaan-percobaan di bengkel
Bukaka itu selalu gagal. Hasil yang keluar dari mesin
adalah bubur, bukan aspal. Fadel penasaran. Mesin yang
dikerjakan berhari-hari itu dibongkar. Lalu ketahuan
bahwa komponen magnet dan motornya nggak jalan.
Begitu komponennya diganti, bagus hasilnya. Bagi Fadel
dkk, selama masih bisa dicoba nggak ada kata
menyerah.

Fadel berprinsip “Man jadda wa jadda” siapa
yang berusaha akan berhasil juga akhirnya. Tetapi
semua itu ada batasnya. Kalau semua cara sudah
dicoba, masih mentok juga, apa boleh buat, tidak perlu

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kecewa, Tawakal kepada Allah SWT, ujar Fadel yang
menunaikan hajinya tahun 1989.

Keberhasilan seseorang menurut Fadel,
disamping kerja keras dan terus menerus, sangat
tergantung pada, pertama, kemampuan diri sendiri.
Kedua, kesempatan untuk mengembangkan diri. Ketika,
strategi untuk mencapai keberhasilan.

Menurut Fadel, setiap orang memiliki potensi
untuk menjadi pengusaha. Yang penting, asal mau
berusaha mengasah potensi itu. Tetapi tidak setiap orang
berpotensi, mendapatkan kesempatan mengembangkan
potensinya. Untuk mendapatkan kesempatan ini, jelas
dibutuhkan strategi yang tepat. Strategi inilah yang akan
menentukan, apakah seseorang akan menjadi ‘risk taker’
(pengambil risiko), atau ‘risk orderer’ (pengatur risiko).

Perbedaan yang tajam antara kedua tipe
pengusaha ini adalah: Seorang risk – taker cenderung
untuk berspekulasi. Tanpa memperhitungkan secara
cermat, ia mencoba setiap kemungkingan. Seorang riskorderer
akan memperhitungkan risiko terkecil sekalipun,
terhadap rencana-rencananya. Sesuai dengan prinsip
dasar ekonomi.

Menurut Fadel kesuksesan seseorang tergantung
pada kemauannya yang kuat, rasa percaya diri yang
tinggi, dan kemampuannya menghitung risiko. Kemauan
akan mendorong kegigihan untuk berusaha. Hal ini
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh empat hal yaitu,
Pertama, Orang tua, terutama ibu sebagai pendidik masa
awal. Kedua, pendidikan, baik pendidikan formal maupun
pendidikan agama. Ketiga, lingkungan, dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


keberuntungan atas kemampuan membaca kesempatan,
Keempat

Rasa percaya diri menurut Fadel, dipengaruhi
oleh diberikannya kesempatan untuk maju, sehingga
menyadari potensi diri yang sebenarnya. Sedangkan
kemampuan menghitung risiko dipengaruhi oleh:

a.
Tingkat kesabaran usaha yang tinggi
b. Perenungan yang mendalam, sehingga
ide itu dapat
mengkristal dalam pikiran. Jangan cepat bosanlah.
Syarat-syarat di atas merupakan persiapan mental
seorang pengusaha pemula untuk mencapai
kematangan. Untuk itu harus ada tiga fase yang dilalui
yaitu:
1. Fase New Venture (awal) – tingkatan penemuan ide dan
pelaksanaan ide itu sendiri.
2. Fase Puberty
– Masa pencarian identitas usaha yang
mampan
3. Fase Mature (propesional) – Sudah matang dan mampu
mendatangkan keuntungan.
Tingkatan-tingkatan tersebut harus dilalui secara
berurutan. Tidak boleh melompat-lompat. Falsafah
utamanya adalah: “Jangan dulu memperbesar usaha,
sebelum dasar usaha – yang menjadi tulang punggung
perusahaan – diperkuat. Maka jangan heran kalau pabrik
Bukaka sampai sekarang tidak nampak mentereng.
Sebab yang dipentingkan adalah kekuatan pabrik itu
sendiri, baik peralatannya yang lengkap maupun sumber
daya manusianya,” tutur Fadel.

Kini, Fadel telah mencapai sukses. Ia mampu
menafkahi ibu dan saudara-saudaranya, setelah ayahnya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


meninggal tahun 1988. ia pun sudah memiliki keluarga
yang sejahtera. Apalagi yang ia cita-citakan? “Saya ingin
mempekerjakan lebih banyak orang. Ingin membagi
keberhasilan ini kepada orang lain. Disamping itu, saya
ingin agar “Today is better than yesterday” hari ini lebih
baik dari hari kemarin,” ujarnya.

Fadel memang punya nilai di mata bangsa kita.
Dengan modal rasa percaya diri yang kuat plus semangat
yanga keras, Fadel menjadi salah seorang Putra
Indonesia yang mampu menjadi kebanggaan bangsanya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


GORDON MOORE – ROBERT NOYCE – ANDREW
GROVE
MIKROPROSESOR INTEL

Sebagai kepala sebuah perusahaan bernilai $16,2
milyar yang bertanggung jawab atas 26.000 orang
karyawan, Andrew Grove, pejabat eksekutif kepala Intel
Corporation, masih mempunyai pandangan sebagai
wirausahawan. “Hal yang paling baik adalah membuat
keputusan yang tepat. Membuat keputusan yang salah
juga oke-oke saja. Hal yang paling buruk untuk dilakukan
adalah melindungi diri sendiri dari kemungkinan
menderita kerugian. Tindakan seperti itu adalah
kegagalan.

Intel tidak pernah melindungi diri sendiri dari
kemungkinan merugi atau takut mengambil risiko. Sejak
awal berdirinya perusahaan ini dengan gigih maju terus
memasuki wilayah baru. Pada tahun 1968, ketika Gorden
Moore dan Robert Noyce meninggalkan keamanan
sebuah perusahaan besar yang sudah mapan untuk
memulai perusahaan mereka sendiri, rencana mereka
adalah memabrikkan satu produk yang belum mereka
ciptakan: sebuah chip semikonduktor mini dengan
kemampuan yang sama untuk menyimpan memori
komputer dengan inti magnetis besar yang digunakan
dalam komputer mainframe. Di bawah pimpinan Moore
dan Noyce, para insinyur Intel mulai mengemas semakin
banyak kemampuan komputer dalam chip yang semakin
kecil. Pada tahun 1971 mereka membuat sekeping chip
yang bisa aktif dalam operasi komputer. Mikroprosesor,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sebagaimana benda itu kemudian disebut, adalah
sebuah alat yang sekarang sama peringkatnya dengan
mesin pemanen McCormick dan jalur perakitan Henry
Ford sebagai tonggak pengukur dalam sejarah
penciptaan.

Dengan membuat kompak daya komputer 3.000
kaki persegi ke dalam sekeping chip yang ukurannya
lebih kecil daripada kuku jari tangan, mikroprosesor Intel
memungkinkan bisa dibuatnya komputer pribadi (PC).
Sementara revolusi PC mendapat momentum pada awal
tahun 1980, Robert Noyce (yang meninggal tahun 1990)
memberikan komentar bahwa “perubahan yang
ditimbulkan oleh intel terjadi dalam masyarakat kita.”

Penciptaan mikroprosesor barulah permulaannya.
Intel, pemimpin teknologi awal, melakukan upaya sekuat
tenaga untuk mempertahankan kepemimpinannya.
Dengan bantuan Andrew Grove, manajer kinetik dan ahli
pikir organisasi, perusahaan berhasil tetap berada di
depan calon pesaing selama dua puluh tahun. Bahkan
setelah memantapkan pembuatan mikroprosesor, yang
diproduksi dalam pabrik yang modern di seluruh dunia,
sebagai industri, Intel terus beroperasi sebagai lembaga
penelitian. Dalam tahun-tahun belakangan anggaran
tahunannya untuk penelitian dan pengembangan
memuncak menjadi $1 milyar.

Penekanan yang berat pada penelitian dijelaskan
dengan dua komentar yang dikutip secara meluas
masing-masing oleh Gordon Moore dan Andrew Grove.
Yang pertama, yang sekarang dikenal sebagai “hukum
Moore,” adalah bahwa “kekuatan dan kerumitan chip

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


silicon akan meningkat dua kali lipat setiap delapan belas
bulan. Yang kedua, yang menjelaskan dorongan Intel
untuk berada di depan setiap kali chip silicon mencapai
kemanjuan, bisa disebut “pernyataan Grove”: “hanya
orang yang paranoid saja yang akan lestari.”

Gordon Moore dibesarkan di sebuah kota pantai
kecil di selatan San Francisco, tempat ayahnya menjadi
deputy sheriff dan ibunya mengelola toko. Dia pergi
meninggalkan kampung halamannya untuk menuntut
pendidikan yang diselesaikannya pada tahun 1954
dengan gelar Ph.D. dalam kimia dan fisika dari Institut
Teknologi California. Pada tahun 1956, setelah dua tahun
bekerja di Laboratorium Fisika. Terapan di Johns
Hopkins, Moore kembali ke California, tempat dia
mengambil pekerjaan sebagai ahli kimia penelitian di
Shockley Semiconductor. Salah satu rekan kerjanya
adalah Robert Noyce, tamatan Perguruan tinggi Grinnell
dengan gelar Ph.D. dalam enjiniring. Dari Institut
Teknologi Massachusetts. Shockley Semiconductor
seharusnya merupakan tempat kerja yang menarik; ini
adalah kelompok penelitian dengan dana cukup yang
dioperasikan oleh William Shockey, yang memenangkan
hadiah Nobel pada tahun 1956 untuk perannya dalam
menciptakan transistor. Dengan mengalirkan impulses
melalui “semikonduktor” yang dipres di antara dua
kepingan, transistor menggantikan tabung hampa udara
dalam elektronik, merintis jalan untuk pembuatan radio
yang lebih kecil ukurannya. Terobosan ini akhirnya akan
merintis jalan menuju pembuatan komputer pribadi.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Pada tahun 1956-57, para ilmuwan di Shockley
Semiconductor melakukan eksperimen dengan
kemungkinan yang berada di luar jangkauan transistor,
menyelidiki efisiensi penggunaannya dalam pembuatan
mesin dan alat elektronik kecil lainnya. Tetapi mereka
menderita di bawah pemerintahan tirani Shockley. Ketika
Noyce, Moore, dan setengah lusin orang lainnya sangat
kecewa dengan administrasi Shockley, mereka berusaha
minta bantuan kepada Arthur Rock, seorang bankir
investasi yang berkantor di San Francisco. Dia
mengusahakan agar mereka berhubungan dengan
Fairchild Camera dan Instrumental Corporation, sebuah
perusahaan besar di New York, yang setuju memulai
satu divisi baru yang dibaktikan kepada penelitian
semikonduktor. Ketika Fairchild Semiconductor dibuka
pada tahun 1957 di mountain View, California, dengan
Noyce sebagai manajer divisi dan Moore sebagai
manajer enjiniring, itu merupakan kelompok penelitian
semikonduktor yang kedua di kawasan yang kemudian
dikenal dengan nama Lembah Silikon.

Noyce adalah seorang pencipta yang cemerlang,
pada tahun 1959 dia berhasil menguji satu sirkuit
terpadu: dia menguji satu sirkuit terpadu: dia
menggabungkan seluruh jalur elektris banyak transistor
pada sekeping chip silicon. Dalam waktu yang tidak
terlalu lama, sirkuit terpadu Fairchild Semiconductor
menggantikan sakelar elektromekanis yang menjalankan
komputer dan mesin-mesin lainnya. Dengan
mengandaikan bahwa ini baru merupakan awal dari
pengurangan skala yang luas, Gordon Moore

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


membayangkan kemungkinan baru yang tidak ada habishabisnya.
Kalau sirkuit transistor bisa dibuat agar pada
pada chip silicon, dia mempertimbangkan, banyak cara
yang bisa ditemukan untuk melipatgandakan kemampuan
sekeping chip-dan kemungkinan melipatgandakan
kembali.

Intel didirikan sebagai sebuah perusahaan pada
tanggal 18 Juli 1968, dengan nama NM Electronics (NM
adalah singkatan untuk “Noyce” dan “Moore”). Rock
menjadi Pimpinan Dewan Direksi, Noyce menjabat
sebagai presiden direktur dan CEO, dan Moore sebagai
wakil presiden direktur eksekutif. Mereka mendirikan
bengkel di Mountain View, California, hanya di ujung
jalan dari Fairchild Semiconductor, dan Universitas
Stanford. Setelah merekrut kira-kira setengah lusin
karyawan dari Fairchild, termasuk Andrew Grove, mereka
mulai mengisi satu sudut kecil tetapi akhirnya
menciptakan sebuah industri baru. “Bisnis memori
semikonduktor tidak ada,” kata Noyce. “Itu adalah kunci
menuju kelestarian hidup sebuah perusahaan yang
masih muda. Kita berusaha memasuki bisnis yang
kurang penduduknya atau tidak berpenduduk sama
sekali.”

Walaupun produk pertama merupakan
keberhasilan besar, para manajer Intel menyadari bahwa
perusahaan masih jauh dari merealisasi tujuannya
mencapai pemasukan tahunan sebesar $25 juta. “Banyak
hal mungkin dicapai secara teknologis, tetapi hanya
produk yang mampu meraih keberhasilan ekonomi saja
yang akan menjadi realita,” kata Noyce.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Sejak awal, pemabrikan chip silicon sangat rumit.
Pada awal tahun tujuh puluhan pabrik akan mengurangi
satu rancangan melalui fotografi, dan kemudian
mencetaknya pada sekeping kecil silicon. Proses ini
diulangi berkali-kali untuk mengepak ribuan transistor
pada sekeping chip. Produksi chip sangat mahal, dan
terobosan teknologi akan lesu kalau Intel tidak
merancang cara, pada setiap tahap, untuk memproduksi
chip pada laju kecepatan yang mampu dicapai.

Grove, yang dalam pikirannya mempunyai
organisasi industri, diberi tugas memimpin produksi dan
membantu pengarahan eksperimentasi awal perusahaan
dengan jalur perakitan. “Kawasan pemabrikan ini
kelihatan seperti pabrik Willy Wonka, dengan slang, kabel
dan jaringan perangkat yang berjalan dengan bunyi
berdegup-degup,” Grove teringat.

Tahun-tahun awal Intel hanya merupakan
pendahuluan menuju terobosan yang akan meluncurkan
pertumbuhan perusahaan dan penyebaran komputer
pribadi-pada tahun 1970-an. Ciptaannya adalah
mikroprosesor, yang disebut Gorden Moore “salah satu
produk paling revolusioner dalam sejarah umat manusia.”
Penemuan ini bukan peristiwa yang diperhitungkan,
tetapi hanya satu langkah yang logis dalam upaya Intel
yang terus-menerus untuk membuat chipnya lebih cerdik
dan mengurangi ukuran alat yang memberikan kekuatan
kepada kemampuan fungsi komputer.

Pada tahun 1969 sebuah perusahaan Jepang
meminta kepada Intel agar memproduksi rangkaian chip
yang akan memungkinkan kalkulator genggam bisa

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


melakukan hitungan rumit yang hanya bisa dilakukan
oleh mesin hitung atau komputer yang lebih besar.
Bukannya memasang bebarapa chip berdampingan,
insinyur Intel Ted Hoff kebetulan mendapatkan gagasan
menggunakan empat chip yang saling berhubungan,
dengan satu chip yang kuat di tengah-tengahnya. Dalam
proses ini, Hoff merancang satu metode untuk
menempatkan seluruh “cental processing unit” (CPU)
pada satu chip tunggal. Dan satu chip tunggal ini satu
pemecahan yang tidak terduga-duga untuk memenuhi
permintaan dari seorang pelanggan menjadi
mikroprosesor Intel 4004.

Dalam sebuah ilustrasi grafis hukum Moore, Intel
4004-yang tidak lebih besar daripada seekor ulat pipih
dengan kaki logam-dipak dengan 2.300 transistor dan
berisi kekuatan fungsi komputer sebanyak ENIAC 1946,
komputer elektronik pertama, yang memenuhi tempat
seluas 3.000 kaki persegi. Chip yang berharga $200 ini,
yang diperkenalkan pada tahun 1971, bisa
menyelesaikan 60.000 operasi yagn menakjubkan hanya
dalam waktu satu detik.

Produk elektronik konsumen seperti Altair dan
TRS-80 menjadi popular dengan seketika, dan masingmasing
menggunakan sekeping chip Intel. Sampai tahun
1978, setelah perusahaan memperkenalkan chip 8086,
pemasukan Intel hampir sebesar $400 juta.

Tahun 1970-an mengubah Intel menjadi raksasa.
Pemasukan meningkat dari $4,2 juta pada tahun 1970
menjadi $661 juta pada tahun 1979, satu tahun ketika
perusahaan memegang 40 persen pasar mikroprosesor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang bernilai $820 juta. Sampai tahun 1980 sahamnya
meningkat 10.000 persen dari harga penawaran aslinya
$32,50 per lembar. Tanpa utang jangka panjang dan
posisi dominan dalam pasar yang dibantu terciptanya,
Intel merasakan tempatnya dalam industri aman. Namun
para pemimpin perusahaan merasa bahwa mereka baru
mulai menyadari kemungkinan teknologi ini. Dengan
memasukkan semakin banyak kemampuan fungsi
komputer ke dalam kepingan silicon, mereka
berkeyakinan bahwa satu chip tunggal akan bisa
memegang kekuatan yang sama dengan mainframe,
komputer kerja yang besar, yang terutama diproduksi
oleh IBM, yang mendorong sebagian besar usaha bisnis
skala besar.

Walaupun demikian para pionir Intel yang berani
ini akan menghadapi tantangan yang tidak terduga-duga.
Ukuran maupun tradisi tidak akan menjamin masa depan
perusahaan dalam pasar komputer yang dengan cepat
bergeser. Sebagaimana yang ditulis oleh Howard
Rudnitsky dalam Forbes tentang industri semikonduktor
pada tahun 1980: “masih kompetitif tanpa kenal ampun
tetapi semakin padat modal dan rumit, bukan lagi bisnis
tempat Anda bisa memulai dalam garasi dengan modal
$100.000 atau bermain di tempat lain secara besarbesaran-
bahkan seandainya Anda seorang Intel, dengan
$66 juta setahun dalam litbang dan $150 juta dalam
pengeluaran modal.”

Diperkenalkannya komputer pribadi IBM
mengubah dunia komputer. Dengan dukungan
perusahaan raksasa sepergi “Big Blue,” komputer

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pribadi-mesin dengan “otak” dan memori-dengan cepat
menjadi produk yang panas bagi individu maupun bisnis.
IBM-PC seketika menetapkan chip 8086 Intel sebagai
standar industri. Karena IBM tidak mengembangkan
banyak teknologi khusus yang berhubungan dengan PC,
perusahaan-perusahaan bisa meniru PC tanpa terlalu
banyak kesulitan.

Walaupun Moore dan Noyce tetap berada di
puncak tangga perusahaan Intel, Andrew Grove
merupakan daya pendorong di belakang perluasan
perusahaan yang kuat, setelah diangkat menjadi
presiden direktur dan pejabat operasi kepala pada tahun
1979. Grove yang sikapnya tegas dan mempunyai
dorongan kuat yang luar biasa ini dberi nama julukan
“Jenderal Prusis.” Dia dikenal sebagai orang yang
menyimpan daftar pekerja yang datang sesudah pukul
delapan pagi; dan pada tahun 1981, ketika perusahaan
mengalami kesulitan dalam masa resesi, dia
menghasilkan “pemecahan 125 persen”. Semua
karyawan professional dipaksa bekerja seminggu lima
puluh jam tanpa peningkatan upah.

Intel mempunyai kesulitan dalam
mempertahankan dominasinya pada tahun 1980-an.
Karena rintangan untuk memasuki industri mikroprosesor
sangat tinggi, perusahaan-perusahaan yang berusaha
merampas sudut pasar Intel yang luas biasa
menguntungkan adalah perusahaan-perusahaan besar
dengan kantong tebal: Texas Instruments, Motorola, dan
semakin banyak perusahaan Jepang.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Penyelamatan Intel datang – seperti yang selalu
terjadi – melalui terciptanya satu produk baru yang
membuat standarnya sendiri sebelumnya, dan standar
semua pesaing, terasa tidak cukup cepat lagi. Pada
bulan Oktober 1985 Intel memperkenalkan mikroprosesor
386, yang mengembangkannya makan biaya lebih dari $
100 juta. “Sebagai mukjIzat miniaturisasi, mikroprosesor
ini berukuran ¼ inci persegi, namun melakukan untuk
kerja dengan kekuatan dan kecepatan yang sama
dengan banyak komputer ukuran penuh,” Forbes
melaporkan pada bulan Juni 1986.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


HARI DHARMAWAN
LEGENDA BISNIS “MATAHARI”


Saya menyebut Hari Dharmawan sebagai ''The Legend''.
Saya kira ia pantas disebut seperti itu karena prestasi
bisnisnya selama 40 tahun lebih. Ukuran yang sederhana
bisa kita pakai untuk melihat suksesnya adalah semua
orang mengenal Matahari sebagai jaringan ritel raksasa
di Indonesia. Kata matahari bukan saja diasosiasikan
sebagai sumber cahaya dan energi, tetapi juga sebuah
ritel yang ada di mana-mana. Kini, sang legenda sudah
62 tahun, tetapi geloranya dalam menyampaikan
gagasannya masih seperti orang yang muda. Saya kira,
semangat bisnisnya juga masih menggelora seperti

bicaranya.

Saya melihat Hari Dharmawan seperti seorang

yang tidak pernah kering energinya. Hal seperti inilah

saya kira yang membuatnya sukses, di samping

kecerdasan, kerja keras, dan merintis usaha ini dari kecil

sekali.

Gelora itu tampak pada karyanya yang terakhir. Ia

mendirikan ritel yang sangat unik, Value Dollar dan

Rumah Matahari. Value Dollar unik disebut unik karena

mereka menjual seluruh barangnya dengan satu harga

Rp 5.000 per unit. Kesan kuat dengan konsep ini adalah

barang yang ditawarkan di toko ini murah sekali, cuma

Rp 5.000. Konsep serba Rp 5.000 mempunyai daya tarik

yang luar biasa bagi yang melihat toko Value Dollar dari

jauh, atau memunculkan rasa ingin tahu yang besar

untuk masuk.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Setelah itu, karena harganya yang Rp 5.000 membuat
orang tidak berpikir panjang untuk membeli sesuatu.
Sebab, uang Rp 5.000 saat ini bukan sebuah bilangan
besar, tidak perlu rencana yang panjang membelanjakan
Rp 5.000. Jadi, orang seperti terjebak untuk membeli
karena harganya yang dikesankan sangat murah
tersebut.
Rumah Matahari juga mempunyai konsep yang kuat, dan
harga yang juga murah. Rumah Matahari, secara sekilas
seperti ritel Matahari, juga sama-sama tidak menjual
sayur. Tapi di sini menjual binatang peliharaan, furniture,
perkakas, dan sebagainya.

Menurut saya, ada tiga hal menarik yang bisa
dipetik dari pengalaman Hari Dharmawan. Pertama, ia
menyebut bisnis sebagai seuatu yang memberikan
manfaat besar bagi semua orang. Bukan untuk
memperkaya diri sendiri. Kesimpulan ini saya kira sangat
unik dan juga sangat mulia. Prinsip ini saya kira tidak
banyak yang menganutnya dan perlu disebarluaskan.
Sebab selama ini, ada kesan kuat yang berkembang di
mana-mana bahwa bisnis adalah cara yang tepat untuk
mengeduk untung sebesar-besarnya. Tetapi, bagi Hari itu
saja tidak cukup.
Bisnis tersebut harus memberikan kesejahteraan bagi
bangsa. Karena alasan seperti itu, Hari tidak melakukan
bisnis judi. Dengan perspektif seperti ini, kita bisa melihat
semua bisnis ritel yang dikembangkan Hari. Lebih jauh
bisa dikatakan bahwa bisnis harus dijalankan dengan
memberikan benefit yang besar bagi konsumen dan
masyarakat luas, bukan keuntungan yang besar saja bagi

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pengusahanya. Jika konsumen merasakan benefit yang
besar dari transaksi yang dilakukannya, berapa pun
harga barang yang ditawarkan akan terasa wajar
terdengar. Sebab, dengan cara seperti ini, konsumen
merasa bukan hanya membeli barang, tetapi juga
membayar untuk mendapatkan benefit yang kadangkadang
tidak bisa diukur dengan uang. Benefit bagi
masyarakat luas bisa diartikan bahwa bisnis tersebut
menyerap tenaga kerja yang banyak.

Kedua, bisnis harus dijalankan secara bisnis
kendati terhadap keluarga sendiri. Hal ini terlihat sejak
Hari berusia 18 tahun ketika baru mendirikan toko
pertamanya yang bernama Mickey Mouse di Pasar Baru,
Jakarta Pusat. Ketika itu, ia baru saja menikah dan diberi
tempat oleh mertuanya untuk usaha. Hal yang sangat
berarti telah ditanamkan oleh ayah dari istrinya
bagaimana memandang bisnis. Pertama, bisnis tersebut
harus dimulai dari kecil, dan kedua, segala perhitungan
dengan ayahnya berlangsung seperti bisnis pada
umumnya. Ajaran yang sederhana tetapi membuat Hari
terpacu. Ketika itu, ia hanya diberi sebidang tempat, dan
dalam beberapa bulan tempat itu harus dilunasinya. Jadi,
bukan fasilitas gratis seperti sering kita dilakukan oleh
sebagian orang lain sampai saat ini. Dengan begitu, ia
bekerja keras untuk mengembalikan pinjamannya kepada
ayahnya. Dan uniknya, Hari harus membangun bisnis di
kawasan yang sebenarnya tidak begitu ramah ketika itu
karena banyak gangster-nya. Jadi, kendati kepada anak
atau kepada ayah sendiri, hubungan bisnis dilakukan
secara bisnis. Tentu saja hubungan keluarga harus tetap

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


berlangsung secara keluarga, kendati Hari tidak
menceritakannya.

Ketiga, Hari memulai bisnisnya dari kecil, dan
kemudian berkembang menjadi raksasa seperti
sekarang. Bisnis yang kecil pada awalnya adalah sesuai
dengan kemampuannya, dari sini ia belajar
membesarkan bisnis.

Pengetahuan dan kemampuannya mengelola
bisnis tumbuh bersama bisnisnya sehingga ia tetap bisa
mengendalikan bisnis tersebut setelah menjadi raksasa
beberapa puluh tahun kemudian. Dengan kata lain,
seperti sering yang sering saya sebut sebagai konsep
tumbuh dari bawah.

Mengendalikan bisnis yang besar sangat berbeda
dengan mengelola usaha yang masih kecil. Karena itu,
jika bisnis yang ditekuni "lebih besar" dari kemampuan
pengelolanya, bisa dipastikan bisnis tersebut akan
hancur. Ini yang sering disebut orang sebagai
pengalaman.
Coba bayangkan, seorang yang belum pernah bisnis dan
tanpa sekolah bisnis pula, lalu diserahkan mengelola
Matahari yang sudah raksasa itu?
*Artikel ini pernah dimuat di harian sore SUARA
PEMBARUAN tanggal 15 Agustus 2003

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


HELMUT WERNER
MEMBANGUN BRAND MERCEDES BENZ

Penampilan dan gayanya “tidak mencerminkan
seorang pemimpin bisnis jempolan seperti halnya Edzard
Reuter. Kewiraswastaannya tidak begitu cemerlang
seperti Werner Niefer. Lagi pula ia tidak mempunyai
konsep strategis yang cerdik dan unggul seperti yang
dimiliki Eberhard von Kuenheim atau Carl Horst Hahn.
Kalau begitu, apa sebenarnya kelebihan Helmut Werner.

Tatkala ia memulai kariernya di Uniroyal, ia terus
menanjak sampai memegang jabatan direktur pelaksana
untuk wilayah Eropa. Kemudian ia menjadi anggota
direksi termuda pada produsen ban Contri dan beberapa
tahun kemudian menduduki jabatan direktur utama pada
perusahaan itu. Setelah itu, pada musim gugur 1987 ia
diangkat untuk mengepalai dewan pengawas Daimler
Benz AG di bidang kendaraan serba guna, sekaligus
menjadi calon kuat pengganti direktur utama perusahaan
mobil bergengsi itu, Werner Niefer.

Selain itu, Helmut Werner bersama Juergen
Schrempp yang berpeluang pula untuk menduduki
jabatan presiden direktur perusahaan holding Mercedes
yang kini dipegang Edzard Reuter. Helmut Werner
mendapat sorotan dari segala penjuru. Penampilan
Helmut Werner yang tinggi ramping dan elegan dalam
berbusana memberi kesan menarik. Wajahnya masih
nampak muda dan pandangan matanya yang berwarna
coklat kehitaman itu berkesan bersahabat. “Saya ini
memang agar mujur,” kata ayah dua putra yang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


menjelang dewasa. Kata-kata lain yang sering ia
ucapkan, “Hidup ini memang indah dan mempesonakan”.

Sikap mental yang ceria seperti itu hanya dimiliki
oleh salah seorang asal Reionland, memang tepat.
Helmut lahir di Koeln kemudian dibesarkan di Sauerlan.
Pendidikan SMA-nya ia selesaikan di Frankfurt dan Bonn.
Di Koeln itu ia mempelajari ekonomi perusahaan.

Helmut Werner yang memimpin 90 ribu karyawan,
tidak menguasai orang-orang itu, melainkan mendorong
mereka. Sebagai atasan, ia diduga tidak mengetahui
bagaimana cara-cara mempengaruhi anak buahnya. Ia
orang yang sanggup bekerja dengan ragu dan bukan tipe
manusia yang gemar bertarung sendiri. Di situlah letak
keunggulan dan bakatnya. Ia sendiri menyebut hal itu
sebagai temperatem yang berimbang atau sifat pembawa
rezeki. Edzard Reuter sendiri merekomendasi dia
sebagai orang yang sanggup menggerakkan massa yang
dinilai lebih penting daripada kesanggupan untuk
melakukan segala sesuatunya seorang diri.

Jelas sekali bahwa sikap, sifat, dan bakat yang
ada pada Helmut Werner berasal dari pengalaman yang
diperoloeh dari rumah orang tuanya. Dalam keluarga itu,
Helmut berperan sebagai Primus Inter Pares atau orang
nomor satu di antara lima bersaudara. Adik-adiknya ingin
diperlakukan sebagai anak sulung, hal itu
membahayakan posisi Helmut dalam keluarga itu.
Dengan demikian, ia harus setiap kali menegaskan
posisinya sebagai anak sulung hal ini membahayakan
posisi Helmut dalam keluarga. Dengan demikian, ia harus
setiap kali menegaskan posisinya sebagai sulung dalam

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


persaingan dengan adik-adiknya sendiri. Dalam hal ini
berlaku hukum, yang terkuat adalah raja, suatu posisi
yang ia harus berulang kali buktikan. Bagi Helmut Werner
untuk membuktikan keunggulannya. Helmut sendiri
mengaku dirinya bukan seorang pelajar yang baik. Itu
yang sangat memprihatinkan ayahnya yang direktur Bank
Sparkasse. Ia lebih suka membuktikan keunggulannya
bukan di sekolah, melainkan di lapangan bola; sebagai
perenang, pemain bola air, menyelam, dan ski atau balap
sepeda.

Menurut Helmut Werner, “Saya kesurupan untuk
bersaing dan bahwa rahasia keberhasilan dalam
kepemimpinan itu terletak pada kemampuannya,
menyiapkan orang lain siap melakukan sesuatu.
“Dengan demikian, ia sendiri tidak perlu melakukan
sesuatu apa pun. Efisiensi yang dia kembangkan adalah
pada dualisme itu, termasuk memanfaatkan keberhasilan
staf pegawai serta memupuk hubungan persaudaraan
dan memberi peluang penembangan diri pada
pegawainya. Tetapi, semua itu masih belum memadai.
Karena di balik itu semua masih ada ambisi, disiplin,
serta kerja keras bukan untuk sekedar menang,
melainkan harus menang.

Pada awalnya Helmut Werner ingin menjadi
peneliti ekonomi, tetapi cita-cita itu dibatalkannya setelah
ia diterima sebagai trainee pada perusahaan ban mobil,
Englebert & Co di Aachen, anak perusahaan Amerika
Uniroyal pada tahun 1961, lima tahun lamanya ia
berkelana di seluruh negeri dari satu penyalur ke
penyalur ban mobil lainnya. Selama masa kerja itu, ia

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengumpulkan pengalaman mengenai bagaimana reaksi
orang. Ia mengatakan, “Mereka harus dapat melakukan
sesuatu yang positif untuk saya, yaitu membeli ban dari
saya.”

Sejak tahun 1970, Helmut Werner bekerja
sebagai manajer aneka produk perusahaanya di kota
Luettich, Belgia. Itu merupakan suatu kegiatan, yang
menuntut dia sendiri, dia bolak balik di semua fungsi
bisnis, baik dari segi teknis maupun segi bisnis, serta
segi organisasi maupun segi strategi pemasaran. Semua
tugas itu, menurut Helmut adalah suatu yang yang amat
menarik, pengalaman langsungnya dengan
nasabah/pelanggannya merupakan pendidikan lanjutan
bagi Helmut dan di situ pulalah dia dimatangkan untuk
menjadi wiraswastawan tangguh. “Saya
merekomendasikan tahapan pengalaman yang pragmatis
seperti itu bagi setiap pemuda,” katanya mantap.

Pada tahun 1977, perusahaan itu menyerahkan
tanggung jawab untuk semua kelompok produksi pada
Helmut Werner, dan pada tahun berikutnya dia diangkat
menjadi managing director untuk Eropa, khusus
menangani masalah pemasaran dan pengembangan.
Setahun kemudian (1979) Continental Gummiwerke AG
berhasil mengakuisisi (membeli) Uniroyal Eropa, dan dia
diangkat menjadi anggota direksi termuda.

Hahn yang menjadi presiden direktur perusahaan
Continental Gummiwerke AG dan Baron Englebert
sangat dikagumi dan menjadi panutan Helmut Werner
atas kreativitas dan kehebatan mereka. Sejak tahun 1982
Helmut Werner orang nomor satu di Continental

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Gummiwerke AS, dan pada akhir tahun itu juga
perusahaan tersebut meraih keuntungan sekitar 18 juta
mark atau sekitar 20 miliar rupiah. Pada tahun 1983
perusahaan itu meraih pendapatan sampai 45 miliar
rupiah. Begitu pula pada tahun 1984. Selanjutnya,
perusahaan itu terus berkembang dan pada tahun 1987
perusahaan itu mencaplok General Tire dan berhasil
terjun langsung dalam bisnis di Amerika Serikat.

Ketenaran Helmut Werner ini telah sedemikian
rupa, sehingga ia menjadi rebutan berbagai perusahaan
besar. Bos Volkswagen Carl Hahn menawarkan
kepadanya posisi direktur Audi. Sedangkan Alfred
Herrhaussen mengajukan penawaran yang lebih
menggiurkan, sebagai direktur yang mengepalai divisi
kendaraan serba guna dalam jajaran Daimler Benz AG.
Dari prestasi Helmut ini diharapkan dapat menolong
menyelamatkan divisi itu, yang semula menderita rugi.
Bagaimana pun juga, Mercedes-Benz yang mengalami
kemunduran dalam pemasaran kendaraan besar di luar
negeri masih saja merupakan podusen terbesar di dunia
untuk kendaraan angkutan barang.

Helmut Werner bukan hanya memiliki daya
pesona dan semangat korps yang tinggi. Selain itu,
menurut pimpinan direksi umum, Karl Feuerstein, ia
adalah tipe wiraswastawan yang tangguh, yang
mempunyai wawasan serta mengetahui dengan tepat di
mana menetapkan titik berat upaya. Dalam rapat direksi
Daimler Holding, ia dikenal sebagai orang yang kritis dan
ampuh pada setiap konflik yang kontruktif.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Di kalangan rekan-rekannya Helmut Werner
dikenal sebagai seorang yang ketat sekali dalam
manajemen keuangan. Ia melakukan kontrol yang ketat
dan terus-menerus memantau arus atas berbagai
pengeluaran perusahaan. Pada usia yang sudah
memasuki 50 tahun, ia ingin melibatkan dirinya dalam
perusahaan dan produk kelas satu serta berkutat pada
bisnis internasional. Ia bertanggung jawab atas produksi
kendaraan di 43 negara. Dengan demikian pengaruhnya
semakin besar disusul dengan kewibawaan yang lebih
meyakinkan. Di kalangan direksi ia mempunyai tingkat
kebebasan yang tinggi mengingat prestasinya dalam
meningkatkan volume penjualan kendaraan Mercedes. Ia
menegaskan akan melipatgandakan penjualan sampai
tiga kali lipat daripada Continental Gummiwerke AG. Bagi
Helmut Werner, Mercedes-Benz AG adalah Pusat
permobilan dunia.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


HELMY “SIAPA BERANI” YAHYA
SUKSES BISNIS SI RAJA KUIS

Di tengah kesibukannya Helmy yahya masih menyempatkan

diri menulis novel. Triwarsana perusahaan yang kini

ditanganinya mungkin adalah Production House tersibuk di

Indonesia, akhir tahun ini saja mereka akan menangani 30

program acara televisi.
Tampaknya sulit mencari orang yang tidak mengenal
Helmy Yahya. Tokoh pengusaha muda yang akrab
dengan dunia hiburan televisi, se-abreg aktivitas kini
ditekuninya. Namun kalau boleh memilih antara menjadi
seorang entertainer, pembawa acara (MC), dosen,
manajer, artis, penyanyi atau menjadi seorang
pengusaha, Helmy yahya lebih suka jika orang
mengenalnya sebagai seorang pengusaha. Karena
menurutnya ter-cebur-nya ia ke dunia entertainment
hanyalah sebuah kebetulan semata. Di tengah
kesibukannya Helmy masih tercatat sebagai Dosen
STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) untuk mata
kuliah Pemasaran, Teori Akuntansi, dan Etika Bisnis,
pastilah menyenangkan menjadi salah seorang
mahasiswanya. Menjadi dosen adalah salah satu
komitmennya yang akan terus ia lakoni, “Saya berasal
dari dunia kampus, jadi saya tidak akan
meninggalkannya,” ujarnya.
Semua berawal dari sebuah pertunjukan musik di
STAN, Helmy saat itu bersama teman-temannya
mengundang Ireng Maulana. Tampaknya Ireng Maulana
sangat terkesan dengan gaya Helmy memanajemeni

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pertunjukan tersebut, kebetulan saat itu Ireng Maulana All
Stars adalah band pengisi acara “Berpacu Dalam Melodi”
yang diasuh oleh Master of Quiz Indonesia Ibu Ani
Sumadi. Sejurus kemudian Helmy telah bergabung
dengan Ani Sumadi Production, sepuluh tahun lamanya
(kurun waktu 1989-1999) ia menimba ilmu dari Ibu Ani
Sumadi, merasa dirinya harus lebih berkembang maka
pada tahun 1999 ia memutuskan keluar dari Ani Sumadi
Production, dan langsung mengibarkan bendera Joshua
Enterprise dan Helmy Yahya Production House,
keduanya kemudian dilebur dalam satu wadah
Triwarsana yang merupakan perusahaan patungan
antara Helmy Yahya, Joddy Suherman (ayah Joshua-red)
dan Liem Sio Bok.

Redaksi Manajemen berhasil mewawancarai
Helmy Yahnya, setelah pengambilan gambar Kuis Siapa
Berani. Wawancara berlangsung di dalam mobil
pribadinya, karena satu jam kemudian ia harus
menghadiri pertemuan dengan kliennya. Helmy memilih
duduk di bangku depan, seolah ia tidak ingin tampak
seperti seorang bos yang duduk di kursi belakang, dan
tidak akan masuk ke mobil sebelum sang sopir
membukakan pintu untuknya. Mobilnya sarat dengan
tumpukan buku, sebakul penuh oleh-oleh dari kota
kembang buah tangan peserta Kuis Siapa Berani. Di
dalam mobil juga ada Reinhard Tawas wakil Helmy di
Triwarsasa yang dulu pernah dikenal sebagai komentator
NBA Games di SCTV. Selanjutnya wawancara mengalir,
dan Helmy yahya pun bertutur tentang perjalanan
suksesnya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Saya tidak pernah memimpikan keberhasilan ini,
karena saya memimpikannya lebih berhasil dari ini,
ha…ha..ha… Tidak, saya tidak pernah bermimpi, saya
pikir hidup saya akan menjadi seorang professional
seperti dokter atau insinyur, saya tidak pernah bermimpi
untuk menjadi seorang entertainer atau memiliki
perusahaan. Saya Cuma bermimpi untuk menjadi kaya.
Cita-cita saya sebelumnya adalah menjadi seorang
dokter, namun anehnya saya tidak pernah menempuh
pendidikan yang seharusnya ditempuh untuk menjadi
seorang dokter. Saya malah memilih akuntansi, karena
pada saat itu saya harus mencari sekolah yang ‘gratis’
karena saya yakin kedua orang tua saya tidak akan
pernah mampu membiayai sekolah saya. Oleh karena itu
saya keluar dari IPB dan masuk STAN.

Saya menyikapi anggapan orang yang
menganggap saya sekarang lebih tinggi dari kakak
kandung saya Tantowi Yahya secara biasa-biasa saja,
saya akui saya banyak belajar darinya. Kami sama-sama
memulai dari nol, jadi saya pikir kita sama-sama
mensyukuri apa-apa yang telah kami dapatkan. Sekarang
mungkin saya sedikit lebih unggul dari Tanto, mungkin
lain waktu kembali Tanto yang lebih unggul, bagi saya
nggak ada masalah, wong bersaing dengan orang lain
saja saya tidak ada masalah apalagi dengan kakak
sendiri.

Saya bersyukur kepada kedua orang tua saya
yang memungkinkan saya untuk meraih semua ini, ayah
saya sudah meninggal dan ibu saya sudah tua dan
sekarang sering sakit-sakitan. Kedua saya juga ingin

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengucapkan terimakasih kepada istri saya tercinta,
Harfansi Yahya, tanpa dukungan darinya saya tidak akan
menjadi seperti sekarang, juga kepada ketiga anak saya.

Saya tidak pernah membuat pentahapan dalam
mencapai apa yang kini saya dapatkan, saya bukan
orang yang begitu rigid dan menyusun planning, filosofi
saya mengalir saja, yang penting saya berusaha untuk
jalan terus, saya berusaha agar setiap hari ada sesuatu
yang bertambah. Namun demikian saya tidak pernah
terkejut dengan apa yang saya dapatkan, karena apa
yang saya dapatkan adalah hasil dari sebuah proses, jadi
saya tidak pernah mengenal apa yang dikatakan orang
“aji mumpung” atau mendapatkan sesuatu dari sebuah
ketidak sengajaan. Walaupun menurut saya Kuis “Siapa
Berani” itu merupakan sebuah serendipity, sebuah
kebetulan yang kemudian menjadi sesuatu yang sangat
luar biasa.

Masa-masa ketika saya hanya menjadi dosen di
STAN dengan gaji yang sangat terbatas, dengan tiga
orang anak adalah masa-masa yang sulit dalam
perjalanan karir saya, saat-saat seperti inilah saya
mendapatkan pelajaran kehidupan. Masa kecil saya
sangat memprihatinkan, saya tidak pernah minum susu,
tidak pernah mengenal sabun mandi, tidak pernah
mengenal shampoo, baju pun seadanya, celana saya
hanya dua hingga tiga potong saja, seringkali saya
bermain dengan bertelanjang dada, tidak ada yang
istimewa, saya lebih banyak belajar di jalanan. Itu juga
yang dialami oleh keempat saudara saya yang lainnya
termasuk Tanto, kehidupan yang sangat memprihatinkan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


inilah yang kemudian memotivasi kami untuk menggapai
kesuksesan. Ayah kami senantiasa mengatakan, “Jangan
keduluan gaya daripada penghasilan.” Jadi sebelum
berhasil jangan gaya-gayaan dulu namun jika sudah
sukses mau gaya apapun silakan saja. Satu lagi yang
saya ingat, kedua orang tua kami adalah orang tua yang
tidak dengan mudah akan memenuhi apa yang kami
minta, mereka baru mau memberikan sesuatu, setelah
kami anak-anaknya melakukan sesuatu untuk
mendapatkannya. Kenyataannya pahit di masa lalu inilah
yang kemudian menjadi semacam bekal untuk
menghadapi keadaan sesulit apapun, dan saya selalu
mengatakan apa yang saja dapatkan sekarang adalah
akumulasi dari kerja keras dan keprihatinan yang telah
saya lalui selama ini.

Dari setiap kegagalan saya selalu dapat menarik
pelajaran darinya, seperti ketika banyak orang yang
mengatakan Film “Joshua oh Joshua” gagal, namun
menurut saya tidak. Karena ternyata ketika film itu
ditayangkan di televisi pada malam tahun baru ratingnya
17, dan itu adalah rating tertinggi, lebih tinggi dari acara
yang dikemas secara khusus dengan biaya yang tinggi
pada malam yang sama. Produser film Joshua oh Joshua
masih kerap menghubungi kami, namun kami sendiri
yang merasa kapok’ . Karena kita harus tahu diri, karena
di film terlalu banyak menyita waktu. Dan pada awalnya
ketika kami menggarap film itu tak lain sebagai bentuk
apresiasi kami kepada perfilman nasional, itu saja.

Saya selalu bersiap diri untuk mengantisipasi
kegagalan, bersiap diri untuk menghindari kegagalan.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Misalnya saya ditunjuk untuk membawakan acara yang
sama sekali baru bagi saya, tentunya akan menyebabkan
rasa nervous, dan untuk menghilangkan rasa itu saya
mempersiapkan diri. Contoh lainnya ketika saya
beberapa saat yang lalu ditantang oleh Renny Jayusman
untuk menyanyikan lagu-lagu rock di Hard Rock Café,
jujur saya akui ini adalah sesuatu yang baru bagi saya,
dan jika selama ini saya kerap menantang orang di Kuis
Siapa Berani, lalu mengapa saya harus mundur jika saya
mendapatkan tantangan. Saat itu ada rasa takut di diri
saya jika saya akan gagal. Bahkan Tanto marah besar
kepada saya ketika saya menerima tantangan itu, bagi
Tanto buat apa saya mempertaruhkan reputasi saya
untuk hal yang menurut Tanto tidak patut untuk
dilaksanakan. Menurut saya satu-satunya menjawab
tantangan itu adalah dengan mempersiapkan diri, bukan
malah lari, dan Alhamdulillah saya berhasil, setelah
pertunjukan itu saya berhasil mendapatkan kontrak, saya
langsung kontrak untuk rekaman, saya juga
mendapatkan kontrak untuk sebuah acara musik di
televisi.

Kita membutuhkan tantangan untuk membuat diri
kita menjadi lebih baik, dan jika Anda dihadapkan pada
sebuah tantangan jangan mengelak dari tantangan itu,
namun cobalah sekeras mungkin untuk menjawab
tantangan itu, belajar dan berlatihlah secara terus
menerus, dan ini yang saya lakukan.

Jika Tanto dikenal pertama kali lewat Kuis Gita
Remaja, maka saya dikenal oleh khalayak luas lewat
Kuis Siapa Berani, walaupun sebelumnya saya juga telah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


terlibat dalam banyak acara olahraga seperti NBA
Games. Pengalaman saya membawa acara olahraga
juga menarik, karena di sana saya bersama dengan Agus
Maulo dan Reinhard Tawas seperti membawa genre
baru. Karena kami membawakan acara olahraga tersebut
dengan emosi yang baru, kami biasa berteriak, atau
melakukan hal lainnya yang tidak pernah kita temui pada
acara serupa di waktu-waktu sebelumnya. Saya juga
sempat mendapatkan kritik, karena saya berbicara
dengan speed yang tidak wajar, namun saya bilang
kepada mereka inilah sport, inilah basket ball semuanya
berlangsung cepat. Dan Anda lihat sekarang hampir
semua pembawa acara olahraga telah berubah, saya
senang jika saya bisa membawa sebuah perubahan.

Saya juga butuh sekali tim yang baik untuk
mendukung karir saya dan tentunya untuk kepentingan
Triwarsana. Saat ini Triwarsana telah menangani 17
program acara televisi, dan di akhir tahun nanti Insya
ALLAH akan menjadi 30 program acara. Karena bagi
kami melakukan semua ini adalah tuntutan agar kami
dapat terus berkembang, dan saya tidak pernah ambil
pusing jika ada orang yang kemudian menganggap saya
greedy. Tim saya kini berjumlah 70-an orang. Anda
bayangkan setiap program setidaknya harus ditangani
oleh 5-6 orang, ini artinya tim saya telah bekerja dengan
baik. Alhamdulillah saya tidak pernah dibuat pusing atau
frustasi memikirkan segala sesuatunya agar dapat
berjalan seperti yang kami harapkan, karena saya
percaya tim saya sangat mengetahui apa yang mereka
lakukan. Kepercayaan adalah kata kuncinya, dan saya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


bersyukur seluruh tim saya adalah anak-anak muda yang
dapat dipercaya, dan mereka bekerja selama 24 jam,
mereka juga melakukan hal ini dengan hati yang tulus,
mungkin saya telah menginspirasi mereka. Uniknya tidak
ada satu pun dari anggota tim saya yang berlatar
belakang dunia broadcast, termasuk saya yang berasal
dari disiplin ilmu akuntansi, namun karena kita telah
komitmen untuk terus belajar maka kami sebagai team
work dapat dikatakan berhasil. Tidak berlebihan jika
kemudian saya mengatakan, “Jika Anda ingin
menyaksikan secara langsung the magic of team work
lihatlah bagaimanana kami bekerja.”

Saya baru bisa tidur jam 12 malam. Biasanya
saya menyempatkan diri untuk berenang sebentar antara
10 hingga 15 menit, bagi saya saat seperti ini adalah saat
saya dapat melakukan relaksasi, sehingga kepenatan
seharian bisa saya tuntaskan. Setelah itu saya lanjutkan
dengan membaca buku. Aktivitas saja buka dengan
melaksanakan Shalat Subuh. Jam 8 pagi saya harus
sudah berada di Indosiar untuk Kuis Siapa Berani. Anda
bayangkan dengan 17 program acara, kadang saya
harus menyusun waktu sedemikian rupa agar saya bisa
menyaksikan proses pengambilan gambar dari ke-17
program tersebut. Belum lagi dengan 6-7 kali meeting
dalam seharinya. Malam harinya saya juga kerap didaulat
untuk menjadi MC pada acara-acara tertentu. Dan saya
bersyukur masih dapat mengaturnya dengan baik,
sehingga tidak ada satupun yang tertinggal, terutama
perhatian saya kepada keluarga saya, bagi saya ini
adalah prioritas.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


HENRY FORD
PENEMU MOBIL AMERIKA

Henry Ford dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863. Ia
dimasukkan ke sekolahnya pada usia 5 tahun oleh ibunya.
Ketika akan berangkat ia harus berlari-lari kecil menuju
sekolahnya yang berjarak kurang lebih 2½ mil itu. Dan
dengan jarak yang sama pula kembali pulang pada saat
gelap telah turun, sampai di rumah. Dengan begitu ia
harus membawa bekal dari rumah untuk makan siang di
sekolahnya. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke
sekolah lain oleh orang tuanya tapi masih dalam jarak

yang sama.

Sejak masih kecil Henry telah menaruh perhatian yang

besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat

mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford

menginginkan anaknya kelak menjadi seorang petani

atau pedagang besar dan sukses karena ia sendiri

adalah juga keturunan seorang petani. Akan tetapi

Hendry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya

kepada mesin-mesin itu kadang-kadang sering

menyulitkannya, karena ia harus melawan kemauan

ayahnya.

Suatu hari seorang petani datang ke sekolah

Henry sambil marah-marah. Ia mengadu kepada guru di

sekolah itu, dan menceritakan perihal tingkah laku

beberapa orang murid sekolah itu. Mereka dipimpin oleh

Henry untuk membendung sebuah sungai kecil yang

mengaliri ladang-ladang pertanian miliki petani tadi.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Bendungan tersebut mengakibatkan aliran sungai
menjadi terhenti dan mengakibatkan banjir yang tidak
karuan. Sang guru langsung berpaling dan berkata
kepada Henry, “Pekerjaan apa ini, Henry?”, Tanya
gurunya dengan geram. “Mengapa, ee” jawab Hendry
tanpa acuh, “Kami tidak melakukan apa pun dan
membanjiri ladang itu, kami hanya membangun sebuah
bendungan untuk membendung air guna mengadakan
percobaan kincir air untuk penggilingan kopi. Bapak
dapat melihatnya bagaimana hebatnya alat itu bekerja”.
Elak Henry.

Serta-merta gurunya itu marah dan mengukum
Henry. Kemudian berkata kepada murid-murid yang lain,
“Kalian harus belajar menghormati masyarakat, dan
menolongnya. Bukankah saya selalu berpesan begitu
setiap kali kalian akan pulang? (Kejengkelan tersebut
diucapkan sang guru untuk menghibur si petani yang
marah-marah tadi. Tapi ia tertarik dengan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh murid-muridnya).

Setelah eksperimen di atas dianggap cukup
berhasil, Hendry menjadi lebih tekun mempelajari caracara
mesin bekerja. Di sekolahnya suatu ketika, sewaktu
pelajaran, sedang berlangsung, dengan bangga ia
bercerita kepada teman-temannya mengenai mesinmesin
yang diketahuinya. Teman-temannya itu menjadi
tertarik dan berkerumun di sekelilingnya mengakibatkan
pelajaran terganggu. Tiba-tiba gurunya datang ke tengahtengah
kerumunan itu. “Henry”, bentak gurunya dengan
geram dan menatap para murid-muridnya, “Apakah
kalian tidak pernah mencoba bagaimana untuk belajar

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang baik? Apa gunanya kalian datang ke sekolah ini.
Ha? Sekarang kalian bersama Henry harus tinggal di
kelas sehabis pelajaran nanti”.

Gurunya itu memberikan kepada mereka sebuah
mesin yang telah dirusakkan lebih dulu. “Kalian harus
membetulkan mesin ini!” Gertak gurunya itu. “Bilamana
kalian tidak dapat memperbaikinya, kalian akan
mendapat hukuman lagi”. Akan tetapi Henry dengan
tangkas mengerjakan mesin tersebut hanya dalam
jangka waktu kurang dari 10 menit segera selesai.
Gurunya jadi kagum melihat bakat muridnya tersebut.

Keterampilannya dalam bidang permesinan itu
membuat ia mulai dikenal orang. Ia sering memperbaiki
mesin-mesin para tetangganya. Banyak orang yang
kagum akan bakat Henry itu, tetapi ayahnya membenci
pekerjaan itu. William Ford menginginkan anaknya
menjadi seorang petani yang baik. Tetapi hal tersebut
tidak dapat dicegahnya sehubungan Henry mempunyai
kemauan yang besar dalam bidang ini.

Setelah meningkat dewasa, dan merasa mampu
untuk hidup mandiri. Henry meminta restu kepada orang
tuanya untuk mencoba hidup merantau. Ia berjalan
menuju kota Detroit. Di kota ini ia mendapatkan
pekerjaan pada sebuah pabrik. Ia mendapat gaji 2,50
dolar seminggu. Tapi ia harus mengeluarkan biaya 3,50
dolar untuk biaya hidup dalam waktu yang sama. Maka
untuk menutupi kekurangan, itu ia menambah pekerjaan
ekstra sebagai pelayan pada sebuah toko permata. Dari
toko ini ia menerima 2,00 dolar. Sembilan bulan lamanya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ia bekerja di pabrik itu, sementara menjadi pelayan pada
toko permata ketika pulang dari bekerja di pabrik.

Suatu hari, tiba-tiba ia mendapat kabar perihal
ayahnya yang sakit keras. Ayahnya meminta Henry agar
lekas pulang. Henry tidak dapat berbuat apa-apa kecuali
memenuhi permintaan ayahnya itu. Dia harus kembali ke
ladang!

Selama bekerja sebagai petani, Henry
mempunyai ide untuk membuat sejenis mesin yang dapat
bekerja sebagai bajak di ladang-ladang. Ia tidak
menyetujui binatang-binatang dipekerjakan di ladangladang
dan kebun. Mereka menjadi banyak makan.
Selama musim dingin mereka tidak bekerja, tetapi makan
terus. Henry menciptakan sebuah mesin yang dapat
bekerja di ladang-ladang untuk menggantikan hewan
tanpa harus terus-menerus memberinya makan. Hasil
temuannya itu merupakan sumbangan yang amat berarti
bagi penciptaan mesin-mesin pertanian kelak. Banyak
orang yang tertarik kepada idenya. Di samping itu ia
banyak pula membantu para tetangganya telah sedikit
demi sedikit memakai mesin di ladang-ladang mereka.
Henry adalah orang-orang begitu cakap dalam bidang
permesinan ini, sehingga ia dikenal sebagai ahli mesin
satu-satunya di daerah itu, ini berlangsung selama
beberapa tahun.

Karena tidak dapat meninggalkan tanah pertanian
selama ayahnya sakit. Maka ia banyak memperhatikan
masalah dan kekurangan-kekurangan yang diderita oleh
para petani. Ia menyimpulkan bahwa para petani tidak
perlu mengeluarkan biaya yang banyak yang 24 hari

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dalam setahun bekerja memproduksi bahan makanan.
Henry berkata kepada para tetangganya, “Bila waktunya
membajak, mengolah tanah dan menuai lebih baik, para
petani harus menggunakan mesin-mesin atau
mekanisasi. Disamping pekerjaan lebih cepat selesai,
dapat pula memberikan upah yang layak. Ladang yang
diolah dengan cara mekanisasi dapat dan akan menekan
biaya operasionalnya, selain pekerjaan dapat
diselesaikan dengan tepat, para petani dapat pula
menikmati hasil ladangnya dengan pendapatan yang
pantas.”

Henry Ford menciptakan mesin pertaniannya
yang pertama ketika ia berumur 20 tahun. Percobaan
yang pertama dari mesin yang kelihatan aneh. Ini hanya
mampu bergerak 40 kaki kemudian tiba-tiba berhenti.
“Saya mengharapkan mesin ini mampu membajak
seluruh ladang-ladang dalam waktu yang singkat,” kata
Henry, “Tapi penemuan ini belum mempunyai kekuatan
yang berarti”. Traktor yang pertama ini masih menunggu
penemuan lain di negara itu, yakni penggunaan bahan
bakar.

Sementara itu Henry Ford menyenangi seorang
gadis manis di sebuah kota lain. Tetapi gadis manis
tersebut tidak menyukainya. Henry memikirkan cara
memecahkan problem itu. Ia membeli satu set permainan
sulap dan meminjam seekor kuda manis kepunyaan
bapaknya. Kemudian ia membuat sebuah jubah dari kain
satin. Selanjutnya mendirikan sebuah grup sulap di dekat
rumah Clara Bryant, anak gadis yang memikat hatinya
itu. Dengan mengerjakan sebuah baju rompi yang manis,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dan banyak sakunya, juga sebuah jam yang dibuatnya
sendiri dan dua buah sapu tangan, Henry menunjukkan
kebolehannya dalam bermain sulap. Henry mengadakan
dua kali pertunjukan yang selalu menarik di kala itu. Hal
tersebut sekaligus mencapai yang diinginkannya,
menaklukkan hati Clara Bryant yang semula tidak suka
kepadanya.

“Ibu”, kata Clara Bryant kepada ibunya suatu pagi,
“Saya kira laki-laki yang bernama Ford yang
mengadakan pertunjukan bersama kawannya di samping
rumah itu, saya yakin dia akan dapat terkenal di dunia.”

Henry tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Beberapa minggu kemudian ia menghampiri ayahnya
dan berkata, “Ayah, sekiranya saya memutuskan untuk
kawin, apa yang akan ayah berikan kepada saya?”
William Ford berpikir sejenak lalu katanya, “Engkau akan
mendapatkan delapan puluh acre (1 acre sama dengan
4072 m2 ) tanah, semua pekayuan yang engkau inginkan
dapat engkau potong sendiri untuk sebuah rumah.

“Baiklah”, sorak Henry. Kemudian dia mulai
menebangi pepohonan di tanah yang di berikan oleh
ayahnya itu. Sebagian untuk dipersiapkan untuk
mendirikan sebuah rumah untuk keluarga kelak. Akhirnya
apa yang ia inginkan untuk menikahi Clara tercapai.
Henry dan Clara menikah pada bulan Apil 1888. Mereka
hidup dengan menggarap ladang selama tiga tahun di
pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry berkata
kepada istrinya, “Clara, saya yakin kita akan lebih
sukses, bila kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan
membuat sebuah kereta kuda di sana. Di sini saya terlalu

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sibuk!” Henry kemudian menerangkan kepada istrinya
tentang gagasan-gagasannya untuk membuat kendaraan
yang digerakkan dengan mesin.

Di Detroit ia mendapatkan pekerjaan di
perusahaan lampu “Edison” pada malam hari, sedangkan
pada siang hari ia membuat kereta kudanya untuk berlari.
Selama dua tahun ia belum dapat menciptakan kereta
kudanya untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan
waktu di bengkelnya yang terbuat dari batu bata
sederhana itu, sementara di sekeliling para tetangganya
melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila.

“Sebuah kereta kuda!?” kata mereka, “Bila akan
bergerak kalau Henry tidak mendorongnya”. Tapi Henry
Ford tetap pada pendiriannya. Henry tidak berhenti
bekerja di bengkelnya. Ia menumpahkan segala
perhatiannya dengan penuh konsentrasi terhadap idenya.
“Barang apa yang dikerjakan si dungu itu?” kata orang-
orang yang melihat kelakuan Henry itu. Kemudian
mereka menyiramnya dengan air. Henry Ford tidak dapat
berbuat apa-apa, ia dalam keadaan miskin sekali.

Pada suatu pagi tahun 1893 sebuah kereta kuda,
siap untuk diuji coba. Dengan kegigihan yang kuat dan
cekatan yang membaja Henry Ford memulai
mengoperasikan keretanya, yang sangat membisingkan
dan mengeluarkan asap yang mengepul-ngepul di udara.
Kereta itu meluncur dari pabriknya menuju jalan raya.
Tapi tidak jauh berlari. Baru beberapa kaki saja beranjak
dari bengkel tiba-tiba mati, dan tak dapat berkelok karena
tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu
kembali hidup dengan demikian kini Henry telah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


membuktikan kepada orang-orang di sekelilingnya yang
selama ini menganggap lucu, dungu, dan tolol, sekarang
tidaklah demikian halnya.

Malam itu, Henry si perancang kereta itu merasa
sangat puas dan bahagia dengan hasil temuannya. Karya
tersebut dirayakannya dengan segelas susu panas,
kemudian membantingkan bajunya yang basah oleh
keringat itu ke samping perapian, lantas meloncat ke
tempat tidur. Untuk menikmati mimpi yang indah yang
untuk pertama kalinya setelah meninggalkan tanah
pertaniannya.

Ketika kereta ciptaannya diuji coba untuk kedua
kalinya, istrinya ikut ambil bagian, yaitu sebagai
penumpang. Kreativitas mereka itu menimbulkan
sensasi? Beberapa ekor kuda sekonyong-konyong
terkejut, lantas lari sekencang-kencangnya tidak tentu
arah, ketika kereta Henry itu lewat di dekatnya. Suara
kereka itu menimbulkan pekik yang memekakan telinga,
lantara kerasnya. Mendadak kereta itu terhenti karena
mesinnya mati.

Orang-orang menyaksikan keanehan itu serentak
menyerbu, mengelilingi benda yang belum pernah
mereka lihat sebelumnya. Serta-merta mereka bersorak,
sebagian merasa kagum, tapi sebagian besar
menunjukkan rasa cemas. Sejumlah besar dari mereka
mengeluhkan suara yang ditimbulkan oleh kereta aneh
itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan.
Karena itu sangat kotor dan kelihatan dan kelihatan
membahayakan. Mereka berkata bahwa hal tersebut
pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan dengan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


ia tidak dapat dikendalikan. Ia hanya bisa lari lurus
memanjat bukit dan meloncati tebing-tebing. Mereka
menasihati Henry Ford agar pekerjaan itu diberhentikan
saja. Tapi sang “penemu” itu menjawab, “Kereta ini harus
lari, dan lari”, tapi itu harus diperbaiki, kata mereka. Ford
menjawab spontan “Saya sekarang belum mempunyai
dana dan tidak mempunyai koneksi yang dapat
membantu saya. Yang saya pikirkan sekarang adalah
bagaimana dapat menciptakan sebuah “otomobil”.
Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana
ia dapat menyempurnakan hasil karyanya itu.
Demikianlah sampai ia mampu menunjukkan kepada
dunia bahwa ia telah memperbaiki modal yang besar dan
kuat, hasil dari gagasan-gagasannya yang semula
dianggap gila itu.

Ketika Henry Ford meninggal dunia pada tahun
1947, ia mencapai usia 83 tahun. Sedikit sekali orang
yang dapat memahaminya, tetapi berjuta-juta orang tahu
bahwa kereta kudanya telah mengelilingi dunia.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


JACK WELCH
REVOLUSIONER BISNIS GENERAL ELECTRIC

Satu hari yang sangat indah untuk main golf. Pada musim

semi yang indah itu, tidak ada awan di langit di Martha’s

Vineyard. Dua orang laki-laki mengitari ruang manicure

(perawatan tangan dan kuku), di bawah siraman matahari
sambil bercakap-cakap. Mereka tampak begitu bahagia
dapat bebas dari kantor mereka, jauh dari berbagai
rutinitas yang melelahkan. Bukan hanya udara segar dan
matahari yang membantu mereka melupakan berbagai
kecemasan, tetapi juga kemenangan yang memuaskan
melawan pasangan pemain golf lainnya. Mereka orang-
orang yang membenci kekalahan-dalam hal apapun.
Sepintas, tampaknya tidak ada yang luar biasa; dua
orang setengah baya keluar bersama. Yang satu cukup
tinggi dengan rambut abu-abu dan agak gemuk;
sementara yang lainnya sedikit lebih pendek dan tampak
satu decade lebih tua. Mungkin mereka teman atau
kolega, atau mungkin sepasang salesman bermain
hookey selepas kerja. Tetapi bagi mereka yang cermat,
apa yang mereka lihat lebih dari sesuatu yang biasa. Dua
orang laki-laki berotot berpakaian rapi berdiri dengan
anehnya, sambil berbicara pelan melalui walkie talkie.
Mereka tampak aneh di lapangan rumput yang hijau itu,
seperti aktor yang main di film yang salah. Tetapi
kehadiran mereka jelas-jelas mengindifikasikan bahwa
pertandingan golf itu bukan sekadar pertandingan biasa.
Sebenarnya, duo itu sangat berpengaruh di bumi ini.
Laki-laki yang lebih tua adalah John Francis Welch jr.,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pimpinan dan CEO General Electric. Sedangkan yang
berbadan lebih besar adalah William Jefferson Clinton,
presiden AS ke-40. Golf adalah olah raga kesukaan
Welch. Pada bulan Mei 1995, Welch mengalami operasi
jantung dan segera sembuh. Sekarang, ia banyak
kehilangan kesempatan yang ia peroleh, seringkali dalam
sehari hanya bermain 36 hole. (Pada musim semi tahun
1996, ia mengantongi 70 hole untuk pertama kalinya;
dengan 69 hole ia memenangi kejuaraan klubnya di
Sankaty Head health Club di Nantucket.) Sekalipun
Welch dan Clinton telah menyelesaikan 18 hole, mereka
sepakat untuk bermain lagi. Saat bersantai dan saat yang
penuh kebebasan merupakan saat langkah bagi mereka.
Mereka belum siap untuk mengakhiri saat-saat seperti
itu. Mereka berharap hari ini tidak berakhir. Lawan main
mereka adalah Ben Heineman, Jr., penasihat General
Electric, dan pengacara Vernon Jordan, salah satu
teman terdekat Clinton. Senang melihat Welch dan sang
presiden bekerja sama dengan sangat baik, Heineman
diam-diam memuji dirinya karena telah mengusulkan
kepada Jordan agar mereka berdua, yang sama-sama
sedang belibur di Vineyard, bermain bersama dalam satu
tim golf. Mereka berempat menyelesaikan sembilan hole
lagi. Kali ini, Welch dan Clinton kalah, tetapi kekalahan itu
pun tidak mengurangi kebahagiaan mereka pada hari ini.
Mereka siap melanjutkan permainan, tetapi Heineman
harus mengejar ferry, karena itu akhirnya mereka
menyelesaikan permainan. Dua hari kemudian gambar
Wech dan Clinton yang sedang santai dan tersenyum
dengan tongkat golf mereka, muncul di New York Times.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Walch memiliki banyak alasan untuk tersenyum.
Dia pimpinan perusahaan yang paling berharga di muka
bumi ini, eksekutif bisnis yang paling luar biasa dan
mengagumkan di Amerika Serikat. Memang benar, media
lebih memperhatikan Bill Gates (Microsoft) dan Andy
Groves (Intel), tetapi Jack Welch tidak peduli siapa yang
menjadi bintang panggung. Pada kenyataannya, Welch
merupakan pimpinan eksekutif yang paling sukses di
Amerika; dia tidak membutuhkan validasi dari Koran
ataupun majalah untuk apa yang telah dia raih. Gates,
Grove dan perusahaan mereka mungkin memang lebih
cemerlang tetapi Welch memimpin sebuah bisnis yang
mempunyai sedikit pesaing dalam ukuran dan tidak
satupun yang bermasalah. Sekalipun Welch tidak
mengakuinya, Welch sangat bangga dengan fakta bawa
setiap pesaing cemburu pada General Electric. Sekalipun
Welch memiliki banyak hal yang dapat dibanggakan, dia
bukan jenis orang yang suka menyombongkan diri.
Adakah orang lain, yang telah demikian sukses dalam
dunia bisnis, akan mengatakan seperti dikatakannya
apda bulan Desember 1977, “Saya tidak cukup puas
dengan kondisi kami saat ini.” Tidak sadarkah dia bahwa
dia telah meningkatkan kinerja General Electric dan
mengubahnya menjadi perusahaan yang paling dinamis
di AS? Apakah ini hanya sekadar wujud dari kerendahanhati?
Sama sekali bukan. Yang dia maksud adalah
sebagai berikut: Saya tidak dapat puas dengan apa yang
telah saya dapatkan. Jika saya puas dengan yang telah
saya raih, saya mati!

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Pada awal musim panas, General Electric
menduduki peringkat pertama dari daftar 100
Perusahaan Top di Business Week berdasarkan Nilai
Pasar untuk yang kedua kalinya, dengan nilai pasar
$198,08 milyar. Daftar tersebut bukan hanya daftar
perusahaan-perusahaan Amerika, tetapi perusahaanperusahaan
di seluruh dinia. Peringkat kedua diduduki
oleh Coca-cola ($169 milyar), NTT dari Jepang ($151
milyar), dan Microsoft Bill Gates ($148 milyar). General
Electric, yang sejak tahun 1993 menduduki peringkat
pertama dalam hal nilai pasar AS, pada 31 Desember
1997 memiliki nilai pasar sebesar $ 240milyar, $ 50
milyar lebih besar dari perusahaan kedua terbesar, Royal
Dutch/Shell. Pada Maret 1998, nilai pasar General
Electric meningkat menjadi $250 milyar. Lagi pula,
ranking General Electric hampir menduduki puncak daftar
perusahaan paling profitable di AS. Laba kuartal pertama
tahun 1996 mencapai $1,67 milyar, lebih besar dari laga
General Electric selama tahun 1981 ($1,65 milyar), tahun
saat Welch mengambil alih kepemimpinan General
Electric. Laba General Electric kuartal ketiga adalah
$2,01 milyar, jauh lebih besar dari perusahaanperusahaan
Amerika, seperti Exxon ($1,82 milyar) dan
Intel ($1,574 milyar). Tahun 1996 merupakan tahun yang
terbaik bagi General Electric. Pendapatan General
Electric naik sampai $79,2 milyar, 13 persen lebih tinggi
dibandingkan pendapatan tahun lalu. Laba tahun 1996
mencapai $7,28 milyar, 11 persen lebih tinggi
dibandingkan laba tahun lalu. Kembali bekerja pada
bulan September, Welch dengan hati-hati memonitor

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


inisiatif terbarunya, satu program perusahaan yang
dirancang untuk meningkatkan kualitas proses dan
produk General Electric dan menghemat milyaran dollar.
Welch sangat bangga dengan inisiatif tersebut, bangga
karena 270.000 karyawannya dengan antusias terlibat
dalam program tersebut, bangga karena manfaat
program ini jauh lebih besar dari yang dia duga. Dia tidak
menanamkan konsep mengenai kualitas bisnis, tetapi jika
kita mendengarkan apa yang dia katakan, kita akan
berpikir bahwa dia memiliki konsep tentang kualitas
bisnis. Jika Welch menyukai suatu ide, dia akan
menerima ide tersebut seperti seorang pemuka agama
menyebarkan yang diyakininya. Welch menyukai suatu
ide, maka ide tersebut akan menjadi idenya. Pada akhir
Oktober, Welch makan malam di Gedung Putih, sebagai
tamu undangan pada acara makan malam kenegaraan
untuk menyambut presiden Cina, Jiang Zemin. Ketika
melihat kehadiran Welch di penerimaan tamu, Bill Clinton
memperkenalkan Welch sebagai “guru golf favorit saya.”
Clinton dan Welch menyukai tawa yang hangat. Mereka
berdua diam-diam mengenang acara golf mereka pada
Agustus lalu di Vineyard. Undangan presiden kepada
pimpinan General Electrik untuk hadir di Gedung Putih
bukan semata-mata karena sosial. Undangan tersebut
merupakan cara Clinton untuk mengakui pertumbuhan
peran General Electric di Cina; dan untuk
memperkenalkan Welch sebagai salah seorang yang
paling sukses-dan paling berkuasa. (Survai majalah Time
pada bulan Juni 1996 memilih Welch sebagai orang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


keenam yang paling berpengaruh di AS, dan Clinton
menduduki peringkat pertama).

Pada tanggal 19 November 1997, Welch
mencapai usia 62 tahun, dan dengan tegas menyatakan
bahwa tiga tahun lagi dia akan berhenti dari
kepemimpinan General Electric. Bagaimana hal itu bisa
terjadi ? Bagaimana bisa seorang laki-laki yang bermain
golf dengan presiden, yang mengelola perusahaan paling
kuat di dunia ini, dan yang tampak sangat sehat saat ini,
akan keluar dari bisnis pada tahun 2000. Jawabannya
terletak pada kebijakan General Electrik untuk
menghentikan CEO pada saat mereka mencapai usia 65
tahun. Tetapi, setiap orang yang bertemu dengan Jack
Welch pada musim gugur ini akan mengambil
kesimpulan, hanya dengan melihat caranya berjalan dan
mendengar nada suaranya, bahwa pimpinan General
Electrik itu masih sangat segar, masih jauh dari saat
untuk meninggalkan dunia bisnis. Sekalipun Welch telah
menjalani operasi jantung dua tahun yang lalu, semangat
CEO General Electric tersebut masih luar biasa. Ya,
kerutan di wajahnya semakin banyak, dan sebagian
rambutnya yang beruban menyatakan usianya yang
sebenarnya. Akan tetapi, tubuhnya yang bidang dan
berotot, dengan tinggi badan 1,9 m, dia maih tampak
seperti dulu ketika masih menjadi pemain hoki. Jika
kehidupan Jack Welch dibuat film, barangkali orang akan
memilih aktor Hoolywood Robert Duvall sebagai pemain
utama. Wajah Welch mengekspresikan berbagai
karakter, wajah yang hangat, dan senyum kegirangan
ketika dia mendengar apa yang dia suka, atau wajah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


yang marah dengan tatapan mata yang tajam ketika ada
seseorang yang mengatakan hal-hal yang konyol (salah
satu frase favorit Welch). Wajah kekanak-kanakan
hampir-hampir tidak pernah muncul; hanya sesekali,
biasanya ketika Welch sangat marah. Sekalipun Welch
telah mengalami operasi jantung, ia tetap menghabiskan
hari-harinya dengan bekerja di kantor, menelpon
karyawannya, mengunjungi bisnis General Electric di
seluruh dunia, duduk dengan analis keuangan, anggota
dewan direksi, dan wartawan (termasuk pangarang buku
ini). Dialah orang terakhir di kantor pusat General
Electric, Fairfield, Connecticut, yang paling banyak
dibicarakan untuk mengarahkan General Electric.

Pimpinan bisnis yang besar, menurut keyakinan
Welch, harus memiliki energi yang besar. Lebih penting
lagi, pimpinan bisnis yang besar harus mengetahui
bagaimana menggunakan energi tersebut untuk
membangkitkan energi orang lain. Seperti pembina tim
sepak bola, Welch bergerak dari pertemuan ke
pertemuan, menyampaikan pesar termasuk sekian
banyak pesan-pesan yang lain, dan sebagian dari pesanpesan
tersebut telah menjadi merek dagang Welch:
Bisnis itu simple, Jangan menjadikan bisnis terlalu rumit,
Hadapilah kenyataan, Jangan takut terhadap perubahan,
Berjuanglah melawan birokrasi, Manfaatkan pikiran
karyawan Anda, Temukan mereka yang memiliki ide
yang terbaik, dan aplikasikan ide tersebut

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


JACOB OETAMA

Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas dan Chief

Executive Kelompok Kompas-Gramedia, melampiaskan

keharuannya pada saat Universitas Gadjah Mada, Kamis,

17 April 2003, secara resmi memberinya anugerah

kehormatan berupa gelar Doktor Honoris Causa di bidang
komunikasi. Dia adalah salah satu raksasa jurnalis di
negeri ini yang menawarkan jurnalisme damai dan
berhasil membuka horizon pers yang benar-benar
modern, bertanggung jawab, non-partisan, dan memiliki
perspektif jauh ke depan. Bulir air mata perlahan
menetes di pipi tuanya yang mengeriput. Suaranya yang
semula berat dan membahana di seisi ruangan, kontan
berubah serak dan parau. Laki-laki tua yang siang itu
berdiri di podium terhormat, tak lagi kuasa menahan rasa
haru yang luar biasa. Dia menangis.
Jakob Oetama, laki-laki tua itu, Pemimpin Umum
Harian Kompas dan Chief Executive Kelompok Kompas-
Gramedia, melampiaskan keharuannya. Pada saat
Universitas Gadjah Mada, Kamis, 17 April 2003, secara
resmi memberinya anugerah kehormatan berupa gelar
Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi. Dalam
pidato promosi untuk memperoleh gelar doktor honoris
causa (HC) itu, ia mengemukakan bahwa pencarian
makna berita serta penyajian makna berita semakin
merupakan pekerjaan rumah dan tantangan media
massa saat ini dan di masa depan. Jurnalisme dengan
pemaknaan itulah yang diperlukan bangsa sebagai

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


penunjuk jalan bagi penyelesaian persoalan-persoalan
genting bangsa ini.
Jakob Oetama adalah penerima doktor honoris causa ke-
18-yang dianugerahkan UGM-setelah pekan lalu gelar
yang sama dianugerahkan UGM kepada Kepala Negara
Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah. Promotor
Prof Dr Moeljarto Tjokrowinoto dalam penilaiannya
menyatakan, jasa dan karya Jakob Oetama dalam bidang
jurnalisme pada hakikatnya merefleksikan jasa dan
karyanya yang luar biasa dalam bidang kemasyarakatan
dan kebudayaan. Ia juga telah memberikan pengaruh
tertentu kepada kehidupan pers di Indonesia. Dalam
pertimbangannya, UGM menilai Jacob Oetama sejak
tahun 1965 berhasil mengembangkan wawasan dan
karya jurnalisme bernuansa sejuk, yaitu "kultur jurnalisme
yang khas", wawasan jurnalistik yang berlandaskan
filsafat politik tertentu. Kultur jurnalisme itu telah menjadi
referensi bagi kehidupan jurnalisme di Indonesia.
"Promovendus juga dipandang telah berhasil
menggunakan pers sebagai wahana mengamalkan pilarpilar
humanisme transedental melalui kebijakan
pemberitaan yang memberikan perhatian sentral pada
masalah, aspirasi, hasrat, keagungan dan kehinaan
manusia dan kemanusiaan,'' papar Rektor. Salah satu
"kultur jurnalisme yang khas" yang dikembangkan
promovendus adalah "jurnalisme damai". Jurnalisme
damai merupakan proses penciptaan kultur jurnalisme
baru, yang memungkinkan pers bertahan di tengahtengah
konfigurasi politik otoriter. Di bawah
kepemimpinan Jacob Oetama telah terjadi metamorfosis

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pers dari pers yang sektarian menjadi media massa yang
merefleksikan inclusive democracy. Promovendus juga
telah meletakkan nilai yang menempatkan manusia dan
kemanusiaan pada posisi sentral pemberitaan. Nilai yang
dimaksud menjadi acuan para insan pers dalam
mengumpulkan fakta, menulis berita, menyunting, serta
menyiarkan berita. Berkaitan dengan itu, sejumlah tokoh
nasional menilai Jakob pantas menerima gelar doktor
honoris causa (kehormatan) di bidang jurnalisme dari
UGM tersebut. "Penganugerahan gelar doktor
kehormatan kepada Jakob sangat tepat. Sebab, dia
adalah salah satu raksasa jurnalis di negeri ini yang
berhasil membuka horizon pers yang benar-benar
modern, bertanggung jawab, nonpartisan, dan memiliki
perspektif jauh ke depan," ujar Ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais seusai
mengikuti upacara penganugerahan doktor honoris causa
di Balairung UGM. Sastrawan Taufik Ismail yang juga
hadir menyatakan, "Ini sebuah penghargaan bagi
seorang tokoh pers atas jasanya selama 4-5 dasawarsa
mengembangkan jurnalisme yang damai namun
berkarakter," katanya. Pengamat pers Ashadi Siregar
mengatakan, penganugerahan gelar doktor honoris
causa kepada Jakob sudah sepantasnya diberikan. Ia
dinilai berhasil mempertahankan sekaligus
mengembangkan eksistensi pers di tengah lingkungan
politik Orde Baru yang menekan. "Itu sebuah prestasi.
Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan promotor
Prof Dr Moeljarto Tjokrowinoto," tutur Siregar. Mantan
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Sofyan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Lubis menyatakan senang karena Jakob memperoleh
penghargaan dari perguruan tinggi ternama. Lubis juga
sependapat bahwa itu pantas diberikan kepada Jakob,
mengingat perjuangannya selama ini. "Banyak
pembaruan yang bermanfaat yang dikerjakan Pak Jakob
bagi kegiatan wartawan dalam mengembangkan peranan
pers nasional, dengan tetap mengembangkan semangat
kebangsaan saat itu. Dia itu saya lihat konsisten dan dia
jadi contoh bagi yang lain," kata Lubis menambahkan.

Jacob sendiri menyatakan, penganugerahan
doktor honoris causa merupakan kehormatan yang ia
terima dengan sikap tahu diri. Ia menilai banyak tokoh
pers yang lebih pantas untuk mendapat kehormatan
seperti itu. Di akhir pidatonya setebal 21 halaman,
dengan tulus dan penuh keharuan, pendiri dan pimpinan
Kelompok Kompas Gramedia (KKG) ini,
mempersembahkan gelar terhormat itu kepada rekanrekannya
di dunia pers. "Kehormatan besar yang
dianugerahkan oleh Universitas Gadjah Mada kepada
saya, untuk merekalah kehormatan itu saya
persembahkan," kata Jacob yang begitu terharu ketika
menyebutkan rekan-rekan tokoh pers, seperti Rosihan
Anwar, PK Ojong, Herawati Diah, Tuty Aziz, Wonohito,
Hetami, Sakti Alamsyah, Rorimpandey, Manuhua, dan
Mochtar Lubis. "Kepada rekan dan sahabat saya
Manuhua yang sedang sakit di Makassar, tokoh
kebebasan pers Indonesia Bung Mochtar Lubis, saya
sampaikan hormat dan rasa syukur saya. Kehormatan
besar yang dianugerahkan oleh Universitas Gadjah Mada
kepada saya, untuk merekalah kehormatan itu saya

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


persembahkan,'' tuturnya. Jacob Oetama, pantas untuk
terharu sekaligus bangga. Gelar kehormatan yang
diraihnya tersebut, sekaligus juga merupakan
penghargaan bagi kegigihan dan keuletan para insan
pers di negeri ini dalam memperjuangkan demokrasi,
seperti juga yang telah dan masih dilakukannya. Melalui
jurnalisme khas tersebut, Jacob secara konsisten dinilai
telah menunjukkan bahwa misi jurnalisme bukan hanya
sekadar menyampaikan informasi kepada pembaca,
tetapi lebih dari itu misi pokoknya adalah untuk mendidik
dan mencerahkan hati nurani anak bangsa. Jacob
bahkan menanggalkan gaya jurnalismenya yang khas itu
dengan nama ''jurnalisme makna.'' Dengan gaya
jurnalisme makna tersebut, Jakob dengan Harian
Kompas-nya dinilai secara konsisten telah berupaya
menyadarkan hati nurani para pembaca tentang perlunya
bangsa ini menghapuskan nilai-nilai primordial dalam
hubungan antarmanusia dan antarkelompok,
menanamkan etika dan moral demokrasi serta keadilan
dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Prof Dr
Moeljarto Tjokrowinoto, yang bertindak selaku promotor
penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa itu,
menyatakan, pemberian gelar kehormatan itu merupakan
prakarsa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM, yang
akhirnya disetujui oleh Majelis Guru Besar UGM dalam
rapatnya 23 Januari 2003. Tim Seleksi Penerima Gelar
Doktor Kehormatan, kata Prof Moeljarto, telah melakukan
kajian secara saksama atas karya-karya Jacob Oetama
selama ini sebagaimana yang terhimpun dalam beberapa
buku seperti Suara Nurani, Berpikir Ulang tentang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Keindonesiaan, Pers Indonesia, Dunia Usaha dan Etika
Bisnis, Persepektif Pers Indonesia, dan berbagai kearifan
yang telah ditunjukkannya dalam kehidupan profesional
di bidang pers.
Tim yang diketuai Prof Moeljarto, beranggotakan Prof Dr
Sofian Effendi, Prof Dr Bambang Sudibyo MBA, Prof Dr
Kunto Wibisono, Prof Dr Sunyoto Usman, dan Prof Dr Siti
Chamamah Soeratno.

Jacob Oetama lahir di Borobudur, 27 September
1931. Setelah lulus Guru Sejarah B-1 (1956), lalu
melanjutkan studi di Jurusan Jurnalisme Akademi
Jurnalistik Jakarta dan lulus tahun 1959. Pendidikan
terakhir mantan guru sejarah SLTP dan SMU di Jakarta
itu di Jurusan Publisistik Fisipol UGM. Pengalaman kerja
di bidang jurnalisme dimulai dari editor majalah Penabur,
Ketua Editor majalah bulanan Intisari, Ketua Editor harian
Kompas, Pemimpin Umum/Redaksi Kompas, dan
Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia.
Sejumlah karya tulis Jacob Oetama, antara lain,
Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem Demokrasi
Terpimpin, yang merupakan skripsi di Fisipol UGM tahun
1962, Dunia Usaha dan Etika Bisnis (Penerbit Buku
Kompas, 2001), serta Berpikir Ulang tentang
Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002). Jacob
juga berkiprah dalam berbagai organisasi dalam maupun
luar negeri. Beberapa diantaranya pernah menjadi
Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI), Anggota DPR Utusan Golongan Pers, Pendiri dan
Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia,
Anggota Dewan Penasihat PWI, Anggota Dewan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Federation Internationale Des Editeurs De Journaux
(FIEJ), Anggota Asosiasi International Alumni Pusat
Timur Barat Honolulu, Hawai, Amerika Serikat, dan Ketua
Bidang Organisasi dan Manajemen Serikat Penerbit
Surat Kabar.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Jerry Yang & David Filo

Yahoo! Bermula dari hobi mahasiswa yang
berubah menjadi brand global yang telah merubah cara
orang untuk berkomunikasi satu sama lain, mencari dan
mendapatkan informasi dan membeli berbagai macam
barang.

Dua pendiri dari Yahoo!, David Filo dan Jerry
Yang, kandidat doctor bidang teknik elektro di
Universitas Stanford, yang memulainya di trailer kampus
pada bulan Februari 1994 sebagai jalan untuk tetap
dalam ketertarikan pribadi mereka terhadap internet.
Jauh sebelum mereka menghabiskan lebih banyak waktu
dalam daftar jaringan favorit mereka dibanding dengan
desertasi doctor mereka. Bagaimanapun juga daftar Jerry
and David menjadi sangat panjang dan mereka
mengklasifikasikan dalam bentuk kategori. Ketika
kategori semakin panjang, mereka membuatnya menjadi
subkategori… dan lahir konsep inti dibalik Yahoo!.
Web site dimulai sebagai "Jerry's Guide to the World
Wide Web" tetapi juga menerima moniker baru dengan
bantuan kamus. Nama Yahoo! merupakan akronim untuk
"Yet Another Hierarchical Officious Oracle," tetapi Filo

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


and Yang memilih nama yang mereka pilih karena
mereka suka dengan definisi umum dari yahoo: "rude,
unsophisticated, uncouth." Yahoo! Sendiri pertama kali
dibuat di workstation mahasiswa Yang, "Akebono," ketika
software dibuat di komputer Filo, "Konishiki" – keduanya
nama pemain sumo yang melegenda.

Jerry dan David segera menemukan bahwa
mereka tidak sendiri untuk menemukan web site yang
sangat berguna. Jauh sebelum ratusan orang yang
mengakses panduan mereka dari trailer di Stanford.
Dengan dukungan kolega netter membuat usaha yang
digulirkan semakin banyak peminat komunitas internet
yang terlibat. Yahoo! Merayakan pertama kalinya jutaan
klik per harinya pada tahun 1994, yaitu tak kurang dari
100 ribu macam pengunjung yang unik.
Berdasarkan tingkat lalulintas dan antusias penerimaan
terhadap Yahoo! Telah diterima, para pendiri menyadari
mereka mempunyai bisnis yang potensial di tangan
mereka. Pada bulan Maret 1995, kerjasama bisnis
dengan para pemilik lembaga modal ventura Silicon
Valley. Mereka kemudian menjalin kerja sama dengan
Sequoia Capital, perusahaan yang mempunyai reputasi
dalam bidang investasi termasuk untuk Apple Komputer,
Atari, Oracle dan Cisco Systems. Mereka setuju untuk
mendanai Yahoo! Pada bulan April 1995 dengan
investasi awal mendekati dua juta dolar.

Realisasi perusahaan baru mereka mempunyai
pertumbuhan potensial yang cepat, Jerry dan David
memulai untuk membuat tim manajemen. Mereka
merekrut Tim Koogle, seorang veteran Motorola dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


alumni dari jurusan teknik Stanford, sebagai chief
executive officer dan Jeffrey Mallett, pendiri Novell's
Divisi konsumen WordPerfect, sebagai chief operating
officer. Mereka berhasil menyelamatkan perputaran
pendanaan yang kedua pada tahun 1995 dari investor
Reuters Ltd. dan Softbank. Yahoo! Diluncurkan dalam go
public dengan sangat sukses pada bulan April 1996
dengan jumlah total 49 karyawan.

Saat ini, Yahoo! Inc. telah menjadi pemimpin
komunikasi global lewat internet, komersil dan
perusahaan media yang telah menjadi brand jasa
jaringan lebih dari 232 juta individu setiap bulannya di
dunia maya. Sebagai navigasi pertama secara online
yang memandu dalam Web, www.yahoo.com adalah
pemimpin pemandu dalam konteks lalulintas, periklanan,
keperluan rumah tangga dan jangkauan pengguna bisnis.
Yahoo! Adalah brand internet global pertama dan
menjangkau pemirsa paling besar dalam dunia maya.
Perusahaan juga membangun bisnis online dan
perusahaan jasa yang mendesain produktifitas dan web
untuk klien-kilen Yahoo!'s. Jasa ini termasuk dalam
Corporate Yahoo!, sebuah jasa kustomisasi solusi portal
untuk perusahaan; audio dan video streaming; toko
hosting dan manajemen; dan jasa serta perlengkapan
Web site. Jaringan perusahaan Web global termasuk
dalam 25 World properties. Dengan kantor pusat di
Sunnyvale, California, Yahoo! Juga telah mempunyai
kantor di Eropa, Asia, Amerika Latin, Australia, Kanada
and Amerika Serikat.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


JOSEPH ”MR. JOGER” THEODORUS WULIANADI
PEMILIK JOGER T-SHIRT BALI

Saya memproduksi sebuah jam yang berjalan
mundur, yang kami buat justru untuk orang-orang yang
berpikir maju. Kami juga sekarang telah memiliki sebuah
VCD yang isinya mengajak siapa saja untuk berpikir
merdeka. Karena dasar dari terbentuknya jiwa yang
inovatif dan kreatif itu adalah kemerdekaan, tanpa
kemerdekaan tak akan ada keberanian.

Ketika Joger didirikan, banyak entrepreneur yang
dilibatkan. Jadi bukan saya saja yang menjadi
entrepreneur, namun semua karyawan saya juga
entrepreneur. Di saat yang sama saya juga membuat
mereka sebagai pemilik Joger juga. Di Joger tidak ada
sentralisasi, Cuma memang kebetulan untuk masalah
disain tim kreatifnya terdiri dari lima orang, dan
untungnya kelimanya ada dalam diri saya, sehingga si
Joger tidak pernah terjadi keributan. Hal ini saya lakukan
karena pernah saya memiliki banyak ahli, namun
belakangan mereka jauh lebih banyak berdebat
ketimbang bekerja.

Lalu menyikap dispromotion, dalam sebuah forum
saya mengutarakan kata ini, banyak yang tidak setuju
dengan kata itu, apalagi kemudian banyak juga yang
menanyakan atas kapasitas apa bisa mengatakan kata
itu. Oleh karena itu saya membuat sendiri gelar saya
yaitu BAA dan BSS kepanjangan dari Bukan Apa-Apa
dan Bukan Siapa-Siapa. Lalu saya balik bertanya kepada

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mereka, apakah tidak boleh bagi “orang baru” seperti
saya ini untuk menyatakan sebuah kebenaran.
Di Joger ternyata saya lebih berani membuat istilahistilah
baru, yang akhirnya diterima. Seperti kata
dispromotion yang pada awalnya ditolak akhirnya
diterima. Dispromotion itu adalah konsep berpromosi
yang tidak bermaksud untuk menaikkan jumlah omzet,
karena saat ini jika ada orang yang ingin membeli kaos
Joger dalam jumlah banyak selalu saya tolak. Ternyata
hal ini melahirkan nilai baru, dan sayangnya kembali
dicurigai sebagai taktik kami dalam menaikkan jumlah
omzet, saya membantahnya dengan mengatakan, secara
jujur, ramah dan bermanfaat saya melakukan
dispromotion ini. Jadi dispromotion sama sekali tidak
ditujukan untuk mempertinggi keuntungan yang saya
terima.

Akar persoalan itu bisa saja menjadi masalah
yang perlu dipecahkan atau menjadi menghancurkan.
Contoh belum lama ini saya membaca 7000 karyawan
pabrik sandal di PHK kemudian ada salah seorang
diantara mereka yang menemui dan meminta Joger
menolong mereka dalam memasarkan sandal itu. Joger
mau saja membantu namun Joger tidak akan menjual
sandal yang “biasa-biasa saja”, sandal itu harus lain dari
yang lain. Kemudian kami melihat ada peluang untuk
menjual sandal dalam jumlah yang besar. Strategi
penjualan yang kami terapkan adalah kami hanya
menjual sandal sebelah kiri saja, dan jika membeli
sebelah kiri akan mendapatkan bonus sebelah kanan.
Harganya pun kami bagi dua, jadi masing-masing

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


seharga Rp. 16.500. Ternyata menjual sandal yang biasa
dengan cara yang berbeda ini sudah menimbulkan suatu
permintaan baru, saat ini pabrik sudah kewalahan.
Sekarang ada kekosongan di Bali karena orang merasa
wajib membeli yang begini karena hal ini telah menjadi
cerita. Kini orang kalau ke Bali khusus ke Joger karena
orang tahu kita adalah tempat yang selalu hadir dengan
ide-ide baru.

Kalau kini Joger menjadi besar bukan karena
keinginan kami, namun lebih banyak karena keinginan
masyarakat. Dan semenjak 1987 Joger tidak lagi Profit
Oriented (berorientasi kepad akeuntungan) tetapi
Happiness Oriented (berorientasi kepada kebahagiaan).

Di Joger juga ada kebebasan untuk melanggar
aturan asalkan demi konsumen. Sehingga saya
mengatakan bahwa kalau Anda bikin susah boss itu
bahaya besar, tapi kalau bikin susah konsumen itu
bahayanya jauh lebih besar.
Sebetulnya dalam bisnis yang berbasis kreatifitas dan
inovasi tidak mengenal persaingan, karena jika kita
melukis dan ada yang hanya menyukai lukisan kita, maka
berapa pun harganya, dan betapapun lebih bagusnya
lukisan yang lain, orang akan tetap mencari dan membeli
lukisan tersebut. Kami di Joger memang memilih untuk
lebih leluasa menciptakan konsep, kami tidak mau
memproduksi sendiri dan kalau saya masuk diproduksi
kelihatannya untuk besar dan resikonya nanti terlalu
cepat kaya. Dan sejak kami di luar Joger dan ini salah
satu cara yang dicurigai sebagai taktik, padahal tidak.
Dan saya pernah ditanya di Universitas Airlangga apakah

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


saya punyak taktik atau punya strategi, sebetulnya kami
tidak punya strategi dan tidak punya taktik kami hanya
punya sikap dan komitmen yang kami jalankan secara
konsisten dan konsekuen.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


KOLONEL HARLAND SANDERS

Kolonel Harland Sanders, lahir pada tanggal 9 September 1890.
Mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis ayamnya pada
usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan Kentucky
Fried Chicken atau KFC® telah tumbuh menjadi salah satu yang
terbesar dalam sistem makanan siap saji di dunia. Sosok Kolonel
Sanders, pionir dalam restoran siap saji menjadi simbol dari

semangat kewirausahaan.
Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel
dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak hanya di Amerika
Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh
dunia.
Pada umur 6 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ibunya
sudah tidak bisa bekerja lagi, dan Harland muda sudah
harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3
tahun dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus
memasak untuk keluarganya. Pada umur 7 tahun ia
sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak.
Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan
pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar
sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali
menikah dan ia meninggal rumah tempat tinggalnya
dekat Henryville, Ind., untuk mendapatkan pekerjaan di
pertanian di daerah Greenwood, Ind. Dia berganti-ganti
pekerjaan selama beberapa tahun, pertama sebagai
tukang parkir pada usia 15 tahun di New Albany, Ind.,
dan kemudian sebagai pada usia 16 tahun menjadi
tentara yang dikirim selama 6 bulan di kuba.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran,
belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam
pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban,
dan operator bengkel. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai
memasak untuk orang yang yang bepergian yang
singgah di bengkelnya di Corbin, Ia belum punya restoran
pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada
meja makannya di ruang makan di bengkelnya.
Semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk
makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat
penginapan dan restoran yang kapasitasnya 142 orang.
Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang
dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini.
Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon
memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun
1935 atas kontribusinya bagi Negara bagian cuisine. Dan
pada tahun 1939, Keberadaannya pertama kali terdaftar
di Duncan Hines "Adventures in Good Eating."
Pada awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara
bagian direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan
berakhir bisnisnya, Kolonel menutup restorannya.
Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan
tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105.
Percaya diri dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel
meyakinkan dirinya untuk membuka usaha waralaba
yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi
Negara bagian dengan mobil dari satu restoran ke
restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik
restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat
bagus, ia menawarkan perjanjian untuk mendapatkan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual. Pada
tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600
outlet waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh
Amerika dan Kanada. Pada tahun itu, ia menjual bunga
dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika
sebanyak 2 juta dolar kepada sejumlah grup investor
termasuk John Y. Brown Jr., yang kemudian menjadi
Gubernur Kentucky dari tahun 1980 sampai 1984.
Kolonel mengingatkan untuk menjadikan terbuka
perusahaannya bagi publik. Pada tahun 1976, sebuan
survey independen memberi peringkat kedua dunia
sebagai selebriti yang terkenal di dunia.
Dibawah pemilik baru, perusahaan Kentucky Fried
Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi
perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar
pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969.
Lebih dari 3,500 waralaba dan restoran yang dimiliki
perusahaan beroperasi hampir di seluruh dunia ketika
Heublein Inc. mengakusisi perusahaan KFC pada 18 Juli
1971 seharga $285 million.
Kentucky Fried Chicken menjadi anak perusahaan dari

R.J. Reynolds Industries, Inc. (sekarang RJR Nabisco,
Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds
pada tahun 1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari
RJR Nabisco, Inc. oleh PepsiCo, Inc., seharga kurang
lebih 840 juta dolar.
Pada Januari 1997, PepsiCo, Inc. mengumumkan spin-
off restoran cepat sajinya --KFC, Taco Bell dan Pizza
Hut – menjadi perusahaan restoran independen, Tricon
Global Restorans, Inc. Pada Mei 2002, perusahaan
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengumumkan menerima persetujuan pemilik saham
untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands,
Inc. Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American
Food Restorans, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan
Taco Bell restorans, adalah perusahaan restoran
terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan
jumlah mendekati 32,500 di lebih dari 100 negara dan
wilayah.
Sampai akhirnya ia terserang penyakit leukemia pada
tahun 1980 di usia 90 tahun, Kolonel telah melakukan
perjalanan 250,000 mil dalam satu tahun kunjungan
restoran KFC mengelilingi dunia.
Dan itu semua dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 65
tahun yang menggunakan uang jaminan sosialnya untuk
memulai usaha.
Impian untuk sukses tidak harus impian masa kecil, bisa
juga saat usia sudah senja.
Inilah kegigihan Kolonel Sanders pendiri waralaba ayam
goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun,
pensiunan angkatan darat dari negara adidaya, tidak
memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari
tuanya, yang semakin menipis. Dia memiliki keahlian
dalam memasak, dia tawarkan resep masakannya ke
lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Akhirnya restoran
yang ke-1008, menerima resepnya tersebut dan kini kita
dapat menikmatinya di Indonesia, Kentucky Fried
Chicken.
Mungkin impian Kolonel Sanders sangat sederhana, ingin
memiliki uang yang layak untuk hidup di hari tuanya yang
tinggal sebentar lagi.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


LIEM SIOE LIONG (SOEDONO SALIM)
MEMBANGUN KERAJAAN DAGANG DUNIA

Liem Sioe Liong yang mulai mengenal Indonesia pada
usia 20 tahun, kurang lebih 45 tahun lalu, mengatakan,
“Anda harus dilahirkan di tempat dan waktu yang benar.”
Dan, Anthony Salim – putranya yang bernama kelahiran
Liem Fung Seng -, ikut berkomentar kepada majalah
yang sama, “Jika anda ingin menangkap seekor ikan,
pertama-tama anda harus membeli umpan.”

Kalimat pendek yang cenderung merupakan ungkapan
dalam sastra Indonesia itu, sebenarnya gambaran prinsip
mereka berdagang di Indonesia sampai merembes ke
kancah Internasional. Dengan grup yang ia pimpin,
Soedono Liem Salim kelahiran Fukien, 1916 yang
bermula bersama kakaknya: Liem Sioe Hie, membantu
paman mereka berdagang minyak kacang di Kudus-Jawa
Tengah, anak kedua dari tiga bersaudara ini bisa
menggaji 25 ribu tenaga kerja. Dari Eksekutif Senior
sampai sopir truk yang jumlahnya tak kurang dari 3000
armada termasuk pengangkut semen perusahaan Liem
Cs.

Terkaya di Indonesia, memiliki 40 perusahaan, Liem Sioe
Liong dengan para kamradnya menghasilkan omset
bisnis tak kurang dari US$ 1 milyar setahun. Konon
kekayaan pribadi Liem sendiri, ada yang menyebutkan,
sekitar US$ 1,9 milyar = Rp. 1,2 triliun.

Di kalangan pedagang Tionghoa Indonesia dia terkenal
dengan sebutan “Liem botak”. Sejarah orang bernama

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Liem Sioe Liong (60 tahun) dimulai di sebuah pelabuhan
kecil. Fukien di bilangan Selatan Benua Tiongkok. Dia
dilahirkan di situ pada tahun 1918.

Kakaknya yang tertua Liem Sioe Hie – kini berusia 77
tahun – sejak tahun 1922 telah lebih dulu beremigrasi ke
Indonesia – yang waktu itu masih jajahan Belanda – kerja
di sebuah perusahaan pamannya di kota Kudus. Di
tengah hiruk pikuknya usaha ekspansi Jepang ke Pasifik,
dibarengi dengan dongeng harta karun kerajaan-kerajaan
Eropa di Asia Tenggara, maka pada tahun 1939, Liem
Sioe Liong mengikuti jejak abangnya yang tertua. Dari
Fukien, ia Berangkat ke Amoy, dimana bersandar sebuah
kapal dagang Belanda yang membawanya menyeberangi
Laut Tiongkok. Sebulan untuk kemudian sampai di
Indonesia. Sejak dulu, kota Kudus sudah terkenal
sebagai pusat pabrik rokok kretek, yang sangat banyak
membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh. Dan
sejak jamam revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih
menjadi supplier cengkeh, dengan jalan menyelundupkan
bahan baku tersebut dari Maluku, Sumatera, Sulawesi
Utara melalui Singapura untuk kemudian melalui jalurjalur
khusus penyelundupan menuju Kudus. Sehingga
tidak heran dagang cengkeh merupakan salah satu pilar
utama bisnis Liem Sioe Liong pertama sekali, disamping
sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi
pabrik tekstil murahan dari Shanghai.

Untuk melicinkan semua usahanya dibidang keuangan,
dia punya beberapa buah bank seperti Bank Windu
Kencana dan Bank Central Asia. Di tahun 1970-an Bank

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Central Asia ini telah bertumbuh menjadi bank swasta
kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar
US$ 99 juta.

Salah satu peluang besar yang diperoleh Liem Sioe
Liong dari Pemerintah Indonesia adalah dengan
didirikannya PT. Bogasari pada bulan Mei 1969 yang
memonopoli suplai tepung terigu untuk Indonesia bagian
Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di
samping PT. Prima untuk Indonesia bagian Timur.

Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia
berkongsi dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang
yang juga seorang Tionghoa asal Fukien.

Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di
Indonesia. Barangkali hanya Bogasarilah yang diberikan
pemerintah fasilitas punya pelabuhan sendiri, dan kapalkapal
raksasa dalam hubungan perteriguan bisa
langsung merapat ke pabrik.

Begitu perkasanya dia di bidang perekonomian Indonesia
dewasa ini, mungkin menjadi titik tolak majalah Insight,
Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong dalam
penerbitan bulan Mei tahun ini, menampilkan lukisan
karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon
Bonaparte. Dadanya penuh ditempeli lencana-lencana
perusahaannya. Perusahaan holding company-nya
bernama PT Salim Economic Development Corporation
punya berbagai macam kegiatan yang dibagi-bagi atas
berbagai jenis divisi; masing-masing adalah: (1) divisi
perdagangan, (2) divisi industri, (3) divisi bank dan
asuransi, (4) divisi pengembangan (yang bergerak

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dibidang hasil hutan dan konsesi hutan), (5) divisi properti
yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan
pemborong, (6) divisi perdagangan eceran dan (7) divisi
joint venture. Setiap divisi membawahi beberapa arah
perusahaan raksasa, berbentuk perseroan-perseroan
terbatas.

Pelbagai kemungkinan untuk lebih mengembangkan
lajunya perusahaan sekalipun tidak akan meningkatkan
permodalan, seperti go-public di pasar saham Jakarta, -
dilangsungkan group Soedono Lem Salim dengan
gencar. Halangan maupun isu bisnis yang mengancam
perusahaannya, nampak tak membuat Liem cemas.
Seperti katanya kepada Review, “Jika anda hanya
mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan
gila. Anda harus melakukan apa yang anda yakini.”
Bermodal kalimat pendeknya itu pulalah mengantar Liem
Sioe Liong muda di Kudus yang juga terkenal sebagai Lin
Shao Liang menjadi Soedono Salim si Raja Dagang
Indonesia, belakangan ini.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


MARIMUTU SINIVASAN

Marimutu Sinivasan lahir di Medan, Sumatra Utara, 17

Desember 1937. Di kota itulah pria keturunan Tamil India ini

menempuh pendidikan dasar hingga universitas. Tetapi, ia

tidak lama duduk di bangku kuliah Universitas Islam

Sumatra Utara, karena keburu bekerja di sebuah

perusahaan perkebunan. Tidak lama di sana, kemudian ia
terjun ke dunia bisnis. "Saya merasa tidak cocok jadi
pegawai," katanya.

Kakek enam cucu ini mulai berbisnis tekstil pada 1958.
Dua tahun kemudian ia pindah ke Jakarta. Pada 1962 ia
membuka pabrik pembuatan polekat--bahan sarung-yang
pertama di Jakarta. Kemudian pada 1967 ia bisa
mendirikan perusahaan batik dan selanjutnya membuka
pabrik penyelupan. Pada 1972, Sinivasan membeli pabrik
batik di Batu, Jawa Timur.

Pada 1977 ia membangun pabrik poliester di Semarang,
selanjutnya pada 1985-1986 ia membangun pabrik
polimer lagi. Setahun berikutnya, ia membangun pabrik
garmen di Ungaran--sekarang dikelola adiknya,
Marimutu Manimaren. Kawasan pabrik Texmaco seluas

1.000 hektare di Subang, Jawa Barat, lengkap dengan
sekolah politeknik mesin, diresmikan oleh menteri
perindustrian waktu itu, Ir. Hartarto.
Di Serang pulalah pabrik alat berat dan mesin Texmaco
dipusatkan. Salah satu produknya, truk Perkasa, dipesan
800 unit oleh TNI. Di Karawang, sebelah timur Jakarta,
Texmaco juga membangun kompleks pabrik tekstil
seluas 250-an hektare. Produk tekstilnya, merek Simfoni

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


dan Texana, dikenal luas, selain untuk kebutuhan dalam
negeri juga banyak dipesan beberapa perusahaan
terkenal, seperti Mark & Spencer dari Inggris atau Tomy
Helfinger dari Amerika Serikat.

Sinivasan memang termasuk salah seorang pengusaha
nasional yang sangat sukses. Penggemar membaca ini
masih menempati rumah kontrakan di Jalan Pasuruan 4
Menteng, Jakarta Pusat. Rumah bertingkat dua itu
ditinggalinya bersama istrinya. Sementara itu, rumahnya
sendiri di Jalan Tulungagung, tak jauh dari rumah
kontrakannya, tidak ditempati. Tidak jelas apa alasannya.
Di garasi rumah yang lumayan besar itu, terparkir tiga
Mercedez Benz tipe 300 E dan satu BWM seri 740 iL.
Sinivasan lebih suka mengendarai Volvo 960 hitam
nomor B1142NO ketimbang empat mobil lainnya itu.

Ada kebiasaan menarik dari keseharian Sinivasan: ia
harus tidur minimal enam jam sehari. "Kalau kurang tidur,
konsentrasi saya menurun," katanya. Rupanya,
kebiasaan itu sudah "bawaan" sejak remaja. Bahkan,
dulu lebih dahsyat lagi. Lelaki yang kini memimpin 30-an
perusahaan ini biasa tidur sampai delapan jam sehari.
Toh, ia tidak pernah kekurangan waktu untuk
menyelesaikan pekerjaannya. "Kuncinya adalah
memanfaatkan jam kerja sebaik mungkin," katanya.
Pukul 7.30, ia sudah asyik di ruang kerja dan baru pulang
setelah larut malam.

Berbagai predikat negatif sudah diberikan kepadanya.
Sebut saja pengusaha hitam, pengusaha edan, tukang
suap, kriminal, pendiri pabrik rongsokan, dan sebagainya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Tapi, Marimutu Sinivasan, CEO Texmaco Group tampak
tetap tegar. Dia tidak terlalu ambil pusing atas berbagai
penilaian itu. Karena dia merasa apa yang dia buat
adalah untuk kepentingan bangsa dan negara. Sinivasan
berobsesi membangun industri enjiniring demi kemajuan
bangsa dan negara. Pengusaha yang tak sempat main
golf dan tenis ini yakin, suatu saat, bisnis enjiniring yang
dibangunnya akan menjadi andalan.

Industri enjiniring, khususnya otomotif di tanah iir adalah
killing field. Manakala Indonesia ingin membangun
industri otomotif nasional selalu dibantai. Seperti halnya
sedan Timor yang sempat menurunkan harga mobil, tapi
dibantai kiri-kanan. Meski ladang pembantaian, Sinivasan
tak surut. Jika Jepang dan Korsel mampu mandiri dalam
bidang industri barang modal dan otomotif, Indonesia
juga bisa. Indonesia tak perlu inferior. “Bung Karno
bilang, kita bukan bangsa tempe, dan saya ingin
mewujudkan kebenaran pandangan itu,“ ujar ayah enam
anak yang merintis usaha dari nol sejak 39 tahun
silam.Tanpa tedeng aling-aling, pengusaha yang tetap
tampak energik itu menanggapi berbagai penilaian buruk
kepadanya.

Utang Texmaco yang berjumlah Rp 16,5 triliun itu,
awalnya sekitar Rp 7 triliun. Karena pinjaman diperoleh
dalam dolar pada kurs Rp 2.400 per dolar AS. Waktu itu,
bunga pinjaman dolar sekitar 11 persen, sedang rupiah
sekitar 22 persen.

Ketika terjadi krisis ekonomi, sebagian pinjaman dolar
ditukar pada kurs Rp 10.000 dan Rp 12.000 oleh bank

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


kreditor. Dengan melemahnya nilai rupiah, maka utang
Texmaco membengkak menjadi Rp 16,5 triliun. Kredit itu
berjangka waktu 7-8 tahun. Tapi, konsultan, yang ditunjuk
oleh BPPN, menilai bahwa kredit ini dapat dibayar
kembali dalam waktu 11 tahun. Acuan restruksturisasi
adalah cash flow perusahaan. Semua aset Texmaco
sudah diserahkan ke BPPN.

Marimutu merasa heran kenapa ada yang mengaku
pengamat ekonomi terlalu memandang negatif terhadap
Texmaco. Namun dia mengagumi ekonom senior seperti
Sumitro Djojohadikusum, Mohammad Sadli, Frans Seda,
dan Emil Salim. Karena komentar mereka tentang suatu
masalah ekonomi bersih dari unsur kepentingan.
Kedekatan dengan Pak Harto dan BJ Habibie. Bahkan
bisa merebut simpati Gus Dur dan Megawati. Marimutu
tidak merasa ada perlakuan khusus dari para pemimpin
itu. “Kalau saya diberi hak monopoli, kemudahan
mendapat dana, pembebasan dari proses hukum, dan
sebagainya, itu baru namanya perlakuan khusus,”
katanya. Tapi, silakan teliti,mana ada bisnis tekstil yang
monopoli? Begitu memasuki bisnis enjiniring, apakah
Texmaco meminta hak monopoli? “Kami memasuki bisnis
dengan kesadaran penuh untuk menghadapi persaingan
dan pasar bebas,” ujarnya. Mengenai kedekatan dengan
Soeharto? Apakah Texmaco mendapat hak monopoli
selama 32 tahun seperti sejumlah perusahaan milik
konglomerat tertentu?

“Saya mendapatkan kredit lewat prosedur biasa. Tidak
ada unsur KKN dalam proses mendapatkan kredit. Toh,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


selain dari Bank domestik, Texmaco mendapat pinjaman
sekitar 1,3 miliar dollar AS dari lembaga keuangan asing.
Pinjaman dari lembaga keuangan asing itu tak bisa
diperoleh dengan KKN, tapi berdasarkan pertimbangan
bisnis murni,” tegasnya.
Sebelum krisis, 1997, Texmaco sudah menjadi nasabah
BNI selama lebih dari 30 tahun. Selama kurun waktu itu,
tidak pernah terjadi default pembayaran bunga maupun
angsuran. Bahkan Texmaco membayar kembali 500 juta
dollar AS kreditnya kepada BNI dan BRI. Setelah
pengembalian uang tersebut, Texmaco memasuki bidang
enjiniring dengan mengajukan 1 miliar dolar AS kredit
untuk enjiniring dari BNI, BRI dan beberapa bank lainnya
dalam suatu konsorsium. Permohonan itu disetujui
karena track-record Texmaco dinilai patut dan layak
menerima kredit tersebut.

Texmaco hanya mendapatkan penjadwalan ulang. Itu
wajar, karena sesuai dengan skala usaha Texmaco dan
hasil due diligence pihak ketiga . Lagi pula, sebelum
krisis, Texmaco mendapat grace period sekitar dua tahun
dan pembayaran kembali 5-6 tahun.
Selain itu, pemerintah kini menguasai 70 persen
Texmaco (Newco). Pihak BPPN sudah menjelaskan,
porsi kepemilikan 70 – 30 persen di Newco di maksudkan
untuk memberikan voting rights kepada pemerintah
dalam mengamankan aset-aset Texmaco. Dengan
menguasai mayoritas, maka tak ada penjualan aset
Texmaco yang diluar persetujuan BPPN.
Pola restrukturisasi utang Texmaco lebih tepat disebut
rescheduling atau penjadwalan ulang. Bukan debt to

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


equity swap. Dan itu sangat wajar, mengingat krisis
ekonomi yang begitu dalam – yang antara lain
disebabkan oleh kebijakan pemerintah –
melipatgandakan jumlah utang. Dengan penjadwalan
ulang, utang tetap utang, dan untuk melunasi utang itu
diterbitkan exchangeable bonds.

Kwik Kian Gie saat menjabat Menko Ekuin pernah
menudingnya dengan kata pengusaha hitam. Marimutu
menanggapinya dingin. Menurutnya, kata pengusaha
hitam itu lebih berkonotasi rasial. “Apa karena kulit saya
ini hitam, maka dibilang pengusaha hitam? Mereka kerap
menyebut saya pengusaha keturunan India. Padahal,
saya sudah generasi ketiga di Indonesia dan sungguhsungguh
merasa sebagai orang Indonesia. tak mode lagi
kita bicara soal SARA. Pengusaha hitam dalam arti
moral, saya tak mengerti. Karena kita tak bisa dengan
mudah menilai moral seorang, apalagi hanya
berdasarkan isu,” katanya.

Texmaco dinilai piawai dalam melobi sehingga selalu
survive dalam setiap rezim, mulai dari rezim Soeharto,
Habibie, Gus Dur hingga Megawati.

“Kalau kami jago melobi, maka takkan ada pers yang
ngerjain Texmaco. Saya akan melobi konglomerat pers,
Jakob Oetama, dan para pimpinan media massa
terkemuka di negeri ini,” kata Sinivasan. Dia pun
mengingatkan kata-kata Goobels, menteri penerangan
dan propaganda masa Hitler. Goobels bilang,
kebohongan yang digulirkan terus menerus, suatu saat,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


akan dirasakan sebagai kebenaran. Begitu juga berita
bohong tentang Texmaco.

Pabrik enjiniring Texmaco dibilang barang rongsokan.
Stir dan rem truk Perkasa diisukan berkualitas jelek.
Mereka tak paham atau pura-pura tak paham bahwa truk
Perkasa menggunakan rem angin atau air brakes dan
stirnya sudah menggunakan power steering, dan semua
mengunakan lisensi dari jerman dan Inggris. Truk
Perkasa sudah masuk kategori Euro I dilihat dari emisi
gasnya, dan pada tahun depan menjadi Euro II. Banyak
truk dan kendaraan di Indonesia saat ini masih belum
masuk Euro I dalam hal polusinya.

“Mereka menyebut saya tukang suap. Ada juga berita
yang menyebutkan, Rizal Ramli itu konsultan Texmaco
dan Taufik Kiemas pernah menjadi komisaris Texmaco.
Sejumlah media terus-menerus menghembus isu
pengusaha hitam. Malah sebuah majalah berita
mingguan dalam opininya menyatakan, Sinivasan adalah
kriminal. Perlu ada poster ‘wanted’ lengkap dengan foto
yang disebarkan ke seluruh pelosok negeri.

Opini media itu menyatakan saya tak kooperatif. Padahal,
tak pernah satu kalipun saya menolak panggilan
Kejakgung. Dan saya juga tak meminta pengampunan
utang. Utang bukan dosa, dan kami bersedia membayar
semua utang itu. Itu semua adalah trial by the press yang
dilakukan dengan sistematis oleh pers yang
berkolaborasi dengan kelompok kepentingan tertentu
yang menghendaki Texmaco hancur.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Sejak muda, saya sangat terkesan dengan pemikiran
para founding father kita. Bung Karno berupaya
membangkitkan harga diri bangsa dengan menancapkan
pandangan bahwa “ kita bukan bangsa tempe “. Bung
Hatta menekankan pentingnya upaya meningkatkan
kemampuan ekonomi rakyat, antara lain, lewat koperasi.
Sedang Bung Sjahrir mengemukakan pentingnya
industrialisasi, modernisasi, dan mekanisasi mulai dari
desa-desa.
Saya berupaya melaksanakan gagasan para founding
father dengan mengembangkan intellectual capital serta
membangun industri engeneering terpadu. Saat ini, ada
sekitar 3.000 sarjana yang bekerja di Texmaco. Para
sarjana itu mampu mendesain, membuat mesin-mesin
yang digerakkan oleh komputer yang seluruh produk
elektroniknya dirancang dan dibangun di Indonesia.
Mereka bisa membuat 80 persen mesin industri otomotif,
traktor, diesel, transmisi, industri tekstil, alat-alat industri
baja dan sebagainya. Semua itu dikerjakan putra
Indonesia. Mungkin hanya sekitar 20 persen komponen
yang masih diimpor.
Berapa besar aset intelektual yang sudah diciptakan
Texmaco?
Mereka mampu membuat mesin tekstil, mesin perkakas
berstandar dunia, dan rancang bangun. Kini mereka juga
mulai membuat aneka mesin, komponen otomotif, motor,
traktor, truk, hingga mobil penumpang. Inilah intangible
assets atau aset maya yang tak ternilai harganya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


MARIUS "C59" WIDYARTO

SUKSES BERBISNIS DENGAN DESAIN KREATIF

Tentu sebagian besar dari Anda pernah
mendengar nama kaus bermerk C59. Kesuksesan C59
tidak lepas dari kepiawaian penggagasnya, Marius
Widyarto atau yang akrab dipanggil Mas Wiwied.
Bermula dari rasa gusarnya melihat teman-temannya
yang memamerkan kaos bergambar kota mancanegara
buah tangan dari orang tuanya usai bepergian dari luar
negeri, Wiwied kemudian tertantang untuk membuat
sendiri kaus bergambar patung Liberty dan kota New
York dan sesumbar bahwa omnya juga baru datang dari
luar negeri,sejak saat itulah ia semakin dikenal sebagai
orang yang piawai membuat kaus, sampai-sampai, ketika
ia bekerja di sebuah perusahaan kontraktor, ia lebih
sering didatangi orang untuk urusan pesanan kaus
daripada untuk pekerjaannya.

Wiwied yang sejak kecil menyukai pekerjaan
prakarya memulai usahanya dari rumahnya yang
berukuran 60 m2 di Gang Caladi 59, yang akhirnya
menjadi nama merk kausnya dengan modal awal dari
hasil penjualan kado pernikahannya dengan Maria Goreti
Murniati. Mental entrepreneur Wiwied banyak ditempa
ketika ia ikut seorang pengusaha keturunan di Bandung
yang memperlakukannya secara keras.Pada awalnya
Wiwied menjalankan usahanya dari order kanan kiri, ia
juga ikut mendesain,memilih bahan, memotong,menjahit,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


menyablon sampai finishing disamping juga mencari
order.

Usahanya meningkat ketika mendapatkan order
dari Nichimen-perusahaan Jepang yang bergerak di
bidang pestisida, kaus itu untuk dibagi-bagikan ke para
petani.
Usahanya semakin terasa meningkat setelah mengikuti
kegiatan Air Show 1986 di Jakarta yang diikuti pula oleh
para peserta dari mancanegara.

Wiwied kemudian juga merambah bidang retail
yang bermula dari menjual sisa order yang tidak
memenuhi syarat yang ternyata juga diminati orang.
Setelah usahanya meningkat, pada tahun 1992, ia
kemudian pindah ke Jalan Tikukur no.10 yang kemudian
memborong rumah di sekitarnya yakni no.4,7,8,9 yang
kemudian ia jadikan kantor dan showroom produknya.
Selain itu ia juga membuka showroom di daerah
lain,seperti Balikpapan, Bali,Yogya dan kota lain
sehingga kini ia memiliki sekitar 600 outlet di Indonesia
dengan mempekerjakan sekitar 4000 karyawan.

Di mancanegara,Wiwied memiliki 60 showroom
yang tersebar di Slowakia,Polandia, dan Czech dan
bahkan kini ia juga sudah merambah jaringan Metro
Dept.Store di Singapura. Keberhasilannya menembus
mancanegara bermula dari beberapa stafnya yang
bersekolah di luarnegeri yang biasanya membawa satu
dua koper kaus C59 dan dijual pelan-pelan di sana,
kemudian diadakan survey yang tenyata pasar di sana
menguntungkan karena memiliki empat musim, sehingga

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tidak hanya bisa menjual t-shirt namun juga sweater atau
jaket.
Wiwied juga memiliki sebuah pabrik di atas tanah seluas
4000m2 di daerah Cigadung, Bandung. Pabrik ini
dibangun setelah mendapatkan kredit dari Robbie Djohan
yang saat itu menjabat Dirut Bank Niaga pada
tahun1993, ketika itu Bank Niaga memesan t-shirt ke
C59. Di tahun yang sama pula ia mengubah bentuk
usahanya menjadi PT. Caladi Lima Sembilan.

Keberhasilan Wiwied dibuktikan dengan berbagai
penghargaan yang telah ia terima, diantaranya Upakarti
1996, ASEAN Development Executive Award 20002001,
Dan pemenang I Enterprise 50.

Filosofi bisnis Wiwied sendiri terinspirasi dari
burung Caladi yang berasal dari bahasa Sunda yang
berarti burung pelatuk. Wiwied mengartikan Caladi
sebagai 5 citra dan 9 cita-cita, lima citra itu
menggambarkan karakter sumberdaya manusia yang
dimiliki C59 yakni, cakap, cerdik, cermat, cepat, dan
ceria.Sedangkan 9 cita-citanya adalah
customersatisfaction, company profit, confident working
atmosphere, control, collaboration, clear mind, creativity,
dan consultative. Wiwied juga ingin seperti burung
pelatuk Woody Woodpecker yang tidak mau kalah dari
pesaingnya, dan bila kita perhatikan burung pelatuk
selalu fokus ketika mematuk pohon, Wiwied pun ingin
selalu fokus di bidang garmen.

Salah satu kunci sukses Wiwied juga terletak pada
penggalian ide desain yang tidak pernah berakhir,

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


baginya riset desain sangatlah penting karena kekuatan
produknya ada pada rancangan,apalagi industri t-shirt
cepat berganti tren. Karyawannya pun mendapat
kesempatan jalan-jalan untuk mencari ide-ide segar,
bahkan ia membiarkan karyawannya untuk tidak masuk
asalkan ketika ia masuk ia sudah membawa ide bagus.

Setiap desain yang akan dikeluarkan harus
dipresentasikan lebih dulu, kemudian setelah terpilih,
baru dilanjutkan dengan prosesi produksi, pemilihan
bahan,teknik cetak,warna, dan sebagainya.

Wiwied juga terlihat sangat piawai membangun
networking, ia selalu berusaha membangun hubungan
baik dengan supplier, support, customer, dan
government. Ia sangat percaya bahwa relationship
adalah kunci kesuksesan dari bisnis. Wiwied mengaku
kalau dia merupakan biangnya koperasi,untuk itu ia juga
mendirikan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawannya, omset koperasinya saat ini sekitar Rp 600
juta. Ia bangga karena telah dapat mewujudkan
impiannya untuk membuka lapangan kerja bagi banyak
orang.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


MATSUSHITA KONOSUKE

Dari beberapa nama tokoh Jepang yang berhasil

membangun perekonomian Jepang, nama Matsushita

Konosuke termasuk di dalam kelompok nama tersebut.

Matsushita berhasil membangun kerajaan industrinya

hingga mencapai tujuh ratus sembilan puluh lima

perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak seratus
lima puluh ribu orang. Setelah sukses, Matsushita
menulis beberapa buah buku dan majalah yang berperan
dalam menyebarkan gagasan-gagasannya untuk dapat
dipahami oleh masyarakat Jepang. Ia juga
mengumpulkan pemuda-pemudi Jepang yang berbakat
untuk dididik dan dipersiapkan sebagai generasi penerus
yang siap memimpin Jepang di masa datang.
Matsushita Konosuke dilahirkan pad tahun 1894
di Wakayama, Wilayah Barat Jepang. Sebagai seorang
anak bungsu dari keluarga petani tuan tanah selama
empat puluh generasi, masa muda Konosuke dapat
dilalui dengan baik. Kebahagiaan ini tidak dapat dinikmati
lebih lama oleh Konosuke karena ayahnya menderita rugi
dalam sebuah usaha spekulasi beras. Kerugian ini
mengakibatkan ayahnya menjual semua harta bendanya.
Konosuke lalu meninggalkan bangku pendidikan tanpa
menyelesaikan bangku pendidikan dasar. Ayahnya lalu
membuka sebuah toko alas kaki kayu dan usaha ini
berkembang dengan lambat. Untuk mempercepat waktu
dalam mengembangkan usaha, kembali ayah Konosuke
bermain spekulasi beras, dan gagal lagi. Selanjutnya
ayahnya pergi ke Osaka dan bekerja sebagai buruh.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Setelah menderita keugian terus-menerus, saudarasaudara
Konosuke mulai meninggal satu persatu karena
TBC. Dalam keadaan krisis tersebut, surat ayahnya
datang yang memberitahukan bahwa di Osaka ada
sebuah keluarga yang membutuhkan seorang tenaga
pembantu yang masih muda. Pada usia sembilan tahun,
Konosuke memulai perjalannya yang pertama menuju
Osaka dengan kereta api. Perjalanan itu pada tanggal 23
November 1904 pada saat perang Rusia Jepang sedang
berkecamuk dengan dahsyat. Ia sampai di Osaka dan
mendapatkan pekerjaan yang diberitahukan ayahnya,
yaitu pekerjaan merawat anak majikannya dengan gaji 10
sen per bulan yang dibayar dalam waktu dua kali setiap
bulan. Konosuke mulai memperlihatkan bakatnya yang
rajin dan penuh tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Hal ini menjadikan majikannya sangat menyukainya.
Tidak bulan bekerja, Konosuke akhirnya berhenti dari
pekerjaan merawat bayi, tetapi majikannya membantu
Konosuke untuk mendapatkan pekerjaan baru karena
menilai Konosuke sebagai seorang pekerja yang baik.

Akhirnya ia bekerja di pedagang sepeda, Dodai
Shoten, di Senba, Osaka. Ia bekerja keras untuk
membersihkan rumah dan barang dagangan dan mulai
mempelajari cara mengelola usaha itu dan memperbaiki
sepeda yang rusak. Para pelanggan juga sering
memintanya untuk membelikan sebungkus rokok sambil
menunggu sepedanya diperbaiki. Konosuke sadar,
bahwa setiap membeli 20 bungkus rokok, ia mendapat
sebungkus rokok gratis. Ia mulai terkenal di antara para
pelanggan karena kecerdikan dan sifat ramahnya. Suatu

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


hari, seorang pelanggan menanyakan prosedur
pembelian sepeda. Karena majikannya sedang pergi,
Konosuke lalu mengunjungi calon pembeli itu. Calon
pembeli itu bersedia membeli sebuah sepeda bila diberi
rabat sebesar sepuluh persen. Ketika Konosuke
menyampaikan kepada majikannya, majikannya hanya
bisa memberi rabat sebesar lima persen. Konosuke
berusaha membujuk majikannya dengan berbagai cara,
tetapi tidak berhasil. Ketika Konosuke memberitahukan
kepada calon pembeli tadi dan menceritakan upaya yang
dilakukannya dalam membujuk majikannya, pembeli tadi
akhirnya bersedia membeli sepeda dengan rabat lima
persen dan menyatakan kesediaan sebagai pelanggan
selama Konosuke tetap bekerja di toko sepeda itu.
Belajar dari pengalaman tersebut Konosuke menyadari
sepenuhnya akan pentingnya bekerja keras dan sunguhsungguh
dalam berusaha.

Suatu saat, Konosuke menemukan seorang
karyawan yang tidak jujur. Ia lalu memberitahukan hal itu
kepada majikannya dan meminta karyawan tersebut agar
dipecat, tetapi majikannya tidak setuju. Konosuke lalu
mengancam akan mengundurkan diri bila karyawan
tersebut tidak dipecat. Majikannya akhirnya menyetujui
permintaan Konosuke. Konosuke berpendapat bahwa
kejujuran sangat penting dalam bekerja.

Konosuke mulai tertarik pada kereta api listrik
ketika trem listrik muncul pertama kali di Osaka. Tertarik
akan trem listrik, Konosuke lalu bekerja di Osaka Electric
Light Company sejak Oktober 1910, dengan tujuan
utama untuk belajar mengenai kelistrikan. Ia bekerja

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


pada pertama kali pada usia 16 tahun sebagai pembantu
mandor yang mengatasi perbaikan kabel. Dua tahun
bekerja, Konosuke memutuskan untuk sekolah pada
Kansai School of Commerce and Industri, sebuah
sekolah yang buka pada malam hari di Osaka. Tahap
persiapan dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu
satu tahun. Untuk tingkat selanjutnya tahap listrik,
Konosuke tidak dapat melanjutkan lagi karena mendapat
kesulitan dalam masalah bahasa.

Usia dua puluh tahun, Konosuke memutuskan
untuk menikah dan dua tahun kemudian ia diangkat
menjadi penguji para mandor. Setelah bekerja selama
tujuh tahun di Osaka Electric Light Company, Konosuke
merasa telah memiliki pengetahuan yang memadai
dalam masalah listrik dan memutuskan untuk keluar. Ia
keluar pada usia 22 tahun dan dengan tabungan sebesar
¥ 20 di tambah dengan ¥ 42 dari pesangonnya. Dengan
modal ¥ 62, Konosuke bermaksud untuk membuka usaha
baru. Bermodalkan pengalaman memodifikasi barang,
yaitu sarang lampu pijar, ia membuka usahanya.
Konosuke kesulitan dalam memasarkan produksinya dan
keuangannya mulai menipis. Pada saat kritis, nasib baik
menyertainya ketika ia mendapat pesanan 1000 insulator
kipas angin listrik. Selanjutnya, pelanggan tersebut
memesan 20.000 sampai 30.000 insulator bila Konosuke
mampu mengirimkan 1000 insultor sebelum akhir tahun.
Konosuke lalu bekerja keras dibantu oleh iparnya.
Setelah dibantu oleh beberapa sub-kontraktor lainnya,
tepat pada tanggal 31 Desember, Konosuke berhasil

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


mengirimkan insultor kipas angin listrik itu dan
mendapatkan ¥ 160 sebagai imbalannya.

Dari untung yang diperoleh, Konosuke lalu
menyewa gedung di jantung kota Osaka sebagai kantor
pertama Matsushita Electric Manufacturing Company.
Produk selanjutnya adalah kombinasi steker dengan
harga 30% lebih murah dari saingannya. Produk ini
segera habis diserbu pembeli. Dalam waktu dua tahun,
Konosuke telah mampu memakai 30 orang karyawan.
Mereka dididik untuk memproduksi peralatan listrik. Saat
itu terdapat kecenderungan untuk tidak memberikan
pendidikan kepada karyawan karena dipandang
karyawan tersebut dapat keluar dan mendirikan
perusahaan tandingan jika sudah pintar. Tetapi Konosuke
berpandangan lain, ia menganggap karywan yang pandai
akan mampu menghasilkan produk yang bermutu.
Keyakinan ini diambil dari ajaran Bushido yang
menyatakan bahwa kita tidak boleh menyerang orang
yang tidak bersenjata.

Produk berikutnya adalah sebuah steker berujung
dua, dan produk ini juga sangat laju di pasaran karena
harga lebih murah dan kualitas yang terjamin. Untuk
memperlancar usahanya, konosuke mengaktifkan subkontraktor
dan meperluas jaringannya. Pada usia 27
tahun, Konosuke telah mampu membeli sebidang tanah
dan memajukan usahanya tanpa pernah meminjam uang.
Selanjutnya ia memproduksi batu baterai berbentuk
lonjong untuk lampu sepeda. Ia lalu menghubungi
pedagang sepeda eceran dan grosir untuk membangun
jaringan penjualan. Selama tiga tahun ia membangun

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


jaringan ini dan setiap bulan ia melakukan perjalanan dari
Osaka ke Tokyo untuk mengunjungi para penyalurnya.
Popularitasnya mulai berkembang dan para penyalur
selalu menanti kedatangan Konosuke.

Harga jual yang ditetapkan oleh konosuke adalah
sangat wajar dan konosuke selalu berhati-hati dalam
menentukan harga. Konosuke sangat konsisten dengan
harga yang ditentukannya dan tidak pernah
memberlakukan rabat. Kepada para penyalurnya ia
menekankan bahwa mereka masih tetap untung
walaupun menjual dengan harga yang lebih murah.
Tahun 1927 Konosuke memproduksi lampu sepeda
berbentuk segi empat dengan merek National. Setelah
yakin akan produksinya yang baru, Konosuke mencoba
mengiklankannya dengan cara lain, Konosuke tidak
menyukai cara iklan melalui media massa. Ia lalu
memberikan secara gratis 10.000 lampu kepada para
konsumen. Permasalahan timbul karena Konosuke
hanya memproduksi kerangka luar dan tidak membuat
batu baterai yang berfungsi sebagai sumber tenaga. Ia
lalu meminta 10.000 buah batu baterai untuk
melancarkan promosinya. Tetapi perusahaan tersebut
menolak. Setelah membujuk beberapa kali tetap tidak
berhasil. Konosuke teringat akan strategi “take and give”.
Konosuke lalu bersedia memesan 20.000 batu baterai
setiap tahun bila ia diberi contoh 10.000 secara gratis.
Konosuke lalu memulai promosinya, dan dampak yang
terjadi adalah Konosuke mampu menyalurkan 470.000
lampu selama satu tahun. Keuntungan besar diperoleh
oleh Konosuke dari perusahaan batu baterai dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


peristiwa ini terkenal sebagai legenda matsushita. Bakat
utama yang menentukan keunggulan Konosuke adalah
kemampuannya dalam mengorganisir jaringan sub
kontraktor, memproduksi barang yang dihasilkan laba
berlipat dan dapat dengan cepat memproduksi barang
baru sebagai pengganti barang yang lama. Ia sangat
menghormati orangtuanya dan berusha keras memenuhi
pesan ayahnya yang meninggal ketika Konosuke berusia
10 tahun. Kemampuan utama yang paling mendukung
usahanya adalah kelihaiannya dalam meramalkan
penjualan dan keuntungan yang akan diperoleh.
Kemampuannya dalam meramalkan daya tampung pasar
jarang meleset.

Perang Dunia terjadi dan perusahaan Konosuke
tetap berjalan tetapi dengan produk yang berbeda.
Konosuke memproduksi suku cadang bagi keperluan
kapal laut dan kapal terbang bagi Angkatan Perang
Kerajaan Jepang. Setelah perang usai, pengaruh
Konosuke dalam Kamar Dagang Osaka mulai dihapus
karena keterlibatannya dalam pembuatan suku cadang
untuk perang. Konosuke mencoba untuk membela diri
dengan mengatakan bahwa keterlibatannya karena
dipaksa oleh Angkatan Perang Kerajaan. Pembelaannya
gagal dan Konosuke dilarang melakukan bisnis karena ia
terliat dalam memproduksi amunisi untuk perang. 40
buah perusahaan Konosuke yang terlibat dalam perang
segera dibubarkan dan Konosuke hanya dapat
melakukan kontrol secara tidak langsung terhadap sisa
perusahaannya karena tidak dapat memegang jabatan
resmi. Atas usaha Konosuke dalam membantu untuk

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


membentuk serikat buruh, tahun 1949 sanksi terhadap
Konosuke dihapus dan ia diperbolehkan untuk
melakukan bisnis kembali. Setahun kemudian, Perang
Korea pecah dan Konosuke mendapat pesanan dari
Angkatan Perang Amerika sebesar ¥ 400 juta. Modal
baru segera diperoleh untuk menggerakkan usahanya.
Tahun 50-an, Konosuke melakukan perjalanan keliling
Eropa dan Amerika untuk mempelajari peluang usaha di
wilayah tersebut. Hasil dari perjalannya itu adalah sebuah
keputusan untuk melakukan kerja sama dengan Philip’s
dari Belanda. Kerja sama dilakukan dengan modal awal
sebesar ¥ 600 juta dan Philip’s memberikan modal
sebesar 30% dan meminta bayaran sebesar 7% atas
pengetahuan tehnik mereka. Konosuke merundingkan
angka-angka tersebut dan akhirnya berhasil menekan
sampai 5%. Selanjutnya ia meminta nilai sebesar 3%
atas posisi penasehat pada perusahaan patungan ini.
Pada awalnya Philip’s terkejut atas Konosuke, akan
tetapi akhirnya mereka setuju karena atas pemintaan
Konusuke, akan tetapi akhirnya mereka setuju karena
kelihaian Konosuke dalam berunding. Strategi Konosuke
akhirnya dapat menekan biaya kemampuan tehnik hanya
tinggal 2%.

Akhirnya berdiri perusahaan patungan yang
merupakan cikal bakal perusahaan Matsushita
Electronics Company yang kemudian hari berkembang
menjadi industri raksasa. Produksi awal dimulai dengan
bola lampu, lampu tabung hampa, lampu neon dan
transistor radio di Jepang. Perusahaan ini dapat
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


keuntungan yang diperoleh sangat besar. Kerja sama ini
berakhir pada tahun 1967 dan kedua perusahaan
mendapatkan honor royalty masing-masing sebesar
2,5%. Sebagai seorang pionir. Konosuke menuntut
seorang pimpinan untuk lebih bekerja keras. Ia menuntut
seorang pimpinan untuk datang lebih awal dari
bawahannya dan pulang paling akhir. Jepang tidak
memiliki sumber daya alam dan sedikit terhambat dalam
memulai industrialisasinya, maka tidak ada alasan untuk
tidak bekerja keras jika ingin maju menyaingi negara
Eropa dan Amerika, demikian ia menekankan kepada
para karyawannya.

Konosuke adalah orang yang konsisten dalam
memegang prinsip bisnisnya. Salah satu jaringan
supermarket yang menyalurkian produk Matsushita
Electronics Company, Daiel, pada tahun 1979 memiliki
pangsa pasar terbesar di Jepang. Ketika mereka menjual
peralatan elektronik Matsushita dengan memberikan
rabat, Konosuke marah besar dan menghentikan
hubungan bisnis dengan Daiel tanpa menghiraukan
kekuatan jaringan pemasaran Daiei. Seorang pedagang
eceran yang menjual barang Matsushita meminta kepada
grosir untuk mendapatkan sebuah lukisan cat air yang
ditandatangai oleh Konosuke. Pedagang kecil itu
bersedia membeli sepuluh buah air conditioner bila ia
mendapatkan lukisan tersebut. Mendengar permintaan
itu, Konosuke menyempatkan diri untuk memenuhi
permintaan pedagang eceran tersebut. Di sini terlihat
kesungguhan dari Konosuke dalam melakukan usaha

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


sampai ia bersedia memperhatikan hal yang sangat
sepele.

Tahun 1975, jumlah pengangguran di Jepang
mencapai satu juta orang, angka tertinggi sesudah
perang. Konosuke mengatasi masalah ini dengan
menerapkan sistem kerja setengah hari. Ia juga
membekukan kenaikan gaji bagi manajemen menengah.
Pada tahun ini ekonomi Jepang mengalami kemerosotan
dan produk elektronik tidak ada yang meminta. Konosuke
dengan lihai mengadakan pameran di Moskow untuk
membuka jaringan pemasaran di negara komunis ini.
Strategi ini dapat menyelamatkan tingkat penjualan
Mitsushita. Dengan teratur dan terencana Konosuke
membangun jaringan pemasaran ke luar negeri. Juni
1975, North European National Service Co muncul untuk
mendukung pemasaran matsushita di daerah tersebut.
Untuk pasar Amerika, Konosuke memusatkan bisnis
pemasarannnya di New Jersey. Untuk kepentingan
pemasaran ini, matsushita menjual obligasi sebesar US$
100 juta. Matsushita USA lalu membangun perusahaan
presisi di Filipina dan diikuti oleh pembentukan Quasar
Electrik Company.
Tahun 1977, Konosuke memilih Toshihiko yamashita
sebagai penggantinya untuk jabatan presiden dan
Masabru Matsushita sebagai ketua Boards of Trustees,
sedangkan Konosuke menjabat sebagai penasehat
perusahaan. Konosuke telah mampu membangun
sebuah industri yang besar dengan bermodalkan
kemauan keras dan pengalaman. Seperti layaknya
pengusaha lainnya, Konosuke selalu bekerja keras dan

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


berusaha untuk tetap konsisten dengan filosofi bisnisnya,
dan itu merupakan salah satu faktor keberhasilannya di
samping banyak faktor lainnya. Tidak seperti kebanyakan
pengusaha lainnya yang memiliki jenjang pendidikan
formal yang tinggi, Konosuke dapat sukses walaupun ia
tidak pernah menyelesaikan pendidikannya. Suksesnya
karena kerja keras.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


MOCHTAR RIADY

Orang banyak mengenal Mochtar Riady sebagai seorang

praktisi perbankan jempolan dan seorang konglomerat yang

visioner, pandangannya yang jauh ke depan dan sarat

dengan filosofi menjadi panutan banyak para pengusaha

dan para pelaku pasar. Kali ini kita akan menyoroti jalannya
meniti sukses,yang tentu saja tidak semudah
dibayangkan oleh banyak orang.

Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir
di usia 10 tahun. Ketertarikan Riady yang dilahirkan di
Malang pada tanggal 12 mei 1929 ini disebabkan karena
setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati
sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari
Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para
pegawai bank yang berpakaian parlente dan kelihatan
sibuk. Riady adalah anak seorang pedagang batik. Pada
tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda
dan di buang ke Nanking, Cina, di sana ia kemudian
mengambil kuliah filosofi di University of Nanking
.Namun, karena ada perang, Riady pergi ke Hongkong
hingga tahun 1950 dan kemudian kembali ke Indonesia.
Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, namun
ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut
ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi
keluarga mereka saat itu sangat miskin.

Pada tahun 1951 ia menikahi seorang wanita asal
jember, oleh mertuanya, Riady diserahi tanggungjawab
untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


tahun Riady telah dapat memajukan toko mertuanya
tersebut menjadi yang terbesar di kota Jember. Citacitanya
yang sangat ingin menjadi seorang bankir
membuatnya untuk memutuskan pergi ke Jakarta pada
tahun 1954, walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang
kenalan pun di sana dan ditentang oleh keluarganya.
Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di
dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi,
namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah
lahan yang luas.

Untuk mencari relasi, Riady bekerja di sebuah CV
di jalan hayam wuruk selama enam bulan, kemudian ia
bekerja pada seorang importer, di waktu bersamaan ia
pun bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis
kapal kecil. Sampai saat itu,Riady masih sangat ingin
menjadi seorang bankir, di setiap kali bertemu relasinya,
ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat
temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi
terkena masalah dan menawarinya untuk
memperbaikinya, Riady tidak menyia-nyiakan
kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya
pengalaman sekalipun. Riady berhasil meyakinkan Andi
Gappa, pemilik Bank Kemakmuran yang bermasalah
tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank
tersebut.

Di hari pertama sebagai direktur, Riady sangat
pusing melihat balance sheet, dia tidak bisa bagaimana
cara membaca dan memahaminya, namun Riady purapura
mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


malam dia mencoba belajar dan memahami balance
sheet tersebut,namun sia sia, lalu dia meminta tolong
temannya yang bekerja di Standar Chartered Bank untuk
mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.

Akhirnya dia berterus terang terhadap para
pegawainya dan Pak Andi Gappa, tentu saja mereka
cukup terkejut mendengarnya. Permintaan Riady pun
untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari
bagian kliring, cash, dan checking account. Selama
sebulan penuh Riady belajar dan akhirnya ia pun
mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah
membayar seorang guru privat ia akhirnya mengerti
apakah itu akuntansi. Maka mulailah dia menjual
kepercayaan, hanya dalam setahun Bank Kemakmuran
mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat. Setelah
cukup besar, pada tahun 1964, Riady pindah ke Bank
Buana, kemudian di tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank
Panin yang merupakan gabungan dari Bank
Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri
Dagang Indonesia.

Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam
mengembangkan sebuah bank, dia memiliki filosofi
tersendiri yang ia sebut sebagai Lie Yi Lian Dje. Lie
berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian adalah
kejujuran sedangkan Dje adalah memiliki rasa malu. Visi
dan pandangan Riady yang jauh ke depan seringkali
membuat orang kagum, dia dapat dengan cepat
membaca situasi pasar dan dengan segera pula
menyikapinya.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Salah satu contohnya ketika dia berhasil
menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. Saat itu
Indonesia sedang mengalami masa krisis karena
Indonesia berada pada masa perubahan ekonomi secara
makro, ketika itu Riady sedang berkuliah malam di UI,
disitu dia dikenalkan dengan beberapa pakar ekonomi
seperti Emil Salim, Ali Wardhana,dkk. Riady segera
sadar dan segera mengubah arah kebijakan Bank Buana.

Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20 %
menjadi 12 %, padahal pada waktu itu semua bank
beramai-ramai menaikkan suku bunganya. Karena suku
bunga yang rendah tersebut maka para nasabah yang
memiliki kredit yang belum lunas segera membayar
kewajibannya. Sedangkan para usahawan yang akan
meminjam diberi syarat ketat khususnya dalam hal
jaminan, namun karena bunga yang ditawarkan Bank
Buana sangat rendah dibanding yang lain maka banyak
debitur yang masuk dan tak ragu untuk memberikan
jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi sehat
padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang
bangkrut. Dengan otomatis orang mengenal siapa
Mochtar Riady.

Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur
12 Mei 1929 adalah pendiri Grup Lippo, sebuah grup
yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah
seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu
orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia,
tetapi juga hadir di kawasan Asia Pasifik, terutama di
Hong Kong, Guang Zhou, Fujian, dan Shanghai.

PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


Sejarah Grup Lippo bermula ketika Mochtar Riady
yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli
sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji
Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik
keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp
16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah
menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank
yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia
bergabung dengan BCA pada 1975 dengan
meninggalkan Bank Panin.

Di BCA Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5
persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem
Sioe Liong. Aset BCA ketika Mochtar bergabung hanya
Rp 12,8 miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir
1990 dan ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp 5
triliun.

Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia

bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset

Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari

1.500 persen menjadi Rp 257,73 miliar. Hal ini membuat
kagum kalangan perbankan nasional. Ia pun dijuluki
sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Dua tahun
kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger
dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah
Lippobank. Inilah cikal bakal Grup Lippo. Saat ini Group
Lippo memiliki lima cabang bisnis yakni :
1. Jasa
keuangan : perbankan, reksadana, asuransi,
manajemen asset,sekuritas
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com


2. Properti dan
urban development : kota satelit terpadu,
perumahan, kondominium, pusat hiburan dan
perbelanjaan, perkantoran dan kawasan industri.
3. Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga
listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya,
pembangunan sarana air bersih, dan prasarana
komunikasi.
4. Bidang
industri yang meliputi industri komponen
elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen,
batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini
juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti
kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen
otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses
memproduksi kabel persneling.
5. Bidang
industri yang meliputi industri komponen
elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen,
batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini
juga aktif memproduksi komponen elektronik seperti
kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen
otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses
memproduksi kabel persneling.
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version http://www.softwarelabs.com




MASJID SUMPAH TERATE UDIK
 
AKISAH di suatu desa berdirilah sebuah mushola kecil, tempat beribadah masyarakat yang berada di sekitarnya. Selain menjadi tempat ibadah, mushola tersebut sering dipakai untuk bermusyawarah, hingga akhirnya mushola itu dijadikan tempat berkumpul masyarakat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan sehari-hari.
Pada suatu hari, datanglah masyarakat berbondong-bondong ke mushola kecil tersebut. Mereka menemui ustadz Wahid, pengurus mushola itu. Pak Ahmad, salah seorang warga masyarakat, maju ke depan dan bercerita kepada ustadz Wahid bahwa terjadi perselisihan perkara tanah antara Pak Tio dan Pak Sidik di balai desa. Ustadz Wahid diminta oleh masyarakat agar menyelesaikan perkara tersebut. Ustadz Wahid pun pergi ke balai desa. Di balai desa, Ustadz Wahid berbicara dengan kedua belah pihak. Masing-masing pihak mengakui bahwa tanah kosong di belakang mushola tersebut adalah miliknya. Tentu saja hal itu sangatlah tidak mungkin. Lalu ustadz Wahid meminta kepada masing-masing pihak untuk berkata sejujur-jujurnya dan apa adanya. Namun hingga senja tiba, kedua belah pihak tetap mengakui bahwa tanah itu milik mereka masing-masing. Ustadz Wahid heran. Kemudian ustadz Wahid memberi usul, bagaimana kalau tanah itu dibagi dua saja. Tapi masing-masing pihak menolak usulan ustadz Wahid, dan bersikeras terhadap pendiriannya masing-masing. Sampai larut malam mereka masih tetap seprti itu. Usatdz Wahid akhirnya memutuskan bahwa perkara ini akan diselesaikan besok pagi di mushola tempat ia tinggal. Dan masing-masing pihak diminta untuk menyiapkan seorang saksi.
Keesokan harinya, kedua belah pihak itu datang ke mushola. Setelah saksi kedua belah pihak datang, barulah musyawarah itu dimulai. Saksi dari kedua belah pihak diminta maju ke depan untuk disumpah. Satu persatu saksi pun disumpah dengan memakai sehelai selendang di hadapan kitab suci Alqur'an.
"Saya berjanji di mushola ini, di depan Al-qur'an, demi Allah bahwa tanah yang ada di belakang mushola ini adalah milik Pak Sidik. Saya yang melihat dan mendengar dengan kepala dan telinga saya sendiri. Ki Ahmad memberikan wasiatnya kepada Pak Sidik sebelum meninggal!" ucap Rahmat, saksi dari pihak Pak Sidik.
"Benar?" tanya Ustadz Wahid.
"Semua itu bohong belaka, Ustadz. Kalian tak boleh berkata seenaknya. Kami dari pihak Pak Tio, sudah mempunyai bukti yaitu surat wasiat KI Ahmad. Surat ini baru kami dapatkan dari orang yang biasa membersihkan kamarnya. Surat ini ditemukan di bawah kasur tempat tidurnya Ki Ahmad!" jelas Randik, saksi dari pihak Pak Tio sambil memperlihatkan surat wasiat tersebut.
Semasa hidupnya Ki Ahmad dikenal sebagai sesepuh desa yang dikenal juga sebagai ulama. Namun sayang, sampai akhir hayatnya Ki Ahmad belum pernah menikah dan tidak mempunyai anak. Sementara itu, kekayaan milik Ki Ahmad tidak ada yang mengurusnya. Hingga akhirnya orang-orang terdekatnya yang dianggap sebagai anak angkat oleh Ki Ahmad sekarang sedang berebut harta kekayaan milik beliau.
Akhirnya, dengan melihat beberapa saksi dan bukti yang meyakinkan, Ustadz Wahid bersama ulama-ulama yang lain memutuskan tanah itu adalah milik Pak Tio. Semua yang mendukung Pak Tio bertepuk tangan gembira. Sementara pihak dari Pak Sidik terlihat muram dan sedih.
Pada malam harinya terdengar berita bahwa Randik, saksi dari pihak Pak Tio tiba-tiba jatuh sakit. Menurut tabib yang memeriksanya, ia terkena penyakit keras yang sudah sangat parah. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia. Pak Tio ketakutan. la merasa bersalah telah menyuruhya untuk bersumpah palsu di hadapan seluruh warga desa. Akhirnya, Pak Tio mengaku bahwa dirinya telah berdusta dan membuat surat wasiat palsu. Pada malam harinya, rumah Pak Tio habis dilalap api. Istri dan anak-anak Pak Tio dapat diselamatkan. Namun Pak Tio tidak bisa diselamatkan lagi. Itulah takdir yang harus Pak Tio terima, karena ia telah membohongi seluruh warga desa. Dari kejadian itu warga desa pun menerima hikmahnya. Kemudian diputuskan bahwa sisa-sisa kekayaan Ki Ahmad akan diwaqafkan dan dipakai untuk membangun mushola dan desa.
Semenjak peristiwa yang menimpa Pak Tio, tak pernah lagi terdengar perselisihan perkara tanah. Namun beberapa waktu kemudian masalah-masalah kembali bermunculan.
Pada suatu malam, terdengar ada seseorang berteriak meminta pertolongan. Ustadz Wahid mendengarnya. Ustadz Wahid pun pergi untuk mencari dari mana asal suara tersebut. Setelah sampai di tempat asal suara tersebut, ustadz Wahid melihat sudah banyak warga desa berdatangan.
"Ada apa ini?" tanya ustadz Wahid heran.
"Begini, Pak Ustadz, rumah Fatimah kecurian. Semua barang-barang berharganya dibawa kabur oleh pencuri!" jawab orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Kemudian ustadz Wahid masuk ke dalam rumah Fatimah. Ustadz Wahid menemukan Fatimah sedang menangis. Lalu ustadz Wahid berusaha menenangkannya. Setelah Fatimah tenang, ustadz Wahid pamit pulang dan ustadz Wahid berjanji akan mencari pencurinya.
Pada keesokan paginya, ada seseorang yang datang ke mushola untuk menemui ustadz Wahid. Orang itu bermaksud untuk berkenalan dengan ustadz Wahid. Orang itu adalah seorang warga yang baru pindah dari kampung sebelah yang bernama Fikar. Orang itu meminta ustadz Wahid datang bersama beberapa warga desa lainnya untuk menghadin syukuran. Ustadz Waliid menerimanya dan ia berjanji akan mengajak teman-teman warga desa lainnya. Sesampainya di rumah Pak Fikar, ustadz Wahid dan warga desa yang lainnya disuguhi berbagai macam makanan yang enak dan lezat. Semuanya merasa senang termasuk ustadz Wahid, terkecuali Pak Umar, suami dari Fatimah yang baru kemarin malam kecurian. Pak Umar merasakan ada sesuatu yang aneh mengganjal di hatinya. Benar saja, ia melihat emas milik istrinya dipakai istrinya Pak Fikar dan ia Juga melihat kalau Pak Fikar memakai cincin batunya yang hilang kemarin malam. Tentu saja Pak Umar merasa curiga, jangan-jangan pencurinya adalah Pak Fikar bersama komplotannya.
Setelah acara usai, terlihat Pak Umar sedang terdiam di teras depan rumah Pak Fikar. Lalu ustadz Wahid menghampinnya.
"Ada apa, Pak Umar? Saya melihat anda dari tadi diam saja," tanya ustadz Wahid.
"Pak ustadz, saya merasa ada yang aneh di sini. Saya melihat emas milik istri saya dipakai oleh istrinya Pak Fikar. Saya juga melihat cincin batu peninggalan bapak saya dipakai oleh Pak Fikar" jelas Pak Umar.
"Mungkin kebetulan saja macam dan bentuknya satna!" ustadz Wahid mengelak.
"Tidak, ustadz. Saya yakin bahwa Pak Fikar adalah seorang pemimpin komplotan pencuri yang merampok rumah saya kemarin malam. Tidak mungkin ada emas yang sama seperti milik istri saya, karena saya khusus memesan satu untuk istri saya. Dan cincin batu itu bapak saya yang membuatnya. Jadi, tidak mungkin ada yang menyamainya. Apalagi dari kampung sebelah."
"Awalnya saya juga merasakan ada sesuatu, tapi perasaan itu hilang saat saya mengetahui kalau Pak Fikar adalah anak dari kakaknya Ki Ahmad. Tapi perasaan itu sekarang muncul kembali setelah saya dengar pengakuan dari Pak Umar!" ucap ustadz Wahid setengah terkejut. Setelah ustadz Wahid pulang, Pak Umar dan beberapa kawannya mencoba menemui Pak Fikar.
Pak Umar mengetuk pintu. Istri Pak Fikar yang membukanya dan memberitahu kalau Pak Fikar sudah tidur. Kemudian, kawan-kawan Pak Umar mencobanya. Dan ternyata, mereka berhasil menemui Pak Fikar. Mereka mencoba mencari tahu tentang cincin dan emas yang ada di tangan Pak Fikar dan istnnya. Sementara itu Pak Umar mengintip dan balik dinding tembikar.
`'0h, ya, Pak Fikar. Cincin yang anda pakai bagus sekali. Dapat dan mana cincin itu?"
"Cincin ini saya dapat kemann dari kakak saya. Saya baru saja mendapatkan warisan yang cukup besar dari kakak saya. Selain itu saya juga mendapat emas dari  kakak saya!" jawab Pak Fikar. Namun, kawan-kawan Pak Umar tetap tidak percaya karena emas dan cincin batu yang dipakai Pak Fikar dan istrinya sudah sering mereka lihat dipakai Pak Umar dan Bu Fatimah. Seusai mereka berbasa-basi, akhirnya kawan-kawan Pak Umar pulang ke rumahnya masing-masing.
Pada pagi harinya, Pak Umar dan kawan-kawan menemui ustadz Wahid di mushola. Mereka bermaksud untuk melaporkan yang telah terjadi semalam. Menurut Pak Umar dan kawan-kawan, jawaban Pak Fikar kurang masuk akal dan jelas terbukti bahwa Pak Fikarlah yang telah mencuri barang-barang berharga milik Pak Umar dan Bu Fatimah. Di saat Pak Umar dan Bu Fatimah kehilangan, Pak Fikar dan istrinya mendapatkan barang-barang tersebut. Pak Umar dan kawan-kawannya sangat geram, dari ingin segera mengusir Pak Fikar dan istrinya dari desa ini. Pak Umar dan kawan-kawannya membuat sebuah rencana. Mereka akan melabrak rumah Pak Fikar, dan mencari barang-barang yang bisa dijadikan sebagai bukti, Tapi rencana mereka gagal karena telah diketahui ustadz Wahid, dan ustadz wahid menghalau mereka di tengah jalan. Ustadz Wahid memutuskan untuk bicara baik-baik dengan Pak Fikar. Ustadz Waiiid akan mengajak Pak Fikar bersumpah di mushola esok harinya.
Matahari telah kembali di ufuk Timur, sinar kembali terang. Pagi-pagi sekali Pak Umar dan istrinya datang beserta kawan-kawannya. Tak lama kemudian Pak Fikar dan istrinya tiba di mushola. Setelah ustadz Wahid mempersiapkan segala sesuatunya akhirnya Pak Fikar disumpah. Pak Fikar harus berkata sejujur mungkin dengan apa adanya.
"Saya berjanji, demi Allah bahwa saya tidak pernah mencuri barang-barang dari rumah Pak Umar!" janji Pak Fikar. Seusai Pak Fikar disumpah, mereka pulang ke rumahnya masing-masing.
Seminggu kemudian tersiar kabar bahwa Pak Fikar menderita penyakit yang sangat aneh. Tubuhnya berbau seperti ikan, di kulitnya tumbuh bisul-bisul yang sangat menjijikan. Semua anggota tubuhnya lumpuh. Sehingga istrinya tak tahan merawat suaminya lagi, dan istrinya pergi meninggalkannya. Beberapa hari kemudian Pak Fikar meninggal dunia dan dimakamkan di sebelah makam kakaknya.
Berita meninggalnya Pak Fikar membuat seluruh warga menjadi geger. Sehingga seluruh warga desa menganggap mushola itu adalah tempat bersumpah keramat. Dan kabar itu terdengar oleh warga desa seberang, sehingga banyak orang-orang yang sengaja ingin mengunjungi mushola tersebut. Pada suatu saat datang warga desa berbondong-bondong ke mushola tersebut. Mereka meminta bantuan kepada ustadz Wahid untuk menyumpah seseorang yang dituduh sebagai penjarah di pasar. Ustadz Wahid menyanggupinya. Tidak lama kemudian penyumpahan pun dimulai.
"Saya bersumpah demi Yang Maha Pencipta, bahwa saya tidak pernah menjarah di pasar atau pun di tempat lainnya.!" janji orang tersebut. Beberapa minggu kemudian, tidak pernah terjadi apa-apa terhadap orang tersebut. Dan ia dinyatakan tidak bersalah. Semenjak saat itu warga desa menganggap bahwa mushola itu adalah tempat yang harus dijaga dan dilestarikan. Dan akhirnya mushola itu diperbesar dan dijadikan masjid tempat untuk beribadah.
Dari peristiwa tersebut kita bisa mengambil banyak hikmah, bahwa kebaikan itu akan selalu terbukti dan kejahatan pasti akan diketahui walau sekecil apapun. Selain itu kita harus pintar menjaga mulut, agar mulut kita tidak dipergunakan untuk bersumpah sembarangan.
Masjid Terate Udik, itulah nama masjid yang biasa dipakai oleh orang-orang sebagai tempat bersumpah. Akan tetapi, hanya orang-orang yang benar-benar dan bersungguh-sungguhlah yang mau bersumpah di masjid ini. Sampai sekarang masjid ini masih ada dan dijaga serta dilestarikan karena masih dipercayai sebagai masjid sumpah. Namun sayangnya, Masjid Terate Udik yang berada di kampung Terate Udik, desa Masigit, kecamatan Cilegon, kota Cilegon konon ceritanya tidak bisa diabadikan oleh kamera atau pun sejenisnya. Karena hasilnya tidak akan pernah jadi. Begitulah Masjid Terate Udik, masjid yang banyak menyimpan masalah-masalah yang tak terpecahkan.